PT. Rian Financindo Berjangka, New York - Pelemahan harga emas akan terus melemah dalam beberapa hari ke depan. Harga diprediksi akan turun ke level US$ 1.000 per ons sebelum akhir tahun.
Analis menilai keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan pada Desember ini akan menempatkan logam mulia di bawah tekanan.
"Kami memperkirakan keputusan The Fed akan menekan harga emas menuju US$ 1.000 per ons tahun ini dan US$ 900 per ons pada tahun depan," kata ABN Amro dalam analisis terbaru dilansir dari gulfnews.com, Senin (16/11/2015).
Survei terbaru Kitco juga menunjukkan mayoritas investor ritel tetap negatif pada emas, dengan 56 persen berharap harga logam mulia akan bergerak lebih rendah dalam jangka pendek.
Hanya sekitar 31 persen dari responden dalam survei yakin harga akan naik, sementara 13 persen responden memperkirakan harga emas stagnan.
Kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember turun US$ 10 sen menjadi US$ 1.080.9 per ons pada akhir pekan lalu. Ini adalah penutupan terendah sejak Februari 2010.
Harga emas terus merosot dalam beberapa pekan terakhir setelah para pejabat The Fed akan memanfaatkan pertemuan Desember untuk meninjau kemajuan ekonomi AS dan memutuskan kenaikan suku bunga acuan.
Jika The Fed menaikkan suku bunga, emas menjadi tidak menarik lagi. Para investor akan mengalihkan investasinya ke obligasi atau instrumen lainnya yang menjanjikan bunga tinggi. (Ndw/Igw)*
Sumber : Liputan 6
Senin, 16 November 2015
Harga Emas Bakal Terpuruk Pekan Ini
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar