English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 11 November 2013

Analis: Tapering AS Tak Bakal Desember

 

NEW YORK— Para analis masih bertahan dengan prediksi Federal Reserve Amerika Serikat akan memulai pengurangan stimulus (tapering) Maret 2014, bahkan setelah dirilisnya laporan positif tentang pertumbuhan angka bekerja AS bulan lalu yang berhasil melampaui ekspektasi.
Berdasarkan nilai tengah dari survei Bloomberg terhadap 32 ekonom akhir pekan lalu, the Fed diprediksi mengurangi fase pembelian obligasinya menjadi US$70 miliar pada pertemuan 18-19 Maret.
Saat ini, pembelian aset bank sentral AS itu adalah US$85 miliar per bulan. Akhir Oktober, Federal Open Market Committee (FOMC) kembali memutuskan
untuk memperpanjang program stimulus dengan alasan bank sentral butuh lebih banyak bukti untuk memastikan progres pemulihan ekonomi AS.
Stephen Stanley, Kepala Ekonom Pierpont Securities LLC di Stamford, Connecticut, berpendapat laporan angka bekerja saja tidak akan cukup meyakinkan
FOMC untuk mulai mengurangi program quantitative easing (QE).
“Kekuatan laporan catatan pembayaran gaji (payroll) setidaknya memantik spekulasi  akan dimulai Desember. Namun, pada akhirnya masih belum punya cukup bukti untuk menarik pelatuk,” jelasnya.
Sebagian alasan mengapa the Fed terus menunda-nunda pengurangan stimulusnya, lanjut Stanley, adalah mereka terus menerus dikecewakan oleh prospek ekonomi
AS.
Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu memaparkan pertumbuhan angka bekerja per Oktober sejumlah 204.000 jiwa, jauh melebihi estimasi para ekonom
sejumlah 120.000. Jumlah pertumbuhan angka bekerja 2 bulan sebelumnya juga direvisi dengan pertambahan sejumlah 60.000.
BANK GAGAL
Sementara itu, pada konferensi IMF di Washington akhir pekan lalu, Bernanke juga menyinggung rencana bank sentral untuk menutup bank gagal agar para investor dapat mendisiplinkan perusahaan-perusahaan yang lemah dan mencegah agar mereka tidak mengambil risiko tanpa konsekuensi.
“Ketika kami ingin membuat suatu sistem keuangan lebih aman, kami harus melawan masalah moral hazard. Disiplin pasar hanya akan membatasi moral hazard
pada level di mana para pemilik utang dan ekuitas percaya mereka harus menanggung biaya ketika terjadi guncangan,” jelasnya.

Sumber :  Bisnis

Tertekan, harga emas terbenam di bawah US$ 1.300


SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia mencatatkan penurunan untuk hari ketiga pada hari ini (11/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,4% menjadi US$ 1.283,28 per troy ounce. Pada pukul 09.07 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.284,93 per troy ounce.

Pada 8 November lalu, harga emas turun ke posisi US$ 1.281,18 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 17 Oktober lalu.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember diperdagangkan di level US$ 1.284,30 per troy ounce di Comex, New York dari posisi US$ 1.284,60 per troy ounce pada 8 November lalu.

Penurunan harga emas terjadi setelah data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan adanya penambahan lapangan kerja lebih banyak dari prediksi. Hal ini memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan mulai memangkas nilai stimulusnya.

"Data ekonomi AS yang semakin kuat akan menekan harga emas. Sebab, pasar mengkhawatirkan the Fed akan segera mengurangi nilai stimulus lebih cepat dari prediksi sebelumnya," jelas Lachlan Shaw, analis Commonwealth Bank of Australia.

Sumber : Kontan

Harga Emas Kian Terperosok




Liputan6.com, New York : Harga emas diprediksi anjlok dalam sepekan ke depan. Hal ini melanjutkan pelemahan harga emas yang meluncur ke bawah US$ 1.300 per ounce pada penutupan minggu lalu.
Seperti dikutip dari Forbes, Senin (11/11/2013), hasil survei mingguan Kitco News Gold Survey menunjukkan, dari total 18 responden, 12 diantaranya yakin harga emas akan merosot. Sementara itu, hanya empat responden yang percaya diri dengan kenaikan harga emas.
Dua peserta lainnya mengatakan harga emas akan bergerak variatif. Seluruh peserta survei yang terlibat meliputi pedagang emas, perwakilan bank-bank investasi, para investor dan analis pergerakan harga logam mulia itu terlibat dalam survei tersebut.
Pekan lalu, sebagian besar peserta survei memperkirakan harga emas akan turun. Benar saja, sepanjang pekan hingga penutupan perdagangan pada Jumat lalu, harga logam mulia itu telah anjlok sebesar US$ 28.
Menurut para responden, harga emas akan turun mengingat rendahnya inflasi dan laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) untuk Oktober yang melonjak dua kali lipat dari prediksi para analis.
Anjloknya harga emas pekan lalu juga dipicu penguatan nilai tukar dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran soal Bank Sentra AS (The Fed) yang akan segera menarik dana stimulusnya. Selain itu, keputusan Bank Sentral Eropa menaikan suku bunga acuannya secara tiba-tiba juga memicu kuatnya nilai tukar dolar AS.
"Saya rasa, harga emas akan lebih merosot lagi, grafik pergerakan harganya pekan lalu tampak buruk. Pekan lalu saja (perdagangan Jumat) harganya sudah jatuh di bawah US$ 1.300," ujar Ahli Strategi Pasar Senior di Kingsview Financial Charles Nedoss.
Sementara itu, empat partisipan lain yang memprediksi kenaikan harga emas pekan depan mengatakan, saat nilainya semakin rendah, minat beli para investor akan mulai meningkat.
"Pemulihan harga emas akan menarik perhatian dan diburu China serta beberapa negara Asia lainnya. Terlebih lagi, data ekonomi AS terbaru tak menunjukkan adanya tanda pemulihan ekonomi AS," ujar Direktur Pelaksana American Precious Metals Advisors Jeffrey Nichols. 

Sumber : Liputan6

Gara-Gara Ini Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III Turun

 
 
 JAKARTA – Akibat sentimen eksternal, ekonomi Indonesia menghadapi gejolak pasar keuangan global. Kemudian, The Fed melakukan pengurangan (tapering-off) stimulus moneter di Amerika Serikat AS.

Akibatnya, capital outflow terjadi dan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai titik terendah pada tahun ini sebesar 3.967. Tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terjadi dan cadangan devisa turun menjadi USD92,67 miliar pada akhir Juli 2013.

Sementara itu dari sisi internal, tekanan inflasi sangat tinggi dan mencapai level tertinggi pada Juli 2013 sebesar 3,29 persen.

Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, gejolak ekonomi yang menimpa Indonesia saat itu sebenarnya merupakan dampak dari tekanan konsumsi di saat libur sekolah, Lebaran dan menjelang tahun ajaran baru.

"Selain itu, dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan defisit APBN 2013 juga dirasakan pada bulan-bulan tersebut," kata dia seperti dilansir dari situs Setkab, Senin (11/11/2013).

Guna meredam gejolak tersebut, salah satu kebijakan yang ditempuh untuk menjinakkan inflasi dilakukan oleh BI melalui penyesuaian BI rate tiga kali (Juli-September 2013) dan mencapai posisi akhir saat ini sebesar 7,25 persen.

Sementara dari sisi pemerintah, empat paket kebijakan dikeluarkan untuk memberikan stimulus fiskal kepada sektor riil dan menjaga daya beli masyarakat. ()


Sumber : okezone 

Chevrolet Kenalkan Bumblebee di Transformer 4



LAS VEGAS - Chevrolet memperkenalkan pemeran mobil di film lanjutan Transformers yang bisa membuat penggemarnya sedikit terkejeut. Bumblebee, Chevy Camaro sebagai pemimpin karakter robot animasi Transformers berubah warna dari kuning lemon menjadi oranye.

Sosoknya ditampilkan di SEMA 2013 bersama dengan C7 Corvette Stingray dan pemeran baru dalam film tersebut, mobil reli Sonic RS.

Bumblebee mengambil model Camaro edisi 2014 yang telah dimodifikasi, kini sorotan matanya lebih tajam dan dilengkapi lampu belakang LED yang mengotak. Hal inilah yang bisa jadi membuat Chevy memutuskan untuk menggelapkan sedikit warnanya agar tampil lebih mencekam.

Chevrolet Corvette Stingray masuk dalam casting dengan grafis hitam pada hijau warna tubuhnya dan sayap besar di bagian belakang yang diambil dari mobil F1. Selanjutnya, penampilan perdana dari Chevy Sonic RS dalam balutan warna hitam, putih, dan ungu, tampil maksimal seperti adanya mobil reli.

General Motors menyadari sepenuhnya Transformers salah satu kesuksesan Hollywood. Akan segera keluar, Transformer 4: Age of Extinction, baru saja menyelesaikan rekaman adegan terakhir dan prediksinya bisa disaksikan di bulan Juni 2014.


Sumber : okezone

100 Brand Paling Prestisius di Dunia



JAKARTA - Apple dinobatkan menjadi brand paling berharga. Dengan brand value USD104,3 miliar, Apple pun merajai daftar 100 brand termahal.

Lalu, apa saja 100 brand paling bergengsi tersebut? Seperti dilansir dari Forbes, berikut ini daftar 100 brand tersebut.

1. Apple dengan nilai brand USD104,3 miliar
2. Microsoft dengan nilai brand USD56,7 miliar
3. Coca-Cola dengan nilai brand USD54,9 miliar
4. IBM dengan nilai brand USD50,7 miliar
5. Google dengan nilai brand USD47,3 miliar
6. McDonalds dengan nilai brand USD39,4 miliar
7. General Electric dengan nilai brand USD34,2 miliar
8. Intel dengan nilai brand USD30,9 miliar
9. Samsung dengan nilai brand USD29,5 miliar
10. Louis Vuitton dengan nilai brand USD28,4 miliar

11. BMW dengan nilai brand USD27,9 miliar
12. Cisco dengan nilai brand USD27 miliar
13. Oracle dengan nilai brand USD26,9 miliar
14. Toyota dengan nilai brand USD25,6 miliar
15. AT&T dengan nilai brand USD24,2 miliar
16. Mercedes-Benz dengan nilai brand USD23,5 miliar
17. Disney dengan nilai brand USD23,1 miliar
18. Wal-Mart dengan nilai brand USD21,7 miliar
19. Budweiser dengan nilai brand USD21,1 miliar
20. Honda dengan nilai brand USD21,1 miliar

21. SAP dengan nilai brand USD19,6 miliar
22. Verizon dengan nilai brand USD19,3 miliar
23. Gillette dengan nilai brand USD18,3 miliar
24. NIKE dengan nilai brand USD18,2 miliar
25. Pepsi dengan nilai brand USD18,1 miliar
26. American Express dengan nilai brand USD18 miliar
27. Nescafe dengan nilai brand USD17,7 miliar
28. L'Oreal dengan nilai brand USD16,9 miliar
29. Marlboro dengan nilai brand USD16,6 miliar
30. H&M dengan nilai brand USD16,1 miliar

31. Hewlett-Packard dengan nilai brand USD15,3 miliar
32. HSBC dengan nilai brand USD15,2 miliar
33. Amazon.com dengan nilai brand USD14,7 miliar
34. Visa dengan nilai brand USD14,2 miliar
35. Siemens dengan nilai brand USD13,7 miliar
36. Facebook dengan nilai brand USD13,7 miliar
37. ESPN dengan nilai brand USD12,9 miliar
38. Gucci dengan nilai brand USD12,1 miliar
39. Nestle dengan nilai brand USD11,8 miliar
40. Frito-Lay dengan nilai brand USD11,6 miliar

41. IKEA dengan nilai brand USD11,5 miliar
42. Danone dengan nilai brand USD11,1 miliar
43. Audi dengan nilai brand USD10,9 miliar
44. Ford dengan nilai brand USD10,6 miliar
45. Coach dengan nilai brand USD10,5 miliar
46. Fox dengan nilai brand USD10,2 miliar
47. UPS dengan nilai brand USD10,2 miliar
48. Home Depot dengan nilai brand USD10,1 miliar
49. Accenture dengan nilai brand USD9,7 miliar
50. Thomson Reuters dengan nilai brand USD9,6 miliar

51. Pampers dengan nilai brand USD9,6 miliar
52. Zara dengan nilai brand USD9,4 miliar
53. Hermes dengan nilai brand USD9,3 miliar
54. JP Morgan dengan nilai brand USD9,1 miliar
55. Kraft dengan nilai brand USD9,1 miliar
56. Wells Fargo dengan nilai brand USD9 miliar
57. Canon dengan nilai brand USD8,7 miliar
58. Kellogg's dengan nilai brand USD8,7 miliar
59. Ebay dengan nilai brand USD8,5 milar
60. Caterpillar dengan nilai brand USD8,5 miliar

61. Adidas dengan nilai brand USD8,4 miliar
62. Volkswagen dengan nilai brand USD8,1 miliar
63. Nintendo dengan nilai brand USD8 miliar
64. Colgate dengan nilai brand USD7,9 miliar
65. Bank of America dengan nilai brand USD7,7 miliar
66. Shell dengan nilai brand 7,6 miliar
67. Mastercard dengan nilai brand USD7,4 miliar
68. Rolex dengan nilai brand USD7,4 miliar
69. Red Bull dengan nilai brand USD7,2 miliar
70. Prada dengan nilai brand USD7,1 miliar

71. Philips dengan nilai brand USD7,1 miliar
72. Nokia dengan nilai brand USD7 miliar
73. Lexus dengan nilai brand USD7 miliar
74. Chanel dengan nilai brand USD7 miliar
75. Heineken dengan nilai brand USD7 miliar
76. Starbucks dengan nilai brand USD6,9 miliar
77. Allianz dengan nilai brand USD6,9 miliar
78. Nissan dengan nilai brand USD6,9 miliar
79. Goldman Sachs dengan nilai brand USD6,8 miliar
80. Sony dengan nilai brand USD6,6 miliar

81. Hyundai dengan nilai brand USD6,5 miliar
82. Exxon Mobil dengan nilai brand USD6,4 miliar
83. John Deere dengan nilai brand USD6,4 miliar
84. Dell dengan nilai brand USD6,4 miliar
85. Boeing dengan nilai brand USD6,4 miliar
86. Raph Lauren dengan nilai brand USD6,4 miliar
87. Chase dengan nilai brand USD6,3 miliar
88. Lancome dengan nilai brand USD6,2 miliar
89. Santander dengan nilai brand USD6 miliar
90. Ericsson dengan nilai brand USD5,9 miliar

91. FedEx dengan nilai brand USD5,8 miliar
92. Subway dengan nilai brand USD5,7 miliar
93. ING dengan nilai brand USD5,7 miliar
94. Credit Suisse dengan nilai brand USD5,7 miliar
95. Porsche dengan nilai brand USD5,7 miliar
96. Heinz dengan nilai brand USD5,6 miliar
97. AXA dengan nilai brand USD5,6 miliar
98. MTV dengan nilai brand USD5,6 miliar
99. Burberry dengan nilai brand USD5,5 miliar
100. Estee Lauder dengan nilai brand USD5,4 miliar.

Sumber : okezone

Harvard, Gudangnya Miliuner Dunia



HARVARD University menjadi kampus unggulan dari sepuluh kampus top pencetak para miliuner dunia. Tercatat, 52 alumni Harvard masuk dalam daftar orang kaya sejagat.

Merujuk pada sensus miliuner yang dirilis Wealth-X dan UBS, orang-orang kaya dari Harvard menghasilkan pendapatan gabungan sekira USD205 miliar, setara dengan Rp2.340 triliun (Rp11.418 per dolar). Angka ini nyaris dua kali lipat dari gabungan kekayaan miliuner lulusan University of Pennsylvania yakni USD112 miliar.

Sembilan perguruan tinggi Amerika Serikat masuk dalam daftar 10 kampus pencetak miliuner dunia. Sementara, satu kampus berasal dari Inggris, yakni Cambridge University. Perguruan tinggi di negara Ratu Elizabeth II itu menempati posisi kunci di nomor 10 dengan 11 alumni menyandang gelar miliuner. Demikian dirilis Edvantage, Sabtu (9/11/2013).

Laporan tersebut juga menyatakan, jika dibandingkan dengan laporan Ultra High Net Worth Individuals (UHNWI) dengan angka kekayaan murni sekira USD30 miliar, hanya 68 persen dari para miliuner itu memiliki gelar sarjana. Persentase ini di atas rata-rata, bahkan di negara dengan pendidikan maju sekali pun.

Berikut 10 Kampus Pencetak Miliuner Dunia:
1. Harvard University
52 alumni miliuner
Total kekayaan: USD205 miliar (Rp2.340 triliun).

2. University of Pennsylvania
28 alumni miliuner
Total kekayaan: USD112 miliar (Rp1.278 triliun).

3. Stanford University
27 alumni miliuner
Total kekayaan: USD76 miliuner (Rp867,7 triliun).

4. New York University
17 alumni miliuner
Total kekayaan USD68 miliar (Rp776,4 triliun).

5. Columbia University
15 alumni miliuner
Total kekayaan USD96 miliar (Rp1.096 triliun).

6. Massachusetts Institute of Technology
15 alumni miliuner
Total kekayaan USD114 miliar (Rp1.301 triliun).

7. Cornell University
14 alumni miliuner
Total kekayaan USD35 miliar (Rp399,6 triliun).

8. University of Southern California
14 alumni miliuner
Total kekayaan USD32 miliar (Rp365,3 triliun).

9. Yale University
13 alumni miliuner
Total kekayaan USS77 miliar (Rp879,1 triliun).

10. University of Cambridge
11 alumni miliuner
Total kekayaan USD48 miliar (Rp548.064.000.000.000)

 Sumber : okezone

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800