English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 14 Oktober 2016

Awal Indeks Nikkei 14 Oktober Naik Terdukung Pelemahan Yen



PT. Rfian Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Jumat (14/10) dibuka naik, saat ini terpantau naik 32,81 poin atau 0,20% persen di 16.807,05. Penguatan indeks Nikkei terpicu pelemahan Yen.

Mata uang Yen melemah. Pasangan mata uang dolar AS / yen diperdagangkan pada 103,84 pada 0,13 persen.

Saham-saham eksportir mixed. Saham Toyota turun -1,13 persen, saham Honda naik 0,13 persen, saham Sony naik 1,95 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 30,00 poin atau 0,18% pada 16,820, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,790.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi naik dengan pelemahan mata uang Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,313-15,820, dan kisaran Resistance 17,324-17,816. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 13 Oktober 2016

Awal Indeks Hang Seng 13 Oktober Turun Setelah Risalah The Fed dan Pelemahan Minyak



PT. Rifan Financindo Berjangka, Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Kamis (13/10), indeks Hang Seng dibuka lemah, saat ini terpantau turun -106,67 poin atau -0,46 persen pada 23300.38. Pelemahan indeks Hang terpicu rilis sisalah pertemuan The Fed yang memperkuat kenaikan suku bunga AS bulan Desember. Pelemahan indeks juga tertekan pelemahan saham energi setelah harga minyak mentah merosot semalam.

Risalah dari pertemuan Federal Reserve Komite Pasar Terbuka September (FOMC) mengungkapkan bahwa anggota umumnya sepakat bahwa kesempatan untuk kenaikan suku bunga telah menguat. Namun tidak ada referensi khusus untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan khusus dan nada keseluruhan sedikit lebih dovish dari yang diharapkan.

Dengan beberapa penurunan yang masih terjadi di pasar tenaga kerja dan inflasi terus menjalankan bawah target Komite, mayoritas anggota menilai bahwa untuk saat ini FOMC harus menunggu bukti lebih lanjut dari kemajuan menuju tujuan kerja maksimum dan 2% inflasi sebelum meningkatkan suku bunga.

Bursa Hong Kong juga tertekan pelemahan minyak mentah semalam. Harga minyak mentah turun lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan Kamis dinihari setelah OPEC melaporkan produksi minyak September mencapai tertinggi delapan tahun, memudarkan optimisme atas janji kelompok itu untuk mengendalikan kekenyangan minyak mentah global.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir turun 61 sen, atau 1,2 persen, ke $ 50,18 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent turun 56 sen, atau 1,1 persen, pada $ 51,85 per barel.

Pada awal perdagangan pagi ini saham-saham yang melemah adalah saham Cathay Pacific Airways Ltd yang turun -2,42 persen, saham CNOOC Ltd turun -1,92 persen, saham Tencent Holdings Ltd turun -1,12 persen, saham PetroChina Co Ltd turun -1,10 persen, saham China Petroleum & Chemical Corp turun -1,03 persen.

Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng pagi ini terpantau turun -124,00 poin atau -0,53% pada 23,292.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,416.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng selanjutnya berpotensi lemah dengan harapan kenaikan suku bunga AS bulan Desember dan pelemahan minyak mentah. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 22.727-22.211 dan kisaran Resistance 23.758-24.273. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 12 Oktober 2016

Setelah Kejatuhan GBP Yang Besar, Kemana GBP/USD Akan Pergi?



PT. Rifan Financindo Berjangka, Beberapa waktu yang lalu dan juga kemarin, Pounsterling Inggris terjun bebas ke 1.20 sebelum akhirnya naik lagi ke 1.24, tetapi kondisi masih tidak stabil. Team dari Goldman Sachs menganalisa potensi penurunan dari poundsterling ini sebagaimana yang disampaikan oleh eFXnews.

Bank of England tidak membuat pelonggaran moneter di bulan Juli, memilih sampai pertemuan pada bulan Agustus. Penundaan ini walaupun sejalan dengan perkiraan dari para ekonom Inggris, namun mengecewakan pasar, dan akhirnya pecah pada titik yang jelas yang merupakan momentum kejatuhan dari GBP.

Selain itu, setelah hasil pemungutan suara Brexit terjadi kekosongan politik di Inggris, dengan kemungkinan Article 50 tidak akan pernah dimulai. Sebagai akibatnya pasar mulai melakukan perdagangan dengan arus data jangka pendek, yang kelihatannya lebih baik daripada yang diperkirakan, yang pada gilirannya membuat posisi jual yang spekulatif di Sterling menjadi terjepit.

Namun, ketika Perdana Menteri May mengumumkan bahwa Article 50 akan dimulai pada bulan Maret tahun depan, ini mengubah semuanya dan membuat pasar kembali memfokuskan diri terhadap kemungkinan kejatuhan daripada Poundsterling.

Dengan keadaan sudah berubah jauh dari satu bulan lebih yang lalu, diskusi sekarang telah berpindah dari sebelumnya fokus pada memposisikan diri dan bergantung pada arus data jangka pendek, ke seberapa banyak potensi kejatuhan daripada Sterling jangka panjang.

Goldman Sachs memperkirakan Sterling akan jatuh 5 persen lagi dalam waktu sampai tiga bulan mendatang yang akan kembali membuat GBP/USD menembus 1.20, dengan pertimbangan “sudden stop” yang biasa terjadi di “emerging markets” tidak berlaku di negara United Kingdom yang sudah stabil perundang-undangan dan institusinya.

Proses Brexit melibatkan ketidakpastian yang sangat besar, yang bisa jadi jauh lebih rumit dan membuat kacau daripada yang dapat diperkirakan. PT. Rifan Financindo Berjangka

Sumber : Vibiznews

Selasa, 11 Oktober 2016

Indeks Nikkei 11 Oktober Dibuka Naik Terdukung Pelemahan Yen



PT. Rifan Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (11/10) dibuka naik, saat ini terpantau naik 205,14 poin atau 1,22% persen di 17065.23. Penguatan indeks Nikkei terpicu pelemahan Yen.

Pagi ini terpantau mata uang Yen melemah. Pasangan kurs USDJPY menguat 0,31 persen pada 103.93.

Lonjakan harga minyak mentah semalam juga memberikan dukungan bagi bursa saham Jepang. Saham Inpex Jepang naik 3,85 persen.

Dalam berita ekonomi, Jepang mencatat surplus transaksi berjalan Agustus dari 2 triliun yen ($ 19300000000), naik 23 persen tahun-ke-tahun dan mengalahkan perkiraan jajak pendapat Reuters 1,54 triliun yen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 180,00 poin atau 1,07% pada 17,070, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,890.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi naik dengan pelemahan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,544-15,695, dan kisaran Resistance 17,514-18,012. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Senin, 10 Oktober 2016

Indeks Shanghai 10 Oktober Dibuka Naik Terdorong Peningkatan Pertumbuhan Bisnis

 

PT. Rifan Financindo Berjangka, Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Senin (10/10) setelah libur panjang seminggu lalu, Indeks Shanghai dibuka naik, saat ini terpantau naik 16,54 poin atau 0,55 persen pada 3021.25. Penguatan indeks Shanghai terbantu pertumbuhan bisnis dan sektor Jasa Tiongkok bulan September.

Sektor jasa Tiongkok terus berkembang pada September, dengan Caixin General Services Purchasing Managers Index (PMI) membukukan hasil 52,0.

Indeks September adalah di bawah 52,1 hasil pada bulan Agustus, menunjukkan perlambatan untuk ekspansi sektor jasa, yang saat ini di tahun ketiga.

The Caixin Composite Output Index, yang mencakup data meliputi sektor manufaktur dan jasa, datang di 51,4 untuk September, menandakan bulan ketujuh berturut-turut pertumbuhan untuk kegiatan bisnis secara keseluruhan.

Dengan melambatnya pertumbuhan sektor jasa dan optimisme pertumbuhan bisnis, diharapkan semakin mendorong pemerintah Beijing untuk memberikan stimulus yang menguatkan ekonomi Tiongkok.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai akan bergerak datar dengan keengganan investor menjelang hari libur Nasional minggu depan. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2897-2797 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3092-3197. PT. Rifan Financindo Berjangka.

Jumat, 07 Oktober 2016

Perolehan Deklarasi Tax Amnesty Tembus Rp 3.666 Triliun

Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

PT. Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Kini program pengampunan pajak atau tax amnesty memasuki periode kedua. Pemerintah pun memprediksi bahwa badan usaha, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), akan mengikuti program tax amnesty.

Dari data dashboard Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan Jakarta, Rabu (5/10/2016), pukul 11.19 WIB, nilai komposisi harta berdasarkan Surat Pernyataan Harta (SPH) yang disampaikan mencapai Rp 3.666 triliun. Komposisi itu terdiri atas deklarasi harta dalam negeri sebesar Rp 2.571 triliun, lalu deklarasi luar negeri sebesar Rp 958 triliun, dan repatriasi sekitar Rp 138 triliun.

Selain itu, komposisi uang tebusan berdasarkan SPH antara lain sebanyak 382.445 untuk jumlah SPH. Sementara total komposisi uang tebusannya berdasarkan SPH sebesar Rp 90,1 triliun. Komposisi uang tebusannya orang pribadi non-UMKM sebesar Rp 77,3 triliun, badan non-UMKM sebesar Rp 9,8 triliun, OP UMKM sebesar Rp 2,74 triliun, dan sisanya badan UMKM.

Untuk uang tebusan berdasarkan surat setoran pajak (SPP) mencapai Rp 97,2 triliun. Komposisinya antara lain pembayaran tebusan Rp 93,8 triliun, pembayaran tunggakan Rp 3,06 triliun, dan pembayaran bukti permulaan (bukper) sekitar Rp 362 miliar.

Pemerintah pun tak hanya andalkan tax amnesty usai program itu berakhir. Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi sebagai tindak lanjut dari Program Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty. Strategi tersebut ditempuh untuk mereformasi perpajakan di Indonesia.

Direktur Perpajakan Internasional, Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) John Hutagaol mengatakan, ada beberapa Undang-undang (UU) yang bakal dibahas sebagai bagian dari reformasi pajak.

Terdapat lima UU yang akan dibahas. Kelima undang-undang tersebut antara lain, Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Undang-undang ini dibahas setelah masa program tax amnesty berakhir. (Ahm/Ndw) PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 06 Oktober 2016

Harga Emas Turun 3,3 Persen

Jangan berani pilih investasi emas sebelum kamu ketahui empat hal ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas membukukan penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penekan harga emas adalah penguatan dolar AS karena kuatnya sinyal kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS).

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (5/10/2016), harga emas untuk pengiriman Oktober ditutup turun 3,3 persen ke level US$ 1.266,30 per troy ounce. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak 19 Desember 2013. Ini adalah harga penutupan terendah untuk emas sejak 23 Juni lalu.

Harga emas mengalami kenaikan yang cukup besar sepanjang tahun ini. Kenaikan tersebut karena Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) terus menahan rencana kenaikan suku bunga acuan yang membuat nilai tukar dolar AS melemah.


Pelemahan dolar AS ini menjadi berkah bagi emas karena harga logam mulia ini akan menjadi lebih murah bagi mereka yang bertransaksi dengan mata uang lainnya.

Namun, pada pekan ini terdapat beberapa tanda-tanda baru yang bisa menjadi pedoman bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga setidaknya sebelum akhir tahun ini.

Tanda-tanda baru tersebut langsung diantisipasi oleh investor dengan melakukan aksi jual logam mulia. Harga emas pun langsung tertekan cukup tinggi.

Analis Linn Group Ira Epstein menjelaskan, selama ini pelaku pasar cukup mengidolakan emas di saat perekonomian dunia belum memperlihatkan kejelasan. "Namun sepertinya beberapa saat ini investor akan menjauh dari emas dahulu," kata dia.

Dolar AS menguat setelah membaiknya data manufaktur di negara tersebut. Data yang keluar pada Senin kemarin memperlihatkan pertumbuhan yang di luar dugaan. Perbaikan data manufaktur tersebut bisa menjadi acuan bagi Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga sehingga menekan harga emas. (Gdn/Ndw) PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800