English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 16 Maret 2021

Akhirnya, Harga Emas Menguat Kembali karena Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

Rifanfinancindo -  Harga emas naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas adalah penurunan imbal hasil obligasi AS dari rekor tertinggi.

Saat ini, inevstor lebih memilih untuk menunggu (wait and see) hasil dari pertemuan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
 

Mengutip CNBC, Selasa (16/3/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.729,94 per ounce pada pukul 1.47 siang EDT. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,5 persen menjadi USD 1.729,20 per ounce.

Baca Juga :

"Imbal hasil obligasi AS pada perdagangan Senin pagi turun, hal ini dianggap sebagai peluang bagi sebagian investor untuk melakukan aksi beli di emas," jelas Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures, David Meger.

Meger melanjutkan, perdebatan yang ada saat ini apakah apakah kenaikan imbal hasil yang didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi akan terus menekan harga emas. Atau jika pertumbuhan terhenti atau inflasi meningkat akan mendukung harga emas.

Imbal hasil obligasi AS turun dari puncak tertinggi dalam satu tahun pada perdagangan Senin. Hal ini memulihkan daya tarik instrumen investasi tanpa bunga seperti emas.

“Kapanpun imbal hasil obligasi mencapai puncak, itu akan menjadi awalan bagi emas untuk kembali menguat,” kata kepala analis Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.

“Mereka (Obligasi AS) masih memiliki ruang untuk berkembang lebih tinggi tetapi hasil tidak akan naik selamanya, jadi akan ada titik balik. Semakin tinggi kita pergi, semakin dekat kita ke titik balik.” tambah dia.

Investor menunggu pertemuan the Fed yang berlangsung selama dua hari. Pertemuan tersebut dimulai pada hari Selasa waktu setempat dengan fokus pada lonjakan imbal hasil obligasi AS, kekhawatiran kenaikan inflasi dan prospek ekonomi.

Sinyal dari the Fed akan memberikan gambaran kepada investor mengenai gerak harga emas ke depannya.

Paket Stimulus AS Disahkan, Bagaimana Dampaknya ke Harga Emas Pekan Ini?
Sebelumnya, harga emas diperkirakan akan menguat secara jangka pandek pada pekan ini. Hal tersebut terimbas dari ditandatanganinya paket stimulus USD 1,9 triliun setara Rp 27.196 triliun.

Namun, beberapa analis memperkirakan bahwa stimulus tersebut justru akan mendorong kenaikan pasar saham sehingga menekan harga emas.

Untuk diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya menandatangani bantuan atau stimulus ekonomi senilai USD 1,9 triliun setara Rp 27.196 triliun menjadi undang-undang. Bantuan ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Amerika.

Mengutip Kitco, Senin (15/3/2021), pada pekan lalu harga emas mampu bertahan di kisaran USD 1.700 per ounce setelah mengalami tekanan yang cukup besar. Pada pekan lalu, harga emas sempat berada di level terendah dalam 10 pekan.

Namun untuk minggu ini analis memperkirakan harga emas akan mendapat dukungan dari paket stimulus yang telah ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden. Namun beberapa analis lain mencatat bahwa paket stimulus ini mendorong transaksi di pasar saham dan obligasi.

"Mengecewakan melihat harga emas tidak lebih tinggi setelah paket stimulus USD 1,9 triliun disahkan. Jika emas tidak bisa naik, saya tidak tahu apa yang akan mendorongnya lebih tinggi," kata Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kevin Grady.

"Gerak emas sepertinya tidak tampak bagus pada minggu ini. tetapi saya memberikan posisi netral," tambah dia.

Pada pekan ini, 16 analis berpartisipasi dalam survei yang diselenggarakan oleh Kitco. Sebanyak 6 pemilih atau 38 persen menyerukan harga emas naik. Sementara itu, pemilih netral lima analis atau 31 persen. Sedangkan mereka yang melihat harga emas akan lebih rendah juga lima analis atau 31 persen.

Sedangkan pelaku pasar yang ikut dalam survei Kitco mencapai 1.611 suara. Di antara mereka 1.003, atau 62 persen mengatakan harga emas akan naik. Sedangkan 364 pelaku pasar atau 23 persen mengatakan harga emas tertekan.

Selain itu, 244 pemilih atau 15 persen memilih harga emas akan bergerak stabil atau netral pada pekan ini. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 15 Maret 2021

Rekomendasi Emas 15 – 19 Maret 2021: Tersandera Pasar Treasury AS

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

Rifan Financindo - Apakah emas telah menyentuh dasarnya pada level terendah dalam 10 bulan minggu yang lalu? Para analis sedang menunggu apakah metal berharga kuning ini bisa bertahan di level $1,700 per troy ons dan membebaskan diri ikatan pasar Treasury.

Setelah sempat turun ke $1,675 pada hari Senin minggu yang lalu, emas berjangka kontrak bulan April berhasil naik kembali ke atas $1,730.

Pada hari Jumat minggu lalu, emas sempat mengalami penurunan namun berhasil bertahan di level $1,700 per ons ditengah naiknya yields Treasury AS. Pasar obligasi mengalami aksi jual setelah undang – undang stimulus senilai $1.9 triliun berhasil ditandatangani pada hari Kamis. Pada saat ini, emas berjangka Comex kontrak bulan April diperdagangkan disekitar $1,727.51.

Baca Juga :

Yields obligasi AS 10 tahun sedang mengalami kenaikan dan kurvanya naik tajam. Hal ini bisa berlanjut apabila data ekonomi yang keluar membaik dan adanya pembicaraan mengenai inflasi. Meningkatnya minat terhadap resiko membawa kepada naiknya yields AS. Dan hal ini bukanlah sesuatu yang baik bagi emas. Metal berharga tersandera oleh pasar Treasury AS.

Yields Treasury AS 10 tahun naik diatas 1.60% dalam perdagangan semalam. Harga emas di level $1,675 bisa jadi level terendah bagi emas saat ini namun semua tergantung kepada pergerakan dari yields AS apakah akan terus naik.

Paket stimulus AS senilai $1.9 triliun juga bersifat inflationary. Pasar mengharapkan para konsumen mulai keluar dan membelanjakan uangnya. Apalagi jika setiap orang sudah divaksinasi di Amerika Serikat, kurva yields AS akan berespon dan emas akan mengalami saat yang sulit. Belum lagi pasar sudah mulai memperhitungkan dalam harga langkah – langkah stimulus berikutnya termasuk belanja infrastruktur.

Korelasi sekarang ini antara yields AS dan emas adalah pada saat yields AS naik, emas turun. Namun hal ini bisa berubah kedepannya, dan sekali berubah, emas bisa naik lebih tinggi.

Pada akhirnya, korelasi sekarang ini akan berubah. Federal Reserve AS mengakui mereka melihat inflasi dan mungkin harus menaikkan tingkat bunga lebih cepat daripada yang dipikirkan dan hal ini akan merubah korelasi saat ini. Atau bahkan hanya dengan mengakui bahwa naiknya yields AS membuat prihatin, hal ini akan bisa menjadi factor bullish bagi emas.

The Fed selama ini mengabaikan isu yields AS. Karenanya semua mata akan tertuju kepada Gubernur the Fed Jerome Powell pada minggu ini yang akan mengadakan acara konferensi pers setelah pengumuman tingkat bunga pada hari Rabu.

ECB pada hari Kamis minggu lalu, mengatakan bahwa mereka prihatin dengan inflasi dan pencetakan uang. ECB akan menggunakan Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP) untuk menghentikan setiap kenaikan biaya hutang yang tidak beralasan.

Presiden ECB, Christine Lagarde mengatakan,”naiknya yields akan bisa berubah bentuk menjadi pengetatan belanja di seluruh sector ekonomi secara premature. Sementara, ECB ingin memelihara kondisi keuangan yang baik dengan inflasi hanya mengintip disepanjang jalan.

Jika saja the Fed memiliki pandangan yang sama seperti ini, hal ini akan menjadi factor bullish bagie mas. Kenyataan bahwa yields AS terus naik pada saat ini menunjukkan bahwa the Fed kehilangan kontrol.

Selain itu pasar akan memperhatikan proyeksi kuartalan dari the Fed yang diperkirakan akan merevisi naik GDP AS 2021.

Dari kalender ekonomi, data makro ekonomi lainnya yang akan keluar adalah angka Retail Sales AS. Setelah lompatan yang besar ke 5.3% pada bulan Januari, angka untuk bulan Februari kemungkinan akan turun ke 0%. Meskipun demikian, dukungan dari paket stimulus sebelumnya  bisa memberikan dampak yang positip dan mendorong naik dollar AS.

Angka klaim pengangguran mingguan juga menarik perhatian, dimana kemungkinan terjadi penurunan yang bertahap.

Kritikal untuk melihat bagaimana emas bereaksi pada minggu ini disekitar level $1,700 per ons. Pergerakan ke arah $1,760 akan merupakan signal kemungkinan terjadinya rally, sementara penurunan dibawah $1,670 membuka pintu kepada kejatuhan ke $1,600 per ons. $1,670 adalah level support yang jika tertembus akan bisa turun sampai ke $1600. Kondisi saat ini berbahaya untuk melakukan aksi jual emas namun juga kurang menguntungkan untuk membeli emas pada harga sekarang.

“Support” terdekat menunggu di $1,714.51 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700.00 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,735.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,747.79 dan kemudian $1,760.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 10 Maret 2021

Rekomendasi Emas 10 Maret 2021: Kenaikan Solid Emas Terancam Turun?

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo - Harga emas naik cukup solid pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa ditengah turunnya yields AS dan melemahnya indeks dollar AS. Namun penyebab kenaikan kebanyakan karena koreksi normal, yaitu bangkitnya harga emas akibat aksi “short-covering” setelah emas turun ke level terendah 10 bulan pada hari Senin.

Emas berjangka kontrak bulan April terakhir naik $35.50 ke $1,713.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.506 ke $25.765 per ons.

Pasar saham global bervariasi mengarah menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik secara solid ketika perdagangan sesi New York dimulai. Yields pasar obligasi mengalami penurunan pada hari Selasa, yang mendorong minat terhadap resiko dari para trader dan investor dan mendorong naik harga saham.

Baca Juga :

Sementara itu, OECD memperkirakan ekonomi global akan mengalami rebound kembali ke level pertumbuhan sebelum pandemik pada pertengahan tahun ini, dengan pertumbuhan 5.6%. OECD memandang ekonomi AS akan bertumbuh sebanyak 6.5% pada tahun 2021 – dua kali lipat dari perkiraan pada bulan November tahun lalu.

Meskipun demikian potensi kenaikan harga emas terancam oleh karena Kongres AS sebentar lagi akan mengeluarkan paket kelegaan coronavirus yang massif sebesar $1.9 triliun. Penerbitan surat hutang yang lebih banyak lagi akan membuat naiknya yields dan dollar AS.

Amerika Serikat akan mengadakan lelang obligasi 3 tahun pada hari Selasa dan 10 tahun pada hari Rabu yang diamati oleh pasar dengan seksama. Naiknya Kembali imbal hasil obligasi AS bisa memicu naiknya kembali dollar AS dan mengakhiri ketenangan pasar pada sekarang ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,681.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,673.30 dan kemudian $1,650.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,739.00 dan kemudian $1,757.40. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznwes

Selasa, 09 Maret 2021

Harga Emas Anjlok ke Level Terendah dalam 9 Bulan karena Penguatan Dolar AS Berlanjut

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

Rifanfinancindo - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan ini menuju ke level terendah dalam 9 bulan.

Pendorong penurunan harga emas karena imbal hasil surat utang AS terus meningkat sehingga mendorong investor melepas emas. Selain itu, nilai tukar dolar AS juga terus Menguat.

Mengutip CNBC, Selasa (9/3/2021), harga emas di pasar spot turun 1,1 persen menjadi USD 1.681.41 per ounce, setelah sempat mencapai level terendah sejak 5 Juni di USD 1.676,10 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 1,2 persen menjadi USD 1.678 per ounce.

Baca Juga :

Nilai tukar dolar AS naik ke puncak tertinggi dalam tiga bulan, sementara imbal hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun bertahan di dekat level tertinggi lebih dari satu tahun.

“Ekonomi sedang pulih dan inflasi mulai terlihat yang pada akhirnya berarti imbal hasil obligasi memiliki ruang untuk bergerak lebih tinggi, ”kata kepala analis komoditas TD Securities Bart Melek.

Ia memperkirakan karena berbagai faktor tersebut harga emas bisa jatuh menuju USD 1.660 per ounce.

Melek juga mencatat bahwa lonjakan tak terduga dalam nonfarm payrolls AS dan pasar saham yang kuat lebih merupakan cerminan dari ekonomi yang membaik.

Maret 2021 Penuh Tekanan, Harga Emas Berisiko Terjun Bebas ke USD 1.600
Sebelumnya, pekan pertama Maret 2021 merusak emas dengan harganya menembus level psikologis USD 1.700 per troy ounce. Harga emas pun berisiko terjun ke USD 1.600.

Harga emas turun lebih dari USD 200 sejak awal tahun ini. Bahkan emas berjangka April Comex sempat diperdagangkan pada USD 1.699,10, turun 2,8 persen pada pekan ini.

Penyebab utamanya adalah meningkatnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun, dan memicu penguatan dolar AS yang membebani emas. Pekan ini, pesan pimpinan Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang mengabaikan inflasi dan kenaikan imbal hasil tidak membantu.

"Kegagalan Powell untuk menahan kenaikan hasil obligasi baru-baru ini menghilangkan kilau emas. Ini telah memberikan prospek bullish jangka pendek untuk dolar, yang membebani emas. Kita akan melihat pasar obligasi berjalan bebas, dan saat ini ada beberapa tekanan jangka pendek yang dapat membuat emas rentan," kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (8/3/2021).

Jika level dukungan utama tidak bertahan, menurut Moya, maka emas bisa terjun ke level USD 1.600. Ini kemungkinan akan menjadi titik terendah.

"Saya mengantisipasi bahwa saat ini kita bisa melihat USD 1.600, sebuah flash crash. Namun, di sanalah pembeli akan muncul dengan kuat. Ini akan menjadi titik beli yang menarik bagi banyak investor institusi," tutur Moya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 08 Maret 2021

Rekomendasi Emas 8 – 12 Maret 2021: Berisiko Turun ke $1,600?


Rifan Financindo - Minggu pertama bulan Maret merupakan minggu yang merusak harga emas dengan harga emas turun menembus level psikologis $1,700. Sekarang, pertanyaan di benak setiap orang adalah seberapa jauh emas akan jatuh mencapai dasar terendah sebelum berbalik naik? Setelah turun lebih dari $200 sejak permulaan tahun, investor emas sedang mencari petunjuk akhir dari tren turun emas. Saat ini emas berjangka Comex kontrak bulan April diperdagangkan di $1,699.10, turun 2.8% dalam seminggu.

Penyebab utama dari jatuhnya harga emas adalah naiknya yields treasury 10 tahun AS yang memicu penguatan dollar AS yang membebani emas. Pesan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada minggu lalu yang Sebagian besar mengabaikan keprihatinan akan inflasi dan naiknya yields AS malah mendukung penurunan harga emas lebih lanjut.

Kegagalan Powell di dalam mendorong turun kenaikan yields obligasi AS membuat orang enggan memegang emas. Pesan Powell memberikan outlook jangka pendek yang bullish bagi dollar AS yang membebani emas. Sementara itu, the Fed akan beristirahat selama satu setengah minggu sampai pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada tanggal 17 Maret.

Baca Juga :

Akibatnya, pasar obligasi akan bergerak bebas dan secara jangka pendek ada tekanan yang bisa membuat emas menjadi rentan turun. Selain itu saham dan komoditi lainnya secara keseluruhan ditinggalkan orang karena mengejar naiknya yields AS dan dollar AS.

Namun, para analis masih mengharapkan the Fed pada akhirnya turun tangan, kemungkinan besar pada saat yields treasury 10 tahun AS naik ke 1.75%. Yields yang diatas 1.75% akan membuat the Fed mulai melihatnya lebih serius. Begitu yields treasury 10 tahun AS mengarah ke 2%, hal ini akan menjadi bunyi alarm. Pasar saham akan bereaksi negatip dan the Fed akan segera bertindak. Pada saat itu barulah emas menjadi lebih baik.

Dengan fokus tetap pada naiknya yields treasury AS dan dollar AS, bagaimana pergerakan emas jangka pendek?

Emas berada pada titik kritikal. Memulai minggu depan, emas berada pada level psikologis $1,700 yang apabila berhasil dilewati akan bertemu dengan level resistance berikutnya di $1,725 dan kemudian $1,750.

Namun ada risiko harga emas turun ke $1,660 dan bahkan lebih rendah lagi. The Fed harus memberikan klarifikasi kapan dan dalam kondisi yang bagaimana bank sentral AS ini akan melakukan intervensi untuk mengkontrol kurva imbal hasil.

Angka – angka makro ekonomi yang bagus pada minggu ini akan bisa membuat harga emas tertekan ke zona $1,600 an.

Jika emas gagal bertahan di “support” kunci di $1,675 pada minggu ini, pasar akan bisa melihat harga emas turun sampai ke $1,610.

Jika kedua “support” kunci tersebut tidak berhasil menahan penurunan harga emas, maka harga emas bisa turun sebentar ke $1,600 yang kemungkinan akan menjadi dasarnya. Posisi di level $1,600 akan hanya sebentar karena level psikologis ini akan menarik banyak investor institusi untuk melakukan pembelian.

Secara jangka menengah, emas masih konstruktif, secara jangka Panjang, jika kurva imbal hasil terus mengalami kenaikan, the Fed pasti akan mengambil tindakan yang akan mengkontrol kenaikan yields Treasury AS ini.

Masih ada banyak hutang dan keprihatinan akan devaluasi matauang dan pemerintah tidak ada pilihan kecuali memonetisir semua surat berharga hutang – hutang tersebut. Inflasi akan muncul dan sekali pasar menyadari akan hal ini, posisi beli akan kembali ke emas.

Event dan data ekonomi yang harus diperhatikan pada minggu ini, antara lain adalah stimulus fiskal AS yang terdorong untuk segera dikeluarkan karena ada tenggat waktu dimana beberapa program pemerintah yang ada sekarang akan segera jatuh tempo. House of Rep dari Demokrat telah meloloskan stimulus senilai $1.9 triliun yang awal, apakah Senat akan menyetujui sejumlah nilai yang sama?

Investor telah memperhitungkan dalam harga senilai antara $1 triliun sampai $1.5 triliun. Jadi apabila nilainya hanya beberapa ratus miliar dollar AS, akan mengecewakan, sementara apabila mendekati nilai awal akan menggembirakan pasar.

Setelah hambatan di dalam vaksinasi yang disebabkan oleh karena terjadinya badai musim dingin, lebih dari dua juta orang Amerika menerima vaksin setiap harinya. Apabila bisa lebih cepat, maka akan menggembirakan pasar.

Apakah harga konsumen naik? Inflasi tetap rendah pada bulan Januari, namun harga produsen mengalami kenaikan. Para ekonom memperkirakan CPI umum akan naik ke 1.6% di bulan Februari, namun untuk CPI inti tertekan di 1.4%. Setiap ada tanda-tanda kenaikan harga, akan bisa mendorong naik dollar AS.

Klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis menarik perhatian setelah keluarnya Nonfarm Payrolls, namun minggu belakangan ini, investor sudah kurang sensitif terhadap kegelisahan karena meningkatnya angka pengangguran.

Consumer Sentiment Index pendahuluan untuk bulan Maret dari Universitas Michigan diperkirakan akan tetap dibawah 80, meskipun ada stimulus dan vaksinasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,675 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,610 dan kemudian $1,600. “Resistance” terdekat menunggu di $1,700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,725 dan kemudian $1,750. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 05 Maret 2021

Rekomendasi Emas 5 Maret 2021: Harga Emas Turun ke Bawah $1,700 Setelah Pidato Powell.


PT Rifan Financindo - Harga emas berjangka turun menembus $1,700.00 ke sekitar $1,694.00 pada perdagangan pagi hari sesi Asia. Yields Treasury AS 10 tahun naik setelah pidato dari Powell yang mendorong turun harga emas sebanyak 1% dalam sehari.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor berjaga – jaga memperhatikan yields obligasi pemerintah AS, yang umumnya naik belakangan ini, dan yang membuat pasar saham sekali lagi menjadi goyah pada akhir minggu ini. Yields Treasury AS 10 tahun saat ini hampir mencapai 1.5%.

Baca Juga :

Pasar menantikan pidato dari Powell dan mengharapkan Powell akan berbicara mengenai naiknya yields obligasi pemerintah AS dan prospek mengenai inflasi. Selain itu pasar juga sedang menunggu laporan NFP AS bulan Februari yang diperkirakan akan menambah pekerjaan sebanyak 210.000 posisi.

Di dalam pidatonya, Powell mengatakan lonjakan imbal hasil baru-baru ini telah  menarik perhatian  mereka dan  prihatin dengan kondisi pasar yang tidak teratur atau pengetatan yang terus-menerus dalam kondisi keuangan yang mengancam pencapaian tujuan Fed.

Namun kepala Fed tersebut mengatakan perkiraannya tentang kenaikan inflasi hanya sementara, dikarenakan   ada banyak alasan untuk menutupi  sebelum pertumbuhan harga mencapai tingkat yang berkelanjutan di atas target 2 persen Fed. The Fed juga  mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap pada level mendekati nol sampai inflasi berada di jalur yang melebihi 2 persen untuk beberapa waktu.

“Support” terdekat menunggu di $1,684.32 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,671.11 dan kemudian $1,638.43. “Resistance” terdekat menunggu di $1,717.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,736.47 dan kemudian $1,757.40. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 04 Maret 2021

Rekomendasi Emas 4 Maret 2021: Turun ditengah Naiknya Yield & Dolar AS

Rifanfinancindo

Rifanfinancindo - Harga emas berjangka turun tajam pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu kemarin. Naiknya obligasi pemerintah dan “rebound”nya indeks dollar AS pada pertengahan minggu adalah kekuatan dari luar yang negatif terhadap pasar metal berharga. Minat beli terhadap metal berharga kuning ini mendapatkan tekanan oleh karena rally indeks saham AS dan menguatnya dollar AS. Selain itu ada trader futures jangka pendek yang melakukan penjualan karena melihat postur tehnikal jangka pendek dari emas menjadi semakin”bearish”.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $10.10 di $1,724.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.649 ke $26.225 per ons.

Baca Juga :

Laporan employment nasional dari ADP untuk bulan Februari, muncul di 117.000 yang meleset jauh dari yang diperkirakan sebesar 225.000 pekerjaan dan juga dibandingkan bulan Januari sebesar 174.000. Aksi jual di pasar metal berlanjut setelah keluarnya laporan dengan data yang buruk tersebut, meskipun seharusnya mendukung harga emas. Sementara itu laporan employment dari ADP ini, adalah pendahuluan dari laporan NFP yang akan keluar pada hari Jumat.
Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sikap pasar bersemangat pada pertengahan minggu dengan harapan semua orang Amerika sudah mendapatkan vaksin paling tidak satu kali pada akhir bulan Mei. Selain itu paket bantuan untuk pandemik senilai $1.9 triliun semakin dekat untuk dikeluarkan. Semua ini tidak membawa dukungan terhadap harga emas.

Mata para trader dan investor masih terus mengamati yields AS. Yields Treasury 10 tahun AS saat ini berada disekitar 1.445%. Kebanyakan veteran pengamat pasar percaya bahwa yields treasury AS akan terus naik pada bulan – bulan yang akan datang yang akan bisa membebani harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,704.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700.00 dan kemudian $1,672.54. “Resistance” terdekat menunggu di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,739.10 dan kemudian $1,757.40. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800