English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 18 April 2019

Keuntungan Bursa Amerika Merosot Karena Bergerak Tanpa arah



Rifan Financindo - Perdagangan bursa saham Amerika di bursa Wall Street ditutup lemah dan kembali masuk zona merah Kamis (18/04), setelah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan hingga nyaris flat. Dari pergerakan indeks saham utama  menunjukkan kurangnya arah selama  perdagangan semalam.

Akhirnya indeks  mengakhiri sesi sedikit lebih rendah dengan indeks Dow Jones turun 3,12 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 26.449,54, sementara itu indeks S&P 500 turun 6,61 poin atau 0,2 persen menjadi 2.900,45. Indeks Nasdaq Composite turun 4,15 poin atau 0,1 persen menjadi 7.996,08 dan  Nasdaq 100, yang terdiri dari 100 perusahaan terbesar di indeks komposit, naik 0,3% dan mencapai rekor tertinggi.

Kondisi perdagangan di Wall Street semalam terjadi ketika para investor  mencerna sejumlah campuran berita laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar seperti PepsiCo (PEP), Morgan Stanley (MS), Netflix (NFLX) dan IBM Corp (IBM).


Baca Juga :
Saham PepsiCo dan Morgan Stanley membukukan keuntungan penting setelah melaporkan hasil kuartalan yang melebihi perkiraan analis di garis atas dan bawah. Namun saham Netflix dan IBM bergerak ke penurunan setelah keduanya melaporkan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan tetapi pada pendapatan yang lebih lemah dari yang diharapkan dan memberikan panduan yang mengecewakan.

Kinerja saham yang lemas berlanjut ketika Beige Book Federal Reserve mengatakan kegiatan ekonomi AS berkembang pada kecepatan sedikit ke moderat pada bulan Maret dan awal April. Kompilasi bukti anekdotal tentang kondisi ekonomi terkini di dua belas distrik The Fed, Beige Book mengatakan sebagian besar distrik melaporkan bahwa pertumbuhan terus berlanjut dengan kecepatan yang sama dengan laporan sebelumnya, sementara beberapa distrik lainnya melaporkan beberapa penguatan.

Beige Book menunjukkan laporan dari distrik The Fed yang secara umum menunjukkan kondisi ekonomi positif di berbagai sektor tetapi mencatat beberapa peringatan. Misalnya, laporan itu mengatakan laporan tentang aktivitas manufaktur menguntungkan, meskipun beberapa sumber di banyak kabupaten mencatat ketidakpastian terkait perdagangan.

Laporan penjualan rumah yang lebih kuat di sebagian besar distrik juga menurun oleh indikasi permintaan rendah untuk rumah dengan harga lebih tinggi. Ke depan, The Fed mengatakan ada sedikit perubahan dalam prospek ekonomi, dengan informasi dari distrik melaporkan perkiraan pertumbuhan ekonomi sedikit menurun di bulan-bulan mendatang.

Sementara itu, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan menunjukkan defisit perdagangan AS secara tak terduga menyusutdi  bulan Februari di tengah lonjakan nilai ekspor. Departemen Perdagangan mengatakan defisit perdagangan menyempit menjadi $ 49,4 miliar pada Februari dari $ 51,1 miliar pada Januari.

Secara sektoral, saham-saham bioteknologi bergerak turun tajam selama sesi perdagangan hingga menyeret Indeks Bioteknologi Arca NYSE turun 5,3 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan. Kelemahan substansial juga terlihat di antara saham perawatan kesehatan dan farmasi, dengan Dow Jones Health Care Index dan NYSE Arca Pharmaceutical Index merosot masing-masing 3,1 persen dan 2,1 persen.

Kemudian kelemahan di antara saham yang berhubungan dengan perawatan kesehatan secara keseluruhan  disebabkan oleh kekhawatiran tentang dampak potensial dari rencana Partai Demokrat untuk sistem perawatan kesehatan. Saham-saham Telecom juga melemah dengan saham Sprint dan T-Mobile  memimpin sektor yang lebih rendah di tengah kekhawatiran tentang persetujuan merger yang direncanakan.

Di sisi lain, saham semikonduktor memperpanjang pergerakan ke atas  yang terlihat di sesi sebelumnya, mendorong Philadelphia Semiconductor Index naik 1,6 persen ke rekor tertinggi baru. Saham pembuat chip komunikasi Qualcomm (QCOM) membukukan kenaikan menonjol lainnya setelah menyelesaikan perselisihan royalti dengan Apple (AAPL). Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Selasa, 16 April 2019

Indonesia Bisa Hemat Devisa Rp 150 Triliun Bila Pakai B100

Ilustrasi Pantau Rupiah (2)

PT Rifan Financindo - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meluncurkan uji coba penggunaan biofuel 100 persen CPO (B100). Penggunaan bahan bakar nabati (BBN) ini diyakini bisa menekan impor BBM dan menghemat devisa.

Amran mengungkapkan selama ini Indonesia mengimpor solar sebesar 16 juta ton. Sedangkan dari program B20 baru mencapai 6 juta ton.

"Untuk kebutuhan solar, impor 16 juta ton, 6 juta dari B20. Kita akan penuhi kebutuhan dalam negeri 20 juta ton," ujar dia di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (15/4/2019).

Baca Juga :

Dengan 100 persen menggunakan CPO, maka bisa menekan impor solar dan menghemat devisa hingga mencapai Rp 150 triliun.

"Nantinya secara bertahap selama 2 tahun terakhir impor kita berkurang karena menggunakan 6 juta ton CPO yaitu sehingga kita sudah selamatkan devisa. Selanjutnya nanti bisa saja 16 juta ton semuanya kita subsitusi dari solar menjadi CPO, yang kita lakukan sekarang namanya b100. ‎Nanti bisa hemat devisa negara Rp 150 triliun," lanjut dia.

Selain itu, dengan penggunaan B100, juga akan meningkatkan penyerapan CPO di dalam negeri. Sehingga akan meningkatkan harga CPO dan pada ujungnya membuat petani lebih sejahtera.

"Secara tidak langsung langsung kita tingkatkan pendapatan petani kita, menjamin kesejahteraan mereka. Karena produksi sawit CPO 46 juta, CPO kita ekspor 34 juta. Jadi hemat devisa, tingkat kesejahterakan petani, hemat enegi fosil, dampak ke lingkungan juga baik karena tidak ada asap," tandas dia.
 
Mentan: Penggunaan B100 Lebih Hemat Biaya Ketimbang SolarMenteri Pertanian, Amran Sulaiman meluncurkan uji coba penggunaan biodiesel 100 persen CPO (B100) terhadap kendaraan dinas dan traktor di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

B100 ini merupakan produksi dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementan. Amran mengatakan, penggunaan B100 ini merupakan yang pertama bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Kementan telah mengembangkan B100 sejak dua tahun lalu.

"Ini kita launching uji coba untuk 50 kendaraan dan traktor. Ini bukan hanya pertama di Indonesia, tetapi juga di dunia," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (15/4/2019).

Dia mengungkapkan, uji coba ini sebenarnya bukan pertama kali dilakukan. Sebelumnya, telah ada kendaraan dinas Kementan yang telah menggunakan B100 dengan total jarak tempuh 6.000 km.

"Kita mulai sejak 2 tahun lalu. Indonesia sudah mencoba hingga B20, B30. Tapi atas arah Pak Presiden kita lompat ke B100. Kita uji coba dan berhasil pada 10 mobil kita, sudah sampai 6.000 km. Sekarang kita uji coba terhadap 50 mobil dan traktor," kata dia.

Amran menuturkan, uji coba penggunaan B100 untuk 50 kendaraan dan traktor ini dilakukan selama dua tahun ke depan.

Jika berjalan lancar, akan mulai diproduksi secara komersial dengan menggandeng BUMN atau swasta.

"Ini kita uji coba selama 2 tahun, baru nanti diproduksi secara komersial. (BUMN dan swasta) Sudah ada penjajakan, tapi masih rahasia. Nanti kita lihat," tandas dia.

PLN Hitung Kemampuan PLTD Gunakan Biodiesel
Sebelumnya,  PT PLN (Persero) tengah mengevaluasi seluruh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD. Evaluasi ini dalam rangka untuk menerapkan penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar pembangkit.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, ‎saat ini sedang mempelajari kemampuan PLTD dalam mengkonsumsi 100 persen minyak sawit sebagai bahan bakar pengganti Solar.

"Ya kami lihat, ini sedang kami pelajari betul, apakah mungkin untuk mengganti itu atau mungkin enggak mengubah 100 persen," kata Syofvi, di Kantor Pusat PLN Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Jika PLTD yang dioperasikan PLN saat ini tidak mampu menyerap minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar, maka PLN akan membeli mesin baru yang mampu mengkonsumsi minyak ke‎lapa sawit menggantikan mesin PLTD lama.

Saat ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang membangun PLTD yang bahan bakarnya menggunakan minyak kelapa sawit. PLTD tersebut berada di Belitung.

"Kalau kita mau mengubah mesin yang ada sekarang untuk itu, ya saya butuh investasi baru. Tapi kalau ternyata saya butuhnya mesin baru, ya saya tinggal beli aja kan ya yang baru," tuturnya.

Syofvi melanjutkan, selain mencocokan mesin, PLN juga akan mencocokan jenis minyak kelapa sawit ‎yang bisa diserap mesin PLTD. Jika dengan menggunakan 20 persen minyak sawit dicampur dengan solar (B20) bisa menghemat biaya pokok produksi 3 persen, maka dia memperkirakan akan mendapat menghemat yang lebih besar, ketika PLTD menggunakan minyak kelapa sawit 100 persen.

‎"Soalnya gini, kalau saya pakai mesin existing saya pakai B20 aja efisiensinya 3 persen. Nah, kalau kita design dari awal kita bisa lebih hemat. Kita juga harus lebih tau kandungan CPO seperti apa yang cocok sama mesin," tandasnya. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 15 April 2019

Harga Minyak Mentah di Asia Turun Karena Komentar Rusia



Rifanfinancindo - Harga minyak mentah  yang diperdagangkan di sesi Asia  hari Senin (15/04) tidak dapat memperpanjang kenaikan sebelumnya karena komentar dari Menteri Keuangan Rusia dan hasil pertemuan Komite Eksekutif IMF (International Monetary Fund).

Perkembangan positif seputar kesepakatan perdagangan AS-Cina dan data sambutan dari salah satu konsumen minyak terbesar dunia, Cina, mendorong harga minyak mentah akhir pekan sempat naik setelah sebelumnya anjlok parah.

Namun dari pemberitaan media internasional pada hari Jumat malam terkait laporan kantor berita TASS menyatakan bahwa Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengatakan bahwa Rusia dan OPEC dapat memutuskan untuk meningkatkan produksi untuk memperjuangkan pangsa pasar dengan Amerika Serikat.


Baca Juga :
Selain itu dalam pertemuan Spring Meeting untuk Komite Eksekutif IMF akhir pekan lalu menyatakan lembaga pemberi pinjaman global tersebut menegaskan kembali ketakutannya untuk pertumbuhan ekonomi makro dengan risiko masih terus  turun ke bawah.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan untuk harga minyak internasional turun 16 sen atau 0,22% pada $ 71,50 per barel. Demikian juga harga Minyak mentah berjangka WTI AS turun 31sen atau 0,49% menjadi $63,69 per barel.

Namun terdapat sedikit angin segar bagi perdagangan minyak berjangka yaitu rilis mingguan Baker Hughes, yang melaporkan jumlah rigs AS menunjukkan penurunan 3 rigs memberikan angka 1022 untuk pekan yang berakhir pada 12 April.

Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan menemui posisi support di 63.32 – 62.91. Namun jika terjadi pergerakan positif kembali akan mendaki ke posisi resisten 64.26 – 65.00. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 12 April 2019

Kekhawatiran Kondisi Ekonomi Global Bawa Wall Street Melemah

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup turun dipicu kecemasan yang meningkat terkait perlambatan ekonomi global, mengimbangi optimisme tentang data dan investor yang menunggu musim pelaporan pendapatan.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 14,11 poin, atau 0,05 persen menjadi 26.143,05. Sementara indeks S&P 500 ditutup datar menjadi 2.888,32 dan Nasdaq Composite turun 16,89 poin, atau 0,21 persen, menjadi 7.947,36.

Nasdaq dan Dow ditutup lebih rendah, dengan saham perawatan kesehatan membebani ketiga indeks saham utama AS.

Baca Juga :

"Anda mengalami hari-hari tarik-menarik di mana tidak banyak yang terjadi. Ini mencerminkan orang-orang menunggu lebih banyak informasi, seperti pendapatan perusahaan," kata Chuck Carlson, chief executive officer Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran turun pada minggu lalu ke level terendah sejak 1969. Sementara pada bulan Maret, harga produk yang naik menuju peningkatan terbesar sejak Oktober, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Data yang optimis dapat meredakan kekhawatiran tentang penurunan tajam ekonomi global. Kekhawatiran tercermin dalam beberapa menit dari pertemuan Federal Reserve yang dirilis pada hari Rabu.

Saham
Pada perdagangan kali ini, saham-saham layanan kesehatan sejauh ini merupakan hambatan terbesar, dengan turun 1,2 persen. Penurunan sehari setelah Senator A. Bernie Sanders dari AS memperkenalkan rencana "Medicare for All" kepada Kongres.

Kemudian Komite Keuangan Senat mengakhiri audiensi untuk membahas peran yang dimainkan oleh para pengelola manfaat farmasi dalam penentuan harga obat-obatan.

"Saya sedikit terkejut kami melihat reaksi semacam itu terhadap proposal ini. Mungkin itu pertanda perubahan," kata Carlson. Saham UnitedHealth Group Inc jatuh 4,3 persen dan membebani Dow.

Di sisi lain, saham Steel Corp turun 3,2 persen setelah Bank of America Merrill Lynch memangkas peringkat sahamnya menjadi “berkinerja buruk.

Saham Peers AK Steel Holding Corp dan Steel Dynamics Inc masing-masing turun 8,3 persen dan 2,5 persen.

Adapun volume perdagangan kali ini mencapai 6 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,17 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 11 April 2019

Tensi Perang Dagang Naik, IHSG Diprediksi akan Terkoreksi

20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar

PT Rifan Financindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan pelemahan dengan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.461-6.492.

Momentum tertekannya IHSG disebabkan telah gagal menembus resisten di level 6,494. Indikator stochastic juga mulai menyempit dengan volume perdagangan yang lebih kecil dari perdagangan sebelumnya.

"Dari global sendiri, hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas turut menjadi perhatian bagi para pelaku pasar," tutur Analis PT Artha Sekuritas Juan Oktavianus Harahap di Jakarta, Kamis (11/4/2019).


Baca Juga :
Berbeda, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyebutkan, progres uji support IHSG justru merupakan perjalanan naik IHSG pada perdagangan saham hari ini.

Menurutnya, IHSG berpeluang menguat di kisaran 6402 - 6585. Adapun saham yang dianjurkan untuk dikoleksi hari ini ialah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Sedangkan Juan menyarankan saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

IMF Pangkas Ekonomi Global, IHSG Melemah TerbatasLaju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah. Akan tetapi, pelemahan IHSG tersebut cenderung terbatas. Hal ini dipicu IMF pangkas proyeksi ekonomi dunia.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (10/4/2019), IHSG melemah tipis 6,02 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.478,32. Indeks saham LQ45 susut 0,02 persen ke posisi 1.024,12. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Sebanyak 237 saham melemah sehingga menekan IHSG. 149 saham menguat dan 130 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.487,75 dan terendah 6.456,66. Total frekuensi perdagangan saham 391.629 kali dengan volume perdagangan 12,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 231,25 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.150.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham industri dasar naik 0,23 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,12 persen. Sektor saham pertanian tergelincir 0,71 persen dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi susut 0,54 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,38 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MTPS naik 50 persenn ke posisi Rp 480 per saham, saham JAYA melonjak 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham, dan saham INCF mendaki 25 persen ke posisi Rp 570 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham EMDE merosot 13,28 persen ke posisi Rp 222 per saham, saham BIKA tergelincir 7,09 persen ke posisi Rp 236 per saham, dan saham ADMF merosot 7,01 persen ke posisi Rp 9.950 per saham. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 10 April 2019

Peneliti: Utang Era SBY Tumbuh 14 Persen, Jokowi 7 Persen

IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau

Rifanfinancindo - Peneliti di Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pemimpin Indonesia dalam lima tahun mendatang harus melakukan dua hal agar ekonomi Indonesia membaik.

Pertama, dari asumsi makro dan kedua mengenai pengendalian pertumbuhan utang.  Utang, kata Yusuf, masih sesuatu yang harus dikendalikan walaupun kondisi utang Indonesia masih relatif aman.

Menurut dia, utang pada pemerintah Jokowi hanya tumbuh sebesar 7 persen berbeda dengan 2004 hingga 2014 yaitu saat kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) utang tumbuh 14 persen.

Baca Juga :
"Mengenai utang, setiap tahun pertumbuhan utang rata-rata 7 persen. Ini lebih rendah dari 2004 hingga 2014 yang mencapai 14 persen," ujar Yusuf saat memberi paparan jumpa pers di Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

Yusuf mengatakan, meskipun ada pertumbuhan utang yang berbeda, hingga kini utang Indonesia relatif aman karena masih dalam batas sekitar 30 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB). Angka ini tentu lebih rendah jika dibandingkan dengan Jepang sebesar 120 persen.

"Ketika bicara utang, narasi adalah utang relatif aman. Saya setuju karena utang berada di kisaran 30 persen dari PDB, bandingkan dengan Jepang, mereka sekitar 120 persen," ujar dia.

IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Namun demikian, perbedaan Indonesia dan Jepang adalah negara itu memiliki porsi komposisi utang dalam negeri yang lebih besar. Sementara Indonesia memiliki porsi utang luar negeri lebih besar yang menyebabkan rentan terhadap guncangan global.

"Perlu jadi catatan adalah komposisi utang. Jepang, utang di dalam negeri lebih banyak sehingga perputaran uangnya juga di dalam negeri. Artinya, ketika terjadi gonjang ganjing ekonomi global ini, akan berpengaruh pada SUN. Indonesia sangat rentan jikalau terjadi gonjang ganjing global karena akan terjadi capital outflow," kata Yusuf.

Dari asumsi ekonomi makro, pemimpin ke depan harus menyusun target yang tepat sasaran. Hal ini diperlukan agar kebijakan yang akan diterbitkan sesuai dengan perkembangan ekonomi baik dalam negeri maupun luar negeri.

"Tentang asumsi makro yang ditetapkan pada kebijakan fiskal. Asumsi makro pertumbuhan ekonomi 4 tahun terakhir selalu meleset. Ini penting untuk mengeluarkan kebijakan pengeluaran dan belanja negara. Cuma pada 2017 asumsi sesuai dengan realisasi," tandasnya.  Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 09 April 2019

Rupiah Selasa Pagi Menguat ke Rp14.150/USD; Kenaikan Minyak Menekan Dollar Asia



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (09/04), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound, sementara dollar AS di pasar Asia berlanjut tertekan setelah loss di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,09% ke level Rp 14.150 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.163.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.153, kemudian bergerak kuat sampai ke Rp14.150, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.150. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia tertekan melanjutkan loss di sesi global sebelumnya karena naiknya mata uang berbasis komoditas oleh menanjaknya harga minyak bumi.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,63, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,67.

Sementara itu, IHSG Selasa pagi di sesi pertama, terpantau menguat 0,14% atau 8,687 poin ke level 6.435,045, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya bergerak tipis setelah variatifnya tutup pasar Wall Street.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia melorot dengan menanjaknya mata uang berbasis komoditas oleh naiknya harga minyak bumi. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13890 – Rp14315 terhadap dollar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800