Sentimen negative yang kuat mewarnai
perdagangan di bursa saham Hong Kong pagi hari ini (10/10). Bursa saham
Hong Kong kembali terpukul mengikuti sentiment jual yang terjadi di
sebagian bursa saham Asia hari ini. Bursa saham Wall Street dini hari
tadi ditutup dengan membukukan penurunan yang signifikan sehingga
memberikan arahan negatif ke bursa Asia hari ini.
Kabar buruk datang dari Hong Kong
sendiri. Dilaporkan bahwa pemerintah kota Hong Kong membatalkan
perundingan dengan para siswa yang melakukan demonstrasi pro-demokrasi.
Kondisi ini menimbulkan kembalinya gejolak politik di kota tersebut.
Bursa saham di kawasan Asia mengalami
tekanan jual pada perdagangan terakhir pekan ini setelah bursa Wall
Street ditutup dengan aksi jual yang marak di sektor energi. Para
investor dilanda kekhawatiran mengenai melambatnya pertumbuhan ekonomi
di Eropa.
Aksi jual di bursa saham Amerika Serikat
dan Eropa muncul setelah data ekspor Jerman menunjukkan penurunan
sebesar 5.8 persen pada bulan Agustus lalu. Penurunan ekspor tersebut
merupakan yang terbesar sejak Eropa dilanda krisis keuangan.
Saham-saham unggulan mencatatkan
penurunan tajam pada perdagangan Jumat pagi. HSBC tampak terpuruk turun
sebesar 1.25 hkd ke level 78.55 hkd. Cheung Kong melempem sebesar 1.40
hkd menjadi 131.00 hkd. The Wharf Holdings bergerak melemah sebesar 0.85
hkd menjadi 55.40 hkd. CLP Holdings terseret turun sebesar 0.45 hkd ke
level 64.05 hkd.
Hari ini indeks benchmark di bursa saham
Hong Kong terpantau bergerak melemah dengan tajam di awal perdagangan.
Indeks hang seng spot membukukan penurunan sebesar 330.67 poin atau 1.41
persen dan berada pada posisi 23203.86 poin.
Indeks berjangka hang seng hari ini
dibuka pada posisi 23114 poin, anjlok sebesar 299 poin dibandingkan
dengan penutupan perdagangan kemarin.
Analyst Vibiz Research Centre
memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham pada
perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan terbatas.
Indeks berjangka hang seng berpotensi untuk mengalami pergerakan pada
kisaran 23050 – 23250 poin.
Sumber : Vibiznews
Ika Akbarwati/Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia
Editor: Jul Allens
Foto: Wikipedia