Rifanfinancindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini, seiring spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve tidak terlalu agresif untuk menaikkan suku bunga pada 2018. Ini membuat dolar AS melemah.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,15 persen. Indeks saham Australia turun 0,07 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan belum buka hingga ujian masuk perguruan tinggi nasional. Bursa saham Jepang Nikkei libur. Ini akan membuat volume perdagangan saham tipis di bursa saham Asia.
Di pasar uang, dolar AS cenderung tertekan terhadap yen. Tekanan terhadap dolar AS dipicu dari rilis risalah rapat the Federal Reserve yang fokus terhadap inflasi yang diperkirakan masih di bawah target dua persen.
Selain itu, pernyataan pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen yang mengindikasikan ketidakpastian inflasi ke depan. Ini mendorong pasar menilai kenaikan suku bunga pada 2018 masih sesuai rencana. Suku bunga bank sentral AS diperkirakan naik dari 1,25 persen menjadi 1,5 persen pada Desember 2017.
Indeks dolar AS pun berada di kisaran 93,27. Euro berada di kisaran US$ 1,1817. Dolar AS berada di posisi 111,23 terhadap yen.
"Pergerakan dolar AS mengejutkan jelang Thanksgiving ketma FOMC minutes memberikan dorongan lain. Kelihatannya pejabat the Federal Reserve tidak nyaman dengan inflasi yang rendah. Investor pun bertanya-tanya apakah harus membeli banyak dolar AS," ujar Sean Callow, Analis Westpac seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (23/11/2017).
Pergerakan bursa saham Asia juga dipengaruhi oleh wall street yang bervariasi. Indeks saham Dow Jones turun 0,27 persen. Indeks saham S&P 500 susut 0,08 persen. Sedangkan indeks saham Nasdaq bertambah 0,07 persen.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
Wall Street Bervariasi
Sebelumnya, Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street sedikit berubah yang didorong sektor saham jasa telekomunikasi dan energi. Penguatan sektor energi di wall street dipicu harga minyak.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 52,18 poin atau 0,22 persen ke posisi 23.538,65. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,51 poin atau 0,02 persen ke posisi 2.598,52. Indeks saham Nasdaq bertambah 4,99 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.867,47.
Sektor saham jasa telekomunikasi menggerakkan wall street. Ini didorong dari saham Verizon naik 2,2 persen. Saham AT&T mendaki 1,6 persen. Penguatan tersebut didorong harapan perseroan akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan pemerintah Amerika Serikat.
Sementara itu, saham Hewlett Packard Enterprise turun 7,1 persen menjadi US$ 13,11 usai Chief Executive Hewlett Packard Meg Whitman mengumumkan pengunduran diri.
Sektor saham energi juga memengaruhi wall street .Indeks sektor saham energi S&P 500 naik 0,6 persen. Ini didorong harga minyak naik dua persen.
Sentimen lainnya berasal dari rilis hasil pertemuan rapat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve. Dalam risalah itu, disebutkan kalau pejabat the Federal Reserve memperkirakan suku bunga naik dalam jangka pendek. Investor saham pun tidak terkejut dengan risalah itu.
"Tidak banyak sinyal datang melalui risalah rapat the Federal Reserve," kata John Velis, Wakil Presiden Direktur State Street Global, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (23/11/2017).
Saham lainnya menggerakkan pasar yaitu saham Qualcomm naik 1,9 persen. Saham Deere and Co menguat 4,2 persen. Menjelang perayaan Thanksgiving, volume perdagangan saham cenderung tipis di wall street. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar