English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 28 Juli 2017

Bursa Asia Melemah Terbebani Saham Teknologi


PT Rifan Financindo Surabaya - Penurunan juga terjadi meskipun optimisme terhadap pendapatan perusahaan A.S. dan ekonomi global didukung oleh sentimen keseluruhan.

Melansir ChannelNewsAsia, Jumat (28/7/2017), MSCI indeks Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen pada awal perdagangan. Kapitalisasi pasar perusahaan terbesar Asia, Samsung Electric jatuh 2 persen.

Sedangkan indeks Jepang, Nikkei turun 0,3 persen pada perdagangan kali ini.

Di Wall Street, Dow Jones mencetak rekor tertinggi, dibantu oleh kenaikan saham Verizon 7,7 persen karena perusahaan provider telekomunikasi tersebut membukukan pendapatan kuartalan positif.

Namun, investor ditakutkan oleh penurunan saham teknologi dan transportasi secara tiba-tiba. S&P 500 sektor teknologi turun 2 persen pada satu titik bertengger dengan penurunan 0,8 persen di akhir perdagangan.

Meski fakta-faktanya demikian, sentimen investor tetap solid terhadap laporan pendapatan perusahaan dan outlook ekonomi yang cerah.

"Mengingat Dow Jones mencetak rekor, sulit untuk berpikir sentimen pasar tiba-tiba berubah," ujar Masahiro Ichikawa, Senior Strategist di Sumitomo Mitsui Asset Management. PT Rifan Financindo Surabaya.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 27 Juli 2017

Bursa Asia Menguat Ditopang Keputusan The Fed


Rifanfinancindo Surabaya - Bursa saham Asia dibuka mayoritas menguat pada pembukaan perdagangan Kamis, menyusul keputusan Bank Sentral The Federal Reserve untuk tidak mengubah suku bunga acuan.

Indeks acuan Jepang, Nikkei turun 0,07 persen sementara indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,52 persen di awal perdagangan.

Sementara di Australia, ASX 200 naik 0,28 persen di awal perdagangan. Kebanyakan indeks berada di zona hijau, sementara sub indeks memimpin kenaikan dengan 0,95 persen.

Pasar memperkirakan The Fed memang tidak akan mengubah suku bunga acuan pada pertemuan Federal Open Market Committee pada Rabu kemarin, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (27/7/2017).

Selain itu, pemicu lainnya adalah investor yang berhadap normalisasi neraca keuangan akan segera dilakukan The Fed.

"Normalisasi neraca keuangan akan diimplementasikan segera," ujar pernyataan dalam pertemuan tersebut.

Pendapatan perusahaan juga jadi penopang naiknya bursa Asia di perdagangan pagi ini. Pembelokan pendapatan perusahaan sudah diperkirakan investor akan terjadi pada pagi ini, termasuk Nissan dan Sumitomo Mitsui Trus, Hang Lung Properties, LG Electronics, dan OCBC. Rifanfinancindo Surabaya.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 26 Juli 2017

Bursa Asia Menguat Seiring Kenaikan Harga Minyak


Rifan Financindo Surabaya - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Kenaikan ini menyusul penguatan yang ditorehkan oleh Wall Street dan juga kenaikan harga minyak.

Mengutip CNBC, Rabu (26/7/2017), Nikkei Jepang naik 0,73 persen di awal perdagangan. Penguatan Nikkei ini didorong oleh saham-saham sektor otomotif terutama oleh saham Mitsubishi Motors karena penjualannya melebihi ekspektasi pasar.

Sedangkan Indeks Kospi Korea Selatan naik tipis 0,1 persen. Untuk Indeks S&P/ASX 200 naik 0,89 persen didorong oleh saham-saham di sektor energi setelah adanya kenaikan harga minyak.

Pada perdagangan Selasa kemarin harga minyak naik 3,3 persen karena perusahaan minyak AS Anadarko mengumumkan akan mengurangi belanja modal dan Arab Saudi berjanji untuk menahan ekspor minyak mentah.

Kinerja Anadarko tertekan karena penurunan harga minyak sehingga perusahaan tersebut berencana untuk memotong anggaran modal pada 2017 sebesar US$ 300 juta. Anadarko menjadi produsen pertama di AS yang melakukan hal tersebut.

Kenaikan harga minyak juga didorong oleh hasil pertemuan organisasi negara pengekspor minyak atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan beberapa negara non-OPEC di St Petersburg, Rusia.

Dalam pertemuan tersebut Menteri Eneri Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa negaranya akan membatasi ekspor minyak mentah menjadi 6,6 juta barel per hari pada bulan Agustus.

Namun terhadap kenaikan harga minyak tersebut, perusahaan riset Wood Mackenzie mencatat bahwa kemungkinan besar harga minyak akan kembali merosot melihat volume produksi yang cukup besar. OPEC kemungkinan akan memperpanjang pengurangan produksi pada akhir 2018 untuk menghindari hal tersebut.

"Harga minyak akan berada di kisaran US$ 51 per barel di akhir 2017 dan US$ 50 per barel pada 2018," kata kepala analis Wood Mackenzie Simon Flowers. Rifan Financindo Surabaya.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 25 Juli 2017

Harga Emas Naik Tertinggi 1 Bulan Terpicu Gejolak Politik AS

PT Rifan Financindo 

PT Rifan Financindo - Harga emas mencapai level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Selasa dinihari (25/07) terpicu gejolak politik di Amerika Serikat, menjelang pertemuan kebijakan moneter Fed akhir pekan ini. Namun kenaikan tertahan dengan merangkak naiknya kembali dollar AS.

Harga emas spot LLG naik 0,05 persen pada $ 1,255.02 per ons. Ini mencapai level tertinggi 4 minggu di $ 1,257.18 per ons di awal perdagangan, setelah naik 2,1 persen minggu lalu.

Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Agustus berakhir di $ 1,254.30.

Penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden A.S di 2016 dan apakah ada kolusi dengan kampanye Presiden Donald Trump dipandang sebagai hambatan bagi rencana pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Itu adalah negatif untuk dolar karena memperkuat gagasan pertumbuhan yang lebih lemah di Amerika Serikat dan merongrong kasus ini untuk kenaikan suku bunga A.S. lebih lanjut.

Mata uang A.S. yang lebih rendah membuat emas berdenominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, yang berpotensi meningkatkan permintaan.

Dolar AS yang jatuh membawa kenaikan emas lebih dari 2 persen pekan lalu. Pertemuan dua hari Federal Reserve dimulai pada hari Selasa dan akan berakhir pada hari Rabu dengan sebuah pernyataan.

Di pasar fisik, pedagang mengamati permintaan di India, konsumen emas teratas, di mana pada awal Juni pemerintah memungut pajak 3 persen atas emas efektif pada 1 Juli, lebih rendah dari yang diperkirakan 5 persen. Namun, seorang deputi gubernur bank sentral India mengatakan akhir pekan lalu bahwa larangan uang tunai bernilai tinggi sejak November lalu telah secara signifikan mendorong investasi pada produk keuangan.

Secara keseluruhan di Asia, permintaan merosot karena harga yang lebih tinggi dan perlambatan musiman.

Di logam lain, perak dicampur pada $ 16,476 per ons, platinum turun 0,86 persen menjadi $ 925,45 per ons dan paladium naik 0,7 persen menjadi $ 850,88 per ons.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak positif terpicu gejolak politik di AS. Namun jika dollar AS terus lanjutkan kenaikan, akan menekan emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,257.00-$ 1,259.00, namun jika harga bergerak turun akan menembusa kisaran Support $ 1,253.00-$ 1,251.00. PT Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews




Senin, 24 Juli 2017

Harga Emas Akhir Pekan Naik; Mingguan Melonjak 1,6 Persen Terbantu Pelemahan Dollar AS

PT Rifan Financindo

Rifanfinancindo - Harga Emas membukukan kenaikan mingguan terbesarnya dalam dua bulan pada akhir perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (22/07) terpicu peningkatan mata uang Euro mendorong dolar AS ke level terlemah sejak Juni 2016, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Harga emas spot LLG naik 0,9 persen pada $ 1,255.50 per ons, tertinggi sejak 29 Juni, dan menembus moving average 50 hari di level $ 1.249,30 untuk pertama kalinya sejak 15 Juni. Emas berada di jalur untuk kenaikan mingguan sebesar 1,6 persen.

Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Agustus berakhir $ 1,254.90 per ons.

Imbal hasil obligasi juga turun setelah Mario Draghi mengatakan pada hari Kamis bahwa Bank Sentral Eropa tidak terburu-buru untuk mengurangi program pembelian asetnya. Imbal Hasil yang lebih rendah membantu harga emas dengan mengurangi biaya peluang menahan emas yang tidak menghasilkan.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga karena menyebabkan imbal hasil obligasi naik dan cenderung mendongkrak dollar. Komite penetapan tingkat suku bunga Fed akan bertemu pada tanggal 25 dan 26 Juli.

Penurunan imbal hasil obligasi dan pelemahan dolar telah membantu kenaikan emas 3,5 persen dari level terendah $ 1,204.45 pada 10 Juli, namun hal ini didorong oleh short-covering dan tidak didukung oleh permintaan logam fisik, analis mengatakan.

Kepemilikan di SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF, telah jatuh 4,3 persen, atau 1,2 juta ton, bulan ini.

Di logam mulia lainnya, perak naik 1,27 persen pada $ 16,497 per ons, tertinggi sejak 3 Juli. Perak telah meningkat 3,1 persen minggu ini.

Platinum 0,98 persen lebih tinggi pada $ 935,40 per ons dan di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 2 persen.

Palladium mixed pada $ 842,35 per ons, dan ditetapkan untuk penurunan mingguan sekitar 1 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut, juga terpicu melemahnya bursa Wall Street dan Eropa. Namun bisa terjadi aksi profit taking setelah harga emas naik minggu ini. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,258.00-$ 1,260.00, namun jika harga bergerak turun akan menembusa kisaran Support $ 1,253.00-$ 1,251.00. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

Jumat, 21 Juli 2017

Bursa Asia Dibuka Melemah Tipis





Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka cenderung melemah senada dengan bursa saham Amerika Serikat, Wall Street. Pergerakan ini ditopang oleh penguatan mata uang euro terhadap dolar.

Euro menguat terhadap dolar dan berada di level tertinggi dalam 2 tahun terakhir pada perdagangan kemarin. Penguatan euro terjadi setelah Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi mengatakan tidak akan mengubah kebijakan moneternya, yaitu membeli surat utang.

Keputusan ini akan berimbas pada pengetatan kebijakan di tahun depan.

"Meski pasar tidak memberikan komentar sebagai sesuatu yang baru, pasar mata uang menyukai fakta bahwa Draghi memastikan mengenai kebijakan tapering," ujar Daisuke Uno, Kepala Strategist di Sumitomo Mitsui Bank, mengutip Reuters, Jumat (21/7/2017).

Pada awal perdagangan, euro berada di level 1,163 per dolar, menjaga penguatan 1 persen pada Kamis kemarin, dan terbesar sejak 27 Juni.

Beberapa bursa Asia pun bergerak cenderung melemah. MSCI indeks Asia Pasifik di luar Jepang turun tipis 0,1 persen saat pasar regional dibuka.

Sementara indeks Nikkei Jepang turun 0,3 persen menyusul penguatan yen terhadap dolar. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 20 Juli 2017

Bursa Asia Melonjak Jelang Rapat Bank Sentral Jepang dan Eropa






PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali catatkan level tertinggi.

Penguatan bursa saham Asia ini juga menjelang pertemuan sejumlah bank sentral antara lain di Jepang dan Eropa. Pelaku pasar menanti sinyal kebijakan yang dilakukan bank sentral ke depan.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 persen. Level indeks saham acuan regional ini mendekati level tertinggi sejak Desember 2007. Indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,1 persen. Diikuti indeks saham Australia menanjak 0,3 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,15 persen.

Selain itu, indeks saham MSCI global juga menguat pada Kamis pekan ini. Hal itu didorong penguatan wall street.

"Di Amerika Serikat, musim laporan keuangan kelihatannya sedikit mengejutkan dengan ada kenaikan," ujar Bruce McCain, Chief Investment Strategist Key Private Bank, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (20/7/2017).

Ia menambahkan, pihaknya juga melihat data ekonomi global lebih baik. Diharapkan faktor itu berdampak ke bursa saham AS dan global.

Di pasar uang, yen menguat terhadap dolar AS di kisaran 111,83. Bank sentral Jepang melakukan pertemuan dua hari, dan diharapkan memberikan gambaran jelas soal ekonomi. Bank sentral Jepang juga diperkirakan memangkas prediksi inflasi lagi. Selain itu kebijakan moneternya diperkirakan tetap.

Mata uang euro naik 0,1 persen terhadap dolar AS di kisaran US$ 1,1528. Hal itu didukung dari pernyataan pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi yang agresif.

"Euro telah melonjak sangat didukung harapan bank sentral Eropa terhadap kebijakan moneternya. Bank sentral Eropa harus jelas dengan panduannya ke depan," ujar Analis ThinkMarkets UK, Naeem Aslam.

Sementara itu, indeks dolar AS stabil berada di kisaran 94,762. Di pasar komoditas, harga minyak turun kurang dari 0,1 persen menjadi US$ 47,10 per barel. Harga emas menguat 0,1 persen menjadi US$ 1.241,06 per ounce. PT Rifan Financindo.




Sumber : Liputan 6


 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800