Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak campuran pada perdagangan di awal pekan ini. investor fokus pada ketegangan geopolitik di Semenanjung Korea dan data-data ekonomi China yang akan keluar pada hari ini.
Mengutip CNBC, Senin (17/4/2017), indeks Nikkei Jepang turun 0,42 persen di awal perdagangan. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,31 persen. Sedangkan Indeks Hong Kong, Australia dan Selandia Baru masih tutup untuk memperingati Paskah.
Korea Utara telah menguji coba rudal 12 hari lalu. Proyektil yang diluncurkan tersebut meluncur dengan jarak 60 kilometer dan ditembakkan di sekitar Sinpo, Provinsi Hamgyong Selatan, pada 5 April pukul 6.42 waktu Seoul.
Selain itu, pada Sabtu 15 April, Korea Utara melangsungkan perayaan besar dengan parade militer untuk menandai ulang tahun Kim Il-sung, kakek pemimpin Korut saat ini Kim Jong-un sekaligus sebagai pendiri negara itu.
"Bursa Asia sedikit rentan koreksi karena adanya konflik dengan Korea Utara tersebut. Terjadi volatilitas di pasar investasi," jelas Kepala Ekonom AMP Capital Shane Oliver.
Selain itu, beberapa data-data ekonomi China juga akan keluar di hari ini. Para investor melihat apakah data ekonomi tersebut cukup bagus sehingga mendorong aksi beli di bursa Asia karena berekpektasi bahwa kondisi ekonomi telah membaik.
Sedangkan pada perdagangan Kamis pekan lalu, mayoritas saham Amerika Serikat atau Wall Street melemah. Investor terbebani laporan keuangan bank-bank besar pada hari yang sama dan sektor teknologi jatuh untuk sesi 10 kali berturut-turut. Kondisi Wall Street ini mempengaruhi juga gerak bursa Asia. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6