English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 09 November 2021

Naik ke Ketinggian 2 Bulan karena Keprihatinan akan Inflasi

 PT Rifan

 PT Rifan - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, dengan emas menyentuh ketinggian selama 2 bulan. Kelihatannya para trader metal telah mengalihkan fokus mereka dari aspek bearish akan kebijakan moneter AS yang lebih ketat, ke propsek bullish dari naiknya inflasi harga yang problematik pada bulan – bulan yang datang. Melemahnya dollar AS menambah dorongan naik terhadap harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $7.60, ke $1,824.40 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.173 ke $24.33 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS menyentuh rekor ketinggian pada hari Jumat yang lalu. Hanya tinggal sedikit keengganan terhadap resiko di pasar saham global saat ini. House of Rep AS pada hari Jumat yang lalu menyetujui rencana belanja pemerintah AS yang sudah diturunkan.

Indeks dollar AS melemah setelah sempat menyentuh ketinggian baru selama tahun ini pada hari Jumat minggu lalu. Melemahnya dollar AS secara luas disebabkan karena naiknya sentimen terhadap resiko. Sentimen di pasar sangat positip dengan naiknya “risk-on” yang menyebabkan Dow Jones naik 0.36%, mencetak rekor ketinggian yang baru, sementara S&P 500 naik sebanyak 0.14%.

“Support” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,786. “Resistance” terdekat menunggu di $1,823 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,830 dan kemudian $1,836. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Senin, 08 November 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 8 – 12 November 2021: Bisakah Naik $50?

 PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka - Memasuki minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu dengan posisi di bawah di $1,783, emas melanjutkan penurunnya ke $1,768 akibat menguatnya dolar AS jelang pertemuan FOMC the Fed. Namun harga emas berhasil berbalik menguat ke $1,818 karena setelah pertemuan FOMC ternyata the Fed tidak se hawkish seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Pasar emas akhirnya bergerak setelah Federal Reserve menyatakan akan mulai melakukan tapering pada bulan ini dan setelah keluarnya data Non-Farm Payrolls mengenai employment AS yang baru.

Harga emas lompat $25 pada hari Jumat minggu lalu dengan pasar mulai mengantisipasikan Federal Reserve ke depannya akan lebih bersabar. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik 1.40% pada hari itu ke $1,818.60.

Meskipun menyatakan akan memulai tapering pada bulan ini, kepala Federal Reserve Jerome Powell mengakui ketidakpastian mengenai inflasi sementara menekankan terlalu cepat untuk mulai menaikkan tingkat bunga.

Baca Juga :

Volatilitas intraday bagi emas muncul lagi. Pasar sedang menggali seberapa hawkish the Fed sebenarnya. Komentar Powell meninggalkan banyak ruang untuk mundur dari sikap yang hawkish. Kelihatannya bank sentral AS ini lebih ingin tetap bertahan sabar untuk menolong ekonomi AS. Hal ini adalah positip bagi emas. The Fed kemungkinan akan menunggu lebih lama lagi sebelum memulai menaikkan tingkat bunga atau bahkan bisa menghentikan tapering terhadap quantitative easing.

Dari sisi data ekonomi, emas mengalami rally meskipun ekonomi AS membaik dengan penambahan 531.000 posisi pekerjaan yang mengesankan dan tingkat pengangguran turun ke 4.6% pada bulan Oktober.

Alasannya adalah karena tingkat partisipasi di dalam pekerjaan tidak berubah. Hal ini berarti partisipasi tenaga kerja masih berada pada level yang rendah yang problematik. Dengan perkataan lain, employment masih jauh dari penuh. Inilah sebabnya mengapa pasar tidak memperhitungkan dalam harga kemungkinan pengetatan dari the Fed sudah mengintai.

Dengan pengumuman tapering dari the Fed yang dovish dan data pekerjaan yang masih jauh dari full employment, kenaikan tingkat bunga yang diantisipasikan terjadi pada bulan Juni tahun depan, kelihatannya sangat tidak mungkin.

The Fed akan tetap memelihara kebijakan moneter mudah untuk jangka waktu yang lebih lama karena employment yang penuh masih jauh dari tercapai. Pandangan the Fed adalah membiarkan ekonomi panas pada akhirnya akan memicu lebih banyak orang terabsorpsi ke dalam tenaga kerja. Mereka perlu membalikkan berhentinya bekerja secara masal yang terjadi karena pandemic.

Angka Non-Farm Payrolls hari Jumat minggu lalu yang positip namun yang tidak berdampak menurunkan harga emas adalah suatu pertanda bahwa pasar memperkirakan bank sentral AS bersikap sabar. Emas, dollar AS dan yields AS sedang bergerak pada arah yang sama, dimana hal seperti ini adalah tidak biasanya terjadi. Ini adalah respon safe-haven andaikata the Fed tidak bisa menaikkan tingkat bunga.

Bisa terjadi aksi ambil untung apabila harga emas telah di atas $1,818 per ons. $1,819 adalah resistance yang cukup kokoh. Sekali terlewati akan bisa naik lebih tinggi lagi. Sementara ke arah sebaliknya, S1,786 bertindak sebagai support.

Jika emas berhasil menembus $1,819, bisa terjadi pergerakan naik $50 pada minggu ini. Hal kunci yang perlu diperhatikan adalah dollar AS dan pasar obligasi. Jika kedua-duanya tidak bergerak, emas bisa akan terbatas pergerakannya. Namun jika ada banyak permintaan terhadap dollar AS dan treasuries AS, hal ini memberikan indikasi ada respon terhadap safe-haven yang akan bisa diikuti oleh emas.

Selain itu yang bisa mendukung harga emas adalah potensi orang memandang the Fed sebagai telah membuat kesalahan dalam kebijakan moneternya, dimana tidak bisa menangani normalisasi kebijakan moneter dalam respon terhadap perkembangan ekonomi. Dollar AS, yields AS dan emas yang bergerak dalam arah yang sama adalah refleksi bagaimana pasar percaya bahwa the Fed sedang melakukan pekerjaannya. Ketiganya dipandang sebagai safe-haven.

Sementara dari Amerika Serikat, data inflasi yang akan keluar pada hari Rabu menonjol. Apakah inflasi akan naik lebih lanjut? Semua tanda mengarah kepada naiknya harga secara persisten. Consumer Price Index (CPI) umum diperkirakan akan muncul di 5.3% pada bulan Oktober, 0.1% kurang dari 5.4% di bulan September.

CPI inti yang lebih menarik perhatian pasar dan the Fed diperkirakan muncul di 4%. Setiap deviasi sedikit saja akan bisa menggoncang dollar AS. Di atas 4% adalah positip bagi dollar AS dan sebaliknya.

The University of Michigan’s preliminary Consumer Sentiment Index untuk bulan November juga akan dipublikasikan. Meskipun kurang hubungannya dengan penjualan ritel, tetap menjadi penggerak pasar. Indikator ini gagal pulih dari penurunan tajam di bulan Agustus dan diperkirakan akan turun lebih jauh.

“Support” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,786. “Resistance” terdekat menunggu di $1,819 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836 dan kemudian $1,869. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 05 November 2021

Rebound Kuat setelah Aksi Jual Besar pada Hari Rabu.

 

PT Rifan Financindo - Harga emas mengalami rebound yang kuat dari tekanan jual yang terjadi pada hari Rabu, sebelum selesainya pertemuan FOMC. Kelihatannya para trader emas telah menyiapkan diri untuk pernyataan FOMC dan nada kepala the Fed Jerome Powell, yang hawkish. Namun setelah selesainya FOMC dan konferensi pers Jerome Powell, kenyataannya the Fed tidak hawkish di dalam kebijakan moneternya sebagaimana yang diperkirakan oleh banyak orang. Selain itu ada faktor klasik dimana para trader futures jangka pendek melakukan “sell the rumor, buy the fact”.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $28.20 ke $1,792.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.634 ke $23.865 per ons.

Baca Juga :

Pasar masih terus menggali hasil dari pertemuan FOMC the Fed hari Kamis dinihari kemarin. Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, setelah pertemuan FOMC, kepala the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan mulai melakukan proses tapering terhadap pembelian asset bulanan mereka bulan ini. Mulai bulan ini, mereka akan mengurangi pembelian bulanan obligasi pemerintah sebanyak $15 miliar tiap bulan sehingga proses tapering senilai $120 miliar ini akan berakhir dalam 8 bulan, yaitu pada bulan Juni 2022. Namun ada catatan khusus terhadap pernyataan ini dimana the Fed tetap terbuka untuk mengadakan penyesuaian terhadap pengurangan bulanan jika kondisi pasar memaksa mereka melakukannya. Selain itu Powell menyatakan bahwa tingkat bunga AS tidak harus segera dilakukan setelah tapering. Hal ini cenderung ke dovish dan membantu menaikkan harga emas dari kerendahan hariannya pada hari Rabu.

BoE memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah di 0.1% sementara memandang rendah keprihatinan akan inflasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 04 November 2021

Naik Sedikit dari Posisi Terendah Setelah FOMC

 This image has an empty alt attribute; its file name is gold-pixabay-1-696x456.jpg

Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, jelang keluarnya hasil pertemuan FOMC the Fed AS, termasuk konferensi persnya.

Laporan employment nasional dari ADP untuk bulan Oktober menunjukkan kenaikan sebanyak 571.000, yang adalah di atas dari yang diperkirakan, kenaikan sebesar 395.000 dan dibandingkan dengan kenaikan di bulan September sebesar 568.000. Harga emas merosot lebih dalam setelah keluarnya laporan ADP ini.

Pada hari Jumat laporan mengenai situasi pekerjaan AS yang lebih penting, Non-Farm Payrolls bulan Oktober akan keluar. Komponen kunci dari Non-Farm Payrolls ini diperkirakan naik 450.000 dibandingkan dengan kenaikan yang hanya 194.000 dalam laporan bulan September.

Baca Juga :

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $18.80 ke $1,768.90 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember $0.128 ke $23.64 per ons.

Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, setelah pertemuan FOMC, kepala the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa mereka akan mulai melakukan proses tapering terhadap pembelian asset bulanan mereka bulan ini. Mulai bulan ini, mereka akan mengurangi pembelian bulanan obligasi pemerintah sebanyak $15 miliar tiap bulan sehingga proses tapering ini akan berakhir dalam 8 bulan, yaitu pada bulan Juni 2022. Namun ada catatan khusus terhadap pernyataan ini dimana the Fed tetap terbuka untuk mengadakan penyesuaian terhadap pengurangan bulanan jika kondisi pasar memaksa mereka melakukannya.

Sebagai reaksi terhadap pernyataan the Fed ini, harga emas naik sedikit $5 dari posisi terendahnya ke $1,773.53.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Rabu, 03 November 2021

Rekomendasi Emas 3 November 2021: Turun Karena Menguatnya USD

 


PT Rifan - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, dengan pasar berhenti sejenak menjelang pertemuan kebijakan bank sentral AS the Fed.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $8.80 ke $1,788.20 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.153 ke $23.925.

Baca Juga :

Pasar menantikan hasil pertemuan Federal Reserve’s Open Market Committee (FOMC) yang dimulai Selasa pagi dan berakhir Rabu sore waktu AS. Kebanyakan orang percaya bahwa bank sentral AS ini akan mengumumkan waktu dari pengurangan pembelian bulanan obligasi pemerintah. Sementara bank sentral negara-negara utama lainnya juga dalam jalur mengetatkan kebijakan moneter mereka ditengah keprihatinan akan naiknya inflasi.

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah stabil pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS berhenti sejenak setelah menyentuh rekor ketinggian pada hari Senin. Laporan penghasilan perusahaan AS yang solid telah menggerakkan indeks saham AS ke ketinggian yang baru.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 02 November 2021

Naik karena Melemahnya USD & Naiknya Minyak

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik lumayan pada pertengahan perdagangan sesi AS hari Senin. Dukungan datang dari melemahnya dollar AS dan menguatnya harga minyak mentah serta turunnya yields obligasi pemerintah AS pada hari pertama dari minggu dan bulan yang baru.

Emas kontrak bulan Desember naik $10.20 ke $1,794.10 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.116 ke $24.065 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 mencetak rekor ketinggian.

Baca Juga :

Dengan memasuki bulan yang baru, November, maka bulan Septermber dan Oktober yang secara historis merupakan bulan yang penuh gejolak dalam perdagangan saham global sudah lewat. Hal ini membuat para investor dan trader saham semakin yakin akan pergerakan naik dari harga saham. Rally musiman di bulan Natal kemungkinan juga bisa membawa harga saham naik lebih tinggi lagi mengakhiri tahun ini.

Indeks dollar AS sedikit melemah, sementara harga minyak mentah Nymex sempat naik ke $84 per barel sebelum melemah sedikit ke $83.16 per barel karena koreksi yang normal.

“Support” terdekat menunggu di $1,780 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,772 dan kemudian $1,760. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Senin, 01 November 2021

Seberapa Jauh akan Turun karena Isu Tapering the Fed?

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Setelah sempat naik ke arah $1,800 di $1,796, pada minggu lalu, harga emas gagal meneruskan kenaikan menembus $1,800, akibatnya berbalik turun kembali ke $1,783 per troy ons karena menguatnya yields treasury AS akibat munculnya data inflasi AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan yang diikuti dengan berbalik menguatnya dollar AS.

Narasi inflasi yang persisten memaksa pasar untuk memperhitungkan dalam harga kemungkinan bank sentral-bank sentral akan bertindak lebih agresif, dengan pengumuman penting pada minggu ini akan datang dari bank sentral AS, the Fed dan bank sentral Inggris, Bank of England.

Setiap kenaikan harga emas di atas $1,800 per ons terus dibatasi. Setelah sempat naik ke $1,806 pada hari Senin minggu lalu, metal berharga ini sekali lagi mengalami tekanan jual yang baru dengan orang-orang mengambil untung sehingga membawa harga emas turun sekitar 1% pada minggu lalu.

Baca Juga :

Minggu ini pasar sedang menantikan tapering yang akan diadakan pada bulan Nopember yang bisa memicu turunnya harga emas, terlebih lagi dengan pergerakan yang mengejutkan dari Bank of Canada pada minggu lalu yang mengakhiri program quantitative easingnya. Karena kejutan dari Bank of Canada ini, orang – orang menyiapkan diri terhadap kejutan yang hawkish dari the Fed yang terefleksi dengan turunnya kembali harga emas setelah sempat naik ke $1,806.

Pasar memproyeksikan the Fed akan mulai melakukan tapering dengan mengurangi pembelian dari assets senilai $120 miliar tiap bulannya. Menurut risalah pertemuan the Fed sebelumnya, tapering bertahap akan dimulai pada bulan November dan di bulan Juni. CME FedWatch Tool memperkirakan probabilita tingkat bunga dinaikkan pada bulan Juni sebesar 47% dan lalu ada lagi kenaikan tingkat bunga yang kedua pada bulan September.

Pengumuman akan tapering kelihatannya tidak bisa dihindarkan lagi dengan para pejabat sebagian besar setuju bahwa “substantial further progress” sudah tercapai baik dalam hal mandate inflasi maupun employment. Terlebih lagi di dalam risalah pertemuan FOMC bulan September di berikan outline jadwal waktu dimana pengurangan pembelian assets dilakukan pada bulan November sebanyak $15 miliar setiap bulannya. Kelihatannya kenaikan tingkat bunga tidak akan jauh dari waktu penguranan pembelian assets.

Meskipun demikian perlu dicatat bahwa kepala the Fed Jerome Powell tetap sangat berhati-hati terhadap kenaikan tingkat bunga. Dengan semua dukungan fiscal dan moneter yang sudah habis-habisan, the Fed tidak akan mengambil resiko sehingga terjadi kesalahan kebijakan yang membuat semua usaha yang besar tersebut menjadi sia-sia. The Fed tidak akan melakukan sesuatu yang akan bisa membuat pemulihan menjadi berantakan. Jika mereka berbalik hawkish, hal ini bisa membuat disrupsi terhadap goal mereka dalam hal pemulihan pasar tenaga kerja.

Bank sentral di seluruh dunia juga akan mulai melakukan pengetatan yang akan menciutkan stimulus global.  Ditengah sekeranjang data makro ekonomi yang bervariasi pada minggu ini, satu narasi yang tetap konstan adalah ketakutan akan terjadinya inflasi. Dan ini bukan hanya problem di AS atau Eropa lagi, ini adalah isu global. Inflasi di zona Eropa pada hari Jumat menyentuh ketinggian selama 13 tahun di bulan Oktober, dengan angka umumnya naik ke 4.1%.

Resiko terjadinya aksi jual setelah pengumuman dari the Fed pada minggu ini sudah pasti. Pertanyaannya adalah seberapa jauh harga emas akan turun?

Emas telah diperdagangkan dalam rentang harga yang cukup lebar selama beberapa bulan dari sekitar $1,680 ke $1,840 per ons. Saat ini $1,750 menjadi level support yang kunci.

Jika emas gagal bertahan di $1,784 dan kemudian jatuh ke $1,745, maka harga emas bisa turun lebih jauh ke $1,720 dan bahkan bisa sampai ke $1,680. Di level inilah bisa membeli emas lagi dengan harga yang murah.

Selain masalah tapering, minggu ini AS akan mengeluarkan laporan data pekerjaan yaitu Non-Farm Payrolls. Dua kali data Non-Farm Payrolls sangat mengecewakan, di bulan September hanya sedikit penambahan yaitu 194.000 pekerjaan. Para ekonom memperkirakan kenaikan dua kali lipat sebanyak 385.000 pekerjaan di bulan Oktober, dengan upah tetap di 4.6% secara tahunan.

Munculnya angka yang lebih baik akan positip bagi dollar AS dan sebaliknya. Namun jika the Fed membuat sentimen yang buruk bagi pasar, kabar buruk ini bisa menjadi kabar baik buat dollar AS karena akan memicu arus safe-haven.

Sebelum keluarnya data NFP, PMI dari ISM akan dipublikasikan dan bisa dipakai untuk menebak NFP yang akan keluar. PMI dari ISM diperkirakan akan keluar di atas angka 60 yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat.

Selain PMI ISM, laporan pekerjaan dari sektor swasta yang akan dikeluarkan oleh ADP juga bisa menggoyang pasar. Pada laporan bulan lalu, menunjukkan kenaikan sebanyak 568.000 posisi yang jauh di atas dari yang diperkirakan.

“Support” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,760 dan kemudian $1,750. “Resistance” terdekat menunggu di $1,790 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,836. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800