Rifanfinancindo - Bursa saham global bergejolak pekan lalu dan berakhir dengan catatan positif. Namun, awal pekan ini, indeks saham berjangka Dow Jones dan bursa Asia melemah setelah investor mendapat sinyal beragam soal negosiasi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.
Penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump, Larry Kudlow menuturkan, para pejabat AS mengharapkan China membalas kenaikan tarif yang ditetapkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu. Pada Jumat, AS menaikkan tarif impor barang China USD 200 miliar menjadi 25 persen dari 10 persen.
"Kami akan lihat apa yang mereka pikirkan," ujar Kudlow, seperti dikutip dari laman CNN Business, Senin (13/5/2019).
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Bursa saham Asia pun merosot pada awal pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun sekitar 0,5 persen. Bursa saham China pun tergelincir. Indeks saham Shanghai turun hampir satu persen. Indeks saham Shenzhen susut 0,90 persen.
Selain itu, indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,02 persen, dan indeks saham Australia tergelincir 0,23 persen.
Indeks saham Dow Futures turun 270 poin pada Minggu malam waktu setempat. Sedangka indeks saham S&P 500 dan Nasdaq berjangka melemah lebih dari satu persen.
Investor Wall Street juga khawatir dengan perang dagang yang meningkat. Ini didorong AS dan China terus menaikkan tarif. Industri AS yang impor barang Chia membayar tarif yang dikenakan oleh AS.
Hal ini berdampak terhadap keuntungan atau memberikan biaya kepada konsumen yang dapat ganggu permintaan produk. Bagaimana pun perusahaan kalah. Itu sebabnya wall street berharap perang dagang berakir.
Meski pun negosiasi antara AS dan China berakhir tanpa kesepakatan pada Jumat, investor didorong sentimen positif dari pernyataan tim negosiasi dagang Trump. Hal itu juga mendorong arah indeks saham berbalik ke zona hijau pada akhir pekan lalu.
Namun, tidak apa langkah selanjutnya untuk membuat kesepakatan.
Pemerintahan China telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah penanggulangan yang diperlukan untuk kenaikan tarif yang mulai berlaku tetapi tidak menawarkan secara spesifik bagaimana tanggapannya.
Cina menerapkan tarif pada produk pertanian AS sebagai respons terhadap tarif pemerintah AS sebelumnya dan berhenti membeli kedelai AS sekitar enam bulan.
Kudlow menuturkan, ada kemungkinan kuat Trump akan bertemu Presiden China Xi Jinping di KTT Ekonomi G-20 di Jepang pada Juni 2019. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6