English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 18 Oktober 2019

Bursa Wall Street Naik Terdorong Saham Netflix dan Morgan Stanley



Rifan Financindo - Bursa Saham AS naik pada hari Kamis (17/10) setelah hasil pendapatan yang kuat dari perusahaan seperti Netflix dan Morgan Stanley. Kesepakatan Brexit Uni Eropa dan Inggris juga memberikan dukungan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 23,90 poin, atau 0,1% menjadi ditutup pada 27.025,88 setelah naik sebanyak 110,18 poin pada hari sebelumnya.

Indeks S&P 500 naik 0,3% menjadi 2.997,95.

Indeks Nasdaq naik 0,4% menjadi 8.156,85.

Saham Netflix naik 2,5% setelah perusahaan streamer video itu memposting penghasilan yang melampaui ekspektasi analis. Perusahaan melaporkan peningkatan yang lebih besar dari perkiraan pelanggan berbayar internasional, yang mengurangi kerugian besar pelanggan domestik.


Baca Juga :

Morgan Stanley juga mendapat dorongan dari angka kuartalannya, ditutup 1% lebih tinggi. Hasil bank mendapat dorongan dari perdagangan yang lebih kuat dari yang diperkirakan dan pendapatan konsultasi.

Secara keseluruhan, musim pendapatan perusahaan dimulai dengan awal yang solid. Lebih dari 78% dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan telah melampaui ekspektasi penghasilan analis, menurut FactSet.

Saham juga naik setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan “kami memiliki kesepakatan Brexit baru yang hebat” melalui Twitter. Dia meminta anggota parlemen Inggris untuk mendukung kesepakatan ketika diajukan ke Parlemen pada hari Sabtu. Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker tweeted bahwa kesepakatan itu “adil dan seimbang”.

Namun ini bukan kesepakatan yang final. Parlemen Inggris harus menyetujui kesepakatan sebelum dapat diimplementasikan.

Meskipun demikian, pasar menguat pada laporan Brexit, karena kesepakatan itu menghapus beberapa ketidakpastian investor di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi global. Pada hari Rabu, data penjualan ritel AS yang lemah secara tak terduga memicu kekhawatiran tentang kemungkinan resesi.

Data ekonomi global menunjuk ke pertumbuhan yang lebih lambat, sementara sektor manufaktur A.S sudah berkontraksi. Di antara kekhawatiran terbesar yang mengganggu pasar adalah perang perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung.

Cina menekankan hari ini bahwa AS harus menghapus tarif agar kedua negara mencapai kesepakatan akhir tentang perdagangan. Kedua raksasa ekonomi telah terlibat dalam sengketa perdagangan selama lebih dari satu tahun, dengan masing-masing negara menerapkan tarif barang bernilai miliaran dolar dari yang lain.

Bahkan dengan Brexit tampak menjanjikan dan kesepakatan perdagangan dengan China dalam beberapa kemajuan, beberapa investor ragu akan peluang untuk saham sepanjang tahun tanpa bantuan lebih dari Federal Reserve. CNBC melaporkan pada hari Kamis bahwa The Fed akan segera menghentikan siklus penurunan suku bunga terbaru, tergantung pada data ekonomi dan pembicaraan perdagangan China. Jeda itu lebih mungkin terjadi setelah pertemuan Oktober.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pergerakan bursa Wall Street selanjutnya akan mencermati terus laporan pendapatan para emitennya, perkembangan perang dagang AS-China, juga sentimen seputar keputusan suku bunga The Fed. Jika muncul sentimen positif akan menguatkan bursa AS dan sebaliknya. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 17 Oktober 2019

Rupiah Kamis Pagi Melemah Tipis ke Rp14.173/USD; Dollar Tertekan Data Retail Sales



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (17/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah tipis, sementara dollar AS di pasar Asia turun terbatas setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,03% ke level Rp 14.173 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.169.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.175, kemudian bergerak kuat ke Rp14.170, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.173. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak masih menurun di pasar uang Asia setelah tertekan oleh lemahnya data US retail sales serta penguatan pound sterling.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 97,99, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,00.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat 0,09% atau 7,479 poin ke level 6.176,768, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif setelah Wall Street semalam melemah.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini masih menguat, dengan dollar di pasar Asia cenderung masih tertekan. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.185. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 16 Oktober 2019

Rupiah Rabu Pagi Melemah ke Rp14.188/USD; Dollar di Asia Menanjak



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (16/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia dalam agak menanjak setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% ke level Rp 14.188 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.165.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.175, kemudian bergerak lemah ke Rp14.192, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.165. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak agak rebound di pasar uang Asia setelah melemah karena penguatan pound sterling di tengah optimisme pasar tentang negosiasi Brexit yang segera deal.

Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 98,34, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,29.

Sementara itu, IHSG Rabu di sesi pertama, terpantau menguat 0,23% atau 14,034 poin ke level 6.172,781, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif oleh meredanya optimisme persepakatan dalam pembicaraan dagang antara AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat kembali, dengan dollar di pasar Asia dalam rebound teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.185. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 15 Oktober 2019

Optimisme Perdagangan AS-China Mereda, Apa Penyebabnya?



Rifan Financindo - Pada akhir pekan kemarin tercapai kesepakatan parsial perdagangan AS-China.

Trump mengumumkan perjanjian perdagangan parsial yang akan membahas masalah kekayaan intelektual dan jasa keuangan, bersama dengan pembelian produk pertanian senilai sekitar $ 40 miliar hingga $ 50 miliar oleh China.

Untuk bagiannya, AS mengatakan akan menunda kenaikan tarif minggu ini atas produk-produk China senilai $ 250 miliar dari 25% menjadi 30%. Batas waktu tarif berikutnya adalah 15 Desember.


Baca Juga :

Namun optimisme perdagangan tersebut mulai memudar. China menginginkan putaran pembicaraan lain sebelum menandatangani apa yang oleh Presiden Donald Trump pekan lalu disebut sebagai fase pertama dari kesepakatan perdagangan antara kedua negara.

Tidak jelas apakah pembicaraan perdagangan tambahan akan dilakukan di Washington atau Beijing, tetapi delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He dapat dikirim sebelum akhir bulan untuk menyelesaikan fase pertama dari perjanjian perdagangan.

Bloomberg News pertama kali melaporkan berita itu dan mengatakan dalam laporannya bahwa China juga ingin AS membatalkan kenaikan tarif yang dijadwalkan untuk Desember.

Tetapi sementara Trump menyebut hasil pembicaraan sebagai keberhasilan, media pemerintah Cina mengatakan “kemajuan substansial” telah dibuat. Juga tidak menyebut tahap satu sebagai “kesepakatan”, juga hanya sedikit menyebutkan pembelian produk pertanian.

Akankah berita ini menjadi sentimen negatif yang kembali memunculkan kekhawatiran perang dagang yang tidak berhenti dan terus berlanjut? Jika ya, maka diperkirakan akan menekan pasar global. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 14 Oktober 2019

Rupiah Awal Pekan Pagi Menguat ke Rp14.118/USD; Perkasa di Hari Ketiganya



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (14/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau berlanjut menguat, memasuki hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah tertekan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,07% ke level Rp 14.118 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.128.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.115, kemudian bergerak lemah ke Rp14.140, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.118. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar tampak rebound di pasar uang Asia di tengah persepakatan parsial dalam pembicaraan dagang antara AS – China.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 98,42, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,30.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau menguat 0,66% atau 40,605 poin ke level 6.145,851, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat di antara berita persepakatan parsial dalam pembicaraan dagang antara AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah kembali, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.185. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 11 Oktober 2019

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas di Tengah Perundingan Dagang AS-China

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berbalik arah (rebound) pada perdagangan saham hari ini. Kelanjutan negosiasi dagang AS-China masih akan membebani laju indeks.

Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer didampingi Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan bertemu pada hari ini di Washington, AS.

PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai indeks hanya akan menguat terbatas di pasar saham. "Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas di support 6.003-6.013 dan resistance 6.039-6.055," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019).


Baca Juga :

Di tengah penguatan itu, pihaknya merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas Wiliam Suryawijaya menyebutkan IHSG kini terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya.

"Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji. IHSG bakal menguat di rentang 5990 - 6123," ujarnya.

Menurutnya, saham cuan hari ini ialah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), hingga saham PT Astra International Tbk (ASII).

Penutupan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan ini, setelah pada sesi pertengahan perdagangan IHSG sempat ke zona hijau. Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (10/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 5,51 poin atau 0,09 persen ke level 6.023,64. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,14 persen ke posisi 933,42.

Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 187 saham menguat dan 150 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 492.988 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 229,6 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.152.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor perkebunan yang turun 0,77 persen, disusul sektor barang konsumsi turun 0,63 persen dan sektor perdagangan yang turun 0,61 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat diantaranya sektor konstruksi yang naik 0,87 persen, pertambangan menguat 0,73 persen dan sektor aneka industri naik 0,53 persen.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menyeret IHSG anjlok antara lain OPMS yang turun 24,88 persen ke Rp 308 per saham, SUPR turun 24,07 persen ke Rp 3.250 per saham dan MREI turun 20 persen ke Rp 4.940 per saham.

Saham-saham yang menguat antara lain KICI naik 25 persen ke Rp 340 per saham, SLIS naik 24,54 persen ke Rp 406 per saham dan TRAM naik 20,41 persen ke Rp 118 per saham. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 10 Oktober 2019

Rupiah Kamis Jelang Siang Rebound ke Rp14.154/USD; Dollar di Asia Terseok



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (10/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound menguat, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi jelang siang ini menguat 0,11% ke level Rp 14.154 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.170.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.175, kemudian bergerak kuat ke Rp14.130, dan terakhir menjelang siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.154. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar tampak terseok di pasar uang Asia setelah menguat sebelumnya di tengah kabar buntunya pembicaraan dagang antara AS – China.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 98,98, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,12.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat 0,20% atau 14,928 poin ke level 6.042,836, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat di antara berita bahwa Trump akan berikan konsesi buat Huawei.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik melemah, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.223. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800