English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 23 November 2018

Rupiah Jumat Lanjut Menguat ke Rp14.550/USD; Dollar Asia Masih Tertekan Euro



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang di akhir pekan hari Jumat pagi ini (23/11), nilai tukar rupiah terpantau berlanjut menguat, sementara dollar AS agak stagnan di pasar Asia setelah tertekan lagi semalam. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat ke level Rp 14.550 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.575.

Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 14.550, kemudian bergerak melemah sampai ke Rp14.615, dan terakhir menjelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 14.550. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terpantau agak flat setelah tertekan dengan penguatan euro oleh adanya kesepakatan deal Brexit antara Inggris dan Eropa.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, menjelang siang hari WIB ini turun ke level 96,47, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,48.

Sementara itu, IHSG hari Jumat ini, di sesi pertama, tampak lanjut rebound 0,29% atau 17,218 poin ke level 6.008,028, sedangkan bursa saham kawasan Asia jelang siang ini diperdagangkan umumnya tergelincir oleh ketidakpastian deal Brexit dan perundingan dagang AS – China.

Dollar AS terhadap rupiah pagi ini terlihat melemah –di hari ketiganya- meskipun dalam rentang yang masih terbatas, sementara dollar di pasar Asia juga dalam terkoreksi tertekan oleh mata uang saingannya euro yang rally 3 hari. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di kisaran Rp14515 – Rp14930 terhadap dollar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 22 November 2018

Pasar Asia Berupaya Bangkit Paska Anjloknya Saham FAANG Dan Naiknya Harga Minyak



Rifan Financindo - Saham dunia berusaha untuk stabil pada hari Rabu menyusul sesi Wall Street yang ditutup turun yang menghapus nilai saham teknologi AS terkemuka AS senilai $ 1 triliun, sementara harga minyak melancarkan rebound tipis setelah merosot ke posisi terendah satu tahun.

Kerugian telah terkonsentrasi di sektor teknologi, karena investor mengurangi kepemilikan atas saham FAANG ( Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google Group) yang telah mendorong penguatan Wall Street selama satu decade.

Di pasar Asia Pasifik, pada hari Rabu ini, indeks MSCI di luar Jepang sempat turun hampir setengah persen, mencoba untuk naik kembali namun hanya mampu bergerak datar.



Baca Juga :

Beberapa optimisme atas sikap pasar terhadap anggaran Italia, membantu ekuitas Eropa dibuka 0,4 persen lebih tinggi, dengan indeks teknologi naik setengah persen.

Keprihatinan akan pertumbuhan juga telah dihidupkan kembali oleh komentar dari pejabat Federal Reserve AS yang mengatakan bahwa kekhawatiran akan prospek ekonomi dapat memperlambat laju siklus pengetatan kebijakan moneter atau bahkan mengakhirinya.

Komentar itu telah menjatuhkan imbal hasil obligasi 10-tahun AS ke posisi terendah dua bulan sekitar 3,03 persen, setelah diperdagangkan di atas 3,25 persen pada awal November.

Saham-saham perbankan Italia hari ini mampu naik 2 persen setelah tenggelam ke posisi terendah dua tahun pada hari Selasa.

Lonjakan minyak membantu penguatan mata uang yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas seperti dolar Australia dan crown Norwegia, yang pulih sekitar 0,4 persen terhadap dolar setelah penurunan besar baru-baru ini. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 21 November 2018

Rupiah Rabu Terkoreksi ke Rp14.600/USD; Dollar Asia Tertahan Setelah Rebound Kuat



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang di hari Rabu pagi ini (21/11), nilai tukar rupiah terpantau terkoreksi tipis, sementara dollar AS juga bertahan di pasar Asia setelah melejit semalam. Rupiah terhadap dollar AS sore ini terkoreksi ke level Rp 14.600 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.585.

Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.649, kemudian bergerak menguat sampai ke Rp14.580, dan terakhir menjelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 14.600. Melemah rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terpantau dalam koreksi teknikal setelah menanjak di sesi sebelumnya oleh meningkatnya sentimen risiko pasar global.




Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, menjelang siang hari WIB ini turun tipis ke level 96,82, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,89.

Sementara itu, IHSG hari Rabu ini, di sesi pertama, tampak terkoreksi -0,61% atau -37,219 poin ke level 5.966,333, sedangkan bursa saham kawasan Asia jelang siang ini diperdagangkan umumnya melemah setelah loss tajam lagi di Wall Street.

Dollar AS terhadap rupiah sore ini terlihat fulktuatif dan rebound teknikal setelah melemah seminggu terakhir, sementara dollar di pasar Asia terkoreksi teknikal juga setelah bangkit dari dua minggu terendahnya. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di kisaran Rp14515 – Rp14930 terhadap dollar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 19 November 2018

Inilah Bursa Asia Yang Untung Jelang Akhir Sesi



Rifanfinancindo - Memantau perkembangan perdagangan saham di kawasan Asia jelang akhir sesi hari Senin (19/11), indeks beberapa bursa bergerak mixed  menyusul isyarat pelemahan dari Wall Street akhir pekan lalu ditengah kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan AS-China dan kekhawatiran baru tentang Brexit.

Investor juga bereaksi dengan hati-hati terhadap berita bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik atau APEC, para pemimpin dari 21 negara Asia-Pasifik gagal menyepakati kesepakatan bersama dalam  KTT  di Papua Nugini.

Baca Juga :

Bursa saham  Australia menurun oleh kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan AS-China serta Brexit. Indeks acuan S & P / ASX 200 kehilangan 24,30 poin atau 0,42 persen menjadi 5.706,30, turun dari 5,704.20 sebelumnya.

Pasar saham  Jepang menguat  meskipun ada tekanan  dari Wall Street Jumat dan kekhawatiran yang masih ada tentang ketegangan perdagangan AS-Cina. Data perdagangan hari ini menunjukkan peningkatan ekspor Jepang selama bulan Oktober mendorong sentimen investor. Indeks acuan Nikkei 225 naik 138,82 poin atau 0,64 persen menjadi 21.819,16, setelah menyentuh tinggi 21,852.92 pada perdagangan awal.

Di tempat lain di kawasan Asia, bursa yang alami pelemahan seperti Selandia Baru, Singapura, Malaysia dan Taiwan. Namun untuk bursa yang menguat seperti bursa  Shanghai, Korea Selatan, Hong Kong dan Indonesia. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 16 November 2018

Stok di AS Turun Bawa Harga Minyak Menguat

Ilustrasi Harga Minyak Naik

Rifan Financindo - Harga minyak mentah dunia naik usai turun tajam pada minggu ini, seiring penurunan stok bahan bakar di Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan penurunan dalam output dari OPEC.

Melansir laman Reuters, Jumat (16/11/2018), harga minyak mentah berjangka Brent naik 50 sen menjadi USD 66,62 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 21 sen menjadi USD 56,46 per barel.

Sebelumnya pada Selasa, harga minyak AS mencatat kerugian tercuramnya dalam sehari selama lebih dari tiga tahun. Ini dipicu kekhawatiran tentang melemahnya permintaan global dan kelebihan pasokan yang sedang berlangsung.



Baca Juga :

Adapun data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS melonjak 10,3 juta barel pekan lalu. Ini merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak Februari 2017.

Analis dalam jajak pendapat Reuters telah memperkirakan peningkatan mencapai 3,2 juta barel. Namun stok bensin turun 1,4 juta barel, sementara stok distilat turun 3,6 juta barel, mengacu data EIA.

"Pasokan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan "mengejutkan," penurunan pasokan produk olahan membantu harga naik," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group di Chicago.

Di sisi lain, Organisasi Negara Pengekspor Minyak, yang dipimpin Arab Saudi, sedang mempertimbangkan pemotongan hingga 1,4 juta barel per hari (bpd) pada tahun depan. Ini untuk menghindari membanjirnya persediaan global yang mendorong harga minyak jatuh.

"Bisa jadi bahwa pengurangan produksi oleh OPEC menjadi lebih mungkin," jelas Analis komoditas Commerzbank, Carsten Fritsch. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 15 November 2018

Sektor Saham Keuangan Bebani Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah dengan indeks saham S&P 500 membukukan penurunan dalam lima sesi berturut-turut.

Hal tersebut didorong kekhawatiran peraturan pada industri perbankan akan mengetat usai Partai Demokrat mengambil-alih the House of Representatives atau DPR AS.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones merosot 204,84 poin atau 0,81 persen ke posisi 25.081,65. Indeks saham S&P 500 tergelincir 20,36 poin atau 0,75 persen ke posisi 2.701,82. Indeks saham Nasdaq melemah 64,48 poin atau 0,9 persen ke posisi 7.136,39.

Sektor saham keuangan merosot usai Maxine Waters dari Partai Demokrat akan menjadi ketua komite perbankan di DPR. Berdasarkan laporan CNBC, ia menuturkan peraturan perbankan tidak akan berkurang di tangannya. Sektor saham keuangan S&P 500 susut 1,2 persen, dan merupakan hambatan terbesar di S&P 500. Saham bank merosot 1,6 persen.




Baca Juga :

Sementara itu, saham teknologi lanjutkan tekanan seiring saham Apple Inc tergelincir dalam lima hari berturut-turut di wall street. Hal tersebut didorong kekhawatiran penjualan iPhone.

Saham Apple sempat turun 20 persen lebih dari rekor tertingginya. Saham Apple melemah 2,1 persen turut mendorong indeks sektor saham teknologi S&P 500 terpangkas 0,5 persen.

Saham Apple Tertekan
Di sisi lain, pasar juga hadapi harga minyak yang menguat. Data ekonomi juga menunjukkan harga juga naik seperti yang diharapkan pada bulan lalu kurangi kekhawatiran inflasi yang terlalu overheating dan kenaikan suku bunga lebih cepat.

Sentimen negatif pun berlanjut dengan investor juga masih khawatir terhadap perlambatan prospek pertumbuhan ekonomi global. Ini menjadi alasan untuk tetap berhati-hati.

“Sebuah ketidakpastian mengenai pertumbuhan global serta isu terkait perdagangan telah menempatkan spekulan,” ujar Chad Morganlander, Manajer Portofolio Senior di Washington Crossing Advisors, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (15/11/2018).

Saham PG&E pun merosot 22,7 persen usai peringatan akan hadapi kewajiban signifikan yang melebihi cakupan asuransi terkait kebakaran yang mengamuk di California Utara. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 14 November 2018

Emas Dunia Beringsut Naik oleh Turunnya Dollar, Emas Antam Naik ke Rp666.000 per gram



Rifanfinancindo - Harga emas dunia terpantau beringsut naik pada perdagangan Rabu pagi dan siang (14/11) WIB, karena dolar AS yang undur dari level 16 bulan tertingginya yang disentuh awal pekan ini, merosot di tengah lonjakan mata uang euro dan sterling oleh adanya draft perjanjian Brexit.

Spot emas naik sekitar 0,15 persen ke level $1,203.16 per ounce pada Rabu pagi menjelang siang WIB. Emas berjangka AS naik 0,1 persen pada $1,203 per ounce.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari jelang siang WIB ini terkoreksi ke level 97,06, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,14.

Baca Juga :
Penasihat ekonomi utama Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat menyambut dimulainya kembali pembicaraan perdagangan dengan Cina, sementara Wakil Presiden Mike Pence memperingatkan Beijing untuk mengubah perilakunya untuk menghindari perang dingin baru dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia menanjak dari satu bulan terendahnya, sedangkan dollar juga terkoreksi meninggalkan 16 bulan tertingginya. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.236,94 dan level $1.243,01. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.190,85 dan $1.180,32.

Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau naik Rp3.000 ke level harga Rp666.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Selasa kemarin di Rp663.000. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800