PT. Rifan Financindo Berjangka, Chicago - Harga emas berjangka ditutup menguat pada perdagangan awal pekan sehingga menutupi kerugian dari sesi sebelumnya. Penguatan emas itu didukung dari dolar Amerika Serikat (AS) tertekan menjelang pertemuan bank sentral AS atau The Federal Reserve.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen atau US$ 3,4 menjadi US$ 1.166,20 per ounce di divisi Comex. Sebelumnya harga emas melemah 0,3 persen, dan sempat sentuh level terendah sejak 9 Oktober pada Jumat pekan lalu. Harga perak untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen menjadi US$ 15.905 per ounce. Dolar AS melemah membantu harga emas lebih tinggi.
Hal itu lantaran dolar AS turun membuat komoditas menjadi lebih menarik bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Indeks dolar AS turun 0,4 persen di awal pekan ini.
Penurunan dolar AS setelah data AS menunjukkan kalau penjualan rumah melemah 11,5 persen pada September. Penurunan itu membuat penjualan rumah ke level terendah dalam 10 bulan.Meski harga emas cenderung melemah secara mingguan sekitar 1,7 persen. Analis tetap optimistis terhadap harga emas ke depan.
"Kami sudah mempertahankan proses konstruktif untuk harga emas. Kami juga mengakui memang dalam perjalanannya tidak mudah," ujar Joni Teves, Analis UBS seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (27/10/2015).
Teves menambahkan, bank sentral AS diperkirakan tidak menaikkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS pada pekan ini. Kenaikan suku bunga bank sentral AS akan membuat investasi emas berkurang.
Bank sentral AS akan melakukan pertemuan pada 27-28 Oktober waktu setempat."Fluktukasi harapan pasar untuk kenaikan suku bunga bank sentral AS terus mendorong harga emas," kata Teves. (Ahm/Igw)
Sumber : Liputan 6
Selasa, 27 Oktober 2015
Dolar AS Tertekan Topang Penguatan Harga Emas
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar