English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 25 Januari 2017

Investor Respons Positif Kebijakan Trump, Bursa Asia Menguat



Rifanfinancindo - Bursa Asia menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Penguatan bursa Asia didorong wall street yang positif lantaran investor merespons positif janji kampanye presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,16 persen. Pada awal perdagangan, bursa saham Jepang dan Australia bergerak lebih tinggi. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,2 persen.

Pergerakan bursa Asia yang positif ini ikuti bursa saham AS. Investor merespons positif langkah Donald Trump untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Caranya dengan meringankan pajak perusahaan. Langkah ini dilakukan usai fokus menerapkan kebijakan perdagangan proteksionisme.

"Setelah pada awal pemerintahan Trump fokus untuk menerapkan kebijakan proteksionisme, pasar bereaksi positif sehingga mendorong bursa saham AS menguat," ujar Analis Rivkin Securities, James Woods seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (25/1/2017).

Donald Trump telah menandatangani perintah untuk pembangunan keystone XL dan Dakota Access, yang merupakan pipa minyak kontroversial. Dia juga telah bertemu dengan produsen mobil AS yang masuk tiga besar, dan mendorong mereka untuk bangun pabrik di AS.

Di pasar obligasi, imbal hasil surat berharga AS bertenod dua tahun naik ke level 1,22 persen dari level 1,15 pada perdagangan Selasa. Sedangkan imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun berada di kisaran 2,46 persen.

Untuk pasar komoditas, harga minyak jenis Brent naik 0,4 persen. Sedangkan harga emas stabil di kisaran US$ 1.210 per ounce. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 24 Januari 2017

Indeks Nikkei 24 Januari Naik Terbantu Peningkatan Pertumbuhan Manufaktur






Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (24/01) dibuka lemah, namun terpantau saat ini bergerak datar, naik tipis 10,82 poin atau 0,06 persen di 18901.85. Kenaikan tipis bursa Jepang terdukung meningkatnya pertumbuhan manufaktur Jepang awal tahun.

Aktivitas manufaktur Jepang diperluas pada bulan Januari di laju tercepat dalam hampir tiga tahun sebagai pesanan ekspor melonjak, menunjukkan bahwa permintaan luar negeri tidak selemah seperti yang beberapa ekonom dan pemimpin bisnis kuatirkan.

The Markit / Nikkei Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) flash Jepang naik ke 52,8 pada Januari dari final 52,4 di bulan sebelumnya.

Namun kenaikan tertahan dengan indeks Nikkei melemah tertekan penguatan Yen. Dolar AS melemah terhadap yen, mengambil 112,75 di perdagangan Asia awal.

Sementara itu saham Takata anjlok 13,49 persen Selasa pagi, memperpanjang kerugian lebih dari 18 persen yang terlihat pada hari Senin. Saham itu awalnya tidak diperdagangkan karena pesanan jual tertekan pada kekhawatiran keterlibatan pengadilan dalam rencana bisnis Jepang Takata ini.

Pembuat airbag ini dalam proses memilih pendukung keuangan karena menghadapi biaya berat untuk menggantikan sekitar 100 juta inflators airbag berpotensi cacat yang telah dikaitkan dengan beberapa kematian global.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -4,00 poin atau -0,21 persen pada 18,880, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,920.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak negatif jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,359-17,834, dan kisaran Resistance 19,379-19,846. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 23 Januari 2017

AS Keluar dari TPP, Bursa Asia Langsung Tertekan


PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak di zona merah pada perdagangan di awal pekan ini. Kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump menjadi pemberat pergerakan bursa Asia.

Mengutip CNBC, Senin (23/1/2017), Indeks ASX 200 Australia turun 0,36 persen. Indeks Nikkei Jepang juga melemah 1,25 persen di awap perdagangan. Di Kospi Korea Selatan bergerak mendatar.

Salah satu kebijakan Trump yang menjadi konsentrasi para pelaku pasar di Asia adalah Perjanjian perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP). Pemerintah Trump pada pekan lalu menyatakan akan melindungi pekerja Amerika dan menarik diri dari kesepakatan TPP.

Sebagai informasi, TPP atau Trans Pacific Partnership merupakan sebuah blok perdagangan bebas yang diinisiasikan oleh Presiden Barack Obama. Kesepakatan yang diteken 5 Oktober lalu ini beranggotakan 12 negara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Selandia Baru, Meksiko, Cile, Peru, Malaysia, Singapura, Brunei dan Vietnam.

Pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump akan mengambil langkah tegas bagi negara yang melanggar kerja sama perdagangan dan merugikan tenaga kerja AS. Trump juga akan kembali menegosiasikan kesepakatan perdagangan dengan North American Free Trade Agreement (NAFTA).

Pemerintah AS juga tidak segan menarik diri dari kesepakatan NAFTA apabila hal ini tidak memberikan keuntungan bagi pekerja Amerika.

Ekonom Senior Mizuho Bank Vishnu Varathan menjelaskan, pidato Trump saat pelantikan tersebut membuat pasar Asia bergetar. Kebijakan proteksionis AS akan mempengaruhi negara lain. " Kebijakan perdagangan, perpajakan, imigrasi dan hubungan luar negeri bakal banyak berpengaruh," jelas dia. (Gdn/Ndw) PT Rifan Financindo.



Sumber : Liputan 6

Jumat, 20 Januari 2017

Bursa Saham Asia Dibuka Variatif



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia dibuka mixed pada perdagangan pagi ini menyusul bursa saham AS yang ditutup turun menjelang inaugurasi Presiden AS terpilih Donald Trump pada Jumat waktu AS.

Melansir CNBC, Jumat (20/1/2017), Nikkei Jepang naik 0,35 persen pada awal perdagangan kemudian bergerak ke zona negatif pada pembukaan.

Sementara indeks saham Australia S&P ASX 200 turun 0,58 persen terdorong pergerakan saha dari saham material dan keuangan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng Indeks tak berubah.

Bergerak ke Korea Selatan, indeks saham Kospi juga turun 0,07 persen atau 1,44 poin untuk bertengger di level 2070,98. Kurs mata uang dolarr naik ke level 101,73 terhadap sekeranjang mata uang lain saat data ekonomi AS dirilis, namun tergelincir ke level 101,15 kemudian.

Di bursa saham AS, S&P 500 naik 5,8 persen sejak pemilihan. Meski S&P 500 tergelincir 5,3 persen sejak inaugurasi Barrack Obama dan turun 20,4 persen sejak 34 hari pertama dia menjabat, indeks naik kembali dan return mencapai hampir 295 persen.

Sementara rally di pasar saham sejak Trump terpilih melammbat, karena investor ingin melihat kebijakan Trump lebih rinci.

Dow Jones Industrial Average turun 72,32 poin atau 0,37 persen ke level 19.732,4. Sementara S&P SPX kehilangan 8,2 poin ata 0,4 persen ke level 2.263,69 dan NAsdaw Composite turun 15,57 poin atau 0,28 persen ke level 5.540,08. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

Kamis, 19 Januari 2017

Indeks Nikkei 19 Januari Dibuka Naik 1 Persen Terdorong Pelemahan Yen



Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Kamis (19/01) dibuka naik, terpantau saat ini melonjak 207,82 poin atau 1,10 persen di 19.102,19. Penguatan indeks Nikkei Terbantu pelemahan Yen.

Yen diperdagangkan pada 114,57 terhadap dolar, melemah dari level bawah 113.00 yang sempat menyentuh pada sesi sebelumnya.

Pada awal perdagangan saham eksportir utama melonjak masing-masing lebih dari 1 persen, dengan saham Toyota maju 1,66 persen, saham Nissan naik 1,17 persen dan saham produsen elektronik Sharp melonjak 3,53 persen.

Tetapi saham Toshiba tergelincir 5,44 persen pada awal perdagangan, menyusul laporan dari harian keuangan Nikkei yang menyatakan pembuat elektronik sedang mempertimbangkan spin-off bisnis semikonduktor dan menjual sebagian saham di unit untuk AS perusahaan penyimpanan data, Western Digital. Toshiba kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan laporan dari Nikkei tidak “didasarkan pada pengumuman” oleh perusahaan.

Saham Takata diskors dari perdagangan Kamis menurut Jepang Bursa Group, yang mengoperasikan Bursa Efek Tokyo. Ini menyusul laporan media dari harian keuangan Nikkei yang mengatakan dua sponsor potensial untuk rencana rehabilitasi Takata ini meminta keterlibatan pengadilan dalam proses.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 260,00 poin atau 1,38 persen pada 19,090, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,830.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak negatif jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,563-18,067, dan kisaran Resistance 19,554-20,050. Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Rabu, 18 Januari 2017

Bursa Asia Melemah Jelang Pelantikan Donald Trump


PT Rifan Financindo - Bursa Asia melemah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Bursa Asia merosot tipis  seiring kekhawatiran investor terhadap pernyataan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump jelang pelantikan pada Jumat pekan ini.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik merosot 0,2 persen pada pukul 09.45 waktu Tokyo. Hal itu seiring indeks saham di bursa Asia melemah antara lain indeks saham Australia turun 0,7 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,4 persen.

Selain itu, indeks saham Jepang Topix tergelincir 0,6 persen. Yen melemah 0,2 persen menjadi 112,82 per dolar Amerika Serikat usai melonjak 3,9 persen.

Sentimen politik mempengaruhi bursa saham global. Pelaku pasar mencermati komentar Donald Trump jelang pelantikannya pada Jumat pekan ini. Sentimen lainnya, perdana menteri Inggris Theresa May mengkonfirmasi kalau parlemen akan ambil suara voting terkait keputusan akhir soal Britain Exit (Brexit).

"Trump membuat begitu banyak pernyataan, dan pelaku pasar menunggu implementasinya, dan sejumlah kebijakan. Ini waktunya pelaku pasar melihat sejumlah volatilitas," ujar Paul Harris, Fund Manager Avenue Invesment Management, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (18/1/2017).

Di pasar uang, sejumlah mata uang di Asia menguat ke level tertinggi usai pemilihan Presiden AS. Ringgit dan won mencatatkan level tertinggi. Indeks dolar AS sedikit berubah usai merosot 1,3 persen pada perdagangan Selasa kemarin. PT Rian Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 17 Januari 2017

Indeks Nikkei 17 Januari Dibuka Negatif Terganjal Penguatan Yen Menjelang Pidato PM Inggris


Rifanfinancindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (17/01) dibuka negatif, terpantau saat ini turun -164,04 poin atau -0,86 persen di 18.931,20. Pelemahan indeks Nikkei terpicu penguatan Yen.

Mata uang Yen menguat, diperdagangkan di 113,91, menguat dari level atas 116 terhadap dolar AS di minggu sebelumnya pada permintaan safe haven yang dipicu penantian pidato Perdana Menteri Inggris Raya Theresa May pada Selasa malam nanti, dimana pasar kuatir jika keputusan Hard Brexit dijalankan Inggris.


Penguatan Yen menekan saham-saham eksportir utama. Saham produsen mobil Toyota turun 0,79 persen, saham Nissan turun 0,61 persen dan saham Honda turun 1,45 persen, sementara saham produsen elektronik Sharp anjlok 4,36 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau merosot -120,00 poin atau -0,63 persen pada 18,940, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,060.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak negatif jika penguatan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,475-17,979, dan kisaran Resistance 19,408-19,904. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800