English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 18 Maret 2019

Bursa Asia Akhir Pekan Dominan Positif Pasca Keputusan BOJ



Rifan Financindo - Pasar Saham Asia Pasifik berakhir dominan positif pada akhir pekan hari Jumat (15/03) pasca keputusan kebijakan moneter Bank of Japan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menelusuri kembali beberapa kenaikannya tetapi masih naik 0,77 persen menjadi 21.450,85 sementara indeks Topix bertambah 0,9 persen menjadi 1.602,63.

Indeks Kospi Korea Selatan 0,95 persen lebih tinggi pada 2.176,11.

Saham China daratan juga diperdagangkan lebih tinggi. Indeks Shanghai naik 1,04 persen pada 3.021,75 sedangkan indeks Shenzhen bertambah 1,42 persen menjadi 1.641,37.

Baca Juga :
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,56 persen pada 29012.26.

Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pada hari Jumat bahwa Beijing akan tetap mendukung ekonomi China karena menghadapi tekanan baru pada pertumbuhan. Dia berbicara dengan wartawan setelah upacara penutupan di Kongres Rakyat Nasional tahunan.

Indeks ASX 200 Australia mendekati datar di 6.175,20 karena subindex keuangan yang sangat tertekan turun 0,23 persen.

Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneter stabil pada hari Jumat dalam langkah yang diperkirakan secara luas. Suku bunga jangka pendek akan tetap di minus 0,1 persen. Bank sentral mengatakan akan membeli obligasi pemerintah Jepang sehingga imbal hasil JGB 10 tahun akan tetap di sekitar nol persen. Imbal hasil obligasi bergerak terbalik terhadap harga.

Dalam pernyataan kebijakannya, BOJ menawarkan penilaian yang relatif lemah terhadap ekonomi Jepang dan memperkirakan akan “melanjutkan ekspansi moderatnya, meskipun sedang dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi luar negeri untuk saat ini.”

Inflasi yang rendah telah memaksa Bank of Japan untuk tetap dengan program stimulus besar-besaran meskipun biaya meningkat.

Pekan depan, empat bank sentral Asia akan bertemu: Thailand, Taiwan, Filipina, dan Indonesia. The Fed AS juga akan bertemu minggu depan.

Presiden A.S. Donald Trump mengatakan hari Kamis bahwa A.S. mungkin akan mengetahui dalam tiga atau empat minggu ke depan tentang kemungkinan kesepakatan perdagangan dengan China.

Sementara itu, para perunding China menyarankan untuk menggabungkan kunjungan kenegaraan yang telah lama dibicarakan oleh Presiden Xi Jinping ke AS dengan pengumuman perjanjian yang akan datang – mereka juga mengatakan Beijing ingin kesepakatan sepenuhnya diselesaikan sebelum Xi duduk dengan Trump.

Sementara itu, Li pada hari Jumat tidak mengungkapkan rincian tentang kemajuan terbaru dari pembicaraan perdagangan. Dia menekankan bahwa Amerika Serikat dan China tetap dalam diskusi tertutup, dan menyatakan keyakinan bahwa kedua belah pihak memiliki cukup kebijaksanaan untuk meredakan ketegangan.

Pada hari Kamis, anggota parlemen Inggris memberikan suara mendukung mencari penundaan kepergian dari Uni Eropa setidaknya tiga bulan. Namun pemungutan suara tidak mengikat, dan Uni Eropa harus menyetujui penundaan. Brussels, pada bagiannya, telah mengatakan Inggris perlu membenarkan meminta perpanjangan seperti itu di luar batas waktu 29 Maret saat ini.

Perdana Menteri Inggris Theresa May telah mengindikasikan bahwa ia akan membawa kembali kesepakatan Brexit kembali di depan Parlemen minggu depan untuk pemilihan lagi.

Sesi Jumat di Asia mengikuti hari yang beragam di Wall Street di mana S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup lebih rendah untuk pertama kalinya dalam empat hari.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street, yang akan mencermati rilis data Consumer Sentiment Maret AS. Rifan Financindo.


Sumber : Vibznews

Jumat, 15 Maret 2019

EUR/USD Turun Dari Ketinggiannya Karena Sentimen Yang Memburuk

http://vibiznews.com/wp-content/uploads/2015/07/eurousd-1-696x441.jpg

PT Rifan Financindo - EUR/USD diperdagangkan disekitar 1.1300, turun dari ketinggiannya. Data AS muncul bercampur. Laporan mengenai penundaan dari pertemuan tingkat tinggi Trump – Xi mengenai perdagangan memperburuk sentimen pasar. Ketidakpastian Brexit juga membebani.

Baca Juga :

Pasangan matauang EUR/USD berada dipuncak 1.1338 pada akhir perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu yang lalu, turun ke 1.1259 pada hari Kamis kemarin, dengan keengganan terhadap resiko menguasai sesi London, setelah berita bahwa Cina sedang mempertimbangkan penundaan pertemuan Trump – Xi sampai paling tidak bulan April. Tekanan tambahan terhadap matauang bersama Eropa ini datang dari inflasi Jerman, yang naik kurang daripada yang diperkirakan pada bulan Februari, naik 0.4% MoM dan 1.5% YoY. Menjelang pembukaan Wall Street, AS membukakan klaim pengangguran mingguan, naik ke 229.000 untuk minggu yang berakhir pada tanggal 8 Maret, mengirim dolar AS turun lebih rendah. Namun saham-saham bangkit setelah awalnya terkejut karena berita mengenai perang dagang.

Secara tehnikal, penurunan lebih lanjut dari matauang ini akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.1295 yang apabila tertembus akan bertemu dengan “support” selanjutnya di 1.1260 dan 1.1220. Sebaliknya kenaikan dari matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.1330 yang apabila tertembus akan bertemu dengan “resistance” berikutnya di 1.1375 dan 1.1410. PT Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Kamis, 14 Maret 2019

Rupiah Kamis Melandai ke Rp14.266/USD; Dollar Global Rebound dari Terendah 9 Harinya



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (14/03), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melandai, sementara dollar AS di pasar Asia rebound dari loss di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini flat -0,01% ke level Rp 14.266 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.265.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.235, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.266, dan terakhir pagi ini WIB terlihat di posisi Rp 14.266. Flat-nya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia berupaya rebound setelah 4 hari terakhir terus tertekan, ditopang oleh merosotnya poundsterling setelah  penolakan parlemen Inggris atas usulan tidak menggunakan Brexit.

Baca Juga :
 
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini naik di sekitar level 96,61, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,47.

Sementara itu, IHSG Kamis ini di sesi pertama, terpantau menguat 0,03% atau 2,100 poin ke level 6.378,418, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed sementara Wall Street berakhir menguat dengan S&P 500 membukukan rekor tertinggi baru tahun ini.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini cenderung flat, sementara dollar di pasar Asia bangkit dari terendah 9 harinya didongkrak pelemahan mata uang poundsterling. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13890 – Rp14380 terhadap dollar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 13 Maret 2019

IHSG Berpeluang Menghijau, Awasi Saham Pilihan Ini

Pembukaan-Saham

Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG menanti rilis data ekonomi neraca perdagangan yang akan dilansir dalam dua hari mendatang.

Diperkirakan neraca dagang Indonesia masih cukup baik sehingga dapat menopang kenaikan IHSG. Sedangkan fluktuasi harga komoditas masih akan turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.

"IHSG berpotensi bergerak dalam zona positif di kisaran 6.336-6.498,” ujar dia dalam catatannya, Rabu (12/3/2019).

Baca Juga :


Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pergerakan IHSG masih terbuka lebar untuk menguat. Hal ini melihat pergerakan IHSG secara teknikal. Pada perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG melemah 0,20 persen ke posisi 6.353,77.

"Berdasarkan indikator, MACD mendekati area negatif. Meski pun demikian, RSI sudah menunjukkan oversold, sedangkan stochastic sudah berhasil membentuk golden cross di area oversold, dengan demikian potensi rebound pada pergerakan IHSG masih terbuka lebar," kata dia.

Nafan prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.301-6.430 pada Rabu pekan ini.

Adapun saham pilihan antara lain PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Adhi Karya Tbk (Adhi).

Sedangkan Nafan memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 12 Maret 2019

Posisi Dolar di Asia Awal Pekan Masih Terpukul Oleh Data NFP

 
 
PT Rifan Financindo - Di akhir perdagangan forex sesi Asia hari Senin (11/03) posisi dolar AS diperdagangkan dalam kondisi yang lemah imbas tekanan pukulan  pada akhir perdagangan pekan lalu. Ada beberapa sentimen yang memicu lemhnya perdagangan satu sesi awal pekan, dimana paling dominan disebakan buruknya data NFP AS.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya kini berada pada posisi  97,33 atau turun sekitar 0,03% dari perdagangan sebelumnya, setelah dibuka awal sesi Asia pada posisi  97.39.  Indeks sempat menyentuh posisi   tertinggi di 97.45.

Akhir pekan lalu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pasar tenaga kerja negeri tersebut meningkat 20.000 pekerjaan pada bulan Februari, data yang lebih rendah dari lonjakan 311.000 pekerjaan pada periode bulan Januari. Sebelumnya data yang disimpulkan dalam NFP (non farm payroll) sudah diperkirakan akan turun namun di posisi 180.000 pekerjaan. Data NFP tersebut sangat mengecewakan pasar dikarenakan merupakan pertumbuhan pasar tenaga kerja yang jauh lebih lemah dari turunnya 18.000 pekerjaan pada bulan September 2017.

Baca Juga :
Anjloknya dolar karena data NFP tersebut ditahan oleh data pengangguran bulanan yang cukup menggembirakan sehingga membuat kerugian tidak terlalu panjang. Data pengangguran yang juga dilaporkan pada waktu yang bersamaan menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% di bulan Februari dari 4% di bulan Januari. Sebelumnya data tersebut diperkirakan akan turun menjadi 3,9%.

Selain itu juga optimisme di sekitar hasil positif di front perdagangan AS-Cina tampaknya agak dimitigasi akhir-akhir ini, sementara tidak ada berita lebih lanjut tentang pertemuan yang seharusnya antara Presiden Trump dan Xi akhir bulan ini.

Untuk pergerakan selanjutnya, analyst Vibiz research Center melihat pada sesi akhir malam nanti terdapat katalis penggerak yang mungkin dapat meyakinkan dolar AS kembali yaitu data retail sales. Data ini diperkirakan menunjukkan perbaikan data dari periode bulan sebelumnya.

Dan secara teknikal indeks indeks dolar berusaha naik menuju posisi resisten kuatnya di 57.54 dan jika tembus akan mendaki ke posisi resisten lemahnya di 97.81 hingga 98.86.  Namun jika bergerak sebaliknya akan bergerak menuju posisi support kuat di 97.20 – 96.40. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 11 Maret 2019

Bursa Asia Akhir Pekan Merosot Tertekan Pelemahan Data Perdagangan China



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia ditutup lebih rendah pada akhir pekan hari Jumat (08/03) tertekan lemahnya data perdagangan China bulan Februari dan kekuatiran perlambatan ekonomi global.

Saham China Daratan merosot. Indeks Shanghai jatuh 4,4 persen menjadi ditutup pada 2.969,86. Indeks Shenzhen merosot 3,791 persen menjadi ditutup pada 1.605,28.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,91 persen pada 28228.42.


Baca Juga :

Data bea cukai China pada hari Jumat menunjukkan bahwa ekspor dalam mata uang dolar untuk Cina turun 20,7 persen untuk bulan Februari dari tahun lalu, melebihi penurunan 4,8 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh jajak pendapat Reuters.

Impor dalam denominasi dolar turun 5,2 persen di Februari dari tahun lalu, meleset dari perkiraan ekonom yang turun 1,4 persen.

Namun, para analis mengatakan data dari China dalam dua bulan pertama tahun ini harus diperlakukan dengan hati-hati karena distorsi bisnis yang disebabkan oleh waktu libur publik Tahun Baru Imlek selama seminggu yang dimulai pada 4 Februari tahun ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,01 persen menjadi ditutup pada 21.025,56, karena saham-saham kapital besar seperti Fast Retailing, Softbank dan Fanuc semuanya menurun. Topix juga tergelincir 1,82 persen untuk menyelesaikan minggu perdagangan di 1.572,44.

Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 1,31 menjadi ditutup pada 2.137,44 persen karena produsen mobil Hyundai Motor melihat penurunan sahamnya 4,38 persen.

Sementara itu, indeks ASX 200 di Australia turun 0,96 persen menjadi ditutup pada 6.203,80, dengan hampir semua sektor mengalami penurunan. Subindex keuangan yang sangat tertekan turun 1,58 persen karena saham bank tergelincir.

Bank Sentral Eropa pada hari Kamis memangkas perkiraan pertumbuhan untuk 2019 dan mengumumkan putaran baru stimulus untuk membantu bank-bank di wilayah tersebut.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bank sentral memangkas estimasi pertumbuhannya menjadi 1,1 persen, turun dari perkiraan ekspansi 1,7 persen yang dirilis pada bulan Desember.

Pengumuman ECB datang di tengah kekhawatiran yang masih ada atas kemungkinan perlambatan ekonomi di seluruh dunia. Bank of Canada mengatakan pada hari Rabu ada “peningkatan ketidakpastian” di sekitar kenaikan suku bunga di masa depan, sementara PDB kuartal keempat Australia diperluas pada laju hanya 0,2 persen. Di AS, sementara itu, Federal Reserve AS telah mengisyaratkan akan “sabar” dalam menaikkan suku bunga.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati data Non Farm Payrolls Februari yang diindiksikan turun. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 08 Maret 2019

Rupiah Akhir Pekan Tertekan ke Rp14.223/USD; Dollar Global Rally dalam Pelemahan Euro



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir minggu Jumat pagi ini (8/03), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau berlanjut melemah, dalam semingguan ini, sementara dollar AS di pasar Asia juga bertahan di level 2 minggu tertingginya dalam rally-nya di pasar global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,59% ke level Rp 14.223 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.200, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.235, dan terakhir pagi ini WIB terlihat di posisi Rp 14.223. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan perkasa dalam seminggu terakhir sementara mata uang saingannya euro tergelincir karena ECB yang menunda kenaikan suku bunga sampai ke tahun 2020.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di sekitar level 97,54, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,57.
Sementara itu, IHSG Jumat ini di sesi pertama, terpantau melemah 0,29% atau 19,257 poin ke level 6.438,700, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melorot dalam kekhawatiran atas pelambatan ekonomi global.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini masih terus perkasa, dalam semingguan terakhir ini, sementara dollar di pasar Asia agak flat bertahan di 2 minggu terkuatnya di antara pelemahan mata uang euro. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13890 – Rp14380 terhadap dollar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800