English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 22 Januari 2018

Investor Cermati Perkembangan AS, Bursa Asia Tertekan



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham awal pekan ini seiring pelaku pasar memperhatikan perkembangan politik Amerika Serikat (AS). Apalagi usai pemerintah AS tutup mulai pekan lalu.

Pada awal pekan ini, indeks saham Jepang Nikkei bergerak mendatar di awal perdagangan. Sejumlah sektor pengaruhi laju indeks saham Nikkei. Saham masuk sektor otomotif cenderung bervariasi dengan saham Toyota turun 0,66 persen.

Sementara itu, Mitsubishi Motors naik 1,04 persen. Sektor saham teknologi bergerak menguat dengan saham Sony naik 1,09 persen dan Softbank Group menanjak 0,71 persen.

Baca juga :

Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,54 persen. Hal itu dibebani saham Samsung Electronics yang merosot 2,11 persen di awal perdagangan. Saham teknologi lainnya yaitu saham SK Hynix turun 1,77 persen dan saham LG Display merosot 0,49 persen.

Selain itu, sektor saham manufaktur, keuangan dan ritel cenderung tertekan. Saham Posco melemah 2,72 persen dan saham Lotte Shopping susut 0,43 persen.

Bursa saham Australia turun 0,07 persen di awal sesi perdagangan. Sektor saham keuangan susut 0,51 persen sehingga menekan indeks saham. Sedangkan saham Commonwealth Bank melemah 1,1 persen.

Di pasar uang, dolar AS ditransaksikan di kisaran 110,70 terhadap yen. Indeks dolar AS berada di kisaran 90,52 terhadap enam mata uang utama lainnya. Euro pun menguat usai partai Sosial Demokrat Jerman setuju koalisi dengan konselr Angela Merkel.

Adapun pemerintah AS tutup atau shutdown menjadi perhatian investor pada pekan ini di bursa saham Asia. Layanan publik AS tutup pada hari kedua. Meski demikian, ada kemajuan mengingat anggota partai Republik bersatu untuk mengakhiri kebuntuan dengan mengajak pemecahan masalah bersama dengan partai Demokrat.

"Penutupan pemerintah AS tampaknya akan mendominasi perhatian pasar pada pekan ini. Kemungkinan akan banyak hasilkan kebisingan, namun tidak akan menekan," tulis laporan ANZ, seperti dikutip dari laman CNBC, Senin (22/1/2018). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 19 Januari 2018

Nikkei dan Kospi Menguat, Bursa Australia Tertekan Tipis






Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Pergerakan bursa saham di kawasan Asia ini tidak mengikuti penutupan bursa AS yang tertekan.

Mengutip CNBC, Jumat (19/1/2018), indeks acuan Jepang Nikkei 225 naik 0,22 persen di awal perdagangan. Pada pekan ini, indeks tersebut menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun terakhir tetapi kemudian kembali tertekan.

Baca juga :

Sektor otomotif dan keuangan menjadi pendorong utama penguatan bursa Jepang pada hari ini. Saham Mitsubishi Motors naik 1,29 persen dan menjadi saham yang mencetak penguatan terbesar. Saham Toyota naik 0,12 persen.

Di sektor teknologi, saham Nintendo naik 2,5 persen, menyusul peluncuran aksesoris Nintendo Switch terbaru.

Bursa Korea Selatan, Kospi naik 0,17 persen. Saham otomotif bergerak positif sedangkan teknologi dan manufaktur bergerak campuran.

Samsung Electronics naik 0,36 persen pada awal perdagangan sementara saingannya SK Hynix melemah 0,27 persen.

Di Australia, indeks saham S&P/ASX 200 tak banyak berubah, hanya melemah tipis 0,06 persen. Saham pertambangan seperti Rio Tinto melemah 0,63 persen dan BHP merayap turun sebesar 0,06 persen. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 18 Januari 2018

Menunggu Data China, Bursa Asia Dibuka Menguat


PT Rifan Financindo - Bursa Asia kembali bangkit pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini setelah pada sesi sebelumnya mengalami tekanan yang cukup dalam. Investor menunggu data China serta keputusan suku bunga bank Sentral Korea Selatan dan Indonesia pada hari ini.

Mengutip CNBC, Kamis (18/1/2018), Indeks acuan Nikkei 225 Jepang naik 0,73 persen di awal perdagangan dengan kenaikan terbesar dari sektor energi dan perbankan.

Baca juga :

IndeksNikkei 225 menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun di awal pekan ini dan telah meningkat lebih dari 3 persen sepanjang tahun ini.

Di Seoul, Indeks acuan Kospi bergerak menguat 0,48 persen karena saham Samsung Electronics melambung 1,57 persen, membalikkan kerugian yang terlihat pada sesi terakhir.

Rivalnya, emiten pembiat chip SK Hynix juga menguat tetapi angkanya lebih kecil yaitu 3,37 persen di pagi hari.

Namun, harga saham emiten ritel Lotte Shopping turun 1,7 persen.

Di Sydney, Indeks S&P/ASX 200 juga dibuka menguat 0,11 persen dengan penguatan didorong oleh sektor keuangan. Westpac naik 1,37 persen dan ANZ naik 0,71 persen. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 17 Januari 2018

Bursa Asia Bergerak Melemah Ikuti Wall Street





Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan ini mengikuti penurunan yang terjadi pada Wall Street pada penutupan perdagangan kemarin.


Mengutip CNBC, Rabu (17/1/2018), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,85 persen setelah menyentuh level tertinggi dalam 26 tahun di sesi terakhir.

Baca juga :

Sebagian besar saham-saham yang berorientasi ekspor melemah pada pagi ini karena dolar AS melanjutkan penurunan terhadap yen Jepang.

Di Korea Selatan, Kospi tergelincir 0,34 persen. Saham Samsung Electronics turun 1,32 persen, begitu pula pesaing chip Skim Hynix, yang turun 0,54 persen.

Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 kehilangan 0,55 persen menyusul turunnya sektor logam dasar. Sektor aneka industri memimpin penurunan dalam indeks acuan tersebut

Saham-saham di sektor pertambangan mencatat penurunan yang signifikan, yaitu Rio Tinto turun 2,77 persen, BHP jatuh 2,65 persen dan Fortescue Metals turun 2,07 persen. Rifanfinancindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 16 Januari 2018

Bursa Asia Melemah Terseret Harga Bijih Besi






Rifan Financindo - Bursa Asia merosot terpicu anjloknya harga bijih besi serta penguatan euro yang mendekati posisi puncak dalam 3 tahun, seiring ekspektasi Bank Sentral Eropa akan mengurangi stimulus moneternya.

Melansir laman Reuter, Selasa (16/1/2018), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen pada awal perdagangan. Adapun Saham Australia tergelincir 0,5 persen. Sementara Wall Street ditutup karena hari libur umum.

Baca juga :

Harga bijih besi China jatuh 2 persen karena stok di pelabuhan China melonjak ke level tertinggi sejak 2004. Kondisi ini kian menekan harga baja yang sudah melemah.

Sementara indeks saham Nikkei Jepang sedikit lebih tinggi pada awal perdagangan, namun momentum ini sangat berat bagi para eksportir yang berjuang untuk melepaskan efek penguatan yen.

Adapun nilai tukar Euro sedikit naik menjadi US$ 1,2265. Mata uang ini sempat menggapai US$ 1,2296, posisi paling tinggi sejak Desember 2014.

Euro sempat melemah pada hari Senin dan imbal hasil obligasi benchmark Jerman mencapai titik tertinggi setelah Bank Sentral Eropa Ardo Hansson mengatakan bahwa bank sentral dapat mengakhiri skema pembelian obligasi dalam satu bulan setelah September, jika ekonomi dan inflasi tumnuhb seperti harapan.

Melengkapi kenaikan euro, data menunjukkan surplus perdagangan di 19 negara kawasan Eropa naik ke tingkat tertinggi dalam delapan bulan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 15 Januari 2018

Bursa Asia Capai Level Tertinggi dalam Sejarah


PT Rifan Financindo - Bursa Asia mencapai titik tertinggi bersejarahnya pada awal pekan ini, mengekor Wall Street yang memperpanjang rekor pada pekan kemarin.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tetap bertahan karena investor mengantisipasi risiko pengetatan kebijakan dari negara-negara di dunia.

Baca juga :

Melansir laman Reuters, Senin (15/1/2018), indeks MSCI saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen menjadi 591,66. Sementara indeks utama Australia menguat 0,5 persen, dan indeks Nikkei Jepang naik.

Pasar antara lain dipengaruhi investor yang optimistis bahwa data produk domestik bruto China yang keluar pada Kamis akan menunjukkan pertumbuhan setidaknya sebesar 6,7 ​​persen.
Kenaikan bursa Asia mengekor Wall yang pada akhir pekan lalu menguat, seiring keluarnya laporan pendapatan kuartal keempat dari perbankan dan penjualan ritel yang tercatat naik, mendorong optimisme investor mengenai pertumbuhan ekonomi di AS.

Dow menguat 2 persen pekan lalu, sementara Nasdaq naik 1,8 persen dan S & P 500 bertambah 1,6 persen. Indeks S & P 500 dan Nasdaq mencetak delapan rekor penutupan tertinggi dari sembilan hari perdagangan pertama pada 2018, sementara Dow membukukan penutupan tertinggi keenam tahun ini.

"Fokus konsesus perdagangan saat ini adalah dolar dan keuangan Eropa dan AS dan ini tetap menjadi fokus utama dalam minggu depan," kata Chris Weston, kepala strategi pasar IG. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Jumat, 12 Januari 2018

Bursa Asia Menguat Tersengat Harga Minyak





Rifanfinancindo - Bursa saham Asia kembali menguat menjelang akhir pekan ini. Hal ini didorong keyakinan pelaku pasar terhadap kinerja keuangan perusahaan di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, kenaikan harga minyak juga menjadi katalis positif untuk bursa Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,1 persen. Penurunan indeks saham Jepang nikkei didorong harga saham teknologi dan otomotif yang tertekan. Saham Toyota susut 0,47 persen.

Baca juga :

Saham Honda melemah 0,92 persen. Sementara itu, saham Uniqlo melonjak 5,8 persen usai perseroan mencatatkan keuntungan dengan laba operasional naik 28,6 persen. Bahkan penjualan global pertama kali menyumbangkan lebih besar ketimbang penjualan domestik.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,19 persen. Sektor teknologi menekan indeks saham. Saham Samsung Electronics turun 1,74 persen. Sedangkan sektor saham produsen baja menguat dengan saham Posco naik 3,41 persen dan Hyundai Steel menguat 2,02 persen.

Mengutip laman Reuters, Jumat (12/1/2018), indikator bursa saham global dengan indeks saham MSCI Global mencapai rekor tertinggi. Sepanjang 2017, indeks saham MSCI global naik 3,3 persen.

Di bursa saham AS, indeks saham acuan wall street mencapai rekor tertinggi yang didorong kenaikan pendapatan perusahaan yang masuk S&P 500. Diperkirakan pendapatan naik 11,8 persen.

Sektor energi memimpin kenaikan seiring harga minyak menguat ke level tertinggi dalam tiga tahun.

Di pasar uang, dolar AS tergelincir ke level terendah dalam enam minggu terhadap yen di kisaran 111,05. Euro kembali naik menjadi US$ 1,2. Sebelumnya euro mendekati level tertinggi dalam tiga bulan di kisaran US$ 1,2089.

Bank sentral Eropa akan melihat revisi untuk mengurangi fokus pada pembelian obligasi kemudian meningkatkan suku bunga. Hal ini mempertimbangkan zona Euro mencatat pertumbuhan terbaik dalam satu dekade.

"Saya akan membayangkan bank sentral Eropa sangat ingin mencoba untuk akhiri suku bunga negatif usai September. Jika itu tidak turun dengan baik di pasar, bank akan mencoba untuk memodifikasi," ujar Yoshinori Shigemi, Global Market Strategist JP Morgan Asset Management.

Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,4 persen ke posisi US$ 63,55. Harga minyak Brent menguat ke level US$ 69,26 per barel usai sempat sentuh level US$ 70,05 per barel. Harga minyak Brent sudah naik lima persen sejak awal tahun. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800