English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 09 Mei 2017

Bursa Asia Melemah, Investor Fokus pada Pilpres Korea Selatan






Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa pekan ini, setelah mengalami lonjakan pada sesi perdagangan sebelumnya. Investor fokus pada peristiwa regional utama yang terjadi hari ini yaitu pemilihan presiden (pilpres) di Korea Selatan.

Mengutip CNBC, Selasa (9/5/2017), Nikkei Jepang diperdagangkan turun 0,02 persen setelah sebelumnya melonjak lebih dari 2 persen. Sedangkan S&P/ASX 200 Australia turun 0,31 persen.

Untuk Kospi Korea Selatan tutup karena adanya pemilihan presiden. Warga Korea Selatan pada hari ini melakukan pemilihan suara untuk mencari pemimpin baru setelah penggulingan Presiden Park Geun-hye karena adanya tuduhan suap.

Kandidat yang banyak mendapat dukungan pada pemiluhan kali ini adalah Moon Jae-in dari Democratic Party of Korea yang beraliran liberal.

Survei terakhir yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan, Moon, kandidat dari Partai Demokrat, unggul sekitar 20 persen dari dua pesaingnya yang berasal dari kubu sentris dan konservatif.

Jika menang maka Moon akan menandai berakhirnya era kepemimpinan konservatif Park dan pendahulunya, Lee Myung-bak. Moon saat itu menjabat sebagai kepala staf bagi Presiden Roh Moo-hyun.

Untuk nilai tukar euro terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di level tertinggi dalam enam bulan terakhir di US$ 1,1023.

Sementara dolar Australia terus tertekan terhadap dolar AS. Anggaran Australia untuk tahun fiskal mulai 1 Juli akan diumumkan pada pukul 5.30 malam waktu setempat. (Gdn/Ndw) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 08 Mei 2017

Hasil Pemilu Prancis Dorong Bursa Asia Menguat






PT Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin pekan ini. Pendorong penguatan bursa Asia adalah hasil pemilu Prancis.

Mengutip CNBC, Senin (8/5/2017), indeks Nikkei Jepang naik 1,39 persen. Rata-rata harga saham di indeks Nikkei diperdagangkan mencapai level tertinggi Sejak Desember 2015.

Sedangkan Indeks Kospi Korea Selatan juga menguat moderat 0,21 persen. Untuk indeks ASX 200 Australia naik 0,75 persen.

Kandidat independen Emmanuel Macron memenangkan putaran kedua pemilihan presiden Prancis dengan telak. Macron jauh mengalahkan capres dari partai sayap kanan, Marine Le Pen, dengan perolehan suara 65,6 persen melawan 34,5 persen.

Macron akan menjadi presiden termuda pertama di Prancis di usianya yang baru 39 tahun. Ia juga juga menjadi orang pertama Negeri Mode dari "luar" dua partai tradisional semenjak 1958.

Reaksi pelaku pasar di bursa Asia sangat positif dengan kemenangan Macron tersebut. Sebelumnya bursa Asia memang bergejolak menunggu hasil dari pemilu Prancis.

Kepala Analis Pasar Uang National Australia Bank Ray Attrill menjelaskan, sesaat setelah hasil pemilu diumumkan, mata uang euro melambung terhadap dolar AS. Mata uang Euro mencapai level tertinggi dalam enam bulan terakhir di sesi awal perdagangan.

"Kami harap euro dapat bertahan lebih tinggi hingga beberapa pekan ke depan. Ini menambah keyakinan bahwa risiko geopolitik telah berhasil diredam," jelas dia.

Pada hari ini, sentimen lain yang akan mempengaruhi gerak bursa Asia adalah data-data ekonomi yang akan dikeluarkan oleh beberapa negara. Pelaku pasar juga sedang menunggu data perdagangan China. Selain itu Jepang akan mengeluarkan laporan survei kepercayaan konsumen. (Gdn/Ndw) PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 05 Mei 2017

Penurunan Harga Minyak Tekan Bursa Asia


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Penurunan harga minyak menjadi penekan bursa Asia.

Mengutip Reuters, Jumat (5/5/2017) Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang dibuka mendatar. Sedangkan Indeks Jepang dan Korea Selatan tutup.

Harga komoditas anjlok dalam beberapa hari terakhir yang dipimpin oleh penurunan harga minyak menjadi penekan perdagangan pada bursa Asia di hari ini.

Harga minyak mentah AS berakhir turun 4,81 persen ke level US$ 45,52 per barel setelah sebelumnya di perdagangan intraday mengalami tekanan hingga 5,29 persen ke US$ 45,29 per barel.

Sedangkan harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan dunia, ditutup turun ke US$ 48,38 per barel, atau melemah 4,75 persen.

Penurunan harga minyak karena jumlah pasokan terus bertambah. "Pasar minyak cenderung bearish dan berpotensi terus melanjutkan penurunan," jelas analis ANZ dalam catatannya kepada nasabah.

Harga minyak mentah tembus di bawah US$ 50 per barel dan menyentuh ke level terendah sejak 29 November tahun lalu. Penurunan tersebut menghapus semua keuntungan yang diperoleh pelaku pasar setelah organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara lain mengumumkan akan memangkas produksi untuk mengendalikan harga minyak.

Pelaku pasar di bursa Asia juga berhati-hati dalam bertransaksi pada hari ini karena menunggu data tenaga kerja dari Amerika Serikat (AS). Para ekonom memperkirakan akan ada penambahan pekerjaan bagi 185 ribu orang pada April ini. Sedangkan pada Maret lalu, penambahan jumlah pekerjaan hanya tercatat 98 ribu orang. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 04 Mei 2017

Indeks Hang Seng 4 Mei Dibuka Lemah Tertekan Kekuatiran Eskpektasi Kenaikan Suku Bunga AS Juni



Rifan Financindo - Pada perdagangan bursa Hong Kong Kamis (04/05), indeks Hang Seng dibuka lemah, saat ini terpantau turun -58,45 poin atau -0,25 persen pada 24637.68. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu kekuatiran meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan Juni.

Pada akhir pertemuannya pada hari Rabu, dewan kebijakan Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga tidak berubah, namun memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga tambahan dalam waktu dekat.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga bulan depan melonjak menjadi 75 persen dari 60 persen, menurut Wells Fargo.

Pagi hari ini saham-saham yang melemah tertinggi adalah saham AAC Technologies Holdings Inc yang anjlok -4,41 persen, saham China Merchants Port Holdings Co Ltd turun -1,79 persen, saham Geely Automobile Holdings Ltd merosot -1,49 persen, saham PetroChina Co Ltd turun -1,47 persen, saham Tencent Holdings Ltd  turun -0,81 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau turun -23,00 poin atau -0,09 persen, pada 24,537.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 24,560.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng akan bergerak lemah dengan kekuatiran kenaikan suku bunga AS bulan Juni. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 24,043-23,516, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 25,032-25,559. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 03 Mei 2017

Bursa Asia Menguat Tersengat Sentimen Wall Street


PT Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pergerakan bursa Asia ini mengikuti bursa saham global yang naik seiring penguatan kinerja laba dan data manufaktur.

Pada perdagangan saham, Rabu (3/5/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen di awal perdagangan. Sedangkan indeks saham Australia tergelincir 0,1 persen. Indeks saham Selandia Baru/NZX 50 mendatar. Bursa saham Hong Kong dan Korea Selatan tutup karena libur nasional.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street yang menguat berdampak positif untuk bursa Asia. Meski pun indeks saham berjangka Nasdaq melemah didorong saham Apple.

Data ekonomi yang dirilis yaitu penjualan kendaraan baru di AS menurun pada April. Ini melanjutkan penurunan seiring kekhawatiran terhadap industri tersebut.

Pasar juga menunggu kabar dari pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve. Diperkirakan the Federal Reserve tetap pertahankan suku bunga. Pelaku pasar fokus terhadap potensi kenaikan ke depannya.

Sejak pertemuan the Federal Reserve terakhir, data ekonomi AS beragam. Ekonomi AS tumbuh 0,7 persen pada kuartal I 2017. Ini didorong belanja konsumen yang melambat. Namun ada lonjakan investasi dan pertumbuhan upah sehingga menunjukkan aktivitas ekonomi akan kembali pulih.

"Produk domestik bruto kuartal II sudah terbentuk dalam kondisi jauh lebih baik. Kami melihat ada pertumbuhan ekonomi 3 persen. Ini ada perbaikan kredit dan kinerja laba," kata Chris Craig, Kepala Riset IG, seperti dikutip dari laman Reuters.

Di pasar uang, dolar stabil terhadap yen di kisaran 111,97. Sedangkan indeks dolar AS tergelincir 0,1 persen terhadap mata uang lainnya. Euro menguat ke level US$ 1,093.

Di pasar komoditas, harga minyak Amerika Serikat (AS) naik 1 persen menjadi US$ 48,11 per barel usai turun 2,4 persen.

Adapun pertumbuhan manufaktur pada April melonjak ke level tertinggi dalam enam tahun di Jerman dan Prancis. Ini mengikuti Indonesia, Malaysia, India dan Jepang yang menunjukkan pertumbuhan manufakturnya lebih cepat pada April. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 02 Mei 2017

Saham Teknologi Bawa Bursa Asia Menguat



Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini terdorong meningkatnya optimisme terhadap industri teknologi yang mengurangi kekhawatiran gejolak politik di Korea Utara. Sementara dolar naik tipis terhadap yen.

Melansir laman Reuters, Selasa (2/5/2017), indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Sementara indeks Nikkei Jepang naik 0,3 persen.

Beberapa pasar saham kembali dibuka setelah libur panjang di akhir pekan, terkait perayaan Hari Buruh atau May Day.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial tercatat turun 0,13 persen. Namun indeks S&P 500 menguat 0,17 persen dan Nasdaq Composite bertambah 0,73 persen, membukukan rekor penutupan tertinggi.

Bursa AS terangkat kenaikan saham lima perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar yakni Apple, Alphabet, Microsoft, Amazon dan Facebook yang mencapai intraday tertinggi  saat penutupan perdagangan.

"Saham perusahaan besar reli ke rekor tertinggi pada saat yang sama, Anda benar-benar membutuhkan sejumlah besar aliran modal. Hal ini wajar jika dana tersebut masuk di pasar obligasi apalagi saat ini saham hi-tech kembali menguat," ujar Norihiro Fujito Said, Ahli Strategi Investasi Senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.

Di Asia, saham Samsung Electronics menguat 1,6 persen, membantu mengangkat indeks Kospi sebesar 0,7 persen.

Kekhawatiran akan ketegangan di Semenanjung Korea sedikit mereda setelah Presiden Donald Trump membuka pintu untuk bertemu pimpinan Korea Utara Kim Jong Un.

Trump mengatakan akan merasa terhormat untuk menemui pemimpin Korut jika waktunya tepat.

Optimisme pada industri hi-tech turut mengimbangi data ekonomi AS yang lebih melemah dari perkiraan sehingga tak berdampak ke pasar Asia. Rifanfinancindo.




Sumber : Liputan 6

Jumat, 28 April 2017

Bursa Asia Menguat, Euro Tergelincir Stimulus ECB





Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan hari ini dan tampaknya bisa menutup pekan di zona positif. Sementara euro tergelincir usai Bank Sentral Eropa (ECB) tak memberikan sinyal terkait program stimulusnya.

Sementara Nikkei Jepang turun 0,1 persen seiring laporan data output industrial di Maret  dan pengeluaran rumah tangga yang turun lebih dari harapan dan tingkat inflasi konsumen. Namun indeks tetap mencatat kenaikan mingguan sebesar 3,3 persen, sejak November.

Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street menguat, setelah sempat melemah tertekan rencana pemangkasan pajak Presiden Donald Trump.
Dow Jones Industrial Average naik 6,24 poin atau 0,03 persen ke level 20.981,33. Kemudian S&P 500 menguat 1,52 poin atau 0,06 persen ke level 2.388,77 dan Nasdaq Composite menambahkan 23,71 poin atau 0,39 persen ke level 6.048,94.

Penguatan saham Wall Street dipimpin Nasdaq Composite Index yang mencetak rekor penguatan. Sementara Dow Jones dan S&P500 sedikit berubah.

Nasdaq, indeks saham teknologi nampaknya akan terus melanjutkan rekor penguatan, ditopang oleh saham-saham perusahaan teknologi seperti Amazon dan Alphabet yang melompat lebih dari 4 persen masing-masing setelah penutupan.

Kejadian terjadi sehari setelah Donald Trump merilis rencana pemangkasan pajak yang menghasilkan pertanyaan, apakah akan terjadi defisit anggaran.

S&P 500 mencetak 76 penguatan baru dalam 62 pekan dan 3 pelemahan, sementara Nasdaq Composite Index mencetak rekor 180 penguatan saham yang baru dan 45 pelemahan.
"Kebanyakan orang berharap adanya akselerasi dan itulah yang kita punya. Meskipun terjadi gonjang ganjing ekonomi dan geopolitik, namun akhirnya pasar merespon kenaikan laba perusahaan," kata Michael Arone, Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors di Boston.

Kini pasar sedang menunggu arah lebih lanjut mengacu pada data kuartalan produk domestik bruto dan tingkat kepercayaan konsumen AS di April.
Sementara harga minyak jatuh lebih dari 1 persen imbas beroperasinya kembali lapangan minyak Libya di tengah pasar yang telah kebanyakan pasokan.

Harga minyak acuan dunia, Brent jatuh US$ 1,22 per barel dan dibanderol dengan harga US$ 51,17 per barel.

Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate turun US$ 1,25 per barel menjadi US$ 48,37 per barel. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800