English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 05 Desember 2016

Mengawali Pekan, Bursa Asia Bergerak Melemah



PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini. Sentimen dari Eropa menjadi penekan utama gerak bursa di Asia.

Mengutip Bloomberg, Senin (5/12/2016), Indeks MSCI Asia Pasifik turun 0,4 persen. Indeks Topix Jepang juga melemah 0,6 persen. Indeks ASX 200 Australia turun 0,7 persen. Kospi Korea Selatan juga kehilangan kekuatan 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,4 persen.

Pelemahan bursa Asia ini terdampak sentimen dari Eropa. Rakyat Italia menggelar referendum meminta reformasi konsititusi. Berdasarkan perhitungan sementara, 42-46 persen untuk kubu reformasi dan 54-56 persen untuk kelompok yang memilih 'Tidak'.

Lebih dari 50 juta warga Italia punya hak memilih di referendum itu. Namun, kebanyakan dari mereka sudah menyerah dengan mandeknya ekonomi di negara itu yang terjadi selama bertahun-tahun.

"Pasar cenderung bereaksi lebih cepat saat ini. Oleh karena itu tekanan terhadap bursa langsung terjadi," jelas analis Banque Audi (Suisse) SA, Yannick Naud.

Sedangkan pada penutupan perdagangan di bursa Amerika Serikat (AS) pekan lalu, Indeks S&P 500 naik 0,87 poin atau 0,04 persen ke level 2.191,95. Nasdaq Composite juga menambahkan kekuatan 4,55 poin atau 0,09 persen ke level 5.255,65.

Dalam laporan Departemen Tenaga Kerja AS, baik pemerintah maupun para pengusaha di sektor swasta mempekerjaan lebih banyak orang pada November lalu. Angka realisasi penambahan jumlah pekerja tersebut melebihi dari perkiraan para analis dan juga ekonom.

Dengan keluarnya data tersebut menguatkan ekpektasi pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga yang akan berlangsung pada sidang Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) pada pertengahan bulan ini. (Gdn/Ndw) PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 02 Desember 2016

Bursa Asia Tergelincir Data Pekerjaan AS dan Dolar

 

PT. Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia tergelincir pada pembukaan perdagangan di akhir pekan ini, seiring melemahnya dolar Amerika Serikat dan investor yang menanti rilisnya data laporan pekerjaan AS.

Melansir laman CNBC, Jumat (2/12/2016), indeks ASX 200 turun 0,27 persen, terseret pelemahan indeks keuangan yang turun 0,31 persen.

Sementara Nikkei Jepang tergelincir 0,49 persen, kemungkinan terpicu penguatan yen.

Adapun patokan Kospi Korea merosot 0,37 persen. Produk domestik bruto Korea Selatan (PDB) naik 0,6 persen pada kuartal ketiga dibandingkan kuartal sebelumnya. Ini sedikit di bawah perkiraan 0,7 persen.


Pasar Korsel sedikit terpengaruh karena negara ini kini tengah menghadapi skandal politik yang melibatkan Presiden Park Geun-hye, yang telah menawarkan untuk berhenti dari jabatannya usai partai oposisi menyerukan impeachment terhadap dirinya.

"Usai pasar AS memimpin pelemahan, referendum Italia dan rencana rilis data pekerjaan AS pada malam ini memberikan alasan bagi pasar saham untuk sedikit menutup diri karena aksi menunggu," kata Ric Spooner, Kepala Analis Pasar CMC Markets, dalam catatannya.

Adapun Australia rencananya akan mengumumkan data penjualan ritelnya di Oktober. Sementara AS akan mengumumkan data nonfarm payrolls di November.

Ini akan menjadi indikator kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dengan melihat data ekonomi yang ada.

Sementara Dolar AS tergelincir pada Kamis, karena investor menunggu laporan pekerjaan AS. Indeks dolar diperdagangkan pada 101,04 dibandingkan dengan posisi kemarin di 101,59. Sedangkan Yen tergelincir di bawah 114 dari posisi sebelumnya di 113,80 terhadap dolar. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 01 Desember 2016

Bursa Asia Menguat Dipengaruhi Kesepakatan OPEC



PT. Rifan Financindo Berjangka - Saham-saham di Bursa Asia menguat setelah kesepakatan untuk memangkas produksi minyak berimbas positif untuk saham energi. Ditambah menguatnya ekonomi Amerika Serikat yang melemahkan surat utang dan membuat dolar kian perkasa.

Saham komoditas melanjutkan penguatan, terutama di Jepang dan Australia setelah pertemuan OPEC menyepakati pemangkasan produksi untuk pertama kalinya sejak 8 tahu. Itu membuat harga minyak AS sedikit di bawah US$ 50 per barel.

Saham eksportir Jepang juga mendapatkan angin segar setelah dolar menguat terhadap yen. Mata uang Korea Selatan won paling terpukul di Asia.

Kesepakatan soal produksi minyak membawa stabilitas ke pasar finansial, diputus oleh kejutan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS. Minyak mentah AS menyenggol level US$ 50 per barel, dan memberikan dukungan lebih besar untuk apa yang disebut reflation trade.

"Reflation trade berlanjut. Kali ini Trump berada di kursi belakang, sementara Rusia dan OPEC berinisiatif dan menyalakan mesin di bawah harga minyak," ujar Kepala Pasar Strategis di IG Ltd, Chris Weston seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (1/12/2016).

Indeks Asia Pasifik The MSCI pada pukul 09.21 waktu Tokyo menambahkan 0,4 persen, mengakhiri dua hari penurunan ditopang oleh saham energi yang naik 2,4 persen. Sementara indeks Topix Jepang kembali ke level tertingginya sejak Januari, menguat 1,3 persen.

Indeks Australia S&P/ASX 200 menambahkan 0,6 persen, mengakhiri pelemahan 3 hari. Sementara indeks S&P New Zealand mendaki 0,3 persen, dan indeks Korea Selatan, Kospi hanya berubah sedikit.

Indeks S&P 500 berjangka hanya berubah sedikit di level 2.198,25, setelah indeks acuan itu tergelincir pada Rabu, memangkas keuntungan pada November 3,4 persen. Namun tetap kinerja paling baik sejak Juli. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 30 November 2016

Indeks Nikkei 30 November Dibuka Positif Terbantu Pelemahan Yen



PT. Rifan Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Rabu (30/11) dibuka naik, terpantau saat ini naik 30,12 poin atau 0,16 persen di 18.337,16. Penguatan indeks Nikkei terbantu pelemahan Yen.

Yen masih melemah terhadap dollar AS untuk mencapai sesi tinggi 112,56, jatuh dari tingkat Selasa dekat 111,98.

Saham eksportir utama yang sensitif terhadap yen diperdagangkan mixed. Saham Toyota naik 0,09 persen , saham Honda naik 2,24 persen, saham Nissan turun -0,37 persen, saham Canon naik 1,27 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau naik 50,00 poin atau 0,27 persen pada 18,340, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,290.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak naik jika pelemahan Yen berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,837-17,334, dan kisaran Resistance 18,842-19,359. Rifanfinancindo


Sumber : Vibiznews

Selasa, 29 November 2016

Bursa Asia Bergerak Bervariasi Terpicu Kondisi Global



PT. Rifan Financindo Berjangka - Bursa Asia bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan hari ini, seiring pertanda bila laju pasar saham Amerika akan tersandung usai bergerak menguat pasca Pemilihan Presiden (Pilpres).

Pasar juga mengamati kondisi global. Salah satunya terkait rencana pertemuan para produsen minyak terbesar di dunia (OPEC) pada Rabu, dan rilis laporan payroll non pertanian AS yang keluar di Jumat.

Melansir laman CNBC, Selasa (29/11/2016), di Jepang, indeks Nikkei 225 dibuka turun 0,41 persen.  Sedangkan indeks Topix turun 0,34 persen. Sementara itu, patokan Australia ASX 200 datar di 5.469,20.

Saham Jepang kemungkinan besar tertekan yen yang sedikit menguat, yang diperdagangkan di posisi 111,94 terhadap dolar pada Selasa pagi di Asia. Ini naik dari posisi 113 pada minggu sebelumnya.

Di Korea Selatan, Kospi bergerak datar di posisi 1,977.69, terpicu saham perusahaan elektronik raksasa Samsung yang naik 0,18 persen. Pembuat smartphone mengatakan dalam sebuah pernyataan jika perusahaan tengah meninjau masalah transisi ke struktur perusahaan induk.

Sebelumnya Wall Street ditutup jatuh, yang menjadi kinerja terburuk dalam hampir satu bulan. Pasar terbebani sektor keuangan dan konsumen.

Indeks Dow Jones turun 54,24 poin, atau 0,28 persen ke posisi 19.097,9. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 11,63 poin, atau 0,53 persen menjadi 2.201,72 dan Nasdaq Composite susut 30,11 poin atau 0,56 persen ke level 5.368,81.

Di pasar mata uang, dolar kembali melemah terhadap sekeranjang mata uang dengan perdagangan terakhir di posisi 101,33, setelah jatuh ke sesi rendah 100,64 sebelumnya.

Dolar tergelincir dengan melihat mata uang utama lainnya yang diperdagangkan lebih tinggi. Dolar Australia berada di posisi US$ 0,7492, naik dari tingkat bawah US$ 0,74 pada minggu lalu.

Kemudian Euro berada di US$ 1,0614, naik dari posisi US$ 1,055, sementara pound diperdagangkan di level US$ 1,2409.

"Kami jauh lebih cenderung untuk melihat penurunan yang dipimpin dolar-yen dalam dolar, kemudian imbal hasil obligasi dan saham yang lebih lembut karena lebih mencerminkan posisi pasar jangka pendek,"  ujar Ray Attrill, Kepala Strategi Valuta Asing National Australia Bank, dalam catatannya. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 28 November 2016

Indeks Nikkei 28 November Dibuka Lemah Tertekan Penguatan Yen

 

 
PT. Rifan Financindo Berjangka, Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan awal pekan Senin (28/11) dibuka lemah, terpantau saat ini turun -119,52 poin atau -0,65 persen di 18.261,70. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan mata uang Yen.

Pagi ini terpantau mata uang Yen menguat. Yen berada di 112,68 terhadap dolar pada 8:08 HK / SIN, di bawah 113 dari minggu lalu.

Penguatan Yen biasanya menekan saham-saham eksportir. Namun pada awal perdagangan, saham-saham eksportir mixed. Saham Toyota naik 0,85 persen, saham Honda naik 1,37 persen, saham Nissan turun -0,73 persen, saham Sony turun -1,17 persen, saham Canon naik 2,78 persen.

Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -110,00 poin atau -0,60 persen pada 18,270, naik dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,380.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak lemah dengan penguatan Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 17,753-17,220, dan kisaran Resistance 18,777-19,253. PT. Rifan Financindo Berjangka.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 25 November 2016

Bursa Asia Menguat di Akhir Pekan




PT. Rifan Financindo Berjangka, Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan di akhir pekan ini,  di tengah kurangnya arah dari Wall Street yang ditutup untuk liburan Thanksgiving.

Melansir laman CNBC, Jumat (25/11/2016), indeks Australia ASX 200 naik 0,09 persen, terdorong sektor energi, yang naik 0,32 persen. Sementara Nikkei Jepang dibuka 0,39 persen.

Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,29 persen pada awal perdagangan. "Pertanyaan pedagang hari ini apakah pembeli siap untuk bertindak  independen dari kondisi pasar AS," ujar Ric Spooner, Kepala Analis Pasar CMC Markets dalam catatannya.

Kenaikan bursa Jepang terdorong pemerintah yang menunjukkan harga konsumen turun 0,4 persen pada bulan Oktober, ini sejalan dengan ekspektasi ekonom yang disurvei Reuters.

Sementara nilai tukar Yen stabil terhadap dolar, yang diperdagangkan pada posisi 113,34 per dolar. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang, tetap mendekati posisi tertingginya selama 14 tahun di level 101.7. Pasar AS ditutup pada hari Jumat untuk Thanksgiving.

Data ekonomi dan prediksi kenaikan belanja negara di bawah kepemimpinan presiden Terpilih AS Donald Trump mendorong kepastian jika Federal Reserve bakal menaikkan tingkat suku bunganya pada Desember sehingga memacu penguatan dolar terhadap sejumlah mata uang utama. PT. Rifan Financindo Berjangka.



Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800