English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 31 Mei 2019

Hari Kejepit, IHSG Bergerak di Zona Hijau

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin

Rifanfinancindo - Jelang libur panjang Lebaran, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak di zona hijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (31/5/2019), IHSG naik tipis 6,41 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.110,52. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 25,04 poin atau 0,4 persen ke posisi 6.128. Indeks saham LQ45 menguat 1,23 persen ke posisi 971,67. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 170 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 53 saham melemah dan 113 saham diam di tempat.

Baca Juga :

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.161,71 dan terendah 6.110,47. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 32.608 kali dengan volume perdagangan saham 1,4 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing beli saham Rp 125,41 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.380.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang. Sektor saham keuangan memimpin penguatan dengan naik 1,7 persen. Disusul sektor saham infrastruktur naik 1,16 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,70 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham MKNT naik 27,27 persen ke posisi Rp 140 per saham, saham ASRM melonjak 15,79 persen ke posisi Rp 2.200 per saham, dan saham JAST menanjak 10,48 persen ke posisi Rp 580 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DLTA melemah 4,9 persen ke posisi Rp 6.800 per saham, saham KPAL merosot 4,88 persen ke posisi Rp 156 per saham, dan saham TPMA susut 4,85 persen ke posisi Rp 314 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,70 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,45 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,06 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,37 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,48 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,86 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 29 Mei 2019

Rupiah Rabu Pagi Terkoreksi ke Rp14.418/USD; Dollar Asia Bertahan Setelah Menanjak Semalam



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (29/05), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau terkoreksi, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat flat setelah gain kuat di sesi global semalam sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,30% ke level Rp 14.418 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.375.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.388, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.418, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.418. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan setelah gain kuat sebelumnya oleh mantapnya rilis data keyakinan konsumen di AS.

Baca Juga :


Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil ke level 97,83, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,84.

Sementara itu, IHSG Rabu di sesi pertama, terpantau menguat tajam 0,89% atau 53,464 poin ke level 6.085,278, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah mengikuti pelemahan Wall Street sebelumnya.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini berupaya bangkit, dengan dollar di pasar Asia bertahan setelah menanjak sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.265 – Rp 14.530. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 28 Mei 2019

Rupiah Selasa Pagi Menguat ke Rp14.378/USD; Kunjungan Trump Mengangkat Dollar Asia



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (28/05), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat, di hari keempatnya, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat menanjak setelah rebound di sesi global semalam sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat tipis 0,01% ke level Rp 14.378 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.380.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 14.363, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.378, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.378. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia menanjak setelah rebound sebelumnya, oleh terkoreksinya euro dan yen Jepang sementara Trump berkunjung ke Jepang untuk negosiasi perdagangan.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 97,68, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,63.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau terkoreksi tipis 0,09% atau 5,555 poin ke level 6.093,796, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat dengan kunjungan Trump ke Jepang.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini lanjut melemah, dengan dollar di pasar Asia terkoreksi setelah tertekan dua hari sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.265 – Rp 14.530. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 27 Mei 2019

Rupiah Senin Pagi Perkasa ke Rp14.360/USD; Menguat di Hari Ketiganya



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (27/05), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau menguat, di hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia terlihat melemah setelah loss 2 hari di sesi global semalam sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,23% ke level Rp 14.360 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.393.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 14.368, kemudian bergerak kuat sampai ke Rp14.345, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.360. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia tertekan setelah koreksi sebelumnya, mendekati level 3 bulan terendah vs yen, oleh kekhawatiran pasar terhadap lemahnya manufaktur AS sebagai dampak perang dagang.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 97,43, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,48.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau melanjutkan rally 0,52% atau 31,315 poin ke level 6.088,515, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya variatif di antara berlanjutnya perang dagang AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini lanjut melemah, dengan dollar di pasar Asia terkoreksi setelah tertekan dua hari sebelumnya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.265 – Rp 14.530. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 24 Mei 2019

Review Forex 23/05: Dolar AS Terjun Bebas Dari Puncak Tinggi 2 Tahun



Rifan Financindo - Dolar AS yang sempat naik ke posisi tertinggi 2 tahun, terjun bebas hingga jatuh ke posisi terendah sepekan pada akhir  perdagangan forex sesi Amerika beberapa saat lalu hari  Jumat (24/05). Lonjakan dolar AS sebelumnya terjadi oleh kuatnya sentimen safe haven, namun terpangkas dipicu oleh buruknya data flas PMI manufaktur dan service AS bulan Mei.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan mata uang dolar AS terhadap beberapa rival mata uang utama lainnya ditutup anjlok 0,3 persen ke posisi 97,86 setelah sempat naik pada posisi 98.37 dan turun ke posisi terendah di 97.82. Kini terpantau dolar AS  retreat ke  posisi 97,83.

Dolar AS naik ke tertinggi dua tahun sejak bulan Mei 2017, melonjak ke 98,37 oleh permintaan safe haven yang kuat karena ketidakpastian ekonomi dan politik melanda Eropa dan Asia. Kekhawatiran atas manufaktur Jerman, dampak dari perang dagang terhadap ekonomi Asia dan kekhawatiran yang semakin mendalam terhadap Brexit dan pemilihan parlemen Eropa telah  membatasi sentimen risiko.


Baca Juga :
Kemudian anjllok kembali setelah Markit melaporkan data flash PMI manufaktur dan service AS periode bulan Mei turun cukup signifikan dari periode sebelumnya. Dimana PMI manufaktur turun dari 52,6 ke 50,6 sedangkan PMI service turun jadi 50,9 dari bulan sebelumnya 52,3.

Dolar kehilangan kekuatan signifikan terhadap euro, anjlok ke $ 1,1189 per unit euro atau turun  lebih dari 0,3%. Yen Jepang menguat sekitar 0,7% dengan dolar diambil 109,60 yen setelah sempat awal sesi, satu dolar diambil 110,37 yen. Namun terhadap Poundsterling Inggris, dolar naik tipis di $1,2658   setelah sempat melemah ke level rendah $ 1,2684 di awal sesi.

Selain rilis data PMI oleh Markit, terdapat juga laporan  Departemen Perdagangan mengatakan penjualan rumah baru anjlok 6,9 persen ke tingkat tahunan 673.000 pada April setelah naik 8,1 persen di  723.000 pada bulan Maret.

Kemudian data yang cukup menggembirakan dari  Departemen Tenaga Kerja merilis laporan yang menunjukkan klaim pengangguran awal secara tak terduga turun lebih rendah dalam pekan yang berakhir 18 Mei. Klaim pengangguran awal merosot ke 211.000 dari 212.000. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 23 Mei 2019

Ketegangan Perang Dagang AS-China Kembali Tekan Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - Wall Street merosot pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah kembali memanasnya tensi perang dagang AS dengan China.

Pada perdagangan sehari sebelumnya Wall Street sempat menghijau karena Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedikit memberikan ketinganan sanksi kepada Huawei Technology Co Ltd.

Namun tak lama berselang, pihak Gedung Putih menyatakan bahwa merea dapat memberlakukan pembatasan pada perusahaan teknologi China lainnya. Tentu saja, pernyataan tersebut langsung mengguncang bursa saham AS.

Baca Juga :

Mengutip Reuters, Kamis (23/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 100,72 poin atau 0,39 persen menjadi 25.776,61. Untuk S&P 500 kehilangan 8,09 poin atau 0,28 persen menjadi 2.856,27. Sedangkan Nasdaq Composite turun 34,88 poin atau 0,45 persen menjadi 7.750,84.

Laporan media pada Rabu kemarin mengatakan bahwa pihak administrasi Trump sedang mempertimbangkan sanksi pada Hikvision yang merupakan produsen dan pemasok produk pengawasan video terbesar di dunia yang berbasis di Hangzhou, Cina.

Kekhawatiran perang tarif atau saling berbalas pemberikan tarif antara AS dengan China ini akan menghambat pertumbuhan global. Para investor pun berada di ujung tanduk dan mendorong indeks acuan Wall Street yaitu S&P 500 berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan pertamanya sejak aksi jual pada Desember lalu.

"Bisnis antara AS dan China tidak akan seperti dua bulan yang lalu," kata Jim Awad, Analis Clearstead Advisors di New York. "Mereka akan mengencangkan ikat pinggang, dan kami akan mengencangkan juga." jelas dia.

"Pelaku pasar tengah mencoba untuk mengatur ulang ekspektasi pertumbuhan laba perusahaan sehubungan dengan itu," tambah dia.

Gerak Saham
Jatuhnya saham Qualcomm Inc dan Lowe's Companies Inc membantu menyeret indeks acuan S&P 500 ke zona merah.

Seorang hakim federal memutuskan bahwa Qualcomm secara ilegal menekan persaingan di pasar untuk chip ponsel pintar dengan mengancam akan memotong pasokan dan mengambil biaya lisensi yang berlebihan. Keputusan tersebut membuat saham perusahaan pembuat chip tersebut anjlok 10,9 persen.

Saham Lowe juga menukik 11,8 persen setelah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan bahan bangunan dan renovasi rumah ini memotong perkiraan laba setahun penuh.

Perusahaan lain, Nordstrom Inc, juga mengurangi prakiraan penjualan dan laba. Saham Nordstrom turun 9,2 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 22 Mei 2019

Aksi 22 Mei, IHSG Melemah Terbatas di Awal Sesi Perdagangan

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin

Rifanfinancindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu bertahan lama di zona hijau. Pada awal sesi perdagangan, laju IHSG bergerak di zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (22/5/2019), IHSG melemah tipis 2,98 poin atau 0,05 persen ke posisi 5.948,38. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG susut 9,26 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.942,10. Akan tetapi, IHSG kembali turun hingga 25,39 poin.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.950,46 dan terendah 5.921,37. Sebanyak 122 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 52 saham menguat dan 128 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 16.766 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 414,3 miliar. Investor asing melakukan aksi beli Rp 4,85 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.490.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham aneka industri turun 1,24 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 0,79 persen dan sektor saham pertanian susu 0,78 persen.


Baca Juga :

Saham-saham yang mencatatkan penguatan di tengah IHSG melemah antara lain saham ARTA naik 24,5 persen ke posisi Rp 498 per saham, saham IBFN mendaki 24 persen ke posisi Rp 248 per saham dan saham TELE menanjak 15 persen ke posisi Rp 690 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham POSA turun 6,53 persen ke posisi Rp 372 per saham, saham SMRU merosot 5,69 persen ke posisi Rp 116 per saham, dan saham MAPA tergelincir 3,85 persen ke posisi Rp 5.000 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,46 persen, indeks saham Jepang Nikkei mengaut 0,37 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,32 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,37 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,14 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,03 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pergerakan IHSG hanya dipengaruhi sentimen eksternal. Sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berpotensi pengaruhi pelemahan IHSG.

"Adapun peran pemerintah dalam menjaga tingkat stabilitas politik dan keamanan dieksekusi dengan efektif, sehingga stabilitas fundamental makro ekonomi masih terpelihara dengan efektif," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Saat ditanya mengenai dampak aksi 22 Mei, Nafan menilai hal itu belum terlalu pengaruhi.  Hal ini selama pemerintah mampu menjaga kepercayaan investor.

Ia menilai, pemerintah mampu jaga tingkat stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan sehingga berikan katalis positif bagi meningkatnya tingkat kepercayaan investor. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800