English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 23 September 2019

Rupiah Senin Siang Terkoreksi ke Rp14.080/USD; Dollar Asia Beringsut Turun



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin siang ini (23/09), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia beringsut turun setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,18% ke level Rp 14.080 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.055.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.073, kemudian bergerak lemah ke Rp14.080, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.080. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia turun terbatas setelah menguat karena disokong situasi ketidakpastian arah pembicaraan dagang AS – China.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini turun tipis ke level 98,46, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 98,51.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau melemah 0,29% atau 18,169 poin ke level 6.213,304, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed dengan pasar fokus kepada perkembangan negosiasi dagang AS – China berikutnya.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia terkoreksi secara teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.905 – Rp 14.150. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 20 September 2019

9 Sektor di Zona Hijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.253,63

[MARKET REVIEW] Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguatpada pembukaan saham jelang akhir pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor berada di berada zona merah dan sisanya yang berada di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan, Jumat (20/9/2019), IHSG naik tipis 4,50 poin atau 0,07 persen ke level 6.248,97. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG terus menguat 9,56 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.253,63.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,15 persen ke posisi 983,88. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Baca Juga :

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.256,82 dan terendah di 6.248,58.

Sebanyak 118 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 44 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 13.711 kali dengan volume perdagangan 227,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 113 miliar.

Investor asing jual saham Rp 5,81 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.082.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor berada di berada zona merah yaitu sektor aneka industri yang turun 0,3 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik 0,70 persen. Diikuti sektor pertambangan naik 0,38 persen dan sektor konstruksi naik 0,17 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mengerek IHSG naik antara lain PSDN melonjak 21,21 persen ke Rp 200 per saham, APEX naik 9,09 persen ke Rp 600 per saham, dan PALM naik 8,7 persen persen ke Rp 250 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain HOME yang turun 8,85 persen ke Rp 104 per saham, VINS turun 6,62 persen ke Rp 127 per saham dan JSKY turun 5,23 persen ke Rp 8,15 per saham. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 19 September 2019

IHSG Dibuka Tertekan, Sektor Aneka Industri Pimpin Pelemahan

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar 
 
Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada pembukaan saham Kamis pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor berada di berada zona hijau dan sisanya yang berada di zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (19/9/2019), IHSG turun tipis 2,45 poin atau 0,04 persen ke level 6.274,17. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih melemah 5,62 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.268,35.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,43 persen ke posisi 987,91. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan sebanyak 117 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 89saham melemah dan 138 saham diam di tempat.

Baca Juga :
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 35.399 kali dengan volume perdagangan 783 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 329 miliar.

Investor asing beli saham Rp 21 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.094.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor berada di berada zona hijau dan sisanya yang berada di zona merah.

Pelemahan terbesar dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 0,89 persen. Diikuti oleh sektor keuangan turun 0,44 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mengerek IHSG naik antara lain GGRP melonjak 17,26 persen ke Rp 985 per saham, POLI naik 16,71 persen ke Rp 1.470 per saham, dan FILM naik 12 persen persen ke Rp 560 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain TFAS yang turun 7,63 persen ke Rp 242 per saham, MTPS turun 5,41 persen ke Rp 1.400 per saham dan ALTO turun 5,26 persen ke Rp 360 per saham.
 
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak ke teritori positif menjelang rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia Kamis ini.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali memprediksi, indeks akan diperdagangkan pada kisaran support 6.222-6.250 dan resistance 6.291-6.304.

Sementara itu, investor akan mengamati (wait and see) terkait keputusan RDG Bank Indonesia pada hari ini. "Investor akan menanti penetapan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia," tuturnya di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Setali tiga uang, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menilai IHSG akan bergerak menghijau menunggu keputusan the Federal Reserve (The Fed).

Menurutnya, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan kembali menurunkan suku bunga acuannya pada akhir pertemuan FOMC hari Rabu atau Kamis dini hari nanti.

"Investor terlihat wait and see sampai Federal Reserve mengakhiri pertemuan kebijakannya Rabu di mana para pejabat diperkirakan akan menurunkan suku bunga lagi," ujarnya.

"Sehingga kami proyeksikan IHSG akan kembali menguat dengan support resitance 6250-6315," lanjut dia. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 18 September 2019

Ini Syarat untuk jadi Pedagang Emas Digital Resmi

Investasi Emas dengan Mudah Lewat Aplikasi Treasury

PT Rifan Financindo - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkapkan alasan kenapa hingga saat ini belum ada pedagang emas digital yang tercatat sebagai penyelenggara fisik emas digital resmi.

Adapun alasan tersebut yakni pedagang emas digital yang mengajukan belum memiliki depositori atau pengelola tempat penyimpanan emas sebesar 20 kg.

Kepala Bappebti Tjahya Widayanti menjelaskan, berdasarkan Peraturan Bappebti Nomor 4 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Emas Digital di Bursa Berjangka, ada 5 syarat yang harus dipenuhi calon penyelenggara emas digital.


Baca Juga :

"Jadi apa beberapa pemain di dalam perdagangan komoditi fisik emas digital ini. Ada bursanya, ada lembaga clearing-nya, ada pedagangnya, ada perantara perdagangannya, kemudian ada pengelola tempat penyimpanan emasnya (depositori)," terangnya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Dia mengatakan, saat ini sudah ada satu perusahaan yang telah mengajukan diri untuk menjadi penyelenggara fisik emas digital. Namun, perusahaan tersebut belum ikut menyertakan pengelola tempat penyimpanan emas atau depositori.

"Nah, kalau misalnya sudah ada pedagangnya, sudah ada bursanya, tapi pengelola tempat penyimpanannya belum ada, ini kan enggak bisa," tegas dia.

"Menurut saya yang paling berat ini di pengelola tempat penyimpanannya, sehingga itu yang menurut saya yang utama yang harus kita bentuk dulu. Harus kita setujui dulu siapa," tambahnya.

Syarat jadi Pedagang Emas Digital
Tjahya menyatakan, ada salah satu persyaratan bagi perusahaan yang mau bermain sebagai pedagang emas digital, yakni harus menyimpan 20 kg emas miliknya di depositori.

Dia pun tak mempermasalahkan bentuk pengajuan depositori oleh calon penyelenggara emas digital. "Yang penting adalah, lembaga depositori ini sudah ada. Urusan dia akan menggandeng orang lain atau entitas lain itu urusan dia," sambungnya.

Oleh karenanya, ia berharap pihak pengaju bisa segera menyertakan keberadaan depositori, yakni pada Oktober 2019. "Mudah-mudahan bulan depan. Malah saya berharap bulan ini sih, tapi enggak apa-apa bulan depan," tandasnya. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 17 September 2019

IHSG Bakal Terkoreksi, Simak Saham Pilihan Ini

IHSG

Rifanfinancindo -Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan di pasar saham. Koreksi mendadak di IHSG kemarin membuka kesempatan untuk bargain hunting.

Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko menilai, investor dapat berburu saham bagus di harga terendah (bargain hunting) untuk sejumlah saham big caps.

Baca Juga :

Saham big caps ialah saham-saham yang terhitung berkapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar. Salah satunya seperti PT Astra International Tbk.

"Siklus ini dapat dimanfaatkan dengan bargaij hunting dan lapis dua pilihan. Kami melihat indeks masih akan tertekan di rentang 6.187-6.259," kata dia dalam risetnya, Selasa (17/9/2019).

Setali tiga uang, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat indeks akan diperdagangkan melemah dalam jangka pendek menengah.

Menurutnya, dari bullish trend, jangka menengah indeks berada di kisaran level 6.170 sebelum berbalik rebound.

"Sehingga secara teknikal kami masih proyeksikan IHSG masih akan mengalami pelemahan dengan support resistance 6170-6263," terang dia.

Rekomendasi Saham
Adapun pada perdagangan hari ini, Lanjar menyebutkan beberapa saham yang laik beli seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Sementara itu, dari Yuganur menganjurkan saham yang beragam seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan saham PT PP Property Tbk (PTPP). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 16 September 2019

7 Hal yang Wajib Dipahami Jika Ingin Berinvestasi

20151113-Ilustrasi Investasi

Rifan Financindo - Tidak jarang kita berpikir untuk melakukan suatu usaha yang dapat membuat uang lebih produktif, namun di sisi lain juga terbentur dengan waktu? Jika ya, maka jawaban yang tepat adalah investasi. Investasi adalah salah satu solusi yang sangat menjanjikan untuk Anda yang ingin mendapatkan pendapatan lebih.

Banyak sekali orang-orang yang bekerja sambil berinvestasi. Tujuannya tentu beragam, yang pasti dengan investasi, proses perencanaan keuangan di masa depan akan lebih mudah.

Banyak sekali keuntungan dari investasi, salah satunya adalah mempersiapkan diri agar tetap mempunyai pendapatan setelah memasuki masa pensiun dari suatu pekerjaan. Namun, perlu diingat, tidak semua investasi dapat memberikan hasil yang memuaskan.

Baca Juga :

Untuk Anda yang baru akan memulai berinvestasi, jangan khawatir, ada banyak jenis-jenis investasi untuk pemula.

Investasi bukan hanya sekadar menanamkan modal tetapi juga salah satu cara menyimpan dana agar tidak habis untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Nah, dengan berinvestasi nilai, maka nilai uang yang dimiliki akan terus meningkat setiap waktunya.

Dalam dunia investasi, tidak ada batasan pengetahuan yang dapat dipelajari seseorang. Investasi menjadi hal yang paling penting dimana memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi keuangan, khususnya di masa yang akan datang.

Saat ini, tidak sedikit orang yang masih enggan untuk berinvestasi, karena merasa penghasilan yang didapat pas-pasan. Akan tetapi, investasi terbaik adalah investasi yang dimulai dari nilai kecil, dilakukan secara konsisten, dan meningkat secara terus menerus. Hal paling penting dalam berinvestasi yaitu menetapkan target dan tujuan dalam berinvestasi.

Nah, berikut ini kami akan memberikan ulasan mengenai 7 hal yang harus diperhatikan sebelum memulai berinvestasi. Apa saja? Berikut ulasannya, seperti dikutip dari TunaiKita:

7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Berinvestasi

1. Pahami Terlebih Dahulu
Sebelum mulai berinvestasi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari terlebih dahulu apa itu investasi. Terutama untuk para pemula dan belum ada pengalaman berinvestasi.

Untuk itu, banyak-banyaklah membaca referensi. Baik itu dari buku, majalah, ataupun bersumber dari manapun.

Dengan begitu, nantinya Anda bisa lebih mudah ketika memilih jenis-jenis investasi, pentingnya berinvestasi, dan tahu produk investasi lebih detail.

2. Cari Tahu Keuntungan Berinvestasi
Hal selanjutnya yang harus dipahami yaitu kenali apa saja keuntungan yang bisa didapatkan dari berinvestasi, terutama saham.

Hal yang perlu diketahui bahwa terdapat beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan berinvestasi, yaitu capital gain dan pembagian dividen.

Capital gain sendiri merupakan keuntungan yang didapatkan dari selisih antara harga beli dan harga jual saham. Capital gain bisa didapatkan dari investasi jangka panjang atau pun trading.

Sementara pembagian dividen bisa didapatkan dari perusahaan dimana kita menanamkan modal. Dividen adalah keuntungan yang dibagikan ke investor saham dari perusahaan. Pembagiannya sesuai dengan porsi dari besarnya nilai saham masing-masing.

Biasanya keuntungan yang dibagikan sudah berbentuk laba bersih. Akan tetapi, dividen ini tentu saja tidak akan dibagikan jika kondisi perusahaan sedang merugi. Namun, tidak menjamin pula jika perusahaan akan membagikan dividen saat meraih keuntungan.

Tiap-tiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing. Untuk itu, hal ini perlu dipahami sebelum memilih dimana akan menanamkan modal atau berinvestasi

3. Apa yang Ingin Dicapai
Nah, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, perlu dipastikan terlebih dahulu apa tujuan dari berinvestasi. Hal ini tak hanya dilakukan ketika ingin berinvestasi seperti saham saja, tapi juga harus dilakukan saat akan melakukan investasi jenis lainnya.

Dengan mengetahui tujuan berinvestasi, kita bisa mengetahui langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan untuk bisa memenuhi tujuan tersebut. Jangan lupa juga untuk menetapkan target yang ingin dicapai.

4. Tetapkan Target yang Ingin Diraih
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penting untuk menetapkan target yang ingin dicapai, terutama saat akan memulai berinvestasi.

Yang dimaksud dengan pencapaian target di sini yaitu kita harus mengetahui berapa keuntungan yang ingin dicapai saat return sehingga investasi lebih terarah menuju tujuan yang sudah ditetapkan di awal ketika memutuskan untuk berinvestasi.

5. Berapa Lama Ingin Berinvestasi
Ada dua jenis investasi yang bisa dilakukan, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang, terutama jika ingin berinvestasi saham.

Untuk investasi jangka pendek, perlu memperhatikan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual kembali saham. Sementara untuk investasi jangka panjang, lebih difokuskan pada saham yang akan dibeli dan dijual serta pada kisaran harga berapa saham akan dibeli dan dijual kembali.

Jika ingin memulai investasi saham, akan lebih baik untuk memilih investasi jangka panjang. Dengan begitu, nantinya hasil keuntungan lebih terasa ketika ditetapkan waktu jangka panjang.

6. Pikirkan Kesanggupan dalam Menyiapkan Modal
Dalam berinvestasi, semakin tinggi keuntungan yang didapatkan maka akan membuat risiko yang ada semakin tinggi pula. Untuk itu, ukur kemampuan keuangan yang dimiliki.

Sebagai pemula, rasanya akan lebih aman jika memilih investasi dengan modal yang tidak terlalu besar dulu.

Jangan lakukan investasi secara tergesa-gesa, berinvestasi tidak harus membutuhkan modal yang besar. Yang terpenting adalah lakukan dengan rencana yang matang dan kuatkan mental, ya!

7. Mulai Siapkan Modal Investasi
Nah, hal terakhir yang harus dipahami yaitu siapkan modal untuk berinvestasi. Wajib hukumnya untuk mengetahui berapa besaran modal yang harus disiapkan dalam berinvestasi. Ketika segala hal detail terkait investasi sudah diketahui, mulailah untuk menyiapkan modal investasi.

Lalu, berapa banyak modal investasi saham yang dibutuhkan? Hal ini tergantung dari investasi apa yang akan pilih. Misalnya, Investasi dilakukan dengan nominal saham minimal, biasanya bisa dimulai dengan nominal Rp100 ribu saja. Namun, masih ada pula sekuritas-sekuritas yang menetapkan batasan modal awal sekitar Rp5-10 juta. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 13 September 2019

Perang Dagang Mereda, IHSG Diprediksi ke Zona Hijau

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta

PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat. Alasannya, perang dagang AS-China kini terpantau mereda sementara.

Negeri tirai bambu atau China mengumumkan untuk menghapus tarif impor pada lebih dari selusin barang AS mulai 17 September 2019. Ini lantas menggiring indeks ke teritori positif.

"Indeks kami prediksi akan ditransaksikan positif dengan diperdagangkan di level support 6.320 dan resistance di 6.400," ujar Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony kepada Liputan6.com, Jumat (13/9/2019).


Baca Juga :

Kendati demikian, prediksi sedikit berbeda dari riset Artha Sekuritas. Mereka memperkirakan IHSG akan tersungkur di zona merah.

"Secara teknikal, indeks akan terkoreksi. Itu di rentang support 6.289-6.315 dan resistance di 6.391-6.441," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan.

"Sementara itu, investor akan mengantisipasti rilis beberapa data perekonomian dari China dan Amerika Serikat," lanjut dia.

Di situasi seperti ini, pihaknya meminta investor agar mengoleksi saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sedangkan dari Jasa Utama Capital lebih mencermarti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).

Perdagangan Kemarin
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis kemarin. IHSG ditutup melemah ke 6.342,17 melemah 39 poin atau 0,62 persen. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,99 persen ke posisi 992,62.

Sebanyak 213 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 175 saham menguat dan 156 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 656.446 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 492,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.990.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang meguat yaitu sektor konstruksi yang naik 0,12 persen.

Sedangkan sektor yang melemah antara lain sektor aneka industri yang melemah 2,03 persen, sektor infrastruktur yang melemah 1,37 persen dan sektor pertambangan turun 1,09 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800