English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 13 Februari 2019

Wall Street Menguat karena Harapan Kesepakatan Perang Dagang

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Wall Street reli dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong penguatan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah kesepakatan anggaran di kongres sehingga bisa menghindari penutupan pemerintahan dan juga optimisme neggosiasi perang dagaang China-AS.

Mengutip Reuters, Rabu (13/2/2019), ketiga indeks saham utama AS mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar untuk bulan ini. Masing-masing naik lebih dari 1 persen.

Dow Jones Industrial Average naik 372,65 poin atau 1,49 persen menjadi 25.425,76. Untuk S&P 500 naik 34,93 poin atau 1,29 persen menjadi 2.744,73. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 106,71 poin atau 1,46 persen menjadi 7.414,62.

Baca Juga :

Sentimen pendorong pengugatan Wall Street adalah pernyataan dari Presiden Donald Trump bahwa dirinya sedikit memberikan pelonggaran terhadap batas akhir perundingan perdang dagang yaitu 1 Maret di saat para pejabat tinggi AS melakukan pembicaraan di Beijing di akhir pekan ini untuk menyelesaikan solusi untuk perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Negosiator kongres juga tengah menyusun kesepakatan keamanan perbatasan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah. Namun, Trump pada hari Selasa menyatakan ketidaksenangan dengan perjanjian tersebut dan mengatakan dia belum memutuskan apakah akan mendukungnya.

Pendanaan untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri dan sejumlah agensi lainnya akan berakhir pada hari Jumat pekan ini.

"Ini kombinasi harapan bahwa penutupan pemerintah tidak akan terjadi dan mungkin tenggat waktu penentuan tarif pada 1 Maret tidak begitu tegas," kata, Stephen Massocca, senior vice president Wedbush Securities, San Francisco, AS.

"Kekhawatiran dari pelaku pasar akan kenaikan tarif mulai surut sehingga mendorong penguatan Wall Street," tambah dia.

Rincian Saham
Dari 11 sektor utama pembentuk S&P 500, sebagain besar berada di zona hijau. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu properti.

Saham teknologi menjadi pendorong terbesar bagi S&P 500, dan mereka juga memimpin kenaikan di Nasdaq.

Industri yang sensitif terhadap tarif memimpin kenaikan di indeks Dow Jones, dipimpin oleh 3M Co, Caterpillar Inc, United Technologies Corp dan Boeing Co.

Amazon.com Inc memberikan kenaikan terbesar di S&P 500 dan Nasdaq, naik 3 persen setelah Walmart Inc mengakhiri kemitraannya dengan perusahaan logistik untuk layanan pengiriman bahan pangan di hari yang sama.

Electronic Arts Inc mengumumkan bahwa video game Apex Legends telah diunduh oleh 25 juta pemain dalam sepekan sejak dirilis. Saham pembuat video game tersebut telah melonjak hampir 28 persen sejak rilis game.

Under Armour Inc melonjak 6,9 persen setelah perusahaan pakaian olahraga itu mengalahkan perkiraan laba analis untuk kuartal keempat 2018. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 12 Februari 2019

Bursa Asia Utama Sedang Membayar Kerugian Sebelumnya






Rifanfinancindo - Perdagangan saham di bursa saham Asia hari Selasa (12/02)  lebih tinggi, dengan beberapa pasar pulih setelah awal yang lemah mengikuti sinyal mixed dari Wall Street di tengah ketidakpastian menjelang putaran berikutnya pembicaraan perdagangan antara AS dan China minggu ini.

Perdagangan saham di Cina daratan bergerak lebih tinggi seperti indeks Shanghai menguat 0,26 persen setelah awal perdagangan dibuka retreat. Indeks komponen Shenzhen naik 0,205 persen sementara komposit Shenzhen naik 0,229 persen.



Baca Juga :


Indesk Nikkei 225 di bursa saham Jepang setelah libur perdagangan sebelumnya  naik 1,71 persen sementara indeks Topix naik 1,61 persen dengan saham Fast Retailing naik sekitar 2,2 persen.

Demikian juga di perdagangan saham bursa Korea Selatan, indeks Kospi  naik 0,15 persen yang ditopang oleh pergerakan kuat saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix melonjak lebih dari 2 persen. LG Electronics naik lebih dari 3,6 persen.

Di kawasan Pasifik, indeks ASX 200 di bursa saham Australia pulih dari penurunan sebelumnya dengan kenaikan 0,42 persen  karena sebagian besar sektor naik. Saham keuangan  naik 0,23 persen dengan saham ANZ Group  dan National Australia Bank bergerak positif dan 2 saham lainnya seperti  Westpac dan Commonwealth Bank of Australia tergelincir.

Di bursa saham lainnya bergerak lebih rendah atau negatif seperti bursa saham India, bursa Malaysia dan Indonesia masuk zona merah. Di bursa saham Jakarta, IHSG berada di zona negatif dengan pelemahan 0,29 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 11 Februari 2019

IHSD Dibuka Menguat, Rupiah pada Posisi 13.965 per Dolar AS

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin

Rifan Financindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan pekan ini. Rupiah pun masih bertahan di posisi 13.965 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (11/2/2019), IHSG naik 2,03 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.523,7. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik  5,5 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.527,2.

Indeks saham LQ45 stagnan di posisi 1.027,9. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau. Sebanyak 131 saham menguat dan mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 49 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Baca Juga :

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.533,4 dan terendah 6.523,7.

Total frekuensi perdagangan mencapai 12.178 kali dengan volume perdagangan 442,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 189,9 miliar.

Investor asing jual saham Rp 11,38 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.965.

Adapun sektor saham infrastruktur 0,53 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan naik 0,44 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 0,14 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham APEX sebesar 13,16 persen ke posisi 12,39 per saham, saham DWGL melonjak 10,64 persen ke posisi 104 per saham, dan saham LEAD menguat 72  persen ke posisi 7,46 per saham.

Sementara itu, saham INDX melemah 6,02 persen ke posisi 78 per saham, saham BALI susut 2,65 persen ke posisi 1.100 per saham. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 08 Februari 2019

2 Masalah Dunia Penyebab Bursa Amerika Merugi Kembali



PT Rifan Financindo - Perdagangan saham Amerika di bursa Wall Street yang berakhir pada hari Jumat  pagi (8/02), merugi kembali dan ditutup dengan indeks utama kembali terkurung dalam zona merah. Sejak awal perdagangan perdagangan saham sudah mendapat tekanan dari Inggris dan jelang akhir sesi bertambah kencang oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait perang dagang AS-China.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 220,77 poin atau 0,9 persen menjadi 25.169,53 dengan anjloknya saham Apple dan DowDuPont memimpin penurunan. Indeks S&P 500 anjlok 0,94 persen ditutup pada 2.706,05 yang dipimpin oleh pelemahan saham sektor energi dan teknologi. Indeks Nasdaq Composite yang merosot paling dalam sekitar 1,2 persen menjadi 7.288,35.



Baca Juga :

Tekanan pertama datang dari kekhawatiran pertumbuhan global meningkat karena Komisi Eropa dan bank sentral Inggris (BOE) memangkas perkiraan pertumbuhan mereka.  Komisi Eropa memangkas prospek pertumbuhan untuk zona euro tahun ini karena perkirakan ekonomi terbesar blok itu akan merosot oleh ketegangan perdagangan global. Proyeksi Komisi Eropa bahwa pertumbuhan zona euro akan melambat menjadi 1,3 persen tahun ini dari 1,9 persen pada 2018, sebelum rebound pada 2020 menjadi 1,6 persen. Bank of England juga memangkas prospek pertumbuhan 2019 dan belum melihat ekonomi Inggris tumbuh sejak 2009.

Dan sentimen negatif yang paling kuat yaitu kekhawatiran pasar bahwa pemerintahan Trump tidak akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan China sebelum batas waktu Maret. Pejabat administrasi senior mengatakan bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi tidak mungkin bertemu sebelum gencatan perdagangan berakhir pada 1 Maret 2019 dan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengakui ada  jarak yang cukup jauh untuk ditempuh  sebelum AS dan China mencapai kesepakatan perdagangan.

Untuk saham-saham top yang tertekan seperti saham Caterpillar dan Deere keduanya turun lebih dari 1 persen. Boeing turun 0,9 persen. Saham-saham perusahaan-perusahaan ini dipandang sebagai penentu arah untuk perdagangan global mengingat eksposur mereka ke pasar luar negeri.

Twitter melaporkan pendapatan kuartalan yang mengalahkan ekspektasi, namun saham perusahaan media sosial tersebut turun 9,8 persen karena Twitter juga mengeluarkan proyeksi yang lemah.

Berita koorporasi datang dari saham BB&T dan SunTrust Banks melawan tren negatif keseluruhan, masing-masing naik 4 persen dan 10,2 persen. Kedua saham naik setelah BB&T setuju untuk membeli SunTrust dengan harga lebih dari 28 miliar. Kesepakatan itu yang terbesar dalam satu dekade dalam sektor perbankan. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 07 Februari 2019

Harga Minyak Indonesia Naik USD 1,74 per barel

Ilustrasi Harga Minyak Naik

Rifanfinancindo - Harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Januari 2019 naik sebesar USD 1,74 per barel menjadi USD 56,55 per barel, dari US$ 54,81 per barel pada Desember 2018.

?Dikutip dari situs resmi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jakarta, Rabu (6/2/2019), salah satu penyebab kenaikan ICP adalah, respons positif pasar atas kondisi pasokan minyak mentah, sebab Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan beberapa negara Non-OPEC mengimplementasikan kesepakatan, berupa pengurangan produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari mulai Januari 2019.

Baca Juga :

Sementara ICP SLC berdasarkan perhitungan Formula ICP pada Januari 2019, juga naik menjadi USD 57,46 per barel, naik USD 1,83 per barel dari USD 55,63 per barel pada bulan sebelumnya.

Kenaikan harga minyak dunia di pasar internasional juga disebabkan oleh ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Desember 2018 turun sebesar 639 ribu barel per hari, menjadi sebesar 7,5 juta barel per hari, dibandingkan ekspor bulan sebelumnya. Selain itu, rencana Arab Saudi untuk mengurangi ekspor minyak mentahnya menjadi sebesar 7,1 juta barel per hari di akhir Januari 2019.

Kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh pengenaan sanksi Amerika Serikat kepada Perusahaan Minyak Venezuela, hal ini dapat menyebabkan tertundanya pemulihan produksi negara tersebut.

Berdasarkan publikasi OPEC pada Januari 2019,pasokan minyak mentah global Desember 2018 turun sebesar 350 ribu barel per hari dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 100,02 juta barel per hari.

Jumlah rig (alat bor) minyak global pada Desember 2018 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 33 rig, dari 1.944 rig menjadi 1.911 rig. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 06 Februari 2019

IHSG Bergerak Naik, Pasar Asia Sepi, Investor Tunggu Pidato Trump



Rifan Financindo - IHSG pagi ini dibuka naik ke level 6503.58, dan telah mencapai level 6533.43 pada pukul 9:29 pagi ini dengan pergerakan naik 224 saham dan turun 83 saham dan 126 saham tidak bergerak. Demikian juga dengan indeks saham-saham unggulan di bursa saham Indonesia, LQ45, naik hampir 9 poin ke level 1033.

Pasar Asia tidak ramai karena ditutupnya bursa-bursa saham di Hongkong dan China karena liburan Tahun Baru Imlek. Sementara Dow Jones tadi malam ditutup naik tipis ke level 25345.



Baca Juga :

Dipasar obligasi, pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan target indikatif Rp.8 triliun. Terdapat lima seri SBSN yang akan dilelang pada hari ini.

Kabar lain yang ditunggu-tunggu hari ini adalah negosiasi dagang AS-China dan pidato Presiden Donald Trump yang sedang berlangsung malam di Washington. Pasar berharap dalam pidato State of the Union, Trump akan menebar sinyal positip baik dari sisi perdagangan maupun kondisi politik domestik. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Senin, 04 Februari 2019

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu

http://vibiznews.com/wp-content/uploads/2014/03/forex-1-696x441.jpg

PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

The Fed sedang menghentikan kenaikan tingkat bunganya dan sekarang menjamin kesabaran, membuat kebijakan sabar menjadi resmi. FOMC juga terbuka untuk memodifikasi program pengurangan neraca. Ini membuat dolar AS turun. Pergerakan ini datang mengatasi perlambatan Cina, penutupan pemerintah AS dan juga Brexit.

Baca Juga :
 
Parlemen Inggris menginstruksikan pemerintah untuk menegosiasi ulang penghalang Irlandia yang kontroversial dan juga menuntut keluarnya Inggris dari Uni Eropa dengan suatu kesepakata, meskipun tidak dengan cara yang mengikat. Uni Eropa menolak pembicaraan yang baru. Sementara jam terus berjalan kearah tanggal 29 Maret, dan opsi standard “Hard” Brexit. Itali secara resmi masuk resesi dan kejatuhan di dalam penjualan eceran tidak menolong juga.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:
  1. The Fed berbalik, Jerome Powell menyatakan kekuatirannya akan volatilitas pasar.
  2. Nonfarm payrolls naik 304.000 m/o/m, hampir dua kali daripada yang diperkirakan sebesar 158.000;
  3. New home sales naik menjadi 657.000 pada bulan November, lebih tinggi daripada yang diperkirakan sebesar 560.000.
  4. Payrolls swasta naik menjadi 213.000, lebih tinggi daripada yang diperkirakan 174.000.
  5. PMI manufacturing index meningkat ke 54.9 pada bulan Januari, naik dari sebelumnya 53.8.
  6. Construction spending meningkat 0.8% m/o/m, naik dari sebelumnya penurunan 0.1%.
  7. ISM mfg index naik 56.6, lebih tinggi daripada yang diperkirakan 54.0.
Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:
  1. Penutupan pemerintah berikutnya tinggal dua minggu lagi;
  2. Tingkat pengangguran meningkat ke 4.0%, naik sedikit dari sebelumnya 3.9%. 
  3. Same store sales hanya naik 5.8 % w/o/w, turun dari sebelumnya kenaikan sebesar 7.0%
  4. Home mortgage applications jatuh ke 2.0% w/o/w.
  5. Pending home sales turun 2.2% m/o/m, lebih rendah daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.3%.
  6. Jobless claims naik 53.000 w/o/w, dari 200.000 menjadi 253.000.
  7. Consumer confidence jatuh ke 120.0 pada bulan Januari, turun dari sebelumnya 126.6. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800