PT. Rifan Financindo Berjangka, Pernah tidak kamu berada dalam kondisi yang sulit berdamai dengan
diri sendiri? Misalnya saja ketika kamu sadar telah melakukan satu hal
yang buruk terhadap diri sendiri, sehingga kamu sulit memaafkan apa yang
telah kamu lakukan. Atau mungkin kamu pernah berada dalam situasi tidak
mengenakkan dan berdampak buruk pada orang lain, sehingga kamu merasa
bersalah dan sulit untuk memaafkan apa yang telah kamu lakukan,
sekalipun kamu tidak sengaja melakukannya.
Contoh nyatanya:
Saya
punya seorang sahabat bernama X yang mengenalkan seorang pria pada
kakak perempuannya untuk urusan bisnis. Pria ini sudah menikah dan
memiliki anak. Seiring waktu berjalan, X menyadari bahwa kakak
perempuannya menjalin hubungan yang terlalu dalam dengan pria yang
pernah dia kenalkan itu. Saat menyadari bahwa kondisi semakin memburuk,
sahabat saya mulai menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.
"Andai
dulu aku tidak mengenalkan kakakku dengan pria itu, pasti
perselingkuhan tidak terjadi, tidak ada air mata, dan tidak ada yang
tersakiti,"
Sampai sekarang, sahabat saya belum bisa memaafkan
dirinya sendiri. Sebenarnya dia tidak bisa disalahkan atas apa yang
terjadi, karena dia hanya memperkenalkan murni untuk urusan bisnis.
Sekalipun saya sudah mengatakan pada X bahwa perselingkuhan itu adalah
tanggung jawab kakak perempuannya dan pria tersebut, tetap saja sahabat
saya belum bisa memaafkan dirinya sendiri.
Sesulit itukah memaafkan diri sendiri?
Bisa
jadi demikian, karena saya sendiri memiliki kondisi yang hampir sama,
ada beberapa hal yang belum bisa saya maafkan terhadap diri saya
sendiri.
Memaafkan Diri Sendiri Memang Lebih Sulit Dibanding Memaafkan Orang Lain
Pada sebuah artikel yang saya temukan di
webmd.com, Sharon A. Hartman, LSW, seorang trainer di Caron Foundation Wernersville
mengatakan bahwa, "Memaafkan diri sendiri adalah proses penyembuhan
yang paling sulit dilakukan," Padahal, memaafkan sangat penting
dilakukan, baik memaafkan orang lain, terlebih lagi memaafkan diri
sendiri.
Untuk melindungi kesehatan
jantung dan menjaga kesehatan mental, memiliki kemampuan untuk meredam
amarah dan memaafkan penting untuk dimiliki semua orang. Telah banyak
penelitian menemukan bahwa memaafkan adalah obat paling ampuh untuk diri
sendiri dan meningkatkan kualitas hubungan sosial. Masalahnya,
memaafkan diri sendiri tak semudah itu.
Setiap Orang Pasti Pernah Berdosa, Maka Maafkanlah Dirimu
Apakah
kamu dulu pernah mencuri? Selingkuh dengan suami orang? Berbuat dosa
dan hal terlarang lainnya? Atau tidak sengaja merusak hidup orang lain?
Semua orang pernah melakukan kesalahan. Penyadaran atas kesalahan memang
sering terlambat dan datang belakangan. Banyak orang semakin merasa
terbebani ketika dia sadar apa yang telah dilakukan salah, apalagi
masyarakat menuntut orang-orang tampil sempurna tanpa dosa.
Foto: copyright thinkstockphotos.com
Namun
Sharon kembali mengatakan, "Hidup bukan mengenai kesempurnaan, tetapi
pembelajaran,". Dari sekian banyak pembelajaran, pasti ada kesalahan
yang pernah kita lakukan (termasuk kamu, saya dan semua orang).
"Ketika
kamu mulai membenci diri sendiri dan diselimuti kebencian, maka di saat
itulah kamu harus memaafkan diri sendiri," lanjutnya. Marah pada diri
sendiri boleh, tetapi ada saatnya untuk berhenti menyalahkan diri
sendiri. "Memaafkan diri sendiri bukan soal tidak marah kepada diri
sendiri, tetapi bagaimana kamu belajar untuk tidak membenci diri
sendiri," ujar Sharon.
Setelah Memaafkan, Langkahmu Akan Lebih Ringan
Jadi,
berhentilah terus menyalahkan diri sendiri. Tarik napas dan tutup mata.
Apa yang telah terjadi tidak bisa diputar ulang untuk diperbaiki.
Kadang, setiap orang merasa dirinyalah yang harus memperbaiki banyak hal
atas apa yang telah dia lakukan. Namun terkadang, duduk tenang kemudian
berdoa bisa menjadi jawaban atas banyak masalah yang terjadi. Bukankah
Tuhan selalu punya jalan keluar terbaik? Maka dekatilah Tuhan untuk
meminta maaf padanya sebagai bentuk pemaafan untuk diri sendiri.
Hidup
setiap orang tidak ada yang sempurna. Pasti ada dosa dan noda. Yang
perlu kamu lakukan adalah berdamai dengan noda tersebut. Langkahmu akan
lebih ringan setelah kamu memaafkan diri sendiri dan orang lain. Kamu
memang tidak akan bisa melupakan kesalahan yang pernah terjadi, tetapi
kamu bisa belajar darinya untuk tidak terulang kembali.
"Setiap
orang pasti punya titik balik di mana dia akan menjadi manusia yang
lebih baik," ujar Sharon. "Setelah melewati titik balik ini, akan ada
lebih banyak energi positif, hidup lebih optimis dan kesehatan fisikmu
lebih prima bahkan berumur lebih panjang,"
"Terkadang kita
memang butuh berteriak dan melakukan kesalahan. Memaafkan diri sendiri
sama seperti menekan tombol sistem untuk me-
reset hidup kita untuk memulai satu langkah baru," tutup Sharon.
Sudah siapkah kamu memaafkan diri sendiri?
PT. Rifan Financindo Berjangka
Sumber :
Vemale