PT. Rifan Financindo Berjangka, Bursa Asia tercatat melemah
setelah saham-saham di Jepang merosot menyusul penurunan laju
perekonomiannya selama enam bulan terakhir. Perdana Menteri Jepang
Shinzo Abe juga diprediksi akan membatalkan kenaikan pajak penjualan
nasionalnya.
Mengutip data Bloomberg, Senin (17/11/2014), indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5 persen pada perdagangan pukul 9:59 waktu Tokyo. Sementara indeks saham Topix Jepang merosot hingga 1,3 persen.
Sementara yen melemah hingga 0,7 persen hingga ke level terendah sejak 2007 di tengah spekulasi data perekonomian Jepang.
Indeks saham Topix melemah untuk pertama kalinya pada lima hari perdagangan terakhir. Indeks saham Nikkei 225 juga melemah 1,5 persen dan menjadi salah satu pelemahan terparah sejak 21 Oktober.
Indeks saham Australia S&P/ASX 200 melemah 0,5 persen. Begitu juga indeks saham Selandia Baru NZX 50 yang melemah 0,1 persen. Sebaliknya, indeks saham Kospi Korea Selatan hanya menunjukkan sedikit pergerakan.
Perekonomian Jepang tercatat mengalami kontraksi 1,6 persen pada kuartal ketiga seiring dugaan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe akan menunda peningkatan pajak penjualan Jepang.
"Tampaknya, Jepang kini tengah mengalami resesi. Perdana Menteri Shinzo Abe terus menunjukkan kemungkinan untuk menguragi peluang jatuhnya Jepang pada resesi ekonomi lagi tahun depan," ungkap Head of Japan Equity Research di JPMOrgan Chase & Co, Jesper Koll.
Pada saat yang sama, pertemuan negara-negara G20 sepakan akan mendorong perekonomian setiap anggotanya hingga US$ 2 triliun. (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan 6
Mengutip data Bloomberg, Senin (17/11/2014), indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,5 persen pada perdagangan pukul 9:59 waktu Tokyo. Sementara indeks saham Topix Jepang merosot hingga 1,3 persen.
Sementara yen melemah hingga 0,7 persen hingga ke level terendah sejak 2007 di tengah spekulasi data perekonomian Jepang.
Indeks saham Topix melemah untuk pertama kalinya pada lima hari perdagangan terakhir. Indeks saham Nikkei 225 juga melemah 1,5 persen dan menjadi salah satu pelemahan terparah sejak 21 Oktober.
Indeks saham Australia S&P/ASX 200 melemah 0,5 persen. Begitu juga indeks saham Selandia Baru NZX 50 yang melemah 0,1 persen. Sebaliknya, indeks saham Kospi Korea Selatan hanya menunjukkan sedikit pergerakan.
Perekonomian Jepang tercatat mengalami kontraksi 1,6 persen pada kuartal ketiga seiring dugaan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe akan menunda peningkatan pajak penjualan Jepang.
"Tampaknya, Jepang kini tengah mengalami resesi. Perdana Menteri Shinzo Abe terus menunjukkan kemungkinan untuk menguragi peluang jatuhnya Jepang pada resesi ekonomi lagi tahun depan," ungkap Head of Japan Equity Research di JPMOrgan Chase & Co, Jesper Koll.
Pada saat yang sama, pertemuan negara-negara G20 sepakan akan mendorong perekonomian setiap anggotanya hingga US$ 2 triliun. (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan 6