English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 23 Agustus 2019

GBP/USD Naik Ke Sekitar 1.2250 Karena Optimisme Brexit

 

PT Rifan Financindo - GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.2250, pada posisi tertinggi bulan ini setelah Kanselir Jerman Merkel mengatakan sebuah solusi terhadap “backstop” Irlandia bisa diperoleh sampai tanggal 31 Oktober. Perdana Menteri Inggris Johson bertemu dengan Presiden Perancis Macron.

Pasangan matauang ini jatuh kembali mendekati angka 1.2100 dan tertekan lebih jauh karena kenaikan dolar AS yang mendapatkan dukungan dari kenaikan yang berarti dalam imbal hasil obligasi Treasury AS. “Greenback” mendapatkan dorongan tambahan setelah rilis risalah pertemuan FOMC tanggal 30-31 Juli, yang menggemakan pesan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell setelah selesai pertemuan bahwa pemangkasan tingkat suku bunga sebanyak 25 basis poin adalah penyesuaian pertengahan siklus dan bukanlah suatu permulaan dari siklus pelonggaran yang panjang.

Baca Juga :

Risalah ini menurunkan ekspektasi untuk pelonggaran moneter yang agresif dari the Fed, walaupun reaksi pasar pada akhirnya menjadi agak diam dengan para investor memilih untuk menunggu pidato dari Gubernur Jerome Powell yang diskedulkan akan dilaksanakan di Jackson Hole pada hari Jumat mala mini sebelum menempatkan taruhan yang baru yang terarah.

Selanjutnya, partisipan pasar sekarang sedang menantikan pertemuan ,sehubungan dengan Brexit, antara Perdana Menteri Boris Johnson dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk mendapatkan petunjuk yang baru. Sebelumnya Macron telah berkata pada hari Rabu bahwa tidak akan ada negosiasi ulang untuk syarat-syarat keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Pertemuan ini kelihatannya tidak mungkin memberikan suatu kelegaan yang berarti bagi kenaikan GBP, sebaliknya setiap berita yang negative akan cukup untuk memicu aksi jual yang baru bagi Sterling dan membuat pasangan matauang ini rentan untuk mengakhiri tren “bearish” sebelumnya.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.2239 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2224 dan kemudian 1.2152. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.2268 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2283 dan kemudian 1.2317. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 22 Agustus 2019

9 Sektor Saham Menguat, IHSG Dibuka di Zona Hijau

Pembukaan-Saham

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Kamis ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.238.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (22/8/2019), IHSG naik tipis 4,58 poin atau 0,07 persen ke level 6.257,55. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih naik 11,52 poin atau 0,18 persen ke posisi 6.264,49.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,04 persen ke posisi 971,99. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Baca Juga :

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 115 saham menguat. Selain itu 30 saham melemah dan 98 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.265,95 dan terendah 6.257,55.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 18.042 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 327 miliar.

Investor asing jual saham Rp 22,97 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.238.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya sektor infrastruktur yang berada di zona merah dengan turun 0,14 persen. Sementara sembilan sektor lainnya berada di zona hijau.

Sektor saham yang menguat dipimpin sektor perkebunan yang naik 0,74 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar naik 0,40 persen dan sektor manufaktur dan sektor aneka industri yang sama-sama naik 0,34 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau antara lain CANI menguat 29,53 persen ke level Rp 250 per saham, FMII naik 20,28 persen ke level Rp 510 per saham dan INPP menguat 16,25 persen ke angka Rp 930 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham KBLM turun 3,77 persen ke posisi Rp 306 per saham, saham ARMY melemah 3,64 persen ke posisi Rp 212 per saham dan saham WOMF turun 3,60 persen ke posisi Rp 268 per saham. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 21 Agustus 2019

Keuntungan Bursa Amerika Selama 3 Hari Terpangkas Penurunan Yield Obligasi



Rifan Financindo - Setelah mencetak keuntungan cukup tinggi selama 3 hari perdagangan berturut, serangan profit taking menyerang bursa saham Amerika yang ditutup beberapa saat lalu Rabu (21/08) hingga semua indeks utama saham masuk kedalam zona merah.

Secara teknikal perdagangan saham berfluktuasi sepanjang sesu sebelum kemudian  di bawah tekanan pada sore hari. Indeks utama meluncur lebih kuat ke wilayah negatif, sebagian mengimbangi pergerakan ke atas yang kuat terlihat pada dua sesi sebelumnya.

Indeks Dow Jones merosot 173,35 poin atau 0,7 persen menjadi 25.962,44, indeks Nasdaq turun 54,25 poin atau 0,7 persen menjadi 7.948,56 dan indeks S&P 500 merosot 23,14 poin atau 0,8 persen menjadi 2.900,51.

Baca Juga :
Profit taking yang menekan saham di Wall Street terjadi setelah imbal hasil obligasi AS kembali  bergerak lemah setelah rebound terlihat pada hari Senin dan Jumat, yang kembali membangkitkan kepanikan pasar akan pertumbuhan ekonomi global. Investor  juga menyatakan beberapa ketidakpastian menjelang rilis risalah pertemuan akhir Juli Federal Reserve pada hari Rabu.

Dalam cuitan twitternya, Presiden Donald Trump menyebutkan “The Fed Rate, selama periode waktu yang cukup singkat, harus dikurangi setidaknya 100 basis poin, dengan mungkin beberapa pelonggaran kuantitatif juga,”. Dia menambahkan, “Jika itu terjadi, Ekonomi kita akan menjadi lebih baik, dan Ekonomi Dunia akan sangat dan cepat ditingkatkan – baik untuk semua orang!”

Sentimen negatif juga datang dari komentar Presiden AS Trump sekali lagi yang mengancam akan mengenakan tarif pada impor mobil Eropa.

Meliha pergerakan secara sektoral, saham-saham perbankan menunjukkan pergerakan signifikan ke sisi negatif selama sesi perdagangan, menyeret Indeks Bank KBW turun 1,7 persen. Indeks mundur setelah bergerak tajam lebih tinggi selama dua sesi sebelumnya.

Kelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham bahan kimia, seperti tercermin dari kerugian 1,4 persen yang diposting oleh Indeks Sektor Kimia S&P. Saham  bioteknologi, gas alam dan layanan minyak juga mengalami pelemahan yang signifikan, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya. Namun saham-saham emas bergerak sebaliknya dengan  NYSE Arca Gold Bugs Index naik 3 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Selasa, 20 Agustus 2019

Tren Positif, IHSG Diramal Bakal Menghijau

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018

PT Rifan Financindo - Pasar keuangan menunjukan kinerja bagus saat ini. Analis menilai, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali cerah pada perdagangan saham Selasa (20/8/2019).

"Kami melihat secara teknikal berhasilnya IHSG menguat di atas level 6.250 selama hampir kurang seminggu maka dapat dikatakan momentum penguatan yang terbangun dapat menuju level psikilogis 6.400," papar Senior Research KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko.

Oleh karena itu, lanjut dia, potensi pelemahan indeks masih akan sangat kecil terjadi pada perdagangan saham hari ini.

Baca Juga :

"Risiko untuk koreksi ke 6.100-6.020 hilang untuk sementara waktu ini. Kami memproyeksi IHSG akan positif di 6.250-6.350," ujarnya.

Senada, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan IHSG berpeluang ditransaksikan di zona hijau dalam kisaran 6.123 - 6.372.

"Support level terlihat cukup kuat dapat dipertahankan untuk kembali dapat merangkak naik dan menembus resistance level terdekat," terangnya.

Dalam jalur uptrend ini, pihaknya merekomendasikan untuk mengoleksi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Di sisi lain, KGI Sekuritas menganjurkan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), serta saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR)

Perdagangan Kemarin
IHSG ditutup menguat pada perdagangan senin kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (19/8/2019), IHSG menguat 10,05 poin atau 0,16 persen ke level 6.296,71. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,39 persen ke posisi 984,12.

Sebanyak 197 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 209 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 409.880 kali dengan volume perdagangan 15 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 93,56 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor mengalami menguat. Penguatan tersebut dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,32 persen. Disusul sektor infrastruktur naik 0,83 persen dan sektor konstruksi naik 0,62 persen.

Sementara sebanyak lima sektor melemah dipimpin oleh sektor perkebunan yang turun 1,32 persen, sektor aneka industri turun 1,15 persen dan sektor pertambangan turun 0,56 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 19 Agustus 2019

Rupiah Senin Menguat ke Rp14.210/USD; Safe Haven Currency Agak Tertekan



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (19/08), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lompat menguat, sementara dollar AS di pasar Asia tetap menanjak lanjutkan penguatan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,18% ke level Rp 14.210 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.235.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.220, kemudian bergerak kuat ke Rp14.185, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.210. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bergerak naik di hari kelimanya di tengah pasar yang berharap akan munculnya paket stimulus ekonomi dan agak menekan safe haven currency.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, tengah hari WIB ini naik ke level 98,19, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,14.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau menguat 0,41% atau 24,127 poin ke level 6.313,257, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah yields U.S. Treasury naik kembali.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini kembali melemah, dengan dollar di pasar Asia masih menanjak dari sejak 5 hari sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.005 – Rp 14.355. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibzinews

Jumat, 16 Agustus 2019

Bursa Asia Terpukul Resesi Global, Hang Seng Cetak Untung



Rifan Financindo - Perdagangan bursa saham Asia-Pasifik hari Kamis (15/08) ditutup mixed pasca ambruknya ketiga indeks utama bursa saham AS yang jatuh sekitar 3 persen semalam karena kekhawatiran munculnya resesi global di tengah ketegangan perdagangan AS-China yang berkepanjangan.

Namun bursa saham China membalikkan kerugian awal dengan ditutup lebih tinggi, dengan saham perumahan menguat setelah data menunjukkan harga rumah baru China naik pada Juli. Saham teknologi juga melonjak karena Beijing lebih menekankan pada kemandirian dan mengembangkan teknologi asli.

Indeks Shanghai Composite naik tipis 6,88 poin atau 0,25 persen menjadi 2.815,80 sementara indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 0,76 persen menjadi ditutup pada 25.495,46.
Baca Juga :
Kerugian terjadi pada perdagangan saham Jepang yang ditutup lebih rendah karena yen lebih tinggi dan membebani saham eksportir. Indeks Nikkei berakhir turun 249,48 poin atau 1,21 persen pada 20.405,65 setelah mencapai terendah 20.184,85, level terendah sejak 6 minggu.

Sehingga saham pembuat mobil Toyota Motor, Nissan Motor, Honda Motor dan Mazda Motor turun antara 0,9 persen dan 1,7 persen karena yen menguat di tengah meningkatnya penghindaran risiko. Canon turun 2 persen, Panasonic merosot 2,6 persen dan Sony turun 1,3 persen.

Bursa saham Australia anjlok karena sinyal resesi membuat pasar dunia panik. Indeks acuan ASX 200 anjlok 187,80 poin atau 2,85 persen menjadi 6.408,10 di tengah aksi jual berbasis luas.

Saham yang paling terpukul yaitu saham perbankan besar dengan anjlok sekitar 3 persen, demikian juga saham tambang turun antara 2,7 persen dan 4,4 persen.

Kawasan pasifik lainnya juga jatuh di bursa saham Selandia Baru, dengan indeks acuan NZX 50 berakhir turun 145,65 poin atau 1,34 persen pada 10.704,11 dengan saham besar seperti A2 Milk Company dan Vista Group turun 2-3 persen.

Untuk perdagangan saham di bursa Korea Selatan dan India ditutup untuk liburan publik negara tersebut. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 15 Agustus 2019

Ambruknya Yield Obligasi Lemahkan Posisi Dolar AS di Asia


PT Rifan Financindo - Jelang akhir perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (15/08), dolar AS retreat dari kenaikan2 hari berturut sebelumnya dalam indeks dan juga melemah terhadap beberapa rival utamanya. Lemahnya kekuatan dolar AS dipicu oleh laku kerasnya obligasi jangka panjang hingga membuat imbal hasilnya anjlok ke posisi rekor terendah.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang  30 tahun perdagangan sebelumnya anjlok 2 persen lebih ke posisi 2,15%, yang merupakan posisi terendah sejak Juli 2016. Sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun anjlok ke posisi 1,55%, yang merupakan posisi terendah sejak Maret 2017.


Baca Juga :

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah  0,08 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.90 setelah dibuka pada posisi  98.00.  Perdagangan sebelumnya posisi dolar AS sampai ke puncak 98.05.

Terhadap rival utamanya, dolar AS  melemah terhadap beberapa rival utamanya oleh kekhawatiran tentang perkembangan perdagangan AS dan China dan ditambah dengan ekspektasi inflasi yang tidak bersemangat. Sehingga pasar lebih memilih mata aset safe haven.

Secara teknikal untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center   indeks dolar diperkirakan  turun ke posisi support  di 97.74 – 96.82. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi resisten 98.10 –  98.85. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800