English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 25 Juli 2018

Tenaga Kuat Yen Naik ke Puncak 2 Minggu



PT Rifan Financindo - Di akhir perdagangan forex awal pekan, dollar AS mendominasi permintaan pasar sehingga menguat terhadap beberapa mata uang major kecuali terhadap yen Jepang. Perburuan pasar awal pekan terbagi, selain membeli dollar juga membeli uang Jepang dikarenakan sentimen pasar terhadap laporan media tentang kebijakan BOJ.

Pasar menerima laporan bahwa Bank of Japan sedang memperdebatkan langkah untuk mengurangi stimulus moneter besar-besaran. Kemudian di pasar obligasi, imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah Jepang mencapai tertinggi enam bulan karena para pedagang ingin melihat langkah-langkah konkret dari BOJ.

Baca juga :

Kebijakan BOJ saat ini, yang diadopsi pada pertengahan 2016  terdiri dari suku bunga negatif jangka pendek, mempertahankan imbal hasil obligasi 10-tahun sekitar nol persen dan membeli sekitar 6 triliun yen saham di bursa.

Pada hari Senin (23/07) yen mencapai puncak tertinggi dua minggu pada 110,74 yen per dolar sebelum berkurang menjadi 111,27 yen atau naik 0,1 persen dari perdagangan hari Jumat. Demikian juga terhadap euo berhasil naik ke level tertinggi dua minggu di 129,85 yen per euro sebelum turun kembali ke 130,33 yen yang masih naik 0,25 persen.

Namun masuki hari kedua pekan ini, yen terkoreksi kembali oleh profit taking pasar dan memburu dollar AS. Dan analis Vibiz Research Center memperkirakan perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika malam nanti pair USDJPY dapat bergerak naik pada kisaran resisten di 111.60 – 111.95 sedangkan kisaran supportnya berada pada posisi 110.79 – 110.33. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 24 Juli 2018

Bursa Saham Asia Bangkit Dari Pembukaan Negatif



Rifanfinancindo - Masuki hari kedua perdagangan saham di kawasan hari Selasa (21/07), indeks bursa Asia yang  dibuka mixed bergerak hijau setelah bursa saham  Amerika semalam ditutup dengan hasil yang cukup memuaskan khususnya untuk saham-saham teknologi.

Bursa saham Jepang di Tokyo, indeks Nikkei 225 menguat 0,41 persen sekitar 92 poin, naik sedikit setelah indeks ditutup negatif lebih dari 300 poin pada hari Senin. Kekuatan indeks banyak disupport oleh saham-saham asuransi yang naik hingga  1,79 persen, dan untuk saham kelas berat bergerak mixed.

Pergerakan saham Korea Selatan di bursa saham Seoul, indeks Kospi yang dibuka lebih rendah dengan turun 0,12 persen karena pasar melihat laporan laba perusahaan baru-baru ini menghijau kembali. Saham-saham kelas beratr seperti saham Samsung turun cukup signifikan  hingga 3 persen lebih.


Baca juga :
Indeks Hang Seng Hong Kong menguat hingga naik 1 persen lebih demikian juga   indeks komposit Shanghai sedang bergerak kuat dengan kenaikan 1,35 persen.  Di kawasan pasifik, perdagangan bursa saham Australia indeks ASX 200 masih positif dengan menguat 0,5 persen. Kekuatan ASX mendapat sumbangan paling tinggi dari saham-saham sektor kesehatan.  Indeks saham MSCI di Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,37 persen pada sesi awal.

Mantapnya  perdagangan  saham Amerika semalam terjadi oleh dukungan laporan laba perusahaan teknologi yang mengesankan seperti induk perusahaan Google-Alphabet untung 2 kali lipat.  Indeks S & P 500 naik 0,18 persen menjadi 2.806,98 yang diumbang oleh kenaikan saham sektor teknologi naik 0,5 persen,   IndeksNasdaq Composite yang berteknologi tinggi ditutup lebih tinggi dengan 0,28 persen pada 7.841,87. Rifanfinancindo.


Sumber : Vemale

Senin, 23 Juli 2018

Nikkei 225 Tertekan Penguatan Yen, Kospi Oleh Samsung Electronics



Rifan Financindo - Saham Asia turun pada hari Senin, dengan saham Jepang tertekan oleh penguatan yen setelah dolar secara luas jatuh setelah kritik Presiden AS Donald Trump terhadap Federal Reserve.

Indeks Nikkei 225 turun 1,09 persen karena dolar memperpanjang kerugian terhadap mata uang Jepang. Terhadap yen, dolar diperdagangkan pada 111,00 pada pukul 09:25 HK / SIN, setelah sempat anjlok serendah 110,84 di awal sesi. Mata uang AS 0,35 persen lebih lemah dari pegangan 111,4 yang terlihat pada akhir perdagangan Jumat di New York.

Namun, sektor keuangan mencatat kenaikan yang tajam, dengan Mitsubishi UFJ Financial Group naik 4,17 persen, indeks Topix juga bergerak lebih rendah sebesar 0,08 persen.


Baca juga :
Sementara itu, ekuitas China juga dilacak lebih rendah pada awal perdagangan, dengan komposit Shanghai merayap lebih rendah sebesar 0,63 persen sementara sementara komposit Shenzhen yang lebih kecil kehilangan 0,91 persen.

Di tempat lain, Kospi tergelincir 0,39 persen karena penurunan tajam di saham-saham unggulan di sektor teknologi – termasuk Samsung Electronics menurun 1,79 persen.

Di Australia, indeks S & P / ASX 200 turun 0,84 persen di tengah penurunan luas di sektor bahan, keuangan dan industri subindex semua kehilangan sekitar 1 persen.

Indeks Hang Seng Hong Kong melawan tren yang lebih luas untuk memperoleh 0,4 persen karena kenaikan dalam saham-saham keuangan.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang, berdiri di 94,277 setelah tersandung di sesi terakhir.

Wall Street akhir pekan lalu di tutup dimana Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,03 persen, atau 6,38 poin, menjadi ditutup pada 25,058.12, S & P 500 menumpahkan 0,09 persen menjadi berakhir pada 2,801.83 dan Nasdaq Composite beringsut lebih rendah sebesar 0,07 persen menjadi 7,820.20. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 20 Juli 2018

Gejolak Perdagangan Meningkat Bikin Wall Street Jatuh


PT Rifan Financindo - Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pelemahan dipicu hasil laporan laba perusahaan yang mengecewakan dan meningkatnya gejolak perdagangan, seiring kekhawatiran jika Uni Eropa (UE) bisa mengenakan tarif pembalasan atas barang-barang impor dari Amerika Serikat.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 134,79 poin, atau 0,53 persen, menjadi 25.064,5. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 11,13 poin, atau 0,40 persen, menjadi 2.804,49 dan Nasdaq Composite turun 29,15 poin, atau 0,37 persen, menjadi 7,825.30.

Investor khawatir karena pejabat dari Komisi Perdagangan Uni Eropa, yang dijadwalkan menggelar pertemuan di Washington pekan depan untuk membicarakan perdagangan, dikatakan sedang mempersiapkan daftar tindakan balasan untuk menanggapi pengenaan tarif AS yang diusulkan bagi produk mobil Uni Eropa.

Baca juga :

Produsen kendaraan mengatakan pengenaan tarif pada mobil dan suku cadangnya dapat meningkatkan harga kendaraan sebesar USD 83 miliar per tahun. Pada perdagangan kali ini, saham Ford Motor Co (F.N) dan General Motors Co (GM.N) masing-masing turun 0,5 persen dan 1,4 persen.

Laporan Beige Book Federal Reserve juga menunjukkan jika para pengusaha sangat khawatir tentang dampak dari sengketa perdagangan tersebut.

"Jika ini berakhir dengan perang dagang yang berlarut-larut, itu akan menjadi berita buruk," kata Stephen Massocca, Wakil Presiden Senior di Wedbush Securities di San Francisco.

Pasar juga dipengaruhi hasil laporan perusahaan yang turun. Seperti saham eBay (EBAY.O) yang tercatat turun 10,1 persen setelah laporan laba yang mengecewakan. Ini menjadi salah satu hambatan terbesar pada indeks Nasdaq dan S & P 500.

Kemudian saham American Express Co (AXP.N) tercatat merosot 2,7 persen setelah perusahaan kartu kredit melaporkan kenaikan biaya karena peningkatan pengeluaran pada program hadiahnya.

Sektor keuangan tercatat mencapai persentase penurunan terbesar dalam indeks S & P 500, dengan melemah 1,4 persen.

Di sektor perbankan, saham JPMorgan (JPM.N), Bank of America (BAC.N) dan Citigroup (C.N) semuanya turun lebih dari 1 persen.

Saham Bank of New York Mellon (BK.N) jatuh 5,2 persen setelah mengatakan kehilangan dua klien. Sementara Travelers Cos (TRV.N) menjadi hambatan terbesar bagi Dow Jones. Sahamnya jatuh 3,7 persen setelah laba perusahaan turun dikaitkan akibat badai. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 19 Juli 2018

Rilis Laporan Keuangan Topang Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifanfinancindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi di tengah sentimen rilis laporan keuangan perusahaan pada kuartal II 2018.

Indeks saham S&P 500 mencapai level tertinggi dalam lima bulan. Sedangkan indeks saham Dow Jones mencatatkan penguatan selama sesi lima berturut-turut. Hal tersebut didorong laba yang solid sehingga dorong saham keuangan dan industri. Sentimen itu juga memperkuat harapan untuk musim laporan keuangan kuartal II 2018.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 79,4 poin atau 0,32 persen ke posisi 25.199,29. Indeks saham S&P 500 naik tipis 6,07 poin atau 0,22 persen ke posisi 2.815,62. Indeks saham Nasdaq melemah 0,67 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.854,44.


Baca juga :

Kenaikan kinerja keuangan dari CSX Corp dan United Continental mengangkat indeks saham sektor industri S&P 500 1,1 persen. Sektor saham industri catatkan kinerja terbaik. Indeks saham Dow Jones Transport menanjak 2,3 persen, dan catatkan kenaikan terbesar dalam tiga bulan.

Sentimen rilis laporan keuangan juga bayangi wall street. Laporan kinerja keuangan diprediksi meningkat meski awal periode rilis laporan keuangan. Diperkirakan pendapatan perusahaan masuk indeks S&P 500 akan naik 21,4 persen pada kuartal II 2018. Angka ini naik dari perkiraan 20,7 persen pada 1 Juli 2018. Dari 48 perusahaan yang melaporkan kinerja sejauh ini, 87,5 persen membukukan laba di atas harapan analis.

"Bursa saham reli yang sangat bagus didorong kinerja pendapatan dan valuasi. Saya pikir pasar akan jauh lebih tinggi saat ini jika bukan karena orang khawatir tentang perdagangan," ujar Wayne Kaufman, Analis Phoenix Financial Services, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (19/7/2018).

Sementara itu, pada Rabu waktu setempat, Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve, Jerome Powell dipertanyakan oleh anggota komite Dewan Perwakilan Rakyat mengenai meningkatnya proteksionisme dari waktu ke waktu akan timbulkan risiko bagi AS dan ekspansi global.

Sentimen lainnya di wall street berasal dari data ekonomi AS yang menunjukkan rilis data perumahan yang melambat. Data perumahan AS turun 12,3 persen pada Juni, dan masuk level terendah dalam sembilan bulan. Hal ini seiring harga kayu lebih mahal, kekurangan lahan dan tenaga kerja. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

Rabu, 18 Juli 2018

Komentar Gubernur The Fed Dorong Penguatan Wall Street



Rifan Financindo - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut usai Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) menyatakan pandangan yang optimistis mengenai prospek ekonomi di negaranya.

Mengutip Reuters, Rabu (18/7/2018), Dow Jones Industrial Average naik 55,53 poin atau 0,22 persen dan berakhir pada 25.119,89. Untuk S&P 500 naik 11,12 poin atau 0,40 persen menjadi 2.809,55. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 49,40 poin atau 0,63 persen menjadi 7.855,12.

Dalam pernyataan tertulis, Gubernur the Fed Jerome Powell memberikan isyarat bahwa era pertumbuhan ekonomi yang stabil akan terus berlanjut. Pernyataan tertulis tersebut diberikan kepada para anggota senat yang mempertanyakan mengenai prospek ekonomi AS ke depan.




Baca juga :

Sebagian besar senator menyatakan kekhawatirannya akan adanya perang dagang yang telah dikumandangkan oleh Presiden AS Donald Trump. Namun Kekhawatiran tersebut berhasil ditepis oleh Powell.

"Powel menyatakan bahwa mereka akan tetap memberikan perhatian yang lebih kepada kondisi perdagangan AS. Para pelaku pasar menilai bahwa the Fed tetap akan menaikkan suku bunga secara moderat," jelas analis OakBrook Investments LLC, Lisle, Illinois, Peter Jankovskis.

Kurva imbal hasil surat utang AS langsung melonjak usai Powell memberikan pandangan yang optimistis mengenai pertumbuhan ekonomi AS. Selain itu, bursa saham pun juga positif. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 17 Juli 2018

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu


PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Berikut ini adalah ringkasan event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu:

Amerika Serikat sedang maju terus dengan persiapan tarif baru senilai $200 miliar atas barang-barang Cina. Sebaliknya, Cina dan Amerika Serikat kemungkinan akan masuk negosiasi. Berita ini mengirim matauang yang beresiko turun dan akhirnya memukul matauang lainnya juga. USD/JPY membuat tembusan naik yang besar dengan pasar saham diluar Cina mengalami badai. “Greenback” juga menikmati inflasi yang meningkat, dengan CPI inti mencapai 2.3% sesuai dengan yang diperkirakan.

Baca juga :


Powel berkata dia bisa tidur nyenyak ketika menyebut mengenai kondisi ekonomi AS. Perkataan ini juga membantu kenaikan “greenback”. Risalah pertemuan ECB adalah “dovish”, dan Inggris mengalami drama politik. Sementara pemerintah Inggris cenderung kepada versi yang lebih lunak untuk Brexit, perpecahan dengan cabinet menyebabkan pengunduran diri dari Boris Johnson dan David Davis, dua menteri kunci. Bank of Canada menaikkan tingkat bunga dan memberikan signal hal ini akan dilakukan lagi. Namun, mereka saat ini sedang prihatin dengan perdagangan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

  • Same store sales meningkat 5.2% per minggu, naik 0.8% dari sebelumnya kenaikan 3.1%.
  • Home mortgage purchase applications naik disesuaikan secara musiman 6.5% per minggu, dan 7.7% per tahun.
  • Klaim pengangguran turun 17.000 per minggu dari 231.000 ke 214.000.
  • Consumer price index naik 0.1%, sesuai dengan yang diperkirakan.
  • Wholesale inventories naik 0.6% pada bulan Mei, lebih besar daripada bulan April 0.1%.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

  •    Job openings turun ke 6.638.000 pada bulan Mei, turun dari 6.698.000 pada bulan April.
  •    Import prices turun 0 .4% menunjukkan kelemahan harga pada bulan Juni.
  •    PPI-FD naik 0.3% per bulan, kurang dari sebelumnya kenaikan sebesar 0.5%.
  •    Consumer sentiment index turun 1.1 pada bulan Juni dari 98.2 ke 97.1.
  •    Home mortgage berada pada kerendahan selama 5 minggu dalam 30 tahun tingkat mortgage rata-rata. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800