English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 27 Februari 2018

Jelang Pidato The Fed, Bursa Saham Asia Mengekor Penguatan Wall Street


Rifan Financindo - Bursa saham Asia mengikuti jejak wall street yang mengalami penguatan lebih dari satu persen. Sebagian besar indeks utama bursa saham Asia mengalami kenaikan terdorong sentimen penantian pidato Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell di hadapan kongres AS.

Dikutip dari CNBC, pada pembukaan perdagangan hari ini (27/2/2018), seluruh indeks utama bursa saham Asia naik. Indeks saham Nikkei Jepang melaju 227,97 poin atau 1,01 persen.

Baca juga :

Sektor saham teknologi, keuangan, manufaktur, dan alat-alat berat berada di zona positif sehingga menopang penguatan indeks saham Nikkei.

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan pun menanjak 0,69 persen didorong saham sektor keuangan, teknologi, dan saham produsen mobil. Saham Samsung Electronics diperdagangkan melonjak 1,98 persen dan SK Hynix menguat 1,81 prsen.

Indeks saham Australia S&P/ASX 200 naik tipis 0,51 persen disokong penguatan di sektor saham keuangan dan subindeks material yang memimpin kenaikan.

Sebut saja saham National Australia Bank naik 1,23 persen, ANZ menguat 1,11 persen, saham perusahaan tambang Rio Tinto dan BHP masing-masing naik 1,14 persen dan 1,17 persen.

Sedangkan indeks saham Shanghai naik 1,25 persen.

Pergerakan bursa saham Asia hari ini dipengaruhi laju bursa saham AS atau wall street yang menanjak lebih dari satu persen karena penurunan imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun tercatat 2,86 persen pada Senin kemarin.

Indeks saham Dow Jones meroket 399,28 poin atau 1,58 persen ke level 25.709,27. Sementara indeks saham S&P 500 dan Nasdaq menguat 1,2 persen.

Kondisi tersebut dipengaruhi merosotnya imbal hasil obligasi AS menjelang pidato Powell di hadapan kongres AS pada Selasa waktu AS. Pelaku pasar tetap mencermati rencana kenaikan suku bunga acuan AS dan pernyataan Powell tentang inflasi AS.

"Sebelumnya kenaikan imbal hasil obligasi AS menjadi pemicu pelemahan saham-saham di AS, tapi sekarang imbal hasil turun sehingga menjadi pendorong utama saham rebound," kata Senior FX Strategist at National Australia Bank, Rodrigo Catril.

Di pasar uang, indeks dolar terhadap mata uang utama berada di posisi 89,853 pada akhir perdagangan kemarin. Tidak bergerak jauh dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Indeks dolar tercatat telah menguat sekitar 0,9 persen sejak awal Februari.

Sementara harga minyak menyentuh level tertinggi dalam tiga pekan. Harga minyak West Texas Intermediate AS diperdagangkan naik tipis 0,11 persen menjadi US$ 63,98 per barel. Sedangkan harga minyak Brent naik 19 sen ke level US$ 67,50 per barel. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800