English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 09 Juli 2019

Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Masih di Zona Merah

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta

Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk pergerakan hari ini diperkirakan ditutup melemah. Adapun prediksi pergerakan pada kisaran support 6304-6327 dan resistance di 6370-6390.

Salah satu pemicu pelemahan indeks menurut analis disebabkan minimnya sentimen pendorong IHSG untuk perdagangan saham hari ini.

"IHSG kemungkinan besar masih akan tertekan di rentang 6304-6390. Selain itu secara teknikal rentang penguatan indeks juga sudah terbatas dan pola deadcross menandakan adanya potensi pelemahan," papar Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Baca Juga :

Di sisi lain, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Ibrahimsyah memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung melemah dengan support resistance 6285-6370.

"Salah satu yang membuat indeks tersungkur disebabkan data indeks tingkat kepercayaan konsumen indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI) lebih rendah sebesar 126,4 dari 128,2 diperiode sebelumnya," terang dia.

Untuk itu, Lanjar menyarankan sejumlah saham yang dapat dikoleksi investor seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Sedangkan Dennies menganjurkan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), serta PT PP (Persero) Tbk (PTPP). PT Rifan Financindo.


Sumber : liputan 6

Senin, 08 Juli 2019

Rupiah Senin Melemah ke Rp14.150/USD; Dollar Asia Terkoreksi dari 2 Minggu Tertingginya



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (08/07), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat terkoreksi teknikal setelah melejit di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,48% ke level Rp 14.150 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.083.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.115, kemudian bergerak melemah ke Rp14.155, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.150. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia agak terkoreksi teknikal setelah menanjak ke posisi 2 minggu tertinggi oleh kuatnya rilis data tenaga kerja AS (NFP) yang melampaui ekspektasi, meredamkan kemungkinan the Fed memangkas bunganya pada Juli.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 97,23, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,29.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau melemah 0,32% atau -20,898 poin ke level 6.352,613, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah dengan berkurangnya kemungkinan the Fed memangkas bunganya pada Juli.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik menguat, dengan dollar di pasar Asia sempat menyentuh posisi 2 minggu terakhir lebihnya lalu terkoreksi teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.185. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 05 Juli 2019

Harga Minyak Jatuh karena kekhawatiran Pelemahan Permintaan

Ilustrasi tambang migas

Rifan Financindo - Harga minyak jatuh pada perdagangan Kamis terbebani oleh data penurunan cadangan minyak AS yang lebih kecil dari perkiraan dan juga karena kekhawatiran pelemahan ekonomi global.

Mengutip Reuters, Jumat (5/7/2019), harga minyak berjangka jenis Brent untuk pengiriman bulan depan turun 52 sen atau 0,81 persen menjadi USD 63,30 per barel.

Sedangkan harga minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 54 sen atau 0,92 persen menjadi USD 56,89 per barel. Volume perdagangan minyak mentah cukup sepi karena libur 4 Juli di Amerika Serikat (AS).

Baca Juga :

Pelaku pasar sepertinya tidak tergerak oleh sentimen penahanan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris terhadap sebuat kapal tangki super besar di Laut Gibraltar yang kemungkinan membawa minyak mentah dari Iran menuju Suriah.

Pelaku pasar lebih melihat mengenai stok data minyak mentah di AS dan juga mengenai perlambatan ekonomi dunia.

Berdasarkan data dari The U.S. Energy Information Administration, terjadi penurunan stok minyak mentah jika dihitung secara mingguan sebesar 1,1 juta barel. Angka ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan yang dilaporkan oleh the American Petroleum Institute pada awal pekan yang sebesar 5 juta barel.

"Data inventaris sama sekali tidak mendukung harga minyak untuk bisa meraih level yang lebih tinggi. Tidak hanya di bawah konsensus pada ahli tetapi juga di bawah laporan yang dibuat oleh the American Petroleum Institute," tulis Commerzbank dalam sebuah catatan kepada klien.

Ini menunjukkan bahwa permintaan dari Amerika Serikat yang merupakan konsumen terbesar minyak mentah di dunia bisa melambat di tengah-tengah perlambatan ekonomi.

Hal tersebut juga terbukti dengan data yang menunjukkan bahwa produksi pabrik-pabrik di AS mengalami penurunan pada Mei kemarin. Data produksi yang melemah di AS ini mengikuti laporan pertumbuhan bisnis di Eropa yang juga melambat pada bulan lalu.

"Mengesampingkan fluktuasi jangka pendek di sekitar data inventaris, mustahil untuk melarikan diri dari kenyataan bahwa kita berada di tengah-tengah penurunan manufaktur global," kata Stephen Innes, analis Vanguard Markets. Rifan Financindo.




Sumber : Liputan 6

Kamis, 04 Juli 2019

IHSG Rabu Pagi Terkoreksi ke Level 6358; Bursa Asia Menguatirkan Tensi Dagang Baru



PT Rifan Financindo - Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Rabu pagi ini (03/07) terpantau melemah 0,44% atau 27,021 poin ke level 6.358,703 setelah dibuka turun ke level 6.362,958. IHSG dalam koreksi di fase konsolidasi sejalan dengan bursa Asia, dimana bursa kawasan Asia pagi ini umumnya melemah di antara tensi dagang yang meningkat antara AS dan Eropa.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau bangkit menguat terbatas 0,02% ke level Rp 14.135, dengan dollar AS di pasar uang Asia terkoreksi meninggalkan 2 minggu tertingginya di tengah bertambahnya permintaan aset safe haven. Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.138.

Mengawali perdagangannya, IHSG turun ke level 6.362,958. Sementara indeks LQ45 ikut turun ke level 1.016,179. Pagi ini IHSG terpantau melemah 0,44% atau 27,021 poin ke level 6.358,703. Sementara LQ45 terlihat turun 0,69% atau 7,032 poin ke level 1016,194.


Baca Juga :

Tercatat saat ini sebanyak 140 saham naik, 201 saham turun dan 122 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street yang berakhir pada Rabu subuh terpantau ditutup menguat. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat umumnya melemah, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,67% dan Indeks Hang Seng yang turun 0,27%.

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam koreksi teknikal di fase konsolidasi setelah 5 mingguannya rally, sementara bursa regional Asia cenderung melemah karena concern melebarnya perang dagang yang meningkat antara AS dan Eropa. Berikutnya IHSG kemungkinan dalam konsolidasi pendek untuk nantinya berupaya melanjutkan garis uptrend-nya, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.465 dan 6.486. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.269, dan bila tembus ke level 6.190. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 03 Juli 2019

Mayoritas Bursa Asia Bergerak Lemah, ASX Untung Sendiri

 
 
Rifanfinancindo - Pada pertengahan perdagangan bursa saham Asia hari Rabu (03/07) banyak yang melemah  meskipun ada suntikan untung dari bursa Wall Street semalam. Kekhawatiran tentang ketegangan perdagangan dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global membebani sentimen investor.

Korea Selatan telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini karena ekspor yang lemah dan investasi yang lesu. Selain itu, keputusan pemerintah Jepang untuk membatasi ekspor bahan teknologi yang digunakan untuk memproduksi semikonduktor dan bahan panel display ke  Korea Selatan membebani saham teknologi.

Melawan tren perdagangan yang sedang terjadi, pasar saham  Australia bergerak lebih tinggi. Dan untuk bursa saham yang paling merugi yaitu bursa saham Korea pasca sentimen diatas.

Baca Juga :


Pasar saham Australia naik mengikuti kenaikan moderat semalam di Wall Street dan rebound harga emas. Keuntungan dari saham pertambangan membantu mengimbangi kelemahan di sektor keuangan dan minyak. Indeks  ASX 200 menguat   40 poin atau 0,60 persen menjadi 6692.

Bursa saham Korea Selatan alami kerugian yang paling banyak dengan indeks Kopsi anjlok 0,97 persen oleh sentimen pemangkasan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Indeks juga mendapat tekanan paling besar dari anjloknya saham-saham teknologi oleh kebijakan Jepang.

Perdagangan saham Jepang alami pelemahan oleh anjloknya saham-saham eksportir utama pasca penguatan yen Jepang, sehingga indeks  Nikkei anjlok 0,78 persen. Di antara saham teknologi, saham Advantest jatuh hampir 4 persen dan Tokyo Electron lebih rendah hampir 1 persen. Saham eksportir utama yang turun seperti saham  Mitsubishi Electric menurun lebih dari 1 persen dan Canon turun 0,7 persen,

Bursa saham China alami tekanan lanjutan merespon laporan mengecewakan data pertumbuhan di sektor jasa China melambat ke level terendah empat bulan pada bulan Juni. Indeks komposit Shanghai turun 0,7% dan indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong tergelincir 0,18%.

Demikian juga terjadi pergerakan negatif oleh profit taking  di  bursa saham Indonesia dengan IHSG turun 0,54 persen ke 6350.27, dengan tekanan kuat dari anjloknya saham-saham sektor mining dan  aneka industri. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 02 Juli 2019

Rupiah Selasa Melemah ke Rp14.145/USD; Dollar Asia Bertahan Kuat Jelang Pengumuman RBA



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (02/07), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau balik terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat bertahan setelah menanjak kuat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,24% ke level Rp 14.145 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.113.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.120, kemudian bergerak melemah ke Rp14.148, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.145. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia stabil bertahan setelah naik kuat oleh turunnya AUD/USD menjelang pengumuman suku bunga RBA yang ramai diperkirakan akan dipangkas 25bp ke 1.00% hari ini.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di level 96,84, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,84.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau dua arah dan sedang menguat 0,19% atau 12,027 poin ke level 6.389,827, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif setelah index S&P500 mencetak rekor tertinggi baru di Wall Street.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini rebound, dengan dollar di pasar Asia stabil setelah didongkrak melemahnya aussie. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.080 – Rp 14.185. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 01 Juli 2019

EUR/USD Konsolidasi Dibawah 1.1400 Ditengah Data Inflasi Zona Euro Yang Bagus



PT Rifan Financindo - EUR/USD diperdagangkan mendekati 1.1400 dengan inflasi inti zona Euro melampaui daripada yang diperkirakan dengan angka 1.1%, yang mendorong naik Euro. PCE inti AS juga muncul dengan angka yang bagus 1.6% YoY. Pasar terus memonitor dampak pertemuan tingkat tinggi yang terpenting di Jepang antara Trump dengan Xi.

Sementara itu, kekurangan kecenderungan arah yang jelas dari pasangan matauang EUR/USD semata-mata disebabkan karena para investor enggan untuk melakukan taruhan yang agresif menjelang pertemuan tingkat tinggi kunci dari G20, dimana hasil dari pertemuan yang sangat krusial antara Presiden AS Donald Trump dengan pasangan dari Cinanya Xi Jinping akan memainkan peranan yang penting di dalam mempengaruhi sentimen jangka pendek sekitar dolar AS.

Baca Juga :


Suatu hasil yang positip bisa memaksa investor untuk melunakkan pemangkasan tingkat bunga secepatnya oleh the Fed, yang akan mendukung permintaan terhadap USD dan membuat tekanan baru terhadap semua matauang utama dunia lainnya.

Memasuki akhir minggu lalu, data ekonomi pada hari Jumat adalah perkiraan pertama dari inflasi konsumen zona Euro dengan CPI umum dan CPI inti yang diantisipasikan muncul di 1.2% dan 1.0% berurutan selama setahun, dimana CPI inti muncul lebih baik daripada yang diperkirakan dengan angka 1.1%.

Di Amerika Serikat ada data ekonomi indeks harga PCE inti  yang muncul sesuai dengan yang diperkirakan sebesar 0.2%, yang sama juga dengan angka sebelumnya.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.1345 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1300 dan kemudian 1.1270. Sedangkan “resistance” awal menunggu di 1.1390 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.1445 dan kemudian 1.1500. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800