English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 09 Agustus 2019

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 6.306,37

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke 6.306,37

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham jelang akhir pekan. Nilai tukar rupiah di level 14.198 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (9/8/2019), IHSG naik tipis 25,42 poin atau 0,41 persen ke level 6.300,09. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lompat 31,70 poin atau 0,51 persen ke posisi 6.306,37.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,75 persen ke posisi 997,91. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Baca Juga :

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 119 saham menguat. Selain itu 16 saham melemah dan 93 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.314,45 dan terendah 6.299,93.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 22.336 kali dengan volume perdagangan 1,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 320 miliar.

Investor asing beli saham Rp 5,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.198.

Seluruh sektor saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sektor saham yang lonjakannya paling tinggi yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,63 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan menguat 0,62 persen dan sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang sama-sama naik 0,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham NIKL naik 8,21 persen ke posisi Rp 1.450 per saham, saham PKPK menguat 7,59 persen ke posisi Rp 85 per saham dan saham JIHD naik 6,80 persen ke posisi Rp 550 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain FPNI melemah 7,52 persen ke level Rp 123 per saham, PAMG melemah 7,3 persen ke level Rp 254 per saham dan TRIS turun 5,56 persen ke angka Rp 238 per saham. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 08 Agustus 2019

Seluruh Sektor Saham Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.238,19

Seluruh Sektor Saham Menghijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.238,19

Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan saham Kamis pekan ini. Nilai tukar rupiah di level 14.230 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (8/8/2019), IHSG naik tipis 20,7 poin atau 0,33 persen ke level 6.224,89. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lompat 33,99 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.238,19.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,94 persen ke posisi 986. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.
Baca Juga :


Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 126 saham menguat. Selain itu 31 saham melemah dan 115 saham diam di tempat.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.253,84 dan terendah 6.224,89.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 24.432 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 404,2 miliar.

Investor asing beli saham Rp 5,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.230.

Seluruh sektor saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sektor saham yang lonjakannya paling tinggi yaitu sektor pertambangan yang naik 1,44 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur menguat 1,08 persen dan sektor aneka industri naik 0,61 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham JAWA naik 17,02 persen ke posisi Rp 110 per saham, saham BACA menguat 7,14 persen ke posisi Rp 300 per saham dan saham CITA naik 6,57 persen ke posisi Rp 2.110 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain MBTO melemah 7,75 persen ke level Rp 119 per saham, TRIS melemah 7,2 persen ke level Rp 232 per saham dan IBFN turun 7 persen ke angka Rp 186 per saham. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 07 Agustus 2019

Pelemahan Yuan Kuatkan Yen Jepang Lawan Dolar AS



PT Rifan Financindo - Diawal perdagangan forex sesi Asia hari Rabu (07/08), dolar AS kembali melemah terhadap beberapa rival utamanya dan juga secara indeks setelah perdagangan sebelumnya rebound moderat. Dolar AS hanya kuat terhadap poundsterling dan aussie.

Dolar AS tertekan semakin anjloknya imbal hasil obligasi AS oleh pemburuan aset safe haven berkelanjutan setelah posisi Yuan China yang kembali tertekan terhadap dolar AS di level 7. Padahal perdagangan sebelumnya yuan sempat menguat ke level 6 terhadap dolar AS.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah  0,11 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.53 setelah dibuka pada posisi  97.58 dan sempat naik ke posisi 97.85.

Baca Juga :
Anjloknya kembali Yuan China terhadap dolar AS di level 7 membangkitkan kembali kekhawatiran pasar akan ketegangan perang mata uang global sehingga perdagangan aset safe haven marak kembali seperti obligasi dan yen Jepang. Akibatnya imbal hasil obligasi anjlok ke bawah posisi 1,7% yaitu turun 0,03% ke posisi 1,68%, terendah dalam lebih dari 3 tahun.

Sentimen risiko juga semakin terpukul setelah Reserve Bank of New Zealand mengejutkan para investor dengan memangkas suku bunga lebih dari yang diharapkan, menyoroti kekhawatiran para pembuat kebijakan tentang ekonomi global.

Dolar turun 0,3% terhadap yen Jepang menjadi 106,13 di perdagangan Asia, Yuan anjlok ke 7,0701 per dolar, tidak jauh dari 7,1397 yang merupakan terendah sejak perdagangan internasional dalam mata uang dimulai pada 2010.

Dolar Selandia Baru menghapus keuntungan untuk diperdagangkan 0,7% lebih rendah pada $0,6471 setelah Reserve Bank of New Zealand memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin ke rekor terendah 1,00%, mengacaukan harapan untuk penurunan suku bunga 25 basis poin yang lebih kecil
Secara teknikal untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center   indeks dolar diperkirakan  turun ke posisi support  di 97.25 – 96.52. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi resisten 97.90 –  98.85. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 06 Agustus 2019

Posisi Dolar AS Semakin Memburuk, Yuan China Mulai Pulih



Rifanfinancindo - Diawal perdagangan forex sesi Asia hari Selasa (06/08), dolar AS terpantau semakin lemah terhadap beberapa rival utamanya dan juga secara indeks. Posisi bearish pagi ini memperpanjang tekanan perdagangan pekan lalu setelah Presiden Trump memecahkan gencatan senjata perang dagang AS-China.

Anjloknya dolar AS terhadap banyak rival utamanya juga dipicu oleh penurunan lanjutan imbal hasil obligasi AS khususnya untuk tenor 10-tahun yang kini sedang turun ke posisi 1,72%, yang merupakan posisi tereburuk sejak  November 2016.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah  0,17 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.36 setelah  dibuka pada posisi  97.52 dan sempat turun ke posisi 97.12.


Baca Juga :

Pelemahan lanjutan dolar AS pagi ini dipengaruhi berita China akan melakukan serangan balik dan kemudian Presiden Trump memanaskan tensi perang dengan menuduh China melakukan manipulasi mata uangnya dengan mendevaluasi yuan.

Sejak perdagangan kemarin, posisi yuan telah jatuh ke level 7 terhadap dolar AS yang merupakan posisi terendah dalam 11 tahun di posisi 7.1399. Kini yuan menguat  0,18 terhadap dolar AS pada posisi 7.0854.

Secara teknikal , untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center   indeks dolar diperkirakan  turun ke posisi support  di 97.10 – 96.52. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi resisten 97.65 –  98.85. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 05 Agustus 2019

Rupiah Awal Minggu Merosot ke Rp14.280/USD; Bersama Tergerusnya Bursa




Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (5/08), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau merosot lagi, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi melanjutkan penurunan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah tajam 0,55% ke level Rp 14.258 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.180.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka tersandung ke Rp 14.060, kemudian bergerak lemah ke Rp14.108, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.095, posisi 6 minggu terendahnya. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia teretekan di hari ketiganya di tengah memanasnya tensi perang dagang AS – China.

Baca Juga :
 
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 97,75, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,07.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau melemah tajam 1,58% atau 99,735 poin ke level 6.240,889, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah di tengah tensi dagang AS – China dan anjloknya bursa Hong Kong di antara pemogokan massal.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat tajam, dengan dollar di pasar Asia terkoreksi memeasuki hari ketiganya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.005 – Rp 14.280. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 02 Agustus 2019

Rupiah Jumat Pagi Merosot ke Rp14.210/USD; Dollar Asia Terkoreksi



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Jumat pagi ini (2/08), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau merosot lagi, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi melanjutkan penurunan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah tajam 0,67% ke level Rp 14.210 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.116.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka terjerembab ke Rp 14.165, kemudian bergerak lemah ke Rp14.210, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.210. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terkoreksi meninggalkan level 2 tahun tertingginya setelah Trump menyampaikan akan menambahkan tariff atas impor China.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 98,31, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,37.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau melemah tajam 0,96% atau 58,671 poin ke level 6.322,155, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah setelah Trump menyampaikan akan menambahkan tariff atas impor China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat tajam, dengan dollar di pasar Asia terkoreksi dari level 2 tahun tertingginya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.005 – Rp 14.280. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 01 Agustus 2019

Dolar AS Melompat Kuat ke Posisi Tertinggi 2 Tahun Usai Pengumuman Fed



Rifanfinancindo - Diakhir perdagangan forex sesi Amerika hari Kamis (01/08),  dolar AS  mencapai posisi tertinggi dua tahun setelah Federal Reserve menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps. Sentimen positif pasar datang setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pemotongan suku bunga kali ini bukan awal dari siklus pemotongan suku bunga yang panjang.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya, menguat 0,42 persen dari perdagangan sebelumnya ke posisi 98.63 yang merupakan level tertinggi sejak Mei 2017 ketika indeks dolar saat itu mencapai 98,89.

The Fed umumkan pihaknya memutuskan untuk menurunkan kisaran target untuk tingkat dana federal menjadi 2 hingga 2-1/4 persen, turun 25 basis poin dari kisaran sebelumnya 2-1/4 menjadi 2-1/2 persen. Ini menandai penurunan suku bunga pertama oleh The Fed sejak Desember 2008.

Baca Juga :
The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunganya meskipun penilaian ekonomi sebagian besar tidak berubah, mencatat bahwa data yang diterima sejak pertemuan terakhir menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang moderat.

Sebelumnya banyak mengharapkan Fed untuk membiarkan pintu terbuka untuk pemotongan lebih lanjut atau bahkan pemotongan 50 basis poin setelah pertemuan ini, sehingga dapat membuat posisi dolar AS anjlok parah

Terhadap euro, dolar menguat 0,4%, bertahan pada $1,1110 yang merupakan  level terkuat sejak Mei 2017.  Yen berdiri di posisi terendah tiga minggu terhadap dolar setelah Bank of Japan menahan diri dari memperluas stimulus. Namun poundsterling berhasil menguat dari posisi buruk perdagangan sebelumnya yang telah jatuh ke posisi terendah 28 bulan, ditutup naik 0,06% ke posisi 1.2158.

Secara teknikal , untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center   indeks dolar diperkirakan  bergerak turun oleh profit taking  ke posisi support  97.97 – 97.25. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki terus ke posisi resisten 98.75 –  99.25. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800