English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 13 Februari 2015

Bursa Asia Menguat di Tengah Keyakinan Penyelesaian Krisis Yunani

Bursa Saham Asia 

PT. Rifan Financindo Berjangka, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) berada di zona hijau mengikuti Wall Street. Sentimen yang mendorong penguatan bursa Asia adalah keyakinan pelaku pasar akan perkembangan penyelesaian masalah krisis di Yunani dan juga konflik di Ukraina.

Mengutip Bloomberg, Jumat (13/2/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik naik 0,6 persen menjadi 142,16 pada pukul 09.09 waktu Tokyo, Jepang.

Indeks Topix Jepang bergerak di dua arah antara zona merah dan hijau setelah yen naik 1,1 persen. Sedangkan indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,3 persen.

Khabar yang beredar di pasar mengungkapkan bahwa Bank Sentral Jepang kemungkinan besar belum akan melakukan pelonggaran moneter lagi. Hal tersebut bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh pelaku pasar karena akan merusak kepercyaaan pasar dan akan membuat mata uang Yen melemah lebih dalam.

Indeks Australia S&P/ASX 200 naik 1,8 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,4 persen. Pasar Hong Hong dan China belum dibuka.

Dalam pakta kesepakatan yang dilakukan Kamis kemarin, Ukraina menyetujui untuk melakukan gencatan senjata, setelah  International Monetary Fund menyetujui untuk menyiramkan dana talangan tambahan untuk negara tersebut. IMF sepakat untuk memberikan suntikan dana kepada Ukraina sebesar US$ 40 miliar.

Sedangkan masalah Yunani, Jerman sebagai salah satu negara yang cukup mempunyai suara besar di Eropa mengeluarkan sinyal untuk kompromi dalam pemberian kembali dana talangan. Sinyal tersebut membuat indeks Europe 600 ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 dan indeks Nasdaq naik ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir.

Sentimen positif pada bursa Eropa dan Wall Street tersebut berimbas kepada bursa Asia. "Sentimen positif tersebut didorong oleh kesepakatan antara IMF dengan Ukraina dan juga pernyataan damai yang dibuat oleh pembuat kebijakan antara Yunani dan Jerman," tutur analis CMC Markets, Sydney, Australia, Michael McCarthy.

Ia melanjutkan, kesepakatan antara Yunani dengan negara-negara di Eropa harus segera diselesaikan sebelum batas waktu pembayaran utang yang jatuh tempo pada akhir bulan ini. (Gdn)

Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800