PT, Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa Asia jatuh seiring dengan melemahnya indeks saham Amerika Serikat dan mata uang euro. Pelemahan bursa Asia terjadi setelah diskusi antara Yunani dan para kreditornya berhenti begitu saja tanpa kesepakatan dana talangan.
Melansir laman Bloomberg, Senin (15/6/2015), indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5 persen pada perdagangan pukul 9:24 di Tokyo. Angka tersebut mengganjal penguatan selama tiga hari sebelumnya menyusul penurunan saham di Jepang, Australia dan Korea Selatan sedikitnya 0,4 persen.
Sementara indeks Standard & Poor’s 500 juga tercatat melemah 0,4 persen. Euro juga melemah sedikitnya 0,4 persen terhadap Dolar dan Yen. Berbagai negosiasi di Brussels antara Yunani dan para kreditornya berhenti begitu saja hanya setelah diskusi berlangsung 45 menit saja. Kondisi ini membuat hambatan penemuan resolusi krisis pendanaan Yunani hingga pertemuan menteri keuangan Eropa digelar 18 Juni mendatang.
Pekan ini, fokus para pelaku keuangan masih pada kebijakan moneter. Lantaran bank sentral Amerika Serikat/ The Fed akan mengkaji kebijakan suku bunganya pada Rabu pekan ini. Laporan manufaktur AS juga akan dirilis awal pekan.
"Para pelaku pasar di Bursa Asia berharap Yunani akan mencapai kesepakatan dan ternyata tidak terjadi. Ini akan memancing situasi buruk bagi ekuiti," tutur Shoji Hirakawa, Chief Equity Strategist di Okasan Securities Co., Tokyo.
Dia menjelaskan, jika Yunani tidak mencapai kesepakatan, mereka akan beranggapan Yunani dapat meninggalkan zona euro dalam waktu dekat.
Komisi Eropa mengatakan, tidak ada titik temu antara apa yang diminta kreditor dan yang disiapkan Yunani. Gagalnya menemukan formula untuk membuka kucuran dana talangan US$ 7,2 miliar euro didorong peringatan risiko keluarnya Yunani dari zona euro.
"Meskipun beberapa kemajuan berhasil dilakukan, masih ada gap besar dalam diskusi tersebut. Dengan kondisi ini, diskusi selanjutnya akan dilakukan di zona euro," lapor Komisi Eropa. (Sis/Ahm)
Sumber : Liputan 6