English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 30 Januari 2017

Indeks Nikkei 30 Januari Dibuka Lemah Tertekan Penguatan Yen dan Penurunan Penjualan Ritel



PT Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (30/01) dibuka lemah, terpantau saat ini turun -156,15 poin atau -0,80 persen di 19.311,25. Pelemahan bursa Jepang tertekan pengautan Yen dan merosotnya penjualan ritel Jepang.

Pagi ini mata uang Yen menguat. Mata uang Yen menguat 0,29 persen terhadap dolar pada 114,73.

Pelemahan Yen juga terjadi setelah penjualan ritel akhir tahun Jepang masih di bawah harapan.

Penjualan ritel Jepang naik, namun masih dibawah ekspektasi pada bulan Desember, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin (30/01). Hasil ini menjadi berita yang tidak menyenangkan bagi Bank of Japan yang mengadakan pertemuan untuk menetapkan kebijakan moneter.

Penjualan ritel naik 0,6 persen pada Desember dari tahun sebelumnya, di bawah perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 1,3 persen. Hasil tersebut juga jauh dari hasil sebelumnya pada kenaikan 1,7 persen.

Lihat : Penjualan Ritel Akhir Tahun Jepang Masih Dibawah Harapan

Saham Toshiba turun 3,19 persen pada awal perdagangan, setelah jatuh sebanyak 5,8 persen, setelah Asahi Shimbun melaporkan bahwa beberapa bank kepercayaan akan menuntut Toshiba setelah harga sahamnya turun karena skandal akuntansi.

Pada berita lain, Bank of Japan dimulai pertemuan kebijakan moneter dua hari.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -160,00 poin atau -0,82 persen pada 19,300, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,460.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,883-18,504, dan kisaran Resistance 19,817-20,313. PT Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Jumat, 27 Januari 2017

Indeks Hang Seng 27 Januari Dibuka Lemah Tertekan Profit Taking



Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Jumat (27/01), indeks Hang Seng dibuka turun, saat ini terpantau turun -32,45 poin atau -0,14 persen pada 23341.72. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu profit taking.

Aksi profit taking terjadi setelah indeks Hang Seng mengalami kemenangan beruntun empat sesi, yang telah melonjak hampir 500 poin atau 2,1 persen di sepanjang jalan.

Indeks Hang Seng selesai tajam lebih tinggi pada hari Kamis menyusul kenaikan dari keuangan, properti, telekomunikasi, perusahaan minyak dan kasino.

Di antara yang aktif, HSBC melonjak 1,83 persen, sedangkan Bank of East Asia dikumpulkan 2,50 persen, Henderson Land naik 1,53 persen, New World Development menambahkan 0,79 persen, Galaxy Entertainment dijemput 0,96 persen, Want Want China melonjak 3,84 persen, China Petroleum and Chemical ( Sinopec) menambahkan 0,32 persen, China Unicom melonjak 3,61 persen, China Construction Bank naik 2,10 persen, Bank of China naik 1,42 persen, CNOOC maju 2,27 persen dan China Shenhua Energy melonjak 1,85 persen.

Dalam berita laba, AT & T (T) mengalahkan perkiraan tapi lebih lemah dari pendapatan yang diharapkan. Comcast (CMCSA) juga melebihi harapan, sementara Ford (F) cocok perkiraan. Caterpillar (CAT) memiliki lebih baik dari pendapatan yang diharapkan tetapi memberikan proyeksi mengecewakan.

Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja mencatat lebih besar rebound dari yang diharapkan pada klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 21 Januari, sementara Departemen Perdagangan melaporkan bahwa penurunan tajam dalam penjualan rumah baru pada bulan Desember.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau turun -73,00 poin atau -0,31 persen, pada 23,292.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,365.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng berpotensi lemah dengan perdagangan tipis karena investor sudah mulai libur Imlek. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 22,773-22,289, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Resistance 23,759-24,243. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 26 Januari 2017

Indeks Nikkei 26 Januari Dibuka Melonjak 1 Persen Terdorong Rekor Kenaikan Wall Street

 

PT Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (26/01) dibuka naik tinggi, terpantau saat ini naik 246,67 poin atau 1,29 persen di 19.304,17. Kenaikan bursa Jepang terdukung penguatan bursa Wall Street yang mencetak rekor tertinggi.

Bursa saham AS berakhir tertinggi sepanjang masa pada akhir perdagangan Kamis dinihari (26/01) setelah serangkaian perintah eksekutif dari Presiden Donald Trump mendorong sentimen bullish di Wall Street, sementara sektor keuangan mengungguli.  Indeks Dow Jones Industrial Average berhasil menembus level 20,000 pertama kali, naik 0,78 persen, menjadi ditutup pada 20,068.51, dengan kenaikan tertinggi saham Boeing. Indeks S & P 500 naik 0,80 persen, menjadi berakhir pada 2,298.37, dengan sektor keuangan memimpin delapan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq naik 0,99 persen, menjadi ditutup pada 5,656.34.

Presiden Donald Trump membuka jalan untuk dua pipa yang kontroversial pada Selasa, sehingga memudahkan TransCanada untuk membangun pipa Keystone XL dan Transfer Energy Partners untuk membangun bagian akhir dari pipa Dakota Access.

Trump juga menandatangani perintah eksekutif imigrasi pada hari Rabu, termasuk salah satu keamanan perbatasan dan niat untuk membangun dinding di sepanjang perbatasa AS selatan, dan lainnya untuk memperkuat penegakan hukum imigrasi.

Dalam berita saham, Jepang Display melonjak 5,92 persen setelah mengatakan akan mulai menyediakan liquid crystal display (LCD) panel fleksibel untuk smartphone.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 230,00 poin atau 1,21 persen pada 19,300, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,070.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik terdukung penguatan bursa Wall Street. Indeks Nikkei diperkirakan akan menembus kisaran Resistance 19,817-20,342, dan jika turun akan menembus kisaran Support 18,825-18,329. PT Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Rabu, 25 Januari 2017

Investor Respons Positif Kebijakan Trump, Bursa Asia Menguat



Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan bursa Asia didorong wall street yang positif lantaran investor merespons positif janji kampanye presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,16 persen. Pada awal perdagangan, bursa saham Jepang dan Australia bergerak lebih tinggi. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,2 persen.

Pergerakan bursa Asia yang positif ini ikuti bursa saham AS. Investor merespons positif langkah Donald Trump untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Caranya dengan meringankan pajak perusahaan. Langkah ini dilakukan usai fokus menerapkan kebijakan perdagangan proteksionisme.

"Setelah pada awal pemerintahan Trump fokus untuk menerapkan kebijakan proteksionisme, pasar bereaksi positif sehingga mendorong bursa saham AS menguat," ujar Analis Rivkin Securities, James Woods seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (25/1/2017).

Donald Trump telah menandatangani perintah untuk pembangunan keystone XL dan Dakota Access, yang merupakan pipa minyak kontroversial. Dia juga telah bertemu dengan produsen mobil AS yang masuk tiga besar, dan mendorong mereka untuk bangun pabrik di AS.

Di pasar obligasi, imbal hasil surat berharga AS bertenod dua tahun naik ke level 1,22 persen dari level 1,15 pada perdagangan Selasa. Sedangkan imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun berada di kisaran 2,46 persen.

Untuk pasar komoditas, harga minyak jenis Brent naik 0,4 persen. Sedangkan harga emas stabil di kisaran US$ 1.210 per ounce. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 24 Januari 2017

Indeks Nikkei 24 Januari Naik Terbantu Peningkatan Pertumbuhan Manufaktur






Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (24/01) dibuka lemah, namun terpantau saat ini bergerak datar, naik tipis 10,82 poin atau 0,06 persen di 18901.85. Kenaikan tipis bursa Jepang terdukung meningkatnya pertumbuhan manufaktur Jepang awal tahun.

Aktivitas manufaktur Jepang diperluas pada bulan Januari di laju tercepat dalam hampir tiga tahun sebagai pesanan ekspor melonjak, menunjukkan bahwa permintaan luar negeri tidak selemah seperti yang beberapa ekonom dan pemimpin bisnis kuatirkan.

The Markit / Nikkei Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) flash Jepang naik ke 52,8 pada Januari dari final 52,4 di bulan sebelumnya.

Namun kenaikan tertahan dengan indeks Nikkei melemah tertekan penguatan Yen. Dolar AS melemah terhadap yen, mengambil 112,75 di perdagangan Asia awal.

Sementara itu saham Takata anjlok 13,49 persen Selasa pagi, memperpanjang kerugian lebih dari 18 persen yang terlihat pada hari Senin. Saham itu awalnya tidak diperdagangkan karena pesanan jual tertekan pada kekhawatiran keterlibatan pengadilan dalam rencana bisnis Jepang Takata ini.

Pembuat airbag ini dalam proses memilih pendukung keuangan karena menghadapi biaya berat untuk menggantikan sekitar 100 juta inflators airbag berpotensi cacat yang telah dikaitkan dengan beberapa kematian global.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -4,00 poin atau -0,21 persen pada 18,880, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,920.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak negatif jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,359-17,834, dan kisaran Resistance 19,379-19,846. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 23 Januari 2017

AS Keluar dari TPP, Bursa Asia Langsung Tertekan


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak di zona merah pada perdagangan di awal pekan ini. Kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump menjadi pemberat pergerakan bursa Asia.

Mengutip CNBC, Senin (23/1/2017), Indeks ASX 200 Australia turun 0,36 persen. Indeks Nikkei Jepang juga melemah 1,25 persen di awap perdagangan. Di Kospi Korea Selatan bergerak mendatar.

Salah satu kebijakan Trump yang menjadi konsentrasi para pelaku pasar di Asia adalah Perjanjian perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP). Pemerintah Trump pada pekan lalu menyatakan akan melindungi pekerja Amerika dan menarik diri dari kesepakatan TPP.

Sebagai informasi, TPP atau Trans Pacific Partnership merupakan sebuah blok perdagangan bebas yang diinisiasikan oleh Presiden Barack Obama. Kesepakatan yang diteken 5 Oktober lalu ini beranggotakan 12 negara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Peru, Malaysia, Singapura, Brunei dan Vietnam.

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump akan mengambil langkah tegas bagi negara yang melanggar kerja sama perdagangan dan merugikan tenaga kerja AS. Trump juga akan kembali menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan North American Free Trade Agreement (NAFTA).

Pemerintah AS juga tidak segan menarik diri dari kesepakatan NAFTA apabila hal ini tidak memberikan keuntungan bagi pekerja Amerika.

Ekonom Senior Mizuho Bank Vishnu Varathan menjelaskan, pidato Trump saat pelantikan tersebut membuat pasar Asia bergetar. Kebijakan proteksionis AS akan mempengaruhi negara lain. " Kebijakan perdagangan, perpajakan, imigrasi dan hubungan luar negeri bakal banyak berpengaruh," jelas dia. (Gdn/Ndw) PT Rifan Financindo.



Sumber : Liputan 6

Jumat, 20 Januari 2017

Bursa Saham Asia Dibuka Variatif



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia dibuka mixed pada perdagangan pagi ini menyusul bursa saham AS yang ditutup turun menjelang inaugurasi Presiden AS terpilih Donald Trump pada Jumat waktu AS.

Melansir CNBC, Jumat (20/1/2017), Nikkei Jepang naik 0,35 persen pada awal perdagangan kemudian bergerak ke zona negatif pada pembukaan.

Sementara indeks saham Australia S&P ASX 200 turun 0,58 persen terdorong pergerakan saha dari saham material dan keuangan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng Indeks tak berubah.

Bergerak ke Korea Selatan, indeks saham Kospi juga turun 0,07 persen atau 1,44 poin untuk bertengger di level 2070,98. Kurs mata uang dolarr naik ke level 101,73 terhadap sekeranjang mata uang lain saat data ekonomi AS dirilis, namun tergelincir ke level 101,15 kemudian.

Di bursa saham AS, S&P 500 naik 5,8 persen sejak pemilihan. Meski S&P 500 tergelincir 5,3 persen sejak inaugurasi Barrack Obama dan turun 20,4 persen sejak 34 hari pertama dia menjabat, indeks naik kembali dan return mencapai hampir 295 persen.

Sementara rally di pasar saham sejak Trump terpilih melammbat, karena investor ingin melihat kebijakan Trump lebih rinci.

Dow Jones Industrial Average turun 72,32 poin atau 0,37 persen ke level 19.732,4. Sementara S&P SPX kehilangan 8,2 poin ata 0,4 persen ke level 2.263,69 dan NAsdaw Composite turun 15,57 poin atau 0,28 persen ke level 5.540,08. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800