English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 21 Agustus 2019

Keuntungan Bursa Amerika Selama 3 Hari Terpangkas Penurunan Yield Obligasi



Rifan Financindo - Setelah mencetak keuntungan cukup tinggi selama 3 hari perdagangan berturut, serangan profit taking menyerang bursa saham Amerika yang ditutup beberapa saat lalu Rabu (21/08) hingga semua indeks utama saham masuk kedalam zona merah.

Secara teknikal perdagangan saham berfluktuasi sepanjang sesu sebelum kemudian  di bawah tekanan pada sore hari. Indeks utama meluncur lebih kuat ke wilayah negatif, sebagian mengimbangi pergerakan ke atas yang kuat terlihat pada dua sesi sebelumnya.

Indeks Dow Jones merosot 173,35 poin atau 0,7 persen menjadi 25.962,44, indeks Nasdaq turun 54,25 poin atau 0,7 persen menjadi 7.948,56 dan indeks S&P 500 merosot 23,14 poin atau 0,8 persen menjadi 2.900,51.

Baca Juga :
Profit taking yang menekan saham di Wall Street terjadi setelah imbal hasil obligasi AS kembali  bergerak lemah setelah rebound terlihat pada hari Senin dan Jumat, yang kembali membangkitkan kepanikan pasar akan pertumbuhan ekonomi global. Investor  juga menyatakan beberapa ketidakpastian menjelang rilis risalah pertemuan akhir Juli Federal Reserve pada hari Rabu.

Dalam cuitan twitternya, Presiden Donald Trump menyebutkan “The Fed Rate, selama periode waktu yang cukup singkat, harus dikurangi setidaknya 100 basis poin, dengan mungkin beberapa pelonggaran kuantitatif juga,”. Dia menambahkan, “Jika itu terjadi, Ekonomi kita akan menjadi lebih baik, dan Ekonomi Dunia akan sangat dan cepat ditingkatkan – baik untuk semua orang!”

Sentimen negatif juga datang dari komentar Presiden AS Trump sekali lagi yang mengancam akan mengenakan tarif pada impor mobil Eropa.

Meliha pergerakan secara sektoral, saham-saham perbankan menunjukkan pergerakan signifikan ke sisi negatif selama sesi perdagangan, menyeret Indeks Bank KBW turun 1,7 persen. Indeks mundur setelah bergerak tajam lebih tinggi selama dua sesi sebelumnya.

Kelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham bahan kimia, seperti tercermin dari kerugian 1,4 persen yang diposting oleh Indeks Sektor Kimia S&P. Saham  bioteknologi, gas alam dan layanan minyak juga mengalami pelemahan yang signifikan, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya. Namun saham-saham emas bergerak sebaliknya dengan  NYSE Arca Gold Bugs Index naik 3 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Selasa, 20 Agustus 2019

Tren Positif, IHSG Diramal Bakal Menghijau

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018

PT Rifan Financindo - Pasar keuangan menunjukan kinerja bagus saat ini. Analis menilai, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali cerah pada perdagangan saham Selasa (20/8/2019).

"Kami melihat secara teknikal berhasilnya IHSG menguat di atas level 6.250 selama hampir kurang seminggu maka dapat dikatakan momentum penguatan yang terbangun dapat menuju level psikilogis 6.400," papar Senior Research KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko.

Oleh karena itu, lanjut dia, potensi pelemahan indeks masih akan sangat kecil terjadi pada perdagangan saham hari ini.

Baca Juga :

"Risiko untuk koreksi ke 6.100-6.020 hilang untuk sementara waktu ini. Kami memproyeksi IHSG akan positif di 6.250-6.350," ujarnya.

Senada, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan IHSG berpeluang ditransaksikan di zona hijau dalam kisaran 6.123 - 6.372.

"Support level terlihat cukup kuat dapat dipertahankan untuk kembali dapat merangkak naik dan menembus resistance level terdekat," terangnya.

Dalam jalur uptrend ini, pihaknya merekomendasikan untuk mengoleksi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Di sisi lain, KGI Sekuritas menganjurkan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), serta saham PT Semen Gresik Tbk (SMGR)

Perdagangan Kemarin
IHSG ditutup menguat pada perdagangan senin kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (19/8/2019), IHSG menguat 10,05 poin atau 0,16 persen ke level 6.296,71. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,39 persen ke posisi 984,12.

Sebanyak 197 saham menghijau sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 209 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 409.880 kali dengan volume perdagangan 15 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 93,56 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor mengalami menguat. Penguatan tersebut dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 1,32 persen. Disusul sektor infrastruktur naik 0,83 persen dan sektor konstruksi naik 0,62 persen.

Sementara sebanyak lima sektor melemah dipimpin oleh sektor perkebunan yang turun 1,32 persen, sektor aneka industri turun 1,15 persen dan sektor pertambangan turun 0,56 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 19 Agustus 2019

Rupiah Senin Menguat ke Rp14.210/USD; Safe Haven Currency Agak Tertekan



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (19/08), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lompat menguat, sementara dollar AS di pasar Asia tetap menanjak lanjutkan penguatan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini menguat 0,18% ke level Rp 14.210 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.235.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.220, kemudian bergerak kuat ke Rp14.185, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.210. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bergerak naik di hari kelimanya di tengah pasar yang berharap akan munculnya paket stimulus ekonomi dan agak menekan safe haven currency.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, tengah hari WIB ini naik ke level 98,19, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,14.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau menguat 0,41% atau 24,127 poin ke level 6.313,257, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat setelah yields U.S. Treasury naik kembali.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini kembali melemah, dengan dollar di pasar Asia masih menanjak dari sejak 5 hari sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.005 – Rp 14.355. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibzinews

Jumat, 16 Agustus 2019

Bursa Asia Terpukul Resesi Global, Hang Seng Cetak Untung



Rifan Financindo - Perdagangan bursa saham Asia-Pasifik hari Kamis (15/08) ditutup mixed pasca ambruknya ketiga indeks utama bursa saham AS yang jatuh sekitar 3 persen semalam karena kekhawatiran munculnya resesi global di tengah ketegangan perdagangan AS-China yang berkepanjangan.

Namun bursa saham China membalikkan kerugian awal dengan ditutup lebih tinggi, dengan saham perumahan menguat setelah data menunjukkan harga rumah baru China naik pada Juli. Saham teknologi juga melonjak karena Beijing lebih menekankan pada kemandirian dan mengembangkan teknologi asli.

Indeks Shanghai Composite naik tipis 6,88 poin atau 0,25 persen menjadi 2.815,80 sementara indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 0,76 persen menjadi ditutup pada 25.495,46.
Baca Juga :
Kerugian terjadi pada perdagangan saham Jepang yang ditutup lebih rendah karena yen lebih tinggi dan membebani saham eksportir. Indeks Nikkei berakhir turun 249,48 poin atau 1,21 persen pada 20.405,65 setelah mencapai terendah 20.184,85, level terendah sejak 6 minggu.

Sehingga saham pembuat mobil Toyota Motor, Nissan Motor, Honda Motor dan Mazda Motor turun antara 0,9 persen dan 1,7 persen karena yen menguat di tengah meningkatnya penghindaran risiko. Canon turun 2 persen, Panasonic merosot 2,6 persen dan Sony turun 1,3 persen.

Bursa saham Australia anjlok karena sinyal resesi membuat pasar dunia panik. Indeks acuan ASX 200 anjlok 187,80 poin atau 2,85 persen menjadi 6.408,10 di tengah aksi jual berbasis luas.

Saham yang paling terpukul yaitu saham perbankan besar dengan anjlok sekitar 3 persen, demikian juga saham tambang turun antara 2,7 persen dan 4,4 persen.

Kawasan pasifik lainnya juga jatuh di bursa saham Selandia Baru, dengan indeks acuan NZX 50 berakhir turun 145,65 poin atau 1,34 persen pada 10.704,11 dengan saham besar seperti A2 Milk Company dan Vista Group turun 2-3 persen.

Untuk perdagangan saham di bursa Korea Selatan dan India ditutup untuk liburan publik negara tersebut. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 15 Agustus 2019

Ambruknya Yield Obligasi Lemahkan Posisi Dolar AS di Asia


PT Rifan Financindo - Jelang akhir perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (15/08), dolar AS retreat dari kenaikan2 hari berturut sebelumnya dalam indeks dan juga melemah terhadap beberapa rival utamanya. Lemahnya kekuatan dolar AS dipicu oleh laku kerasnya obligasi jangka panjang hingga membuat imbal hasilnya anjlok ke posisi rekor terendah.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang  30 tahun perdagangan sebelumnya anjlok 2 persen lebih ke posisi 2,15%, yang merupakan posisi terendah sejak Juli 2016. Sedangkan imbal hasil obligasi 10 tahun anjlok ke posisi 1,55%, yang merupakan posisi terendah sejak Maret 2017.


Baca Juga :

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah  0,08 persen dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.90 setelah dibuka pada posisi  98.00.  Perdagangan sebelumnya posisi dolar AS sampai ke puncak 98.05.

Terhadap rival utamanya, dolar AS  melemah terhadap beberapa rival utamanya oleh kekhawatiran tentang perkembangan perdagangan AS dan China dan ditambah dengan ekspektasi inflasi yang tidak bersemangat. Sehingga pasar lebih memilih mata aset safe haven.

Secara teknikal untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center   indeks dolar diperkirakan  turun ke posisi support  di 97.74 – 96.82. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke posisi resisten 98.10 –  98.85. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 14 Agustus 2019

Bursa Asia Memerah, IHSG Ditutup Anjlok Lagi Ke Level 6210.96




Rifanfinancindo - Tekanan bursa Asia disepanjang hari ini membuat IHSG tidak sanggup keluar dari zona merah.

Berakhir ditutup anjlok sebanyak 39.63 poin atau 0.63% ke level 6210.96. Demikian juga dengan indeks saham-saham unggulan LQ45 turun 0.92% atau 9.11 poin ke level 976.34.

Dari 10 sektor, hanya dua sektor yang masih dapat bertahan di zona hijau, yaitu sektor agribisnis dan perdagangan. Penurunan terbesar terjadi di sektor industri dasar yang turun sebanyak 2.29 persen dan sektor manufaktur yang turun 1.50 persen.

Baca Juga :
Ada sebanyak 16.050 miliar saham yang diperdagangkan pada hari ini dengan nilai sebesar Rp.8.448 triliun. Saham-saham yang harganya naik ada sebanyak 152, yang turun 260 dan yang stagnan ada 133 saham.

Bursa-bursa saham utama seperti Nikkei225 dari Jepang turun tajam sebanyak 229.38 poin atau 1.11 persen ke level 20455.44 dan indeks Hangseng dari Hongkong, anjlok 543.42 poin atau 2.10 persen ke level 25281.30.

Sementara itu pasar emas semakin berkilau di sore hari ini, di pasar spot naik 0.88% ke harga Rp.1524.44 per troi ons dan di pasar berjangka AS naik 0.5% menjadi USD 1.525.1 per troi ons.

Rupiah ditutup melemah 0.53% ke harga Rp.14.325 per dolar AS sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia rupiah juga dipatok lebih rendah 0.44% menjadi Rp.14.283 per dolar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 13 Agustus 2019

Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Rp14.280/USD; Dollar Asia Sedang Menurun



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (13/08), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah kembali, sementara dollar AS di pasar Asia menurun meneruskan koreksi pasar di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,22% ke level Rp 14.280 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.248.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.260, kemudian bergerak lemah ke Rp14.288, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.280. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bergerak turun di antara penguatan mata uang euro dan aset safe haven.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 97,38, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,49.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau melemah 0,38% atau 24,733 poin ke level 6.226,743, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah di tengah krisis pemogokan di Hong Kong.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini lanjut menguat, dengan dollar di pasar Asia beranjak turun meneruskan terkoreksi sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.005 – Rp 14.355. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800