PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia tergelincir pada perdagangan saham Selasa pekan ini seiring harga minyak dunia kembali melemah. Hal itu menghidupkan kembali kekhawatiran terhadap pasokan minyak dan data manufaktur melemah.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,7 persen. Indeks saham melemah tersebut didorong harga minyak dunia kembali tertekan.
Harga minyak mentah AS turun sekitar 1 persen menjadi US$ 39,30 per barel setelahh sempat merosot tujuh persen didorong data ekonomi China yang melemah. Harga minyak Brentur merosot 4,9 persen. Harga minyak tetap berada di posisi terendah dalam 12 tahun pada Januari. Selain itu, data manufaktur China juga menunjukkan laju tercepat kontraksi sejak 2012.
Ada pun pada Selasa pekan ini, investor menunggu rilis kebijakan bank sentral Australia. Berdasarkan survei Reuters, bank sentral Australia tetap mempertahankan suku bunga stabil di kisaran dua persen.
"Sementara kondisi ekonomi cenderung mendatar dan pertumbuhan secara keseluruhan sedikit mengecewakan, pasar tenaga kerja tetap kuat. Sektor perumahan dan jasa juga baik didukung dari dolar Australia yang lebih rendah," ujar Sean Callow, Analis Westpac seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (2/2/2016).
Di pasar uang, dolar Australia turun tipis sekitar 0,1 persen menjadi US$ 0,7106. Sedangkan dolar AS turun sedikit terhadap yen Jepang menjadi 120,97. (Ahm/Igw)
Sumber : Liputan 6