English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 23 November 2021

Banyak Resiko Menjelang Harga Mengarah ke $1,900.

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di ketinggian $1,866, harga emas sempat naik ke ketinggian beberapa bulan di $1,877 pada awal minggu lalu, namun selanjutnya tertekan turun kembali dengan menguatnya dollar AS. Pada akhir minggu harga emas turun ke $1,846 dengan turunnya harga minyak mentah ke $75 dan naiknya dollar AS karena naiknya yields treasury AS dan munculnya arus safe-haven dengan sentimen pasar yang risk-off. Harga emas turun 0.69% dalam sehari pada hari Jumat minggu lalu dan 1% dalam seminggu.

Salah satu event utama yang sedang diperhatikan pasar dengan seksama adalah siapakah Gubernur the Fed yang baru yang akan terpilih? Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

Baca Juga :

Jika Brainard yang terpilih, emas akan naik lebih tinggi dengan reaksi awal ekspektasi kenaikan tingkat bunga oleh the Fed akan terdorong mundur lebih jauh. Namun jika Powell yang dipilih kembali, tidak berarti emas akan mengalami aksi jual yang dramatis. Masih ada kemungkinan resiko naik.

Biar bagaimanapun terpilihnya Brainard akan menimbulkan ketidakpastian yang baru di pasar. Dan pasar tidak suka dengan ketidakpastian. Penunjukan Brainard ditengah akan segera dilakukannya perubahan kebijakan moneter akan mengakibatkan meningkatnya ketidakpastian yang tidak dapat diterima oleh pasar.

Hal lainnya pada minggu ini adalah liburan trading dimana pasar akan menurun aktifitasnya untuk merayakan liburan Thanksgiving AS. Kelihatannya tidak aka nada tren baru pada minggu ini kecuali jika terjadi kejutan dengan terpilihnya Brainard. Kalau tidak, maka harga emas akan mandek di pola konsolidasi.

Setiap tarikan turun terhadap harga emas akan dipandang sebagai kesempatan untuk membeli. Sementara dorongan turun bisa muncul, namun resiko dalam pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan tingginya inflasi dan melemahnya dollar AS serta yields riil yang tetap negatif besar, akan membuat penurunan harga emas dipandang sebagai kesempatan untuk membeli diharga yang baik.

Rentang harga emas pada minggu ini kemungkinan akan berada antara $1,840 dan $1,890 per ons. Harga emas bisa naik dan mengetes area $1,890 dan kembali turun ke $1,840 yang merupakan level kunci yang kuat. Apabila harga emas gagal bertahan di $1,840, maka bisa terjadi penurunan lebih lanjut.

Dengan akan berakhirnya tahun 2021, para trader akan memindahkan perhatiannya dari kenaikan tingkat bunga dan fokus lebih banyak kepada pertumbuhan. The Fed bisa membuat kesalahan dengan menghapuskan akomodasi moneter ini. Memasuki bulan Januari tahun depan, laporan inflasi akan menjadi isu yang besar. Emas akan bisa mendapatkan dukungan yang kuat disini.

Sampai bulan depan, emas cenderung membuat pergerakan ke arah $1,900 per ons dengan investor kembali ke emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi ditengah pelarian terhadap keamanan karena naiknya kasus Covid di Eropa dan ECB yang dovish. Emas bisa mendapatkan dukungan naik disini.

Di AS liburan Thanksgiving sudah menjadi kebiasaan untuk berterimakasih terhadap retailer dan membeli barang-barang mereka. Konsumsi sudah besar dan akan bisa meningkat. Laporan – laporan mengenai belanja kemungkinan akan baru muncul minggu berikutnya, namun liburan berarti kebanyakan data akan sudah dikeluarkan pada hari Rabu.

Durable Goods Orders untuk bulan Oktober akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal keempat. Angka inti yang mengeluarkan data pertahanan adalah angka yang paling signifikan dimana pada bulan September muncul sehat di 0.8% dan di bulan Oktober kemungkinan sama sehatnya.

Para ekonom memperkirakan update dari GDP kuartal ketiga akan menunjukkan upgrade dari angka lemah 2% pertahun yang semula dilaporkan.

Data yang terpenting adalah risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai keputusan mereka pada bulan ini yang bisa menggoncang pasar. Risalah ini akan bisa memberikan penerangan mengenai keputusan tapering dan kesiapan bank sentral AS untuk mempercepat proses pengurangan pembelian obligasi. Setiap petunjuk mengenai waktu dari kenaikan tingkat bunga juga kritikal.

Investor juga akan memperhatikan usaha Demokrat dalam meloloskan undang – undang belanja yang massif senilai $1.85 triliun yang diperkirakan akan harus turun nilainya agar tercapai kompromi yang diinginkan.

Terakhir, Biden akan mengumumkan kepala Federal Reserve yang baru. Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,839 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,873 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 22 November 2021

Banyak Resiko Menjelang Harga Mengarah ke $1,900.

 

Rifan Financindo - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di ketinggian $1,866, harga emas sempat naik ke ketinggian beberapa bulan di $1,877 pada awal minggu lalu, namun selanjutnya tertekan turun kembali dengan menguatnya dollar AS. Pada akhir minggu harga emas turun ke $1,846 dengan turunnya harga minyak mentah ke $75 dan naiknya dollar AS karena naiknya yields treasury AS dan munculnya arus safe-haven dengan sentimen pasar yang risk-off. Harga emas turun 0.69% dalam sehari pada hari Jumat minggu lalu dan 1% dalam seminggu.

Salah satu event utama yang sedang diperhatikan pasar dengan seksama adalah siapakah Gubernur the Fed yang baru yang akan terpilih? Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

Baca Juga :

Jika Brainard yang terpilih, emas akan naik lebih tinggi dengan reaksi awal ekspektasi kenaikan tingkat bunga oleh the Fed akan terdorong mundur lebih jauh. Namun jika Powell yang dipilih kembali, tidak berarti emas akan mengalami aksi jual yang dramatis. Masih ada kemungkinan resiko naik.

Biar bagaimanapun terpilihnya Brainard akan menimbulkan ketidakpastian yang baru di pasar. Dan pasar tidak suka dengan ketidakpastian. Penunjukan Brainard ditengah akan segera dilakukannya perubahan kebijakan moneter akan mengakibatkan meningkatnya ketidakpastian yang tidak dapat diterima oleh pasar.

Hal lainnya pada minggu ini adalah liburan trading dimana pasar akan menurun aktifitasnya untuk merayakan liburan Thanksgiving AS. Kelihatannya tidak aka nada tren baru pada minggu ini kecuali jika terjadi kejutan dengan terpilihnya Brainard. Kalau tidak, maka harga emas akan mandek di pola konsolidasi.

Setiap tarikan turun terhadap harga emas akan dipandang sebagai kesempatan untuk membeli. Sementara dorongan turun bisa muncul, namun resiko dalam pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan tingginya inflasi dan melemahnya dollar AS serta yields riil yang tetap negatif besar, akan membuat penurunan harga emas dipandang sebagai kesempatan untuk membeli diharga yang baik.

Rentang harga emas pada minggu ini kemungkinan akan berada antara $1,840 dan $1,890 per ons. Harga emas bisa naik dan mengetes area $1,890 dan kembali turun ke $1,840 yang merupakan level kunci yang kuat. Apabila harga emas gagal bertahan di $1,840, maka bisa terjadi penurunan lebih lanjut.

Dengan akan berakhirnya tahun 2021, para trader akan memindahkan perhatiannya dari kenaikan tingkat bunga dan fokus lebih banyak kepada pertumbuhan. The Fed bisa membuat kesalahan dengan menghapuskan akomodasi moneter ini. Memasuki bulan Januari tahun depan, laporan inflasi akan menjadi isu yang besar. Emas akan bisa mendapatkan dukungan yang kuat disini.

Sampai bulan depan, emas cenderung membuat pergerakan ke arah $1,900 per ons dengan investor kembali ke emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi ditengah pelarian terhadap keamanan karena naiknya kasus Covid di Eropa dan ECB yang dovish. Emas bisa mendapatkan dukungan naik disini.

Di AS liburan Thanksgiving sudah menjadi kebiasaan untuk berterimakasih terhadap retailer dan membeli barang-barang mereka. Konsumsi sudah besar dan akan bisa meningkat. Laporan – laporan mengenai belanja kemungkinan akan baru muncul minggu berikutnya, namun liburan berarti kebanyakan data akan sudah dikeluarkan pada hari Rabu.

Durable Goods Orders untuk bulan Oktober akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal keempat. Angka inti yang mengeluarkan data pertahanan adalah angka yang paling signifikan dimana pada bulan September muncul sehat di 0.8% dan di bulan Oktober kemungkinan sama sehatnya.

Para ekonom memperkirakan update dari GDP kuartal ketiga akan menunjukkan upgrade dari angka lemah 2% pertahun yang semula dilaporkan.

Data yang terpenting adalah risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai keputusan mereka pada bulan ini yang bisa menggoncang pasar. Risalah ini akan bisa memberikan penerangan mengenai keputusan tapering dan kesiapan bank sentral AS untuk mempercepat proses pengurangan pembelian obligasi. Setiap petunjuk mengenai waktu dari kenaikan tingkat bunga juga kritikal.

Investor juga akan memperhatikan usaha Demokrat dalam meloloskan undang – undang belanja yang massif senilai $1.85 triliun yang diperkirakan akan harus turun nilainya agar tercapai kompromi yang diinginkan.

Terakhir, Biden akan mengumumkan kepala Federal Reserve yang baru. Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,839 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,873 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 19 November 2021

Koreksi Turun Normal & Aksi Ambil Untung

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas turun pada perdagangan sesi AS hari Kamis kemarin. Penyebabnya sebagian karena tarikan koreksi yang normal dan aksi ambil untung dari para traders futures jangka pendek. Selain itu, jatuhnya harga minyak mentah WTI mendorong turun harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $11.80 ke $1,858.40 per troy ons. Sementara itu perak Comex bulan Desember turun $0.022 ke $25.145 per ons.

Setelah penurunan tajam pada hari Rabu, yields treasury obligasi AS 10 tahun yang merupakan benchmark, tetap tidak naik berada di 1.6% pada hari Kamis. Hal ini membuat dollar AS sulit menemukan permintaan. Selain itu, pergerakan yang positip di sentimen pasar membuat dollar AS tidak bisa mengatasi rival matauang bersama Eropa yang lebih beresiko. S&P berjangka terakhir naik 0.25% secara basis harian, yang menunjukkan arus resiko kemungkinan terus mendominasi pasar setelah pembukaan Wall Street dimulai.

Baca Juga :

Data dari AS menunjukkan pada hari Kamis bahwa Initial Jobless Claims turun ke 268.000 meskipun sedikit lebih buruk daripada ekspektasi pasar di 260.000. Terlebih lagi, Philadelphia Fed Manufacturing Index membaik tajam ke 39 di bulan November dari sebelumnya 23.8 di bulan Oktober. Meskipun demikian, indeks dollar AS tetap berada pada teritori negatip di bawah 96.00 setelah rilis data AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,851 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,839 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,879 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 18 November 2021

Naik karena Banyak Pembeli di Bawah Masuk.

 PT Rifan Financindo Berjangka

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Para pembeli emas yang membuat harga emas naik, masuk membeli posisi baru di harga bawah ketika harga emas sempat turun. Ini menunjukkan pasar yang kuat. Emas sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi tetap menjadi elemen bullish utama di pasar pada saat ini.

Harga emas bertahan di ketinggiannya dengan munculnya data perumahan AS, home construction, yang melemah pada bulan lalu. Housing Starts AS turun 0.7% ke 1.52 juta unit pada bulan lalu. Data ini lebih lemah dari yang diperkirakan sebesar 1.58 juta unit.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $11.80 ke $1,865.60 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.271 ke $25.205 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Fokus para trader saham masih tetap pada laporan penghasilan perusahaan yang bagus-bagus.

Selain itu, belanja liburan sedang datang yang membuat para investor dan pebisnis berada pada sentimen yang baik. Meskipun demikian, pasar sedang berhenti sejenak karena kekutiran akan inflasi dan keprihatinan akan naiknya kembali kasus Covid – 19, di Asia dan Eropa.

“Support” terdekat menunggu di $1,851 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,879 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 17 November 2021

Sedikit Turun Setelah Melanjutkan Kenaikan

 

PT Rifan Financindo - Harga emas pada awalnya naik lagi dan menyentuh ketinggian selama 5 bulan di $1,877.60 pada awal perdagangan sesi AS hari Selasa. Pergerakan naik harga emas tetap berada dalam kontrol tehnikal yang kuat ditengah tren naik jangka pendek yang terjadi dengan kokoh.

Namun harga emas berbalik turun dari ketinggiannya meskipun masih memegang keuntungan yang mendekati ketinggian 5 bulan dengan para konsumen membelanjakan uangnya lebih banyak dari pada yang diperkirakan di bulan Oktober.

Retail Sales AS naik 1.7% bulan lalu, data ini mengatasi yang diperkirakan di 1.3% secara signifikan dan juga dari angka bulan September sebesar 0.8%.

Baca Juga :

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $10.50 ke $1,851.70 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.36 ke $25.455 per ons.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham sempat berhenti sebentar dengan para trader dan investor sedang mempertimbangkan laporan penghasilan perusahaan yang positip versus naiknya inflasi dan naiknya kasus Covid 19 di Asia, Eropa dan sebagian wilayah AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,848 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,861 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 16 November 2021

Tertekan Turun karena USD Berbalik Menguat

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas tertekan turun karena berbalik naiknya dollar AS, di tengah pergerakan naik sebelumnya karena ketakutan akan naiknya inflasi yang problematik.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $2 ke $1,863 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.046 ke $25.30 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah menguat ketika perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor sedang mempertimbangkan aspek bullish karena bagusnya laporan-laporan penghasilan perusahaan AS dibandingkan dengan implikasi bearish dari meningkatnya tekanan inflasi.

Baca Juga :

Elemen yang mengkuatirkan pasar adalah naiknya kasus Covid – 19 di Cina dan sebagian di Eropa. Beberapa negara telah kembali mengenakan restriksi terhadap bisnis dan kegiatan publik yang bisa membuat turun pertumbuhan ekonomi.

Dalam perdagangan sesi AS selanjutnya, dollar AS berbalik menguat dengan Empire State manufacturing survey yang merupakan indeks kondisi bisnis secara umum muncul dengan kenaikan yang tajam ke 30.9 untuk bulan November, naik signifikan dari angka 19.8 di bulan November dan di atas dari yang diperkirakan sebesar 22.1. Hal ini menambah tekanan terhadap harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati maka selesai.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews 

Senin, 15 November 2021

Akankah Memicu Rally Lebih Besar ke $1,900?

 PT Rifan

PT Rifan - Setelah naik dari $1,768 ke $1818 memulai minggu lalu – karena setelah pertemuan FOMC ternyata the Fed tidak se hawkish seperti yang diperkirakan sebelumnya – harga emas melanjutkan kenaikannya. Harga emas naik dan mendekati ketinggian beberapa bulan di $1,866 di awal perdagangan sesi AS hari Kamis minggu lalu dengan para trader dan investor berebut mengambil assets keras seperti emas karena meningkatnya ketakutan akan inflasi harga yang problematik. Mengakhiri perdagangan hari Jumat minggu lalu, harga emas tetap bertahan di $1,866.

Setelah terjadi “breakout” ke atas $1,850 per ons, emas bisa siap naik lebih tinggi lagi. Namun pertama-tama, emas harus bisa terus bertahan di atas level ini.

Inflasi yang semakin cepat telah meningkat ke ketinggian selama tiga dekade di AS dan telah mendorong harga emas naik hampir 3% pada minggu lalu sehingga emas berjangka kontrak bulan Desember di Comex terakhir diperdagangkan di $1,866.00.

Baca Juga :

Pasar sudah mulai memegang kenyataan bahwa inflasi akan berlangsung lebih lama. Akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membetulkan isu rantai supply yang disebabkan oleh pandemik, semua stimulus yang telah dikeluarkan dan ber ton-ton permintaan yang tertunda.

Semua mata akan tertuju kepada rentang harga $1,835 – $1,875. Pergerakan harga emas menembus ke bawah $1,835 bisa memberikan indikasi bahwa rally harga emas sekarang ini sudah berakhir. Sebaliknya pergerakan naik menembus ke atas $1,875 bisa memicu pergerakan naik selanjutnya ke arah $1,900-25

Dalam jangka panjang sampai akhir tahun ini harga emas bisa naik ke arah $2,000 per ons. Begitulah pembelian secara tehnikal bekerja. Apabila batas atas dari rentang harga tertembus, orang akan ketakutan ketinggalan kereta, yang akan memicu pembelian yang lebih banyak.

Jalan ke arah $1,900 sangat jelas sekarang. Setiap penurunan ke bawah $1,800 bisa dilihat sebagai kesempatan membeli dengan harga yang bagus. Kita tinggal perlu menunggu bank-bank masuk dan membuat lindung nilai dengan membeli emas. Prospek untuk beberapa bulan di tahun 2022 sangat bagus. Bisa terjadi rally harga emas pada akhir tahun yang akan berlanjut ke bulan Januari dan Februari tahun depan.

Dari Amerika Serikat, kemampuan beli dari konsumen AS sebagaimana dengan yang terefleksi dari angka Penjualan Ritel, tidak dapat dianggap enteng. Bertolak belakang dengan survey yang menunjukkan melemahnya sentimen konsumen AS, orang Amerika terlihat membanjiri tempat-tempat belanja sebelum tiba Black Friday. Diperkirakan terjadi kenaikan sebesar 0.7% dalam konsumsi AS bulan Oktober, mengulangi kenaikan yang sehat di bulan September.

Meningkatnya konsumsi berarti menguatnya ekonomi dan naiknya inflasi yang bisa membuat the Fed mempertimbangkan untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter lebih cepat daripada yang direncanakan.

Para pejabat the Fed akan berbicara sepanjang minggu ini, mereka juga akan berkomentar tentang konsumsi AS dan data inflasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800