English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 28 Maret 2019

8 Sektor Saham Tertekan, IHSG Tergelincir 25,26 Poin

Awal 2019 IHSG

Rifanfinancindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berada di zona merah usai sempat menguat pada awal sesi perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (27/3/2019), IHSG merosot 25,26 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.444,73. Indeks saham LQ45 susut 0,70 persen ke posisi 1.010,41. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 209 saham melemah sehingga menekan IHSG. 175 saham menguat dan 145 saham diam di tempat.


Baca Juga :
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,42 dan terendah 6.443,97.

Total frekuensi perdagangan saham 386.280 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 213,33 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.195.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi naik 0,46 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,41 persen.

Sementara itu, sektor saham industri dasar turun 1,19 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Sektor saham manufaktur tergelincir 0,69 persen dan sektor saham tambang terpangkas 0,84 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham RODA melonjak 24,58 persen ke posisi Rp 446 per saham, saham CAKK mendaki 24,48 persen ke posisi Rp 356 per saham, dan saham FOOD meroket 18,75 persen ke posisi Rp 228 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham KBLV turun 24,58 persen ke posisi Rp 362 per saham, saham BTEK terpangkas 18,75 persen ke posisi Rp 143 per saham, dan saham JAWA turun 12,41 persen ke posisi Rp 120 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 persen dan indeks saham Shanghai mendaki 0,85 persen.

Sementar aitu, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,15 persen, indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 0,23 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,06 persen.

Selain itu, indeks saham Singapura turun 0,06 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,16 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, para pelaku pasar memilih sikap wait and see terkait faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, dinamika Brexit yang berkembang. Parlemen Inggris mengambil alih legislasi Brexit dari pemerintahan Inggris. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 26 Maret 2019

Saham Apple Tekan Indeks S&P 500

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - S&P 500 yang merupakan indeks acuan utama di bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan ini karena masih adanya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan karena penurunan saham Apple Inc setelah perusahaan teknologi tersebut meluncurkan layanan streaming video.

Mengutip Reuters, Selasa (26/3/2019), S&P 500 kehilangan 2,35 poin atau 0,08 persen menjadi 2.798,36. Untuk Nasdaq Composite turun 5,13 poin atau 0,07 persen menjadi 7.637,54.

Kebalikannya, Dow Jones Industrial Average naik 14,51 poin atau 0,06 persen menjadi 25.516,83.
Selama perdagangan, indeks S&P 500 terombang-ambing antara zona positif dengan negatif di saat investor terus memantau imbal hasil surat utang pemerintah AS berjangka waktu 10 tahun. Imbal hasil obligasi tersebut turun ke level terendah Sejak Desember 2017.

Baca Juga :

Para analis melihat bahwa adanya kurva pembalikan imbal hasil surat utang tersebut menjadi salah satu indikator resesi. "Kami khawatir tentang imbal hasil tersebut dan sekarang selain masalah imbal hasil juga terdapat masalah suku bunga," jelas Eric Kuby, chief investment officer, North Star Investment Management Corp, Chicago.

Sedangkan untuk indeks Dow Jones mampu menguat dibantu oleh kenaikan saham Boeing setelah perusahaan pembuat pesawat tersebut mengatakan bahwa mereka berencana untuk memperbaharui perangkat lunah dan pelatihan bagi pilot yang akan menerbangkan 737 MAX. Ethiopian Airlines dan Qatar Airways menyatakan kepercayaan pada Boeing meskipun kecelakaan fatal baru-baru ini.

Saham Apple turun 1,2 persen dan merupakan hambatan terbesar pada indeks. Perusahaan pembuat iPhone inin merilis layanan streaming konten asli Apple TV + yang sudah ditunggu cukup lama dan layanan berlangganan Apple TV Channels. Apple mulai bergabung di pasar yang memberikan layanan streaming. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 25 Maret 2019

Bursa Asia Rontok, IHSG Tersungkur 51,41 Poin

Pembukaan-Saham

PT Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Senin pekan. Hal ini dipicu aksi jual dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (25/3/2019), IHSG turun 51,41 poin atau 0,79 persen ke posisi 6.473,85.

Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG anjlok 68,84 poin atau 1,06 persen ke posisi 6.456,42. Indeks saham LQ45 susut 1,57 persen ke posisi 1.009,81. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Baca Juga :

Sebanyak 155 saham melemah sehingga menekan IHSG. 48 saham menguat dan 119 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.473,85 dan terendah 6.446,40.

Total frekuensi perdagangan saham 15.042 kali dengan volume perdagangan saham 422,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 262,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 3,05 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.230.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham infrastruktur turun 1,66 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Kemudian sektor saham aneka industri tergelincir 1,79 persen dan sektor saham konstruksi merosot 1,63 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham COCO naik 16,19 persen ke posisi Rp 620 per saham, saham GLOB mendaki 13,18 persen ke posisi Rp 498 per saham, dan saham CANI menanjak 9,26 persen ke posisi Rp 236 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham SIMA turun 22,62 persen ke posisi Rp 130 per saham, saham PEHA merosot 14,07 persen ke posisi Rp 2.260 per saham, dan saham INKP tergelincir 4,59 persen ke posisi Rp 9.350 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 1,59 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 1,49 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 3,06 persen, dan salah satu bursa saham yang cetak pelemahan terbesar di Asia.

Selanjutnya, indeks saham Shanghai merosot 0,87 persen, indeks saham Singapura susut 1,16 persen dan indeks saham Taiwan turun 3,55 persen dan bukukan pelemahan terbesar. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 22 Maret 2019

The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Bakal Melemah

IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham hari ini. Kecenderungan itu diprediksi berkisar di level support dan resistance pada 6450-6520.

Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menyebutkan, meski secara teknikal IHSG berhasil bertahan diatas level psikologis 6500, momentum bearish (melemah) masih cukup besar pada IHSG hari ini.

Baca Juga :


"Tren pergerakan IHSG cukup negatif jika tidak mampu break out atau kuat diatas level 6500. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah dengan support-resistance 6450-6520," ujarnya Jumat (22/3/2019).

Itu diperkuat dengan pernyataan Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dimana investor menganggap level index saat ini sudah priced-in.

Pergerakan masih cukup terbatas dipengaruhi oleh keputusan The Fed dan Bank Indonesia (BI) dalam menahan suku bunganya. Adapun ia memprediksi IHSG akan terkoreksi di level 6.485-6.516.
"Pergerakan masih akan dipengaruhi sentimen global dan rilisnya kinerja emiten untuk tahun 2018," ungkapnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 21 Maret 2019

Wall Street Bervariasi Usai Pernyataan The Fed

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Rabu waktu setempat.

Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 melemah seiring saham keuangan sensitif terhadap suku bunga setelah the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS menegaskan sikap kebijakan moneter yang dovish.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 141,85 poin atau 0,55 persen menjadi 25.745,53.


Baca Juga :

Indeks saham S&P 500 tergelincir 8,35 poin atau 0,29 persen menjadi 2.824,22. Indeks saham Nasdaq bertambah 5,02 poin atau 0,07 persen menjadi 7.728,97.

Tiga indeks saham utama AS secara singkat berbalik arah usai pernyataan the Fed. Hanya indeks saham Nasdaq yang berakhir di zona positif.

"Reaksi pertama terhadap pernyataan the Fedl selalu merupakan reaksi yang salah," ujar Art Hogan, Chief Market Strategist National Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (21/3/2019).

Pada akhir pertemuan kebijakan moneter selama dua hari, the Fed mengindikasikan tidak melihat kenaikan suku bunga lebih lanjut pada 2019. Kemudian merilis rincian neraca untuk mengakhiri pengurangan bulanan neraca.

Namun, indeks berubah positif setelah rilis pernyataan itu. Saham bank yang sensitif terhadap suku bunga, meredam reli tersebut. Sektor keuangan alami aksi jual di jam terakhir perdagangan sehingga akhiri sesi dengan turun 2,1 persen.

Head of Trading Keefe, Bruyette and Woods, R.J Grant menuturkan, kenaikan besar dalam aksi jual di saham bank seiring imbal hasil surat berharga mendatar.

Wall street reli sejak awal tahun, ketika pimpinan the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan akan lebih besar untuk kebijakan moneter. Powell menegaskan, data ekonomi yang beragam dan risiko terkait Brexit serta negosiasi perdagangan sebagai alasan untuk berhati-hati.

Federal fund futures pun melihat peluang bank sentral akan memangkas suku bunga pada awal 2020. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 20 Maret 2019

Bursa Asia 19 Maret Berakhir Datar; Kebijakan The Fed AS Dinantikan



PT Rifan Financindo - Bursa Saham Asia berakhir datar pada hari Selasa (19/03), menjelang pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat.

Saham China Daratan bervariasi. Indeks komposit Shanghai tergelincir 0,18 persen menjadi 3.090,98, indeks Shenzhen naik 0,176 persen menjadi 1.688,76.

Di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 0,19 persen pada 29.466,28, dengan saham HSBC naik lebih dari 0,2 persen.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup sedikit lebih rendah pada 21.566,85 meskipun saham Fast Retailing, Softbank Group dan Fanuc melihat kenaikan pada hari itu. Indeks Topix turun 0,21 persen menjadi berakhir pada 1.610,23.

Baca Juga :


Di Korea Selatan, indeks Kospi ditutup sedikit lebih rendah pada 2.177,62.

Sedangkan indeks ASX 200 Australia ditutup sedikit lebih rendah pada 6.184,80.

Pada hari Selasa, rilis risalah rapat kebijakan Maret dari Reserve Bank of Australia menunjukkan bahwa ketegangan perdagangan tetap menjadi sumber ketidakpastian untuk prospek global.

Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average mempertahankan kenaikan beruntun empat sesi karena ditutup 65,23 poin lebih tinggi pada 25.914,10. Indeks S&P 500 menyelesaikan hari perdagangannya 0,4 persen lebih tinggi pada 2.832,94, sementara indeks Nasdaq juga menambahkan 0,3 persen menjadi ditutup pada 7.714,48.

Langkah itu datang menjelang pertemuan kebijakan moneter dua hari oleh Fed, yang akan dimulai pada hari Selasa. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga adalah nol, menurut alat FedWatch CME Group. Namun, investor akan mencari petunjuk tentang prospek ekonomi bank sentral. The Fed telah mengisyaratkan akan sabar dalam menaikkan suku bunga pada pertemuan sebelumnya tahun ini.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati keputusan kebijakan The Fed AS, yang jika memberikan sinyal positif bagi ekonomi AS akan menguatkan bursa Wall Street dan juga bursa Asia. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 19 Maret 2019

Wall Street Melonjak Jelang Pertemuan The Fed

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifanfinancindo - Saham Bank dan teknologi membantu memimpin Wall Street lebih tinggi pada hari Senin (Selasa pagi WIB), sementara saham Boeing dan Facebook menjadi hambatan. Investor mengamati pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada pekan ini untuk memastikan komitmen The Fed terhadap kebijakan moneter "sabar".

Dilansir dari Reuters, Selasa (19/3/2019), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 65,23 poin atau 0,25 persen menjadi 25.914,1, indeks S&P 500 naik 10,46 poin atau 0,37 persen, menjadi 2.832,94 dan Nasdaq Composite menambahkan 25,95 poin atau 0,34 persen menjadi 7.714,48.

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, delapan ditutup dalam melemah, dengan sektor energi, konsumen dan perusahaan keuangan menikmati persentase kenaikan terbesar.


Baca Juga :

Indeks S&P mencetak minggu terbaik sejak November, indeks acuan mengakhiri sesi sekitar 3,3 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada September. Ketiga indeks utama AS ditutup di wilayah positif.

Penguatan Dow Jones berturut-turut berhadapan dengan Boeing Co, yang turun 1,8 persen karena perusahaan menghadapi peningkatan pengawasan menyusul kecelakaan fatal di Ethiopia pada 10 Maret lalu. Penurunan saham pembuat pesawat terbesar di dunia memperpanjang penurunan 10,3 persen minggu lalu dan merupakan bobot terberat pada indeks blue-chip.

Pertemuan kebijakan dua hari The Fed dimulai pada hari Selasa. Investor mengantisipasi bank sentral AS akan memperkuat pendekatan donvish terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Prospek pemangkasan pasokan OPEC yang diperpanjang mengirim harga minyak mentah ke level tertinggi empat bulan, yang mendorong perusahaan-perusahaan energ. Sementara berita tentang penawaran umum perdana (IPO) yang akan datang, terutama dari layanan Lyft, mengirim sektor perbankan lebih tinggi.

Saham Facebook
Saham Facebook turun 3,4 persen setelah Wakil Ketua Komisi Eropa mengatakan "pada titik tertentu, kita harus mengatur  perusahaan teknologi dan media sosial besar untuk melindungi warga negara."

Apple Inc mengejutkan para investor dengan meluncurkan perangkat iPad baru sebelum peluncuran layanan streaming konten yang diharapkan perusahaan pada 25 Maret. Saham ditutup naik 1,0 persen.

Saham pemasok Apple Synaptics Inc anjlok 22,6 persen setelah Mizuho menurunkannya menjadi "netral" dari "beli."

Goldman Sachs dan Citigroup masing-masing naik 2,1 persen dan 1,1 persen, di tengah laporan bahwa bank-bank membantu dua pemberi pinjaman terbesar Jerman dengan potensi merger bernilai lebih dari USD 28 miliar. Amazon.com naik 1,7 persen, memimpin kenaikan sektor kebijakan konsumen. Rifanfinancindo.



Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800