English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 30 September 2019

Bursa Asia Bergerak Lemah; Data Manufaktur China Menjadi Perhatian



Rifanfinancindo - Bursa Saham Asia diperdagangkan lebih rendah pada Senin pagi (30/09) terpengaruh pelemahan bursa Wall Street akibat rencana pembatasan investasi AS terhadap China. Investor juga menunggu rilis data manufaktur China yang dirilis pagi ini.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,36% karena saham Softbank Group anjlok 2,99%. Topix juga turun 0,54%.

Indeks Kospi Korea Selatan juga menurun 0,14%.


Baca Juga :

Indeks ASX 200 Australia diperdagangkan sebagian besar datar karena sektor-sektor tersebut beragam.

Perkembangan pada perdagangan AS-China juga akan dipantau. Gedung Putih sedang mempertimbangkan pembatasan investasi AS di China, menurut sumber CNBC. Itu termasuk kemungkinan memblokir semua investasi Amerika di perusahaan-perusahaan China, kata sumber itu.

Negosiator perdagangan utama Beijing, Liu He, diperkirakan akan memimpin delegasi negaranya ke Amerika Serikat satu minggu setelah Libur Nasional China.

Sementara itu, investor menunggu rilis Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur resmi China, yang diperkirakan akan keluar sekitar pukul 9:00 pagi HK / SIN. Data Caixin / Markit juga akan keluar pada jam 9:45 HK / SIN. Itu bisa menawarkan petunjuk tentang dampak perang perdagangan yang sedang berlangsung antara Beijing dan Washington di Cina.

Anheuser-Busch InBev’s Budweiser APAC, diperkirakan akan membuat debut publiknya di Hong Kong pada hari Senin, dengan latar belakang protes yang telah berlangsung berbulan-bulan di kota tersebut. IPO ini adalah yang terbesar kedua di tahun 2019, dengan harga saham minggu lalu di level terendah dari kisaran yang diharapkan.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia akan mencermati data manufaktur China yang dirilis pagi ini, yang jika terealisir lemah akan semakin menekan bursa Asia. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 27 September 2019

Rupiah Jumat Pagi Merosot ke Rp14.195/USD; Dollar Asia di 2 Tahun Tertingginya



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir pekan Jumat pagi ini (27/09), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah kembali, memasuki hari kelimanya, sementara dollar AS di pasar Asia terus menanjak setelah menguat 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,12% ke level Rp 14.195 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.178.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.185, kemudian bergerak lemah ke Rp14.198, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.195. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar sempat menyentuh 2 tahun tertingginya dan di pasar uang Asia masih menguat sebagai safe haven currency di tengah tensi geopolitik dan suramnya prospek ekonomi kawasan Eropa.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 98,21, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,13.



Baca Juga :
Sementara itu, IHSG Jumat di sesi pertama, terpantau melemah 0,48% atau -29,990 poin ke level 6.199,521, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed mencermati hasil pertemuan pembicaraan dagang AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini perkasa lagi, dengan dollar di pasar Asia melanjutkan rally-nya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.200. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 26 September 2019

Rupiah Kamis Siang Stagnan di Rp14.150/USD; Dollar Asia Koreksi Teknikal



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis siang ini (26/09), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau stagnan, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi setelah menanjak cepat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini stabil 0,00% ke level Rp 14.150 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.150 juga.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil di Rp 14.150, kemudian bergerak lemah ke Rp14.175, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.150 kembali. Stabilnya rupiah terjadi di antara mulai kondusifnya situasi beberapa kota, sementara dollar di pasar uang Asia terkoreksi signifikan setelah menguat oleh munculnya harapan progress baru dalam negosiasi dagang AS – China.

Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini merosot ke level 98,87, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,04.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat 0,47% atau 43,505 poin ke level 6.189,909, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed di tengah harapan baru pembicaraan dagang AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini agak stagnan, dengan dollar di pasar Asia mengalami koreksi teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.165. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 25 September 2019

IHSG Diperkirakan Menguat Usai Aksi Demo

Pembukaan-Saham 
 
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan rebound (bergerak naik) usai tertekan di pasar saham pada perdagangan hari ini.

Riset dari Reliance Sekuritas mengungkapkan, meski situasi politik dalam negeri belakangan tak kondusif, indeks masih berpeluang naik pada hari ini.

Kendati begitu, tren penguatan indeks lebih bersifat terbatas. Performa IHSG diperkirakan akan positif di rentang support-resistance di level 6.100-6.220.
Baca Juga :
Setali tiga uang, Riset KGI Sekuritas menjabarkan, konsolidasi IHSG selama lebih dari tiga hari telah mencapai daerah oversold (jenuh jual). Sebabnya, IHSG akan naik untuk hari ini.

"Indeks masuk daerah oversold, penurunan terbatas akumulasi buy untuk rebound. IHSG akan bergerak 6.110-6.250," papar riset tersebut Rabu (25/9/2019).

Sejumlah saham rekomendasi dari mereka ialah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sementara itu, pihak Reliance Sekuritas meminta investor agar mengoleksi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), serta saham PT Astra International Tbk (ASII). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 24 September 2019

Rupiah Melemah karena Tekanan Eksternal

Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS

Rifan Financindo - Nilai tukar rupiah bergerak melemah pada Perdagangan Selasa ini.  Rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.105 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (24/9/2019), rupiah dibuka di angka 14.080 per dolar AS, menguat tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.085 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke 14.100 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.080 per dolar AS hingga 14.100 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 2,02 persen.


Baca Juga :
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.099 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada id angka 14.077 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan. "Untuk hari ini rupiah kemungkinan masih akan melemah dipicu data eksternal yang masih belum kondusif," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara.

Pada pekan lalu, delegasi setingkat wakil menteri dari pihak AS dan China menggelar perundingan di Washington guna merumuskan dasar untuk negosiasi tingkat tinggi yang rencananya akan digelar pada bulan depan.

Rencananya pasca menggelar negosiasi dagang, delegasi China akan mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska. Namun, rencana kunjungan tersebut dibatalkan dan delegasi China kembali ke negaranya lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Pembatalan tersebut disebabkan keputusan Donald Trump yang menolak perjanjian perdagangan secara parsial dengan China. Pelaku pasar pun mulai mempertanyakan potensi dicapainya kesepakatan dagang dalam waktu dekat.

Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.040 per dolar AS hingga 14.105 per dolar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 23 September 2019

Rupiah Senin Siang Terkoreksi ke Rp14.080/USD; Dollar Asia Beringsut Turun



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin siang ini (23/09), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia beringsut turun setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,18% ke level Rp 14.080 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.055.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.073, kemudian bergerak lemah ke Rp14.080, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.080. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia turun terbatas setelah menguat karena disokong situasi ketidakpastian arah pembicaraan dagang AS – China.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 98,46, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,51.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau melemah 0,29% atau 18,169 poin ke level 6.213,304, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed dengan pasar fokus kepada perkembangan negosiasi dagang AS – China berikutnya.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia terkoreksi secara teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.905 – Rp 14.150. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 20 September 2019

9 Sektor di Zona Hijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.253,63

[MARKET REVIEW] Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguatpada pembukaan saham jelang akhir pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor berada di berada zona merah dan sisanya yang berada di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (20/9/2019), IHSG naik tipis 4,50 poin atau 0,07 persen ke level 6.248,97. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus menguat 9,56 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.253,63.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,15 persen ke posisi 983,88. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Baca Juga :

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.256,82 dan terendah di 6.248,58.

Sebanyak 118 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 44 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 13.711 kali dengan volume perdagangan 227,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 113 miliar.

Investor asing jual saham Rp 5,81 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.082.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor berada di berada zona merah yaitu sektor aneka industri yang turun 0,3 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik 0,70 persen. Diikuti sektor pertambangan naik 0,38 persen dan sektor konstruksi naik 0,17 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mengerek IHSG naik antara lain PSDN melonjak 21,21 persen ke Rp 200 per saham, APEX naik 9,09 persen ke Rp 600 per saham, dan PALM naik 8,7 persen persen ke Rp 250 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain HOME yang turun 8,85 persen ke Rp 104 per saham, VINS turun 6,62 persen ke Rp 127 per saham dan JSKY turun 5,23 persen ke Rp 8,15 per saham. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800