English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 29 Oktober 2015

Bursa Saham Asia Sambut Positif Sinyal The Fed

Beberapa orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks pasar saham terbesar di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/2015). Meskipun Nikkei mengalami kenaikan pada Jumat pagi, tetapi tertutupi oleh penurunan tajam di Fast Retailing Co. (REUTERS/Thomas Peter)
PT. Rifan Financindo Berjangka, Sebagian besar bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini dengan indeks saham acuan regional bergerak reli pada Oktober. Penguatan bursa saham Asia ini didorong sinyal bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve bersiap untuk segera menaikkan suku bunganya pada Desember.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat tipis 0,1 persen menjadi 135,33 pada pukul 09.04 waktu Tokyo. Indeks saham acuan regional ini telah naik 9,3 persen sepanjang Oktober. Penguatan indeks saham ini merupakan yang terbaik sejak Mei 2009.

Selain itu, indeks saham Jepang Topix menguat 0,7 persen setelah yen melemah 0,5 persen terhadap dolar AS pada Rabu pekan ini. Penguatan juga diikuti indeks saham Korea Selatan Kospi naik sebesar 0,4 persen dan indeks saham Selandia Baru/NZX 50 menguat 0,1 persen.

Sementara indeks saham Australia/ASX 200 turun 0,1 persen. Bursa saham Asia pada Kamis pekan ini dipengaruhi sentimen the Fed. Bank sentral AS tersebut tidak menaikkan suku bunga, dan memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015.

Di sisi lain, bank sentral China telah memangkas suku bunga dan pejabat pemerintahan Eropa memberikan sinyal untuk menambah stimulus. Hal ini juga membantu penguatan bursa saham Asia pada pekan ini. "Kepercayaan dinyatakan dalam ekonomi AS tampaknya lebih kuat. Jika kondisi ini dipertahankan, kenaikan suku bunga dapat dilakukan," ujar Michael McCarthy, Analis CMC Markets Asia Pacific Pty, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (29/10/2015).

The Federal Reserve memberikan sinyal menurunkan risiko global dalam pertemuan yang dilakukan dua hari ini. Padahal bulan lalu pejabat the Fed tampak khawatir dengan perlambatan ekonomi global sehingga menunda kenaikan suku bunga, dan melihat pencapaian inflasi lebih tinggi. Akan tetapi, tampaknya kebijakan the Fed akan agresif. (Ahm/Gdn)*

Sumber : Liputan 6

Harga Emas Jatuh Setelah The Fed Beri Sinyal Soal Suku Bunga

Ilustrasi Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas turun hampir 1 persen pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), yang merupakan pelemahan terbesar dalam satu bulan terakhir. Pemicu penurunan harga emas karena pelaku pasar melakukan aksi jual setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) menyatakan bahwa mereka masih membuka peluang untuk menaikkan suku bunga pada Desember nanti.

Mengutip CNBC, Kamis (29/10/2015), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi US$ 1.155,86 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,9 persen pada harga US$ 1.176 per ounce sebelum pernyataan dari the Fed keluar.

Pada rapat dewan gubernur, the Fed memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga di angka mendekati nol persen. Hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang diperkirakan oleh para analis.

Namun, the Fed memberikan sinyal bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga masih terbuka pada Desember nanti. Mereka akan melihat dahulu data-data ekonomi dalam negeri dan juga pengaruh dari ekonomi global untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter tersebut.

Ekonomi AS memang saat ini berangsur pulih. Namun pemulihan tersebut seharusnya bisa cepat jika kondisi global juga tidak sedang tertekan. Sayangnya, kondisi ekonomi global juga sedang turun sehingga tak bisa mendorong ekonomi AS.

"Sebenarnya pernyataan dari the Fed tersebut mengejutkan. Belum ada data-data yang jelas namun mereka sudah membuka peluang kenaikan suku bunga," jelas Direktur Perdagangan Logam BMO Capital Markets, New York, AS, Tai Wong.

Jika memang benar the Fed menaikkan suku bunga pada Desember nanti maka kenaikan tersebut merupakan pertama kalinya dalam satu dekade. Hal tersebut tentu saja akan sangat berpengaruh kepada harga emas.

Jika suku bunga naik maka nilai tukar dolar AS akan menguat sehingga akan menekan harga emas. Selama ini memang jika dolar menguat maka harga emas akan tertekan dan juga sebaliknya.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 27 Oktober 2015

Penampakan Town Hall 11 Game Clash of Clans

Penampakan Town Hall 11 Game Clash of Clans

PT. Rifan Financindo Berjangka, Town Hall level 11 pada game Clash of Clans (CoC) telah dinantikan para gamer CoC di seluruh dunia. Pada event ClashCon yang berlangsung 24 Oktober 2015 di Finlandia, developer Supercell mengungkap kepada penggemar seperti apa wujud dari Town Hall level 11.

Dilansir Product-reviews, Senin (26/10/2015), event ClashCon hanya mengungkap Town Hall level 11 untuk pertama kalinya. Namun, developer game mobile itu tidak menyebutkan kapan tanggal pasti Town Hall level 11 akan dirilis.

Beberapa prediksi yang beredar menyebutkan bahwa Supercell akan menghadirkan Town Hall level 11 sepekan setelah event Clash of Clans Halloween. Kemungkinan, Town Hall level 11 akan muncul untuk para gamer CoC pada 30 Oktober 2015.

Di website YouTube, akun Clash of Clans Attacks telah mengunggah penampakan Town Hall level 11. Video berdurasi tiga menit 50 detik itu menampilkan fitur-fitur baru pada permainan, termasuk kemunculan objek baru pada Army dengan tampilan siluet serta berbiaya 6 juta elixir.


Sumber : Okezone

Ini 5 Reaksi Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kamu Minum Kopi

copyright by ilovecoffee.jp

PT. Rifan Financindo Berjangka, Banyak orang suka minum kopi. Bahkan kopi seakan jadi minuman wajib yang harus ada setiap pagi. Jika kamu salah satu penggemar kopi dan tak bisa lepas dari kopi setiap harinya, kamu mungkin akan lebih bahagia dan termotivasi minum kopi setelah membaca fakta berikut ini.

Karena dikutip dari ilovecoffee.jp, ada sekian hal yang terjadi pada tubuh kamu, sesaat setelah kamu minum kopi. Ini dia yang terjadi.

    Otak
    Kafein dalam kopi akan menghambat adenosine yang akan membuatmu merasa lelah dan mengantuk di pagi hari. Kafein akan membantu membuatmu lebih 'melek' setelah 15-20 menit kamu minum kopi.

   Mata
    Kafein akan menstimulasi dan membuat tubuhmu memproduksi lebih banyak hormon adrenalin. Hal yang terjadi pada matamu adalah pupil mata akan melebar dan kamu akan melihat lebih jelas.

   Perut
    Kafein mampu menstimulasi dan meningkatkan produksi asam dalam perut yang membantu pencernaan. Namun jika kamu tidak makan dulu, perut bisa kembung dan meningkatkan asam lambung yang justru tidak baik untuk perut.

    Jantung
    Kafein akan melebarkan pembuluh darah dan membuat jantung berdetak lebih cepat. Ii akan meningkatkan tekanan darah 10-15 dari biasanya. Ini akan membantu kamu yang punya tekanan darah rendah. Efek ini akan muncul 15 menit setelah kamu minum kopi.

    Usus
    Kopi membantu melepaskan hormon yang menstimulasi usus, membuat usus bekerja lebih keras dan cepat, membuat pencernaan lebih lancar jika kamu konstipasi. Ini akan kamu rasakan 4-5 menit setelah minum kopi.

Jadi, itu dia sekian reaksi yang akan terjadi sesaat setelah kamu minum kopi. Beberapa mungkin akan kamu rasakan, namun perlu hati-hati juga ya, jangan sampai minum kopi berlebihan, karena apa pun yang berlebihan itu tidak baik Ladies.


Sumber : Vemale

Bursa Saham Asia Merosot Jelang Pertemuan The Fed

Beberapa orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks pasar saham terbesar di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/2015). Meskipun Nikkei mengalami kenaikan pada Jumat pagi, tetapi tertutupi oleh penurunan tajam di Fast Retailing Co. (REUTERS/Thomas Peter)

PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Sebagian besar bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini menjelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve. Sementara itu, dolar AS cenderung melemah.

Indeks saham MSCI Asia Pasific sedikit berubah. Indeks saham acuan regional ini turun 0,1 persen pada pukul 09.08 waktu Tokyo. Diikuti indeks saham Jepang Topix tergelincir 0,2 persen.

Indeks saham Australia/ASX 200 berfluktuasi sedangkan indeks saham Selandia Baru/NZX 50 menguat 0,4 persen.Sementara itu, di pasar keuangan indeks dolar AS tergelincir seiring mata uang Jepang yen dan mata uang Korea Selatan won menguat. Di pasar komoditas, harga minyak diperdagangkan mendekati level terendah dalam dua bulan ke level US$ 44 per barel.

"Trader hanya duduk di sela-sela menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi. Pertemuan bank sentral AS dan bank sentral Jepang merupakan peristiwa penting yang akan menentukan apakah reli ini dapat menguat lebih tinggi lagi. Bila kita melihat The Fed mendorong kembali kenaikan suku bunga pada 2016 dan bank sentral Jepang meningkatkan stimulus maka berdampak positif untuk bursa saham," ujar Analis IG Markets Ltd Angus Nicholson, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (27/10/2015).

Sebelumnya euforia menyambut langkah-langkah kelonggaran oleh China memudar pada Senin pekan ini. Hal itu seiring investor kembali fokus pada alasan yang mendasari suku bunga dipangkas oleh bank sentral China sejak November. Pemangkasan suku bunga lantaran permintaan merosot di domestik dan global.

Pada pekan ini, pelaku pasar fokus terhadap hasil pertemuan The Federal Reserve terutama soal kenaikan suku bunga. Selain itu, hasil pertemuan bank sentral Jepang pada 30 Oktober. Pelaku pasar menanti kebijakan stimulus moneter ke depannya. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tergelincir 0,3 persen menjadi US$ 43,86 per barel. Harga minyak tersebut menjadi level terendah sejak 27 Agustus 2015.(Ahm/Gdn)


Sumber : Liputan 6

Dolar AS Tertekan Topang Penguatan Harga Emas

Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Johan Fatzry)
PT. Rifan Financindo Berjangka, Chicago - Harga emas berjangka ditutup menguat pada perdagangan awal pekan sehingga menutupi kerugian dari sesi sebelumnya. Penguatan emas itu didukung dari dolar Amerika Serikat (AS) tertekan menjelang pertemuan bank sentral AS atau The Federal Reserve.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen atau US$ 3,4 menjadi US$ 1.166,20 per ounce di divisi Comex. Sebelumnya harga emas melemah 0,3 persen, dan sempat sentuh level terendah sejak 9 Oktober pada Jumat pekan lalu. Harga perak untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen menjadi US$ 15.905 per ounce. Dolar AS melemah membantu harga emas lebih tinggi.

Hal itu lantaran dolar AS turun membuat komoditas menjadi lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Indeks dolar AS turun 0,4 persen di awal pekan ini.

Penurunan dolar AS setelah data AS menunjukkan kalau penjualan rumah melemah 11,5 persen pada September. Penurunan itu membuat penjualan rumah ke level terendah dalam 10 bulan.Meski harga emas cenderung melemah secara mingguan sekitar 1,7 persen. Analis tetap optimistis terhadap harga emas ke depan.

"Kami sudah mempertahankan proses konstruktif untuk harga emas. Kami juga mengakui memang dalam perjalanannya tidak mudah," ujar Joni Teves, Analis UBS seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (27/10/2015).

Teves menambahkan, bank sentral AS diperkirakan tidak menaikkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS pada pekan ini. Kenaikan suku bunga bank sentral AS akan membuat investasi emas berkurang.

Bank sentral AS akan melakukan pertemuan pada 27-28 Oktober waktu setempat."Fluktukasi harapan pasar untuk kenaikan suku bunga bank sentral AS terus mendorong harga emas," kata Teves. (Ahm/Igw)


Sumber : Liputan 6

Kamis, 22 Oktober 2015

Tiga Alasan di Balik Runtuhnya Nokia

Tiga Alasan di Balik Runtuhnya Nokia

PT. Rifan Financindo Berjangka, Sebelum ponsel bergenre layar sentuh melapisi pasar, telefon genggam ala candy bar adalah tokoh utama dalam teknologi perangkat genggam. Saat itu, Nokia cukup lama menjadi diktator, sampai akhirnya dia tumbang.

Kini, kejayaan Nokia hanya tinggal kenangan. Meskipun sejatinya Nokia kini mencoba untuk merangkat perlahan-lahan menuju gerbang kesuksesannya kembali. Tetapi tampaknya menarik, mengulas apa penyebabnya runtuh Nokia dari bisnis ponsel yang pernah melambungkan namanya.

Setidaknya adalah tiga alasan yang membuatnya down dari bisnis perangkat mobile, seperti dikutip dari Wired, Rabu (21/10/2015).

Bergerak Lambat

Kompetisi perangkat mobile sebenarnya mulai panas pada 2007, ketika Apple merilis iPhone pertama. Saat itu, Nokia masih setia dengan platform Symbian hingga 2011.
Ketika telah semakin banyak pesaing kuat bermunculan seperti BlackBerry dan Android, barulah Nokia seperti “tertampar” untuk segera bangun dari tidur panjangnya selama 5 tahun dengan merilik OS dari Microsoft, yakni Windows Phone.

Meski banyak yang mengatakan, pilihan yang dibuat Nokia kala itu juga adalah lompatan yang salah. Pasalnya, OS Microsoft tergolong masih premature dan belum banyak mendukung fitur-fitur canggih seperti para pesaingnya Android, iOS, dan BlackBerry OS.

Terlepas dari itu semua, Nokia tetaplah terlalu lambat dalam mengambil keputusan dengan membuang-buang waktu hingga 5 tahun lamanya.

Wajar hingga akhirnya Nokia kehilangan loyalitas pengguna yang lebih memilih beralih untuk menggunakan ponsel dengan sistem operasi yang memudahkannya mengakses internet secara mobile, ketimbang memakai WAP browser (browser bawaan OS Java) yang lemot dan membosankan.


Gempuran Smartphone China

 Nokia tidak hanya terlalu lambat dalam bergerak, tetapi juga tidak menyadari bahaya musuh yang lain. Siapa sangka, pasca sistem operasi Android mulai booming, produsen-produsen smartphone dari China mulai mengejar dari bawah.

Ditandai dengan munculnya HTC, Huawei, ZTE, yang mendobrak pasar low-end. Kemudian diikuti oleh vendor lainnya seperti Xiaomi, Lenovo, dan Asus, semakin membuat Nokia kehilangan pesonanya di mata pengguna.

Pasar seolah-olah “dimakan” seluruhnya oleh kompetitor. Apple menyasar pasar pucuk dengan produk iPhone-nya yang mahal, sedangkan di bagian tengah dan bawah dikerumuni oleh vendor China dan Korea, seperti Samsung dan BlackBerry.
 

Nokia Dianggap Usang

Keterlambatannya merespon pasar, membuat nama Nokia semakin dianggap usang oleh pengguna. Nokia dianggap produsen ponsel yang gagal berinovasi dan mengadopsi kebutuhan pasar yang cepat.

Di saat itu, jsutru Samsung yang dianggap cemerlang dalam inovasi. Nama Samsung kian melambung dan identik dengan sosok inovator dengan smartphone-smartphone Android ciptaanya.

Adapun Nokia, dianggap sebagai warisan tradisional, yang harum dengan karya-karya ponsel candy bar besutanya. Seakan menyerah dengan keadaan, Nokia akhirnya diakuisisi Microsoft dan menelurkan Windows Phone.


Sumber : Okezone

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800