PT. Rifan Financindo Berjangka, Penjualan sepeda motor bermesin 125 – 150 cc sepanjang Januari hingga
Oktober lalu telah mencapai 2.724.699 unit atau sekitar 48,65 persen
dari total penjualan yang sebanyak 5.600.831 unit. Faktor kebutuhan
untuk mendukung mobilitas ke tempat kerja menjadi salah satu
pertimbangan utama.
“Hasil kajian internal kami menunjukan,
permintaan motor dengan mesin berkapasitas sebesar itu paling banyak
diminta oleh konsumen komuter. Motor digunakan sebagai sarana
transportasi ke tempat kerja atau beraktivitas jarak jauh,” papar Ketua
Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit
Kumala, saat dihubungi di Jakarta.
Menurut Sigit, banyaknya
masyarakat yang menggunakan sepeda motor untuk menunjang kegiatan menuju
tempat kerja atau kegiatan produktif lainnya dikarenakan mereka
beranggapan transportasi massal belum memadai. Selain itu, motor dinilai
lebih praktis karena fleksibel menembus kemacetan di jalan raya.
“Ongkosnya
pun lebih murah. Nah, karena perjalanan dari tempat tinggal ke tempat
kerja yang jaraknya lumayan, orang membutuhkan motor yang bertenaga
lumayan besar dan akselerasi yang ringan. Ini ada di motor 125 – 150
cc,” ucapnya.
Selain itu, pilihan terhadap motor dengan kategori
mesin sebesar itu, maka ongkos operasional lebih murah jika dibanding
yang berkapasitas di atas 150 cc. “Ini secara teori ya, karena soal
boros tidaknya konsumsi bahan bakar itu juga tergantung bagaimana cara
berkendaranya. Tapi yang pasti, dari sisi harga motor ini kan di
tengah-tengah ya. Itu alasan lainnya,” papar Sigit.
Kecenderungan
pilihan masyarakat Indonesia terhadap motor bermesin 125 – 150 cc itu
mirip dengan yang terjadi di Thailand. Alasannya pun hampir serupa.
Tetapi ini berbeda dengan di Malaysia, yang menyukai motor dengan mesin
di bawah 125 cc.
Sedangkan di Jepang, kata Sigit, masyarakat
banyak yang memilih motor bermesin di bawah 100 cc dan di atas 250 cc ke
atas. Pilihan pertama didasari kebutuhan untuk mobilitas jarak pendek,
dan di atas 250 cc selain untuk hobi juga perjalanan jarak jauh.
“Karena
di Jepang orang lebih memilih transportasi massal untuk pergi ke tempat
kerja karena cepat, nyaman, dan murah. Tetapi yang tidak terjangkau
transportasi massal karena jaraknya pendek mereka pakai motor bermesin
kecil,” imbuh Sigit.
Data AISI menunjukan, penjualan motor
bermesin dibawah 125cc sepanjang Januari hingga Oktober sebanyak
2.709.931 unit atau 48,38 persen dari total penjualan motor. Sedangkan
yang bermesin lebih dari 150 cc sebanyak 166.201 unit atau sekitar 2,97
persen.
Sumber :
Detik