Rifanfinancindo - Riset terbaru yang dilakukan bank investasi dan broker retail, Morgan Stanley, mengungkap fakta baru yang mengejutkan tentang bitcoin. Analis James Faucette mengatakan, nilai sebenarnya mata uang digital ini adalah nol atau tidak berharga.
Faucette menilai bitcoin ternyata berbeda dari uang yang beredar di pasaran atau barang berharga lainnya. Oleh karena itu, sangat sulit memberikan nilai asli pada cryptocurrency.
Baca juga :
"Ini tidak seperti mata uang, itu tidak seperti emas, sehingga tidak memiliki skala yang bisa dihitung," tuturnya dilansir dari Business Insider, Selasa (26/12/2017).
Lebih lanjut ia menambahkan, bitcoin juga tidak memiliki bunga, sehingga tidak bisa diperlakukan layaknya mata uang.
Mata uang digital ini tidak memiliki penggunaan intrinsik seperti emas dalam barang elektronik atau perhiasan. Namun, investor tampaknya menganggap beberapa nilai untuk hal-hal tersebut.
Selain Faucette, guru besar Universitas Yale Stephen Roach juga menganggap konsep bitcoin itu beracun. Cryptocurrency bisa berada dalam kondisi spekulatif, sehingga sangat berbahaya.
"Ini konsep beracun bagi para investor," tukas dia.
Roach adalah mantan kepala urusan Asia dan chief economics di bank investasi Morgan Stanley. Kariernya selama 30 tahun di Morgan Stanley menjadikannya salah satu ekonom paling berpengaruh di Wall Street.
Dia mengkritik pembelian besar-besaran yang dilakukan investor terhadap bitcoin, cryptocurrency paling terkenal didunia.
"Saya tidak pernah melihat diagram sekuritas di mana harga membentuk pola vertikal. Dan Bitcoin adalah pola paling vertikal yang pernah saya lihat sepanjang karier saya," tambahnya.
Sebagai informasi, nilai bitcoin saat berita ini diturunkan berada di posisi US$ 14.400 atau Rp 195 juta. Di minggu ini, nilai bitcoin juga sempat merosot tajam dipicu dari naiknya popularitas mata uang digital lain, yakni Bitcoin Cash. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6
Faucette menilai bitcoin ternyata berbeda dari uang yang beredar di pasaran atau barang berharga lainnya. Oleh karena itu, sangat sulit memberikan nilai asli pada cryptocurrency.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
"Ini tidak seperti mata uang, itu tidak seperti emas, sehingga tidak memiliki skala yang bisa dihitung," tuturnya dilansir dari Business Insider, Selasa (26/12/2017).
Lebih lanjut ia menambahkan, bitcoin juga tidak memiliki bunga, sehingga tidak bisa diperlakukan layaknya mata uang.
Mata uang digital ini tidak memiliki penggunaan intrinsik seperti emas dalam barang elektronik atau perhiasan. Namun, investor tampaknya menganggap beberapa nilai untuk hal-hal tersebut.
Selain Faucette, guru besar Universitas Yale Stephen Roach juga menganggap konsep bitcoin itu beracun. Cryptocurrency bisa berada dalam kondisi spekulatif, sehingga sangat berbahaya.
"Ini konsep beracun bagi para investor," tukas dia.
Roach adalah mantan kepala urusan Asia dan chief economics di bank investasi Morgan Stanley. Kariernya selama 30 tahun di Morgan Stanley menjadikannya salah satu ekonom paling berpengaruh di Wall Street.
Dia mengkritik pembelian besar-besaran yang dilakukan investor terhadap bitcoin, cryptocurrency paling terkenal didunia.
"Saya tidak pernah melihat diagram sekuritas di mana harga membentuk pola vertikal. Dan Bitcoin adalah pola paling vertikal yang pernah saya lihat sepanjang karier saya," tambahnya.
Sebagai informasi, nilai bitcoin saat berita ini diturunkan berada di posisi US$ 14.400 atau Rp 195 juta. Di minggu ini, nilai bitcoin juga sempat merosot tajam dipicu dari naiknya popularitas mata uang digital lain, yakni Bitcoin Cash. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6