English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 30 Agustus 2017

Bursa Asia Menghijau, Investor Tak Lagi Khawatir soal Rudal Korut


Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka di zona hijau membuntuti penguatan yang ditorehkan Wall Street. Kekhawatiran terhadap uji coba rudal Korea Utara (Korut) sepertinya telah berangsur turun.

Mengutip CNBC, Rabu (30/8/2017), indeks Nikkei Jepang menguat 0,56 persen di awal perdagangan. Indeks Kospi Korea Selatan juga naik tipis 0,05 persen ditopang penguatan saham-saham di sektor teknologi.

Pada perdagangan sebelumnya, saham-saham di sektor teknologi di Kospi melemah karena aksi jual usai peluncuran rudal oleh Korea Utara. Saham Samsung naik 0,43 persen dan SK Hynix menguat 1,33 persen.

Di Australia, S&P/ASX 200 juga menguat 0,22 persen didorong oleh saham-saham di sektor keuangan.

Penguatan bursa Asia ini mengikuti kenaikan yang dibukukan bursa Amerika Serikat (AS). Pada penutupan perdagangan Selasa, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 56,97 poin atau 0,26 persen menjadi 21.865,37. S&P 500 naik 2,06 poin atau 0,08 persen menjadi 2.446,3. Nasdaq Composite menambahkan 18,87 poin atau 0,3 persen menjadi 6.301,89.

Pada perdagangan Selasa kemarin, bursa Asia tertekan cukup dalam usai peluncuran rudal balistik Korea Utara. Namun kemudian saham-saham di kawasan Asia berhasil pulih kembali.

"Risiko dari sentimen yang membayangi pasar usai peluncuran rudal dari Korea Utara tidak berlangsung 24 jam," kata Director of Economics National Australia Bank, David de Garis.

Untuk diketahui, Korea Utara meluncurkan misil yang diduga Hwasong-12 ke arah Samudra Pasifik, melintasi langit Jepang, pada Selasa, 29 Agustus 2017, pukul 5.58 waktu Pyongyang.

Pada perdagangan hari ini, pelaku pasar di bursa Asia lebih memperhatikan rencana reformasi perpajakan yang sedang diusulkan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Presiden Trump saat kampanyenya memang berjanji akan memberikan pelonggaran kebijakan fiskal guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Pelonggaran itu berupa penurunan pajak baik untuk individu maupun perusahaan. Saat ini, rencana tersebut sedang digodok pemerintah dan akan segera diusulkan di parlemen. Rifan Financindo.



Baca Juga :


Sumber : Liputan 6

Selasa, 29 Agustus 2017

Korut Tembakkan Rudal ke Jepang Seret Bursa Asia Jatuh


PT Rifan Financindo - Bursa Asia tumbang mengekor Wall Street terpicu ketegangan politik usai Korea Utara melepaskan sebuah rudal ke wilayah utara Jepang. Sementara Yen melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan terhadap dolar AS akibat masalah ini.

Melansir laman Reuters, Selasa (29/8/2017), indeks S&P mini futures turun 0,85 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang susut 0,7 persen ke level terendah dalam empat bulan. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,5 persen, membantu menurunkan indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang sebesar 0,3 persen.

Korea Utara menembakkan rudalnya pada Selasa dan mendarat di perairan Pasifik di wilayah utara Hokkaido antara Korea Selatan dan Jepang. Peluncuran ini meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

Korea Utara telah melakukan puluhan uji coba rudal balistik di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un. "Tindakan sembrono Korea Utara adalah ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, ini serius dan serius bagi negara kita," Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Awal bulan ini, Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal ke laut dekat wilayah Guam AS setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Pyongyang akan menghadapi "api dan kemarahan" jika mengancam Amerika Serikat.

Perang kata-kata antara Trump dan Pyongyang menyebabkan alarm global dan mengguncang pasar keuangan.

"Rudal tersebut terbang melintasi Jepang kali ini, jadi implikasinya kemungkinan akan sedikit berbeda dari yang sebelumnya," kata Hirokazu Kabeya, Kepala Strategi Global Daiwa Securities.

Imbas dari kondisi ini, Yen naik 0,8 persen menjadi 108,33 terhadap dolar. Ini  tertinggi sejak April.

Yen cenderung mendapat keuntungan selama masa geopolitik atau tekanan keuangan karena Jepang adalah negara kreditur terbesar di dunia. Ada anggapan bahwa investor Jepang akan memulangkan dananya jika terjadi krisis. PT Rifan Financindo.



Baca Juga :


Sumber : Liputan 6

Senin, 28 Agustus 2017

Usai Pidato Gubernur The Fed, Bursa Asia Tertekan





Rifanfinancindo - Sebagian besar bursa Asia bergerak di bawah tekanan pada pembukaan perdagangan Senin pekan ini. Pelemahan terjadi usai pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) Janet Yellen pada Jumat lalu.


Mengutip CNBC, Senin (28/8/2017), Nikkei Jepang merosot 0,04 persen di awal perdagangan. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,25 persen dipengaruhi pelemahan saham-saham teknologi.

Untuk saham S&P/ASX 200 Australia juga melemah 0,72 persen. Pendorong pelemahan bursa saham di Australia ini adalah saham-saham yang masuk di sektor keuangan yang turun 0,95 persen. Pasar saham Filipina tutup karena libur nasional.

Gubenur Bank Sentral AS Janet Yellen pada pidatonya di dalam pertemuan bank sentral dunia pada Jumat lalu tidak memberikan sinyal yang jelas mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan.

Yellen menyatakan bahwa reformasi yang telah dilakukan oleh bank sentral selama beberapa tahun terakhir telah membuat sistem keuangan menjadi lebih aman.

Seperti Yellen, Gubernur Bank Sentral Eropa Mario Draghi menjelaskan bahwa kebijakan moneter di Eropa juga telah memberikan dasar kekuatan perekonomian di zona Eropa.

Saat ini, pelaku pasar sedang mencerna akibat dari Badai Harvey di Teluk AS. Shell dan Petrobras menjadi dua perusahaan yang menutup aktivitas kilang karena cuaca yang buruk tersebut. Penutupan tersebut bisa mempengaruhi saham di sektor energi. Rifanfinancindo.



Baca Juga :


Sumber : Liputan 6

Jumat, 25 Agustus 2017

Nasib Energi Terbarukan, Tumpuan RI di Masa Depan

Rifan Financindo - Ketergantungan yang tinggi terhadap energi fosil bisa menjerumuskan Indonesia ke jurang defisit energi. Sebab, pertumbuhan konsumsi energi terutama minyak dan gas tidak diikuti dengan peningkatan produksi.

Kini produksi migas nasional justru terus menurun seiring dengan cadangan yang menipis dan minimnya kegiatan eksplorasi. Menurut data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan terbukti minyak sebesar 3,6 miliar barel dengan tingkat produksi 288 juta barel per tahun diperkirakan  habis 12 tahun lagi.

Sedangkan cadangan gas sebesar 98 triliun kaki kubik (tcf) akan habis dalam 33 tahun ke depan jika rata-rata produksi tahunan 3 tcf.

"Sementara demand terhadap BBM terus meningkat, dan akhirnya kami harus mengimpor dan jumlahnya ke depan akan semakin besar," kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso di acara Focus Group Discussion Pengembangan Road Map Sustainable Energy di Indonesia,  Yogyakarta,  Rabu, 23 Agustus 2017.

Untuk itu, lanjut dia, solusi terbaik untuk pemenuhan energi ke depan dengan menggenjot pengembangan energi terbarukan. Selain ramah lingkungan, energi terbarukan juga bisa membawa Indonesia menuju ketahanan dan kemandirian energi sebab sumber cadangan energi ini sangatlah melimpah.

"Indonesia punya banyak sumber energi terbarukan yang bisa dikembangkan untuk ketahanan energi masa depan," papar dia.

Namun sayangnya, potensi energi ini belum banyak dimanfaatkan. Data menunjukkan, dari total energi terbarukan sebanyak 443.208 megawatt (MW), pemanfaatannya baru 8.216 MW. Padahal pemerintah menargetkan bisa kontribusi energi terbarukan bisa mencapai 23 persen dalam bauran energi primer 2025.

Faktor Penghambat
Terhambatnya pengembangan energi terbarukan di Tanah Air disebabkan sejumlah faktor yaitu harga yang tidak kompetitif karena adanya subsidi BBM dan listrik, masalah regulasi, kurangnya insentif, kendala lahan dan tata ruang.

Ketua Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia (METI) Suryadharma menyoroti soal regulasi yang diterbitkan pemerintah yang berubah-ubah dengan cepat. Salah satunya Peraturan Menteri (Permen) ESDM tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang baru beberapa bulan ditetapkan sudah direvisi.

Sementara investor membutuhkan kepastian hukum yang lebih jelas dan tak berubah-ubah untuk memastikan uang yang diinvestasikannya bisa balik modal dan menguntungkan. Apalagi investasi awal untuk proyek energi terbarukan sangatlah besar.

"Investor itu kalau investasi kan long term (jangka panjang), bukan short term (jangka pendek). Tapi kalau di Indonesia kan sifat kebijakannya short term, ganti pemerintahan, ganti aturan," keluh dia.

Sementara itu, Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menyoroti politik anggaran pemerintah yang hingga kini masih berpihak ke energi fosil. Dia menyarankan agar pemerintah mengalihkan subsidi energi fosil ke energi terbarukan yang dianggap sebagai energi berkelanjutan.

"Sudah tidak zamannya lagi energi fosil disubsidi dan dapat insentif. Alokasikan subsidi untuk energi terbarukan sebab fosil bukan sustainable energy," jelas dia.

Kepala Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada (UGM) Deendarlianto menambahkan, pemberian subsidi pada energi terbarukan diyakini bisa menggenjot pengembangan energi ramah lingkungan tersebut.

"Pada saat Uni Eropa menaikkan besaran subsidi energi terbarukan pada 2008, pemanfaatan energi terbarukan bisa meningkat 11 persen di 2017," terang dia.

Tak hanya itu,  peningkatan dana riset dan pengembangan teknologi menjadi faktor penting untuk menggenjot energi terbarukan. Jika seluruh kendala itu bisa segera diatasi,  niscaya menjadikan energi terbarukan sebagai primadona energi di masa depan bukan hanya impian. Rifan Financindo.

Baca Juga :


Sumber : Liputan 6

Kamis, 24 Agustus 2017

Bursa Saham Asia Menguat di Awal Sesi Perdagangan



PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu mengabaikan risiko pasar keuangan usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam menghentikan pemerintahan.

Pada perdagangan saham Kamis, (24/8/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 persen. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,25 pesen usai yen menguat. Indeks saham Jepang Topix tergelincir 0,1 persen. Diikuti indeks saham Australia melemah 0,3 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,2 persen. Bursa saham Hong Kong pun kembali buka usai terjadi badai Hato.

Pergerakan bursa saham Asia ini berlawanan dengan bursa saham Amerika Serikat. Indeks saham S&P 500 turun 0,3 persen. Indeks saham Dow Jones merosot 0,4 persen.

Tekanan itu terjadi usai Trump akan menghentikan pemerintahan untuk menjaga keamanan pendanaan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.Komentar ini terjadi jelang masa tenggat waktu untuk menaikkan batas plafon utang Amerika Serikat.

Pasar Uang
Sementara itu, di pasar uang, dolar Amerika Serikat juga melemah terbatas. Namun indeks dolar AS cenderung stabil. Dolar AS sedikit berubah di kisaran 108,98 terhadap yen.

"Trump menggunakan salah satu triknya untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan kelihatannya tidak peduli terhadap konsekuensi penghentian sementara pemerintahan terhadpa ekonomi. Apa yang menjadi fokus Trump yaitu bangun tembok seperti yang dijanjikan pada masa kampanye," jelas Naeem Aslam, Chief Market Analsyt Think Markets, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (24/8/2017).

Selain itu, pelaku pasar juga fokus terhadap pertemuan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming. Pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen dan Pimpinan Bank Sentral Eropa Mari Draghi akan memberikan pidatonya.

Di pasar komoditas, harga minyak cenderung stabil. Harga minyak Amerika Serikat sedikit berubah di kisaran US$ 48,39 per barel usai naik 2,2 persen. Harga minyak Brent di kisaran US$ 52,59. Harga emas berada di posisi US$ 1.289,69 per ounce. PT Rifan Financindo.

Baca Juga :



Sumber : Liputan 6

Rabu, 23 Agustus 2017

Reformasi Pajak AS Dongkrak Bursa Asia


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Rabu ini. Penguatan saham-saham di kawasan Asia ini menyusul kenaikan yang dibukukan oleh Wall Street.

Mengutip CNBC, Rabu (23/8/2017), indeks Nikkei Jepang naik 0,62 persen setelah sebelumnya mengalami tekanan dalam lima hari. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga naik 0,26 persen yang didorong oleh saham-saham sektor teknologi.

Sedangkan S&P/ASX 200 Australia naik 0,23 persen. Kenaikan indeks saham di Australia ini karena penguatan saham-saham di sektor energi dan konsumsi. Sementara di pasar Hong Kong kemungkinan tak buka karena badai.



Baca juga :
  • Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | PT Rifan Financindo
  • Kasus First Travel Bukti Ketidakpahaman Masyarakat akan Investasi | Rifan Financindo
  • Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | Rifanfinancindo
  • Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | PT Rifan Financindo
  • Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | Rifan Financindo
  • Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | Rifanfinancindo
Penguatan bursa Asia ini mengikuti kenaikan yang dibukukan oleh bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 196,21 poin atau 0,9 persen menjadi 21.899,96 dan S&P 500 melonjak 24,11 poin atau 0,99 persen menjadi 2.452,48.

Tim Presiden AS Donald Trump dengan beberapa annggota parlemen telah melakukan beberapa diskusi mengenai rencana reformasi perpajakan. Hasilnya, kemungkinan ada relaksasi dalam tarif pajak baik untuk individu maupun korporasi.

Selama ini, rencana reformasi perpajakan memang terus tertunda, bahkan tidak ada kabar sama sekali. Presiden AS Donald Trump justru lebih berkutat dengan isu-isu politik. Selain itu, perseteruan antara AS dengan Korea Utara justru membuat pelaku pasar sedikit ragu akan rencana reformasi ekonomi yang sudah dijanjikan Trump pada masa kampanye.

Pelaku pasar pada hari ini akan mencermati kisi-kisi dalam pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Investor akan melihat arah kebijakan dari the Fed.

"Kemungkinan pasar akan bergejolak jelang pidato Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen," jelas ekonom ANZ Giulia Lavinia Specchia. Yellen memang diagendakan pidato akhir pekan ini dalam pertemuan Dewan Gubernur Bank Sentral AS. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

Selasa, 22 Agustus 2017

Begini Caranya agar Keuangan Anda Aman Terkendali



Rifan Financindo - Keadaan finansial memang ditentukan banyak tidaknya gaji yang diterima setiap bulan. Namun, bukan itu yang jadi masalah utama. Kesuksesan keuangan seseorang sangatlah ditentukan oleh seefektif apa ia menggunakan uang tersebut sehingga gaji yang diterima per bulan bisa menjamin kehidupannya di bulan tersebut. Rifan Financindo.

Gaya hidup sangat menentukan kondisi finansial seseorang. Sebesar apa pun gaji yang diterima setiap bulan pasti akan habis jika orang itu boros. Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan orang yang hidup hemat. Gaji yang sedikit pun bukan jadi masalah. Ia tetap bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung. Rifan Financindo.

Boros dan hemat adalah dua sisi kehidupan yang sangat berbeda. Jika selama ini mengidam-idamkan uang yang banyak, Anda harus bisa mengalokasikan gaji dengan tepat.

Bagaimana caranya? Berikut adalah tips alokasi gaji bagi yang tinggal di kos-kosan agar punya banyak uang seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Biaya Utama

Biaya yang pertama kali harus Anda perhitungkan adalah biaya utama. Setiap orang memiliki biaya utama yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan seseorang yang berbeda pula. Biaya utama dapat meliputi, biaya makan, biaya listrik, internet, air, pulsa, tempat tinggal, dan biaya transportasi. Rifan Financindo.

Agar kondisi finansial baik, coba alokasikan gaji dengan tepat menurut jenis biayanya. Contohnya, total gaji yang diterima Rp 10 juta. Maka, perhitungannya:
- Biaya makan (Rp 18.000 x 3 kali) x 30 hari = Rp 1.620.000
- Biaya listrik                                                 = Rp 100.000
- Biaya internet                                             = Rp 150.000
- Biaya air                                                      = Rp 80.000
- Biaya pulsa                                                 = Rp 100.000
- Biaya tempat tinggal                                   = Rp 550.000
- Biaya transportasi                                       = Rp 250.000
Total biaya                                                     = Rp 2.850.000
Rifan Financindo.

2. Biaya Nongkrong dan Memanjakan Diri

Nongkrong dan memanjakan diri adalah dua kegiatan yang wajib bagi kaum milenial apalagi mereka yang sudah bekerja. Saat gaji diterima, coba lakukan perhitungan agar biaya lainnya tidak terganggu. Rifan Financindo.

Contohnya, Anda nongkrong seminggu sekali dan biasanya menghabiskan Rp 75.000 untuk sekali nongkrong. Untuk memanjakan diri, Anda  pergi ke salon sekali dalam sebulan. Biaya yang dihabiskan Rp 300.000 untuk paket lengkap seperti massage, pedicure, manicure, dan creambath.

Jadi perhitungannya:
Biaya nongkrong (Rp 75.000 x 4 kali)     = Rp 300.000
Biaya memanjakan diri                           = Rp 300.000 +
Total biaya                                                = Rp 600.000


Rifan Financindo.

3. Biaya Tabungan

Menabung merupakan hal wajib. Tabungan ini bisa digunakan untuk rencana-rencana indah di masa yang akan datang. Untuk tabungan, Anda bisa menyisihkan 15 persen dari gaji untuk di tabung setiap bulannya.Rifan Financindo.

Misalnya, gaji yang diterima setiap bulannya Rp 10.000.000.
Maka, 15 persen x Rp 10.000.000 = Rp 1.500.000.
Rifan Financindo.

4. Biaya Investasi

Selain tabungan, Anda juga perlu berinvestasi. Katakanlah Anda mengikuti investasi reksa dana, di mana dana yang Anda  investasikan sebesar Rp 54 juta untuk 5 tahun. Namun, Anda memilih untuk menyicilnya setiap bulan. Jadi uang yang harus dikeluarkan setiap bulan menjadi:
5 tahun=60 bulan
Rp 54.000.000:60  = Rp 900.000 per bulan
Rifan Financindo.

5. Biaya Beramal

Sebagai manusia, kita harus bisa saling mengasihi sesama yang membutuhkan. Alangkah baiknya jika sebagian dari gaji yang Anda terima diamalkan setiap bulan. Beramal tidak dipaksakan. Itu semua tergantung pada keikhlasan hati. Rifan Financindo.

Total yang diamalkan 5 persen dari gaji. Maka perhitungannya:
= 5 persen x Rp 10.000.000
= Rp 500.000

6. Biaya Kiriman untuk Orang Tua

Biaya yang satu ini sifatnya tidak memaksa. Lagi pula, orang tua tidak akan meminta untuk mengirimkan gaji setiap bulannya. Tapi, sebagai anak yang baik, Anda seharusnya selalu mengingat mereka. Tentunya jumlah yang dikirimkan tergantung Anda, misalnya Rp 1.500.000 per bulan. Rifan Financindo.

7. Biaya Tak Terduga

Biaya tak terduga sifatnya sebagai biaya tambahan. Biaya ini digunakan untuk masalah-masalah yang terjadi secara tidak terduga. Misalnya, ban kempes di tengah jalan. Kalau sudah begini, Anda perlu membawanya ke bengkel bukan? Rifan Financindo.

Sebagai langkah antisipasi, Anda juga perlu mengalokasikan gaji untuk biaya tak terduga. Jumlahnya 5 persen dari gaji bulanan.
Perhitungannya: 5 persen x Rp 10.000.000 = Rp 500.000

Dari semua biaya di atas, maka Anda dapat memperhitungkan berapa yang dikeluarkan setiap bulannya. Pengaplikasiannya sebagai berikut:
Biaya utama                                                  = Rp 2.850.000
Biaya nongkrong dan memanjakan diri         = Rp 600.000
Biaya tabungan                                             = Rp 1.500.000
Biaya investasi                                              = Rp 900.000
Biaya beramal                                               = Rp 500.000
Biaya kiriman untuk orang tua                      = Rp 1.500.000
Biaya tak terduga                                         = Rp 500.000
Total biaya                                                    = Rp 8.350.000

Itulah contoh pengalokasian biaya dalam satu bulan. Contoh di atas bisa Anda aplikasikan jika ingin kondisi finansial Anda aman terkendali. Semoga bermanfaat. Rifan Financindo.




Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800