English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 17 Juni 2019

Rupiah Senin Pagi Melemah ke Rp14.355/USD; Dollar Asia Terkoreksi Jelang FOMC



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (17/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau masih melemah, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat terkoreksi cukup dalam setelah menanjak kuat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,21% ke level Rp 14.355 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.325.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah tipis di Rp 14.335, kemudian bergerak melemah ke Rp14.355, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.355. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terkoreksi signifikan menjelang pertemuan FOMC minggu ini setelah sempat melejit karena data retail sales AS yang solid.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,98, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,57.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau dua arah dengan menguat tipis 0,08% atau 5,240 poin ke level 6.255,505, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat dengan investor menunggu pertemuan FOMC minggu ini di tengah ekspektasi akan adanya pemangkasan suku bunga FFR.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini berlanjut menguat bertahap, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi teknikal setelah penguatan pasar sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.173 – Rp 14.385. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 14 Juni 2019

Rupiah Jumat Pagi Melemah Lagi ke Rp14.303/USD; Dollar di Asia Stabil



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (14/06), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau kembali melemah, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat stabil setelah menanjak di sesi global semalam sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% ke level Rp 14.303 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.280.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka meguat tipis di Rp 14.275, kemudian bergerak melemah ke Rp14.303, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.303. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan setelah menguat semalam menjelang minggu depan pengumuman FOMC serta dengan melemahnya mata uang saingannya, euro.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di level 97,02, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,00.

Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau rebound menguat 0,16% atau 9,925 poin ke level 6.285,057, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah setelah adanya berita penyerangan 2 kapal tanker di Teluk Oman yang melejitkan harga minyak.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini berlanjut menguat bertahap, dengan dollar di pasar Asia stabil setelah penguatan pasar sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.173 – Rp 14.385. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 13 Juni 2019

Harga Minyak Turun 4 Persen Imbas Pasokan AS

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak

PT Rifan Financindo - Harga minyak anjlok empat persen ke level terendah dalam lima bulan. Hal tersebut dipengaruhi kenaikan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) dan prospek suram permintaan minyak global.

Harga minyak Brent turun USD 2,32 atau 3,7 persen ke posisi USD 59,97 per barel. Angka ini terendah sejak 28 Januari.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merosot USD 2,13 atau empat persen ke posisi USD 50,72 per barel. Harga minyak itu terendah sejak 14 Januari.


Baca Juga :

The US Energy Information Administration (EIA) melaporkan persediaan minyak domestik naik secara mengejutkan selama dua pekan ini. Persediaan minyak naik 2,2 juta barel pada pekan lalu usai analis prediksi penurunan sekitar 481 ribu barel.

Stok minyak komersial AS sekitar 485,5 juta barel yang merupakan level tertinggi sejak Juli 2017. Selain itu, lebih tinggi delapan persen dari rata-rata lima tahun. Hal tersebut berdasarkan pernyataan EIA.

"Ini benar-benar pasar masih tidak percaya terhadap inventaris ini, dan mereka tidak akan dapat melihat lebih jauh. Lebih sulit menebak apa yang ditambahkan EIA setiap minggu," tutur Analis Price Futures Group, Phil Flynn, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (13/6/2019).

Pada Selasa, EIA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2019 yang juga menekan harga minyak berjangka. Ketegangan perang dagang antara AS dan China, dua konsumen minyak terbesar dunia juga menekan harga minyak.

Menanti Pertemuan OPEC
Presiden AS Donald Trump mengatakan, pihaknya merasa kesepakatan perdagangan dapat dicapai. Sementara lagi akan mengancam menaikkan tarif produk China jika tidak membuat kesepakatan.

Goldman Sachs mengatakan, prospek makroekonomi yang tidak pasti dan produksi minyak yang tidak menentu dari Iran dan lainnya menyebabkan OPEC menghentikan pengurangan pasokan.

Dengan pertemuan the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada akhir Juni, pasar mencari apakah produsen minyak utama dunia akan memperpanjang pengurangan pasokannya.

Negara-negara OPEC dan produsen non-anggota termasuk Rusia telah membatasi produksi minyak sebesar 1,2 juta barel per hari pada 2019 sehingga menopang harga.

Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail bin Mohammed al-Mazroui menuturkan, kalau anggota OPEC hampir mencapai kesepakatan untuk melanjutkan mengurangi produksi.

Aljazair telah melayangkan gagasan meningkatkan pengurangan pasokan minyak oleh OPEC dan sekutunya pada semester II 2019 karena permintaan. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 12 Juni 2019

Review Forex 11/06: Dolar AS Gagal Rally Karena Trump Salahkan Fed


Rifanfinancindo - Mengakhiri perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu Rabu (12/06), dolar AS melemah kembali setelah sempat bergerak rebound di sesi Asia dan Eropa. Sentimen negatif pasar menimbang dampak perang perdagangan yang sedang berlangsung dan ekspektasi tentang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve suatu saat dalam waktu dekat.

Bank Sentral Amerika atau The Fed yang dijadwalkan untuk mengumumkan kebijakan dan keputusan suku bunga setelah pertemuan mereka pada 18-19 Juni, diperkirakan akan menahan suku bunga kali ini.

Presiden AS Donald Trump sekali lagi menyerukan dolar yang lebih lemah. Dia mentweet bahwa Euro dan mata uang lainnya didevaluasi terhadap dolar, menempatkan AS pada kerugian besar. Karena suku bunga Fed terlalu tinggi, tambahnya.


Baca Juga :

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya ditutup turun 0,06% dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.72 setelah sempat naik ke posisi tinggi di 96,88 dan turun ke posisi terendah 96,64.

Terhadap euro, dolar turun 0,15%, pada $ 1,1329, setelah melemah menjadi $ 1,1339 sebelumnya. Pound Sterling Inggris naik sekitar 0,3% terhadap dolar AS pada $ 1,2724, setelah sebelumnya ditutup pada $ 1,2683.

Yen Jepang sedikit melemah terhadap dolar, dengan satu unit dolar pada 108,51 yen, naik dari 108,45 yen pada perdagangan sebelumnya. Dolar AS sedikit berubah terhadap Aussie, naik sekitar 0,11% dan terhadap loonie Canada naik ke 1,3283 serta terhadap franc Swiss naik 0,23% di posisi 0,9921.

Data ekonomi AS semalam yang lumayan optimis tidak mampu menolong rebound dolar AS.  Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,2% pada Mei setelah naik 0,2% pada April.  Secara tahunan indeks harga produsen melambat menjadi 1,8% dari 2,2% pada bulan April, demikian juga pertumbuhan harga produsen inti tahunan juga turun ke 2,3% di bulan Mei dari 2,4% di bulan April.

Dalam berita ekonomi zona euro, data survei dari  Sentix menunjukkan kepercayaan investor zona euro terkikis tajam pada bulan Juni karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China yang merusak sentimen di blok mata uang tunggal.

Indeks kepercayaan investor untuk kawasan euro turun 8 poin menjadi -3,3 dari +5,3 di bulan Mei.  Ukuran situasi survei saat ini turun menjadi 6 dari 11 dan indeks ekspektasi jatuh 12 poin ke -12,3, level terendah sejak Februari. Survei juga menemukan bahwa investor sekarang mengharapkan stimulus dari bank sentral, terutama Federal Reserve AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 11 Juni 2019

EUR/USD Berjuang Pada 1.1300 Ditengah Keprihatinan Perdagangan & ECB



Rifan Financindo - EUR/USD berjuang disekitar 1.1300, turun dari ketinggiannya. AS dan Mexico telah mencapai kesepakatan namun Trump menggemborkan tarif  baru terhadap Cina. ECB dilaporkan sedang kuatir dengan tingkat pertukaran matauangnya dan sedang mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.

Aksi jual USD yang berlangsung terus menerus membantu EUR/USD membangun pergerakan positif setelah pertemuan ECB dan membuat naik pasangan matauang ini ketinggian intraday di 1.1348 – level tertinggi sejak 22 Maret. Pasangan matauang ini juga mencatat penutupan mingguan terkuat sejak akhir bulan Februari dan mengkonfirmasi tembusnya gerakan naik jangka pendek, walaupun perkembangan yang baik sehubungan dengan perdagangan membuat tahanan terhadap setiap pergerakan naik selanjutnya. Presiden AS Donald Trump menghentikan rencana untuk mengenakan tarif atas Mexico setelah kedua negara mencapai persetujuan mengenai imigrasi.


Baca Juga :

Pasangan matauang ini mundur kembali ke batas 1.1300 selama perdagangan sesi Asia pada hari Senin namun penurunannya nampaknya tertahan ditengah ketakutan akan perang dagang Cina yang lebih lama. Dengan beberapa pasar Eropa tutup karena liburan pada hari Senin kemarin, pergerakan pasangan matauang ini bergantung kepada dinamika harga USD ditengah rilis data ekonomi penggerak pasar minggu ini.

Secara tehnikal, pergerakan naik pasangan matauang ini berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.1335 yang apabila tertembus akan bertemu dengan “resistance” berikutnya di 1.1370 dan akhirnya 1.1400. Sebaliknya penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1275 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1220 dan kemudian 1.1200. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 10 Juni 2019

Usaha Dolar AS Setelah Terbakar Fed Rate dan NFP



PT Rifan Financindo - Mengawali perdagangan forex awal pekan kedua bulan Juni hari Senin  (10/06),  dolar AS merangkak naik dari posisi terendah 2-1/2 bulan yang terjadi pekan lalu.  Dorongan teknikal dolar pagi ini terjadi setelah pekan lalu alami kinerja mingguan terburuk sepanjang tahun ini

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang menguat  0,16 persen ke posisi 96,69 setelah dibuka pada posisi 96.64. Perdagangan akhir pekan lalu posisi dolar AS di tutup pada posisi 96.59 yang anjlok 0,47 persen dari perdagangan sebelumnya.

Pekan lalu dolar AS alami pukulan telak oleh meningkatnya ekspektasi untuk penurunan suku bunga AS sebelum akhir tahun yang dikonfirmasi oleh laporan mengecewakan pasar tenaga kerja AS dalam NFP bulan Mei. Seperti yang diberitakan sebelumnya data NFP bulan Mei lebih rendah periode bulan sebelumnya bahkan dibawah ekspektasi penurunan.




Baca Juga :

Selain itu ECB pada hari Kamis mengesampingkan kenaikan suku bunga pada tahun berikutnya dan  membuka pintu untuk membeli lebih banyak obligasi karena perang perdagangan global dan Brexit telah menyeret ekonomi zona euro jadi turun.

Tetapi pasar mengharapkan petunjuk penurunan suku bunga yang lebih kuat, dan akibatnya imbal hasil obligasi euro dan zona euro naik, menempatkan lebih banyak tekanan pada dolar.

Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal akan bergerak menuju kisaran resistennya di 96.99 – 97.53. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, akan turun menuju posisi supportnya di 96.40 – 95.80. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 07 Juni 2019

Posisi Dolar AS Sedang Cetak Kinerja Mingguan Terburuk Sepanjang Tahun


Rifanfinancindo - Mengawali perdagangan forex sesi Asia akhir pekan hari Jumat  (07/06), dolar AS berusaha rebound dari posisi terendah 2 bulan di tengah penantian investor menunggu laporan pekerjaan utama AS bulan Mei. Namun secara fundamental dolar AS berada di bawah tekanan dan secara teknikal sedang menuju kinerja mingguan terburuknya untuk tahun ini.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya sedang menguat  0,03 persen ke posisi 97,07 setelah dibuka pada posisi 97.02. Perdagangan sebelumnya posisi dolar AS di tutup pada posisi 97.03. Demikian terhadap rival-rival utamanya, dolar AS sedang menguat moderat.

Baca Juga :

Fokus utama investor pasar adalah pada data payroll non-farm AS untuk Mei yang akan dirilis pada sesi Amerika, data ini diperkirakan menunjukkan penurunan setelah sebelumnya ditunjukkan oleh Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP bagaimana terjadi perlambatan di pasar tenaga kerja swasta AS. Data ADB  menambahkan 27.000 pekerjaan swasta pada Mei yang merupakan  kenaikan bulanan terkecil dalam lebih dari sembilan tahun.

Dolar telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir oleh meningkatnya ekspektasi untuk penurunan suku bunga AS sebelum akhir tahun, seiring meningkatnya ketegangan perdagangan China-AS.  Dengan rilis data NFP malam ini akan mengkonfimasi ekspektasi penurunan suku bunga Fed.

Untuk pergerakan selanjutnya analyst Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal akan bergerak menuju kisaran resistennya di 97.30 – 98.35. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, akan turun menuju posisi supportnya di 96.72 – 95.80. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800