English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 15 November 2018

Sektor Saham Keuangan Bebani Wall Street

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah dengan indeks saham S&P 500 membukukan penurunan dalam lima sesi berturut-turut.

Hal tersebut didorong kekhawatiran peraturan pada industri perbankan akan mengetat usai Partai Demokrat mengambil-alih the House of Representatives atau DPR AS.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones merosot 204,84 poin atau 0,81 persen ke posisi 25.081,65. Indeks saham S&P 500 tergelincir 20,36 poin atau 0,75 persen ke posisi 2.701,82. Indeks saham Nasdaq melemah 64,48 poin atau 0,9 persen ke posisi 7.136,39.

Sektor saham keuangan merosot usai Maxine Waters dari Partai Demokrat akan menjadi ketua komite perbankan di DPR. Berdasarkan laporan CNBC, ia menuturkan peraturan perbankan tidak akan berkurang di tangannya. Sektor saham keuangan S&P 500 susut 1,2 persen, dan merupakan hambatan terbesar di S&P 500. Saham bank merosot 1,6 persen.




Baca Juga :

Sementara itu, saham teknologi lanjutkan tekanan seiring saham Apple Inc tergelincir dalam lima hari berturut-turut di wall street. Hal tersebut didorong kekhawatiran penjualan iPhone.

Saham Apple sempat turun 20 persen lebih dari rekor tertingginya. Saham Apple melemah 2,1 persen turut mendorong indeks sektor saham teknologi S&P 500 terpangkas 0,5 persen.

Saham Apple Tertekan
Di sisi lain, pasar juga hadapi harga minyak yang menguat. Data ekonomi juga menunjukkan harga juga naik seperti yang diharapkan pada bulan lalu kurangi kekhawatiran inflasi yang terlalu overheating dan kenaikan suku bunga lebih cepat.

Sentimen negatif pun berlanjut dengan investor juga masih khawatir terhadap perlambatan prospek pertumbuhan ekonomi global. Ini menjadi alasan untuk tetap berhati-hati.

“Sebuah ketidakpastian mengenai pertumbuhan global serta isu terkait perdagangan telah menempatkan spekulan,” ujar Chad Morganlander, Manajer Portofolio Senior di Washington Crossing Advisors, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (15/11/2018).

Saham PG&E pun merosot 22,7 persen usai peringatan akan hadapi kewajiban signifikan yang melebihi cakupan asuransi terkait kebakaran yang mengamuk di California Utara. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 14 November 2018

Emas Dunia Beringsut Naik oleh Turunnya Dollar, Emas Antam Naik ke Rp666.000 per gram



Rifanfinancindo - Harga emas dunia terpantau beringsut naik pada perdagangan Rabu pagi dan siang (14/11) WIB, karena dolar AS yang undur dari level 16 bulan tertingginya yang disentuh awal pekan ini, merosot di tengah lonjakan mata uang euro dan sterling oleh adanya draft perjanjian Brexit.

Spot emas naik sekitar 0,15 persen ke level $1,203.16 per ounce pada Rabu pagi menjelang siang WIB. Emas berjangka AS naik 0,1 persen pada $1,203 per ounce.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari jelang siang WIB ini terkoreksi ke level 97,06, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,14.

Baca Juga :
Penasihat ekonomi utama Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat menyambut dimulainya kembali pembicaraan perdagangan dengan Cina, sementara Wakil Presiden Mike Pence memperingatkan Beijing untuk mengubah perilakunya untuk menghindari perang dingin baru dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia menanjak dari satu bulan terendahnya, sedangkan dollar juga terkoreksi meninggalkan 16 bulan tertingginya. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.236,94 dan level $1.243,01. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.190,85 dan $1.180,32.

Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau naik Rp3.000 ke level harga Rp666.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Selasa kemarin di Rp663.000. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

Selasa, 13 November 2018

Bursa Asia Alami Kerugian, Saham Indonesia Untung



Rifan Financindo - Bursa saham Asia pada perdagangan hari Selasa (12/11) anjlok sejak awal sesi oleh sentimen meruginya  Dow Jones Industrial Average yang  turun lebih dari 600 poin semalam. Perdagangan sebelumnya bursa saham Asia awal pekan ditutup mixed oleh kekhawatiran pertumbuhan global.

Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok3,08 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix merugi 2,68 persen. Pemicu anjloknya Nikkei yaitu saham pemasok Apple, Japan Display, anjlok 7,62 persen pada pagi hari setelah perusahaan melaporkan kerugian operasi beruntun keenam berturut-turut dan menurunkan prospeknya.

Baca Juga :

Demikian juga di bursa Korea Selatan, di mana indeks Kospi merosot 1,29 persen. Saham industri kelas berat  yang anjlok tajam seperti saham  Samsung Electronics anjlok 2,77 persen sementara SK Hynix turun 4,43 persen.

Di Australia indeks ASX 200 turun 1,55 persen dengan hampir semua sektor di wilayah negatif. Pemicunya anjlok saham energi turun 1,73 persen sementara subindex keuangan merugi 2,19 persen.
Bursa saham di China Raya juga memulai di zona negatif. Indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan turun 1,6 persen, dengan indeks kelas berat Tencent jatuh sebesar 3,77 persen. Indeks Shanghai turun  0,27 persen sementara Shenzhen naik 0,4 persen.

Namun berbeda dengan perdagangan saham di Indonesia, IHSG dibuka menguat dan kini bergerak kuat ke posisi 5803,92 atau alami kenaikan 0,47 persen dari perdagangan sebelumnya. Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Senin, 12 November 2018

Dolar Kehabisan Tenaga Awali Perdagangan Pekan Ini



PT Rifan Financindo - Mengawali perdagangan forex pekan ini hari Senin (12/11), dolar AS kehabisan tenaga sehingga tidak mampu melanjutkan rally yang sebelumnya mendapat kekuatan dari sentimen kebijakan Fed yang hawkish. Setelah pasar dibuka dolar sempat dibuka lebih tinggi kemudian terpangkas kembali.

Pekan lalu dolar kembali berhasil cetak penguatan mingguan lanjutan untuk 4 pekan berturut sekalipun sempat awal pekan alami tekanan jual yang beruntun. Selain mendapat kekuatan sentimen kebijakan Fed yang berpotensi akan menaikkan kembali suku bunganya pada bulan Desember, akhir pekan melaju kembali oleh kekuatan data PPI AS bulan Oktober yang melebihi ekspektasi.

Baca Juga :


Indeks dolar yang menunjukan kekuatan dolar AS terhadap 6 rival utamanya awali sesi dengan angka yang lebih tinggi dari penutupan di 97.05. Dan kini indeks menunjukkan posisi 96,99 setelah sempat naik tadi ke posisi 97.06. Namun proyeksi hari ini dolar sulit untuk lanjutkan rally dikarenakan pasar Amerika libur.

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan mata uang hari ini sepi arahan, selain libur perdagangan bursa Amerika juga tidak adanya rilis data ekonomi makro yang dominan pengaruhi rival-rivalnya. PT Rifan Financindo

Jumat, 09 November 2018

Pernyataan The Fed Bawa Wall Street Melemah


Rifanfinancindo - Pasar Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi, dengan indeks  S&P 500 dan Nasdaq ditutup sedikit lebih rendah sementara Dow naik. Pasar saham kali ini dipengaruhi pernyataan Federal Reserve, dan penurunan saham energi seiring jatuhnya harga minyak mentah AS.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 10,92 poin, atau 0,04 persen, menjadi 26.191,22. Sementara indeks S&P 500 turun 7,06 poin, atau 0,25 persen, menjadi 2.806,83 dan Nasdaq Composite turun 39,87 poin, atau 0,53 persen, menjadi 7.530,89.

Sehari sebelumnya, ketiga indeks saham sempat naik 2 persen seiring pelaksanaan pemilihan kongres jangka menengah AS.

Baca Juga :

Usai menggelar pertemuan selama dua hari, Bank Sentral AS mengatakan bahwa data pekerjaan yang kuat dan pengeluaran rumah tangga menjaga ekonomi AS berada pada jalurnya. Namun kondisi investasi bisnis yang dimoderasi lebih cepat pada awal tahun, menciptakan kemungkinan hambatan pada pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Selain komentar tentang investasi bisnis, pernyataan Fed sebagian besar sesuai harapan dan saran bagi investor bahwa kenaikan suku bunga berikutnya akan dilakukan pada Desember.

“The Fed telah mengakui bahwa ada satu bagian dari ekonomi yang melambat sedikit, tetapi itu tidak menghalangi mereka dari langkah "kenaikan bertahap" (Suku bunga),” kata Jamie Cox, Managing Partner Harris Financial Group, Richmond, Virginia.

Dia mengatakan, tidak ada yang benar-benar menunjukkan apa yang pasar harapkan. "Bahwa akan ada sikap yang lebih dovish. Jadi saya pikir ini lebih dari apa yang kita sebut pegangan hawkish,” tambah dia.

 Sementara Quincy Krosby, Kepala Strategi Pasar Prudential Financial di Newark, New Jersey mengatakan perusahaan saat ini menahan pengeluarannya karena ketidakpastian perang perdagangan AS-Cina.

"Pelambatan dalam belanja bisnis dapat memperlambat fondasi pasar saham," kata Krosby.
Saham energi menjadi penghambat terbesar indeks S&P dengan turun 2,2 persen. Pemicunya adalah penurunan minyak mentah berjangka AS, jatuh lebih dari 20 persen dari level tertinggi 3 Oktober karena investor fokus pada pembengkakan pasokan minyak mentah global, yang meningkat lebih cepat daripada banyak diharapkan.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa think tank terkemuka yang didanai pemerintah Arab Saudi sedang mempelajari kemungkinan efek pecahnya OPEC pada pasar minyak.

Kali ini, sebanyak 7,23 miliar saham berpindah tangan dibandingkan di Pasar Saham AS, dengan rata-rata 8,43 miliar untuk 20 sesi terakhir. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 08 November 2018

Rupiah Kamis Pagi Terkoreksi Teknikal ke Rp14.660/USD; Dollar Asia Flat Menanti the Fed



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (8/11), nilai tukar rupiah terpantau melemah terkoreksi teknikal, masih di bawah Rp14.700, sementara dollar AS agak flat di Asia dalam pasar yang sekarang mencermati pertemuan the Fed. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah ke level Rp 14.660 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.575.

Analis Vibiznews melihat untuk pagi ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah di Rp 14.596, kemudian bergerak melemah sampai ke Rp14.657, dan terakhir menjelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 14.660. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terpantau agak flat setelah sempat menanjak semalam memangkas loss sebelumnya, sementara para pelaku pasar sedang mencermati pertemuan the Fed hari ini.



Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini mendatar naik tipis ke level 96,21, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,19.

Sementara itu, IHSG hari Kamis pagi ini, di sesi pertama, menanjak tipis 0,22% atau 13,690 poin ke level 5.953,576, sementara bursa saham kawasan Asia menjelang siang ini diperdagangkan kompak menguat meneruskan Wall Street yang melejit.

Dollar AS terhadap rupiah pagi ini terlihat menguat secara teknikal sementara dollar di pasar Asia pagi ini mulai bergerak naik menanti pertemuan the Fed. Kisaran rupiah minggu ini membentuk range lebar baru, menjadi kisaran Rp14575 – Rp15230 terhadap dollar AS. Rifan Financindo.


Sumber :

Rabu, 07 November 2018

Rupiah Rabu Pagi Menguat ke Rp14.790/USD; Dollar Asia Naik Mencermati Hasil Kongres



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (7/11), nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat, turun di bawah Rp14.800, sementara dollar AS bergerak naik di Asia dalam pasar yang mencermati perhitungan hasil pemilihan kongres AS. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat ke level Rp 14.790 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.800.

Analis Vibiznews melihat untuk pagi ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 14.770, kemudian bergerak menguat lagi sampai ke Rp14.720, dan terakhir menjelang siang ini WIB terlihat di posisi Rp 14.790. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia terpantau menanjak perlahan setelah kemarin terkoreksi, sementara para pelaku pasar sedang memperhatikan hasil perhitungan pemilihan kongres AS, di samping mencermati pertemuan the Fed minggu ini.



Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 96,40, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,22.

Sementara itu, IHSG hari Rabu pagi ini, di sesi pertama, menanjak tipis 0,09% atau 5,338 poin ke level 5.929,268, sementara bursa saham kawasan Asia menjelang siang ini diperdagangkan variatif.

Dollar AS terhadap rupiah pagi ini terlihat masih kalah meskipun dollar di pasar Asia pagi ini mulai bergerak naik melihat hasil kongres dan menanti pertemuan the Fed. Kisaran rupiah minggu ini membentuk range lebar baru, menjadi kisaran Rp14617 – Rp15230 terhadap dollar AS. PT Rifan Financindo.




Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800