PT. Rifan Financindo Berjangka, Singapura - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) menguat dengan indeks acuan regional mencetak kenaikan terbesar bulanan sejak September 2013. Pendorong penguatan bursa Asia adalah saham-saham sektor konsumer.
Mengutip Bloomberg, Jumat (27/2/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 0,1 persen ke level 146,35 pada pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang. Perbandingan antara saham yang mengalami penguatan dan pelemahan adalah 3 banding 2. Sejak awal Februari, Indeks MSCI Asia Pasifik menguat 4,3 persen sedangkan khusus pada minggu ini mengalami kenaikan 0,9 persen.
Penguatan tersebut terjadi sejak permasalahan krisis Yunani mampu diselesaikan dengan baik dengan adanya kesepakatan antara negara tersebut dengan Eropa untuk memperpanjang dana talangan selama empat bulan.
Selain itu, penguatan juga didorong oleh pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Janet Yellen yang meredam kekhawatiran akan kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini.
"Kinerja pasar saham terus mengalami kenaikan dibantu oleh The Fed dalam beberapa tahun terakhir ini," jelas analis senior Wells Fargo Advisors LLC, Scott Wren.
Indeks Regional
Indeks Topix Jepang naik 0,3 persen karena yen diperdagangkan di 119,27 terhadap dolar AS, memperpanjang pelemahan nilai tukar yen setelah mengalami kejatuhan sebesar 0,5 pada hari kemarin.
Hasil industri Jepang naik 4 persen pada Januari 2015 jika dibanding dengan Desember 2014. Angka tersebut meruntuhkan perkiraan dari para analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Harga konsumen inti Jepang naik 2,2 persen pada Juanuari 2015 jika dibanding dengan Januari 2014. Angka tersebut juga mengalahkan perkiraan dari analis yang ada di level 2,3 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,2 persen setelah sebelumnya mencetak rekor tertinggi. Indeks S&P/ASX 200 turun 0,4 persen. Pasar China dan Hong Kong belum dibuka. (Gdn)
Sumber : Liputan 6