English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 07 Desember 2021

Melemah dengan Berkurangnya Keengganan terhadap Resiko

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Emas yang safe-haven mengalami tekanan jual dengan sikap para trader dan investor membaik terhadap resiko. Namun kenaikan di harga minyak mentah membatasi penurunan di pasar emas.

Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $3.30 ke $1,780.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret turun $0.131 ke $22.35 per ons.

Pasar saham global bervariasi menuju melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko berkurang di pasar global memulai minggu perdagangan yang baru. Laporan awal mengatakan bahwa varian baru Omicron dari coronavirus kelihatannya lebih lemah daripada Delta, meskipun lebih menular.

Baca Juga :

Minyak mentah WTI Nymex diperdagangkan naik ke sekitar $68.00 per barel. Indeks dollar AS naik sedikit. Sementara yields treasury AS 10 tahun turun ke 1.388%.

“Support” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750

“Resistance” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,840. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Senin, 06 Desember 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 6 – 10 Desember 2021: Sanggupkah Menembus $1,800?

 PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas sempat turun ke level terendah dalam setahun di $1,761 pada hari Kamis minggu lalu, namun berhasil pulih kembali ke atas $1,770 dan diperdagangkan disekitar $1,783.00 karena data NFP AS yang muncul sangat mengecewakan dengan penambahan pekerjaan hanya sebanyak 210.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 550.000.

Sementara pasar memegang sikap Federal Reserve yang hawkish dan ketakutan akan Omicron, apakah emas bisa mendapatkan daya tarik safe-havennya pada minggu ini? Fokus pasar pada bulan Desember ini adalah pertemuan kebijakan moneter dari Federal Reserve AS.

Setelah melewati minggu yang penuh dengan goncangan terhadap emas dan saham-saham AS, pasar terpukul dengan laporan employment AS bulan November yang muncul bervariasi. Meskipun angka umum mengalami penurunan yang besar, detilnya masih cukup optimistik. Data terakhir menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya menambah 210.000 pekerjaan pada bulan lalu dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 535.000.

Baca Juga :

Semula angka umum dari NFP AS bulan November menunjukkan penurunan yang besar dibandingkan dengan yang diperkirakan, dan akibatnya harga emas melompat. Namun ketika para analis membaca laporan NFP yang diberikan kepada mereka detil dari laporan cukup positip. Employment terhadap minoritas meningkat dan tingkat partisipan bertambah. Hal ini menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja sedang menuju ke arah yang benar. Secara keseluruhan, laporan ini masih sejalan dengan gol dari the Fed untuk mempercepat tapering.

Minggu ini, laporan inflasi akan menjadi data yang kritikal yang akan menentukan seberapa agresif the Fed akan bertindak.

Kepala Fed Jerome Powell mengatakan kepada Kongres AS pada minggu lalu bahwa bank sentral AS ini sedang mempertimbangkan untuk menyelesaikan tapering beberapa bulan lebih cepat dan menyebutkan inflasi yang problematik yang lebih banyak. Powell juga berhenti untuk memakai frase bahwa inflasi adalah sementara, dengan memberikan catatan bahwa ancaman akan inflasi yang lebih tinggi dan yang persisten semakin meningkat.

Angka inflasi minggu ini bisa membuat the Fed meningkatkan kecepatan tapering sebesar $5 – $10 miliar. Inilah sebabnya banyak trader sedang mengantisipasikan menguatnya dollar AS akan berlangsung lebih lama lagi dan itulah sebabnya harga emas juga mandek di bawah $1,800 per ons.

Harga emas telah naik dan turun karena ketidakpastian yang dibuat oleh the Fed dengan sikapnya yang tiba-tiba menjadi lebih agresif di dalam melakukan tapering. Pasar juga jadi tidak yakin bahwa yang sekarang ini sedang berada pada ekspektasi yang benar. Ada juga pandangan bahwa the Fed salah mengambil keputusan dan komentar Powell untuk mempercepat dalam melakukan tapering bisa jadi sudah menjadi suatu kesalahan. Akibatnya emas berada pada posisi di bawah.

Dari AS, angka inflasi bulan November bisa memperkuat keputusan untuk mempercepat tapering dan membentuk ukuran dari perubahan. The Fed sekarang ini mengurangi pembelian obligasi bulanan sebanyak $15 miliar/bulan. Apakah the Fed akan meningkatkan kecepatan dengan pengurangannya menjadi $20 miliar atau bahkan mungkin $25 miliar? Data dari Consumer Price Index (CPI) bisa membantu the Fed untuk menentukan keputusannya, yang akan mempengaruhi waktu dari kenaikan tingkat bunga.

Diperkirakan akan terjadi penurunan di dalam angka umum dari 6.2% menjadi 5.8% dan di dalam angka inti CPI dari 4.6% menjadi 4.3%.

Angka publikasi lainnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan untuk bulan Desember. Setelah tumbang ke 67.4 pada bulan November, diperkirakan akan terjadi pemulihan.

Kasus Omicron kemungkinan akan lebih banyak terjadi di AS, namun yang lebih penting lagi adalah assessment mengenai tingkat resistannya terhadap vaksin dan tingkat kematian yang dapat terjadi. Jika hasil assesement negatip, maka pasar akan terpukul dan dollar AS akan naik dan sebaliknya.

“Support” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,761 dan kemudian $1,750

“Resistance” terdekat menunggu di $1,795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,853. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 02 Desember 2021

Berhasil Mempertahankan Keuntungannya setelah Laporan ADP

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu dengan postur harian yang bullish pada pertengahan minggu, karena sedikit melemahnya dollar AS dan naiknya harga minyak mentah.

Pasar emas berhasil mempertahankan keuntungannya pada hari Rabu dengan pasar tenaga kerja sektor swasta terus membaik, sesuai dengan laporan terbaru dari prosesor payrolls sektor swasta ADP.

ADP mengatakan bahwa tercipta 534.000 pekerjaan pada bulan lalu, sedikit di atas daripada yang diperkirakan konsensus di sekitar 525.000.

Baca Juga :

Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $6.40 ke $1,781.40 per troy ons. Sementara perak comex bulan Maret naik $0.085 ke $22.89 per ons.

Di depan Senate Banking Committee AS, pada hari Selasa, kepala the Fed Jerome Powell, mengatakan bahwa pantas untuk mempercepat “tapering” asset. Selain itu Powell menambahkan bahwa sekarang adalah waktu yang baik untuk menghapus perkataan “transitory” dari inflasi. Menyusul pernyataan Jerome Powell ini, probabilita the Fed tetap akan mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah pada bulan Juni 2022 turun dari 43.8% menjadi 23.7%.

Pasar saham AS pada hari Selasa jatuh tajam karena komentar Powell. Selama bertahun-tahun pasar saham AS telah terdorong naik ke level tinggi karena stimulus kebijakan moneter. Jika bank sentral global menarik stimulus dipertanyakan apakah pasar saham akan tetap bisa naik terus.

“Support” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,771 dan kemudian $1,761. “Resistance” terdekat menunggu di $1,795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,853. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 01 Desember 2021

Berbalik Turun karena Pernyataan Powell

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa, karena permintaan safe-haven dan lebih banyak trader berjangka yang melakukan aksi “short-covering”. Sikap investasi dan trading yang “risk-off” telah kembali ke pasar umumnya setelah sempat lega selama satu hari, hari Senin.

Harga emas berbalik turun dan kehilangan semua keuntungan pada awal perdagangan dengan kepala the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kebijakan moneter AS yang lebih ketat diperlukan untuk menahan inflasi dan untuk menjaga agar rantai supply tetap bergerak. Indeks dollar AS berbalik naik tajam, dan berhasil memperoleh kembali kerugian pada waktu awal karena pernyataan dari Powell ini. Dan hal ini berarti bearish bagi emas.

Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $10.70 ke $1,774.90 per troy ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi mengarah turun pada perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat pada hari Selasa dengan masih banyaknya hal yang tidak diketahui mengenai varian baru dari coronavirus, Omicron, termasuk seberapa efektifnya vaksin saat ini menghadapinya. Moderna mengatakan bahwa banyaknya mutasi dari Omicron menunjukkan diperlukan vaksin yang baru.

Varian baru dari virus corona memicu kekuatiran baru mengenai ekonomi negara-negera maju yang sekali lagi bisa dilumpuhkan oleh locdown bisnis dan berkurangnya permintaan konsumen. Federal Reserve bisa dipaksa untuk memutar balik pengumuman mengenai tapering program pembelian obligasi yang disebabkan karena keprihatinan akan diberlakukannya lockdown berikutnya di ekonomi AS jika Omicorn naik di AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,767 dan kemudian $1,761. “Resistance” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,779 dan kemudian $1,785. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 30 November 2021

Turun karena Menguatnya USD

 

PT Rifan - Harga emas sempat menguat pada awal perdagangan sesi AS hari Senin karena permintaan safe-haven dan aksi “short-covering” oleh para trader berjangka. Pasar sudah tidak sepanik seperti hari Jumat namun juga tidak dalam keadaan yang baik. Namun dalam jam perdagangan selanjutnya harga emas berbalik turun sebagian karena menguatnya dollar AS.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $8.20 ke $1,783.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.11 ke $23.25 per ons.

Pasar sudah tidak sepanik seperti pada hari Jumat akan varian baru Omicron, namun tidak berarti membuat sikap para trader dan investor menjadi bersemangat memulai minggu perdagangan yang baru.

Baca Juga :

Laporan sekarang mengatakan bahwa varian baru Omicron kemungkinan lebih lemah dari sebelumnya, dan bahwa vaksin kemungkinan tetap efektif bekerja meskipun memerlukan penyesuaian. Namun sampai sekarang masih lebih banyak pertanyaan daripada jawaban mengenai varian baru Omicron ini sehingga membuat pasar penuh dengan kehati-hatian paling tidak dalam jangka pendek ini. Hal ini membangkitkan arus pelarian ke dollar AS sebagai matauang safe-haven sehingga membuat dollar AS berbalik menguat dan menekan harga emas turun.

WHO memberikan peringatan pada hari Senin bahwa Omicron bisa melakukan mutasi dalam jumlah tidak pernah terjadi sebelumnya, sebagian bisa berdampak terhadap arah dari pandemik.

“Support” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,761 dan kemudian $1,758. “Resistance” terdekat menunggu di $1,801.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,816 dan kemudian $1,835. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Senin, 29 November 2021

Bisakah Ketakutan akan Covid dan Inflasi Mendongkrak Harga Emas?

 PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu, harga emas sempat melanjutkan penurunannya dari $1.848 ke $1,769 sebelum akhirnya sempat kembali naik ke $1,800 an karena munculnya arus safe-haven menyebabkan yields obligasi AS jatuh tajam dan menimbulkan rally terhadap emas. Namun selanjutnya harga emas turun kembali ke $1,786 karena koreksi normal dengan sellers segera masuk pada saat harga bertemu dengan “resistance” yang kuat.

Ketakutan akan Covid – 19 kembali muncul di pasar, dengan para investor meninggalkan asset yang berisiko dan mencari asset safe-haven seperti emas.

Sentimen di pasar keuangan global mulai bergerak dari sejak akhir hari Kamis minggu lalu, dengan para investor meninggalkan asset berisiko setelah keluar berita-berita bahwa varian dari Covid-19 dengan potensi yang membahayakan telah muncul di Afrika Selatan.

Baca Juga :

Asset berisiko terpukul pada akhir dari minggu lalu dengan varian baru Covid – 19 telah memicu ketakutan akan diberlakukannya kembali lockdown atau paling tidak restriksi yang baru. Hal yang paling menakutkan dari varian baru ini pada saat sekarang adalah sedikitnya pengetahuan mengenai varian baru ini dengan indikasi awal bahwa varian baru ini bisa lebih menimbulkan problem dibandingkan dengan Delta.

Harga emas berbalik terdorong naik sebentar dari kerendahan di $1,769 ke atas menembus $1,800 per ons pada hari Jumat pagi minggu lalu dengan CBOE Volatility Index ($VIX) mencuat naik ke ketinggian selama dua bulan disebabkan karena ketakutan akan Covid-19 yang baru. Namun, keuntungan dari emas ternyata hanya berlangsung sebentar saja.

Emas berjangka kontrak bulan Desember terakhir di perdagangkan di $1,792.30 per ons, turun lebih dari 3% sejak Jumat yang terakhir.

Emas terdongkrak naik kembali dengan Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan yang paling signifikan dalam satu hari pada tahun ini. Indeks Dow Jones ini turun 905 poin di dalam perdagangan yang sesinya diperpendek pada hari Jumat minggu lalu.

Meskipun demikian, masih banyak yang harus diraih kembali oleh emas setelah kehilangan sebagian besar dari keuntungannya yang diperoleh dari pecahnya rally 3 minggu yang lalu.

Ke depannya, menyebarnya varian baru Covid-19 bisa memberikan dukungan naik terhadap harga emas apabila mulai berdampak terhadap aktifitas ekonomi dan arah ke depan dari kebijakan moneter.

Dengan naiknya tekanan inflasi, pasar mulai memperhitungkan dalam harga tindakan kebijakan moneter dari Federal Reserve yang lebih agresif. CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa pasar telah memperkirakan kenaikan tingkat bunga yang pertama kalinya akan terjadi pada bulan Juni tahun depan dan akan ada tiga kali kenaikan tingkat bunga pada tahun depan.

Meskipun demikian, sebagian dari perkiraan di atas telah menurun dengan munculnya kembali ketakutan akan Covid-19. Kebutuhan akan langkah-langkah Kesehatan yang berkelanjutan dan untuk vaksin dosis ketiga bisa berarti waktu yang diperlukan untuk mengakhiri rintangan terhadap aktifitas jasa akan semakin lama, yang berarti juga semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengatasi inflasi dan kekurangan produksi barang-barang sehubungan dengan absennya pekerja karena Covid.

Varian baru Covid ini telah mempengaruhi travel global. Uni Eropa telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan. Negara-negara Eropa lainnya malah telah melangkah lebih jauh, melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara Afrika lainnya. Inggris juga telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara tetangganya.

Bersamaan dengan munculnya varian baru, Eropa sedang berjuang menghadapi gelombang baru infeksi virus corona. Negara-negara seperti Jerman sedang akan memberlakukan langkah – langkah lockdown yang baru.

Melihat kepada pergerakan harga emas pada hari Jumat, terlihat bahwa keprihatinan akan varian Covid yang baru telah dan akan terus mendukung naik harga emas.

Pada waktu sepertin ini, para investor mencari asset safe-haven yang riil dan dapat dipercaya. Hal ini menjadi faktor bullish bagi emas. Bank – bank sentral akan menunda pengetatan kebijakan moneter sampai mereka melihat perbaikan dalam resiko ekonomi. Dengan tetap mengijinkan inflasi meningkat terus, bisa menaikan lagi daya tarik lindung nilai dari emas, terutama pada waktu yang tidak pasti ini.

Permintaan safe-haven ini bisa berpotensi menjadi katalisator emas kembali menembus rentang harga yang sekarang. Namun meskipun harga emas telah naik kembali cukup jauh dari level terendahnya yang terjadi pada awal minggu lalu, banyak kerusakan tehnikal terjadi pada permulaan minggu. Bahkan dengan dorongan naik yang kuat yang terjadi pada minggu lalu, harga emas masih di bawah $1,800 per ons. Kenaikan harga emas bisa terhenti di resistance kuat di $1,816.00. Kecuali level resistance yang kuat tersebut bisa berhasil ditembus, harga emas bisa berbalik turun dan mengalami likuidasi yang luas sampai bertemu dengan support yang kuat di $1,776.00.

Minggu ini selain meningkatnya ketakutan akan Covid – 19, pasar juga menantikan data ekonomi AS yang penting yaitu Non-Farm Payrolls bulan November.

Pasar tenaga kerja sudah menjadi ukuran kritikal yang terus diperhatikan oleh the Fed untuk menentukan seberapa kecepatan dari proses normalisasi. Pasar memperkirakan pertambahan pekerjaan sebanyak 500.000 lagi pada bulan November. Upah diperkirakan bertumbuh 0.4% lagi setelah di bulan Oktober melompat sebanyak 0.4%.

The Fed bisa saja menaikkan tingkat bunga, namun jika inflasi terus mengalami kenaikan yang berarti tingkat bunga riil akan tetap negatip, maka hal ini akan mendukung naik harga emas. Tidak peduli seberapa banyak kali the Fed menaikkan tingkat bunga, mereka pasti akan tetap ketinggalan di belakang kurva inflasi.

Secara tehnikal, $1,800 masih tetap merupakan level yang kritikal secara psikologis untuk diperhatikan. Sementara itu sampai harga emas bergerak naik ke atas $1,835 per ons, harga emas memiliki peluang yang sama untuk naik atau turun.

“Support” terdekat menunggu di $1,786 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,776 dan kemudian $1,758. “Resistance” terdekat menunggu di $1,816 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,850. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 26 November 2021

Rekomendasi Emas 25 November 2021: Turun karena Menguatnya USD

PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Harga emas turun pada perdagangan sesi AS hari Rabu karena menguatnya dollar AS. Pergerakan naik harga emas dengan cepat memudar dan memerlukan kekuatan baru segera untuk menghindari kerusakan tehnikal jangka pendek terjadi dan untuk mempertahankan tren naik harga emas tetap ada di grafik batang harian.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $7.40 ke $1,782.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.10 ke $23.535 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Dari data ekonomi AS, perekonomian AS di kuartal ketiga bertumbuh kurang daripada yang diperkirakan. Departeman Perdagangan AS mengatakan bahwa GDP AS kuartal ketiga hanya bertumbuh 2.1% lebih rendah daripada yang diperkirakan pertumbuhan sebesar 2.2%, dan sedikit lebih besar dari pada perkiraan sebelumnya.

Durable Goods Order AS bulan Oktober turun 0.5% setelah penurunan 0.2% di bulan September, jauh lebih rendah daripada yang diperkirakan, penambahan sebesar 0.2%.

Sementara itu klaim pengangguran AS turun sebesar 71.000 ke 199.000, turun dari perkiraan yang telah direvisi sebesar 268.000. Data ini lebih baik daripada yang diperkirakan di 268.000 yang mendorong naik dollar AS sehingga menekan turun harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,758 dan kemudian $1,750. “Resistance” terdekat menunggu di $1,796 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,812. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

 

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800