English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 04 September 2018

Dolar AS Masih Bertahan Tertinggi 1 Minggu



PT Rifan Financindo - Dolar AS bertahan di dekat level tertinggi satu minggu pada Senin di tengah kekhawatiran tentang perdagangan global setelah negosiasi perdagangan AS-Kanada mencapai kebuntuan.

Pedagang agresif membeli dolar terhadap pound Inggris dan dolar Kanada. Status dolar sebagai mata uang cadangan utama menjadikan mata uang AS sebagai penerima manfaat utama dari kekhawatiran atas konflik perdagangan.

Pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak perlu untuk mempertahankan Kanada dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara dan memperingatkan Kongres untuk tidak ikut campur dalam pembicaraan perdagangan atau dia akan mengakhiri perjanjian trilateral sama sekali.


Baca juga :
Tapi keuntungan diredam. Mata uang safe-haven seperti franc Swiss dan yen Jepang didukung terhadap saingan berimbal hasil lebih tinggi.

Ketegangan perdagangan secara luas mendukung dolar, tetapi pasar hampir tidak sangat kondusif terhadap risiko, kata analis.

Pada awal perdagangan London, dolar naik tipis ke 95,22, mendekati level tertinggi sejak 27 Agustus terhadap sekeranjang pesaingnya. Ini telah memperoleh hampir 7 persen sejak pertengahan April ketika ketegangan perdagangan pertama kali muncul.

Euro melemah 0,1 persen terhadap dolar setelah Fitch Ratings meninggalkan peringkat kredit untuk Italia tidak berubah di “BBB” tetapi merevisi prospeknya menjadi negatif pada hari Jumat.

Sterling adalah pecundang terbesar terhadap dolar setelah kepala perunding Brexit Uni Eropa, Michel Barnier, mengatakan dia sangat menentang proposal pemerintah Inggris pada hubungan perdagangan masa depan setelah meninggalkan Uni Eropa.

Pound turun 0,4 persen menjadi $ 1,29 dan melemah 0,3 persen terhadap euro menjadi 89,80 pence.

Perdagangan tenang dengan pasar AS tutup untuk liburan.

Malam nanti akan dirilis data ekonomi ISM Manufacturing PMI Agustus AS dan Markit Manufacturing PMI Agustus AS yang diindikasikan menurun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya Dolar AS berpotensi positif dengan terus berlangsungnya perang dagang AS-China. Namun jika malam nanti data Manufacturing PMI terealisir menurun akan dapat menekan dolar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 03 September 2018

Bursa Asia Akhir Agustus Melemah; Ketegangan Perdagangan AS-China Meningkat



Rifanfinancindo - Pasar Saham Asia sebagian besar turun pada akhir bulan Jumat sore (31/08) setelah bursa Wall Street mengakhiri kenaikan beruntun empat hari di sesi terakhir.

Indeks Nikkei 225 pulih dari beberapa kerugian sebelumnya untuk mengakhiri minggu sebagian besar datar di 22.865,15 meskipun sebagian besar sektor tergelincir.

Indeks Kospi Korea Selatan melawan tren dengan menutup naik 0,67 persen menjadi 2.322,88, karena saham Samsung Electronics naik 1,68 persen.


Baca juga :


Indeks ASX 200 turun 0,51 persen menjadi ditutup pada 6,319.5, dengan sektor telekomunikasi menurun 3,85 persen, menyerahkan kenaikan dari hari sebelumnya yang dipimpin oleh penggabungan yang diusulkan antara TPG Telecom dan Hutchison Telecommunications (Australia).

Di wilayah China Raya, pasar melanjutkan tren turun mereka dari beberapa hari terakhir. Indeks Shanghai mengakhiri pekan perdagangan turun 0,46 persen menjadi 2,725.24, sedangkan indeks Shenzhen ditutup lebih rendah sekitar 1,08 persen menjadi 1.451,38.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,98 persen pada 27888.55. Saham Tencent turun lebih dari 5,6 persen setelah kementerian pendidikan China pada Kamis merinci rencana peningkatan regulasi dan kontrol atas jumlah video game online baru. Saham sedikit pulih dari kenaikannya tetapi masih diperdagangkan turun 5,2 persen pada 3:23 siang. HK / SIN.

Pada hari Kamis, bursa Wall Street mengakhiri rentetan kemenangan empat hari. Indeks Dow Jones turun 137,65 poin menjadi 25.986,92. Indeks S & P 500 turun 0,4 persen menjadi 2.901,13, sedangkan indeks Nasdaq turun 0,3 persen menjadi 8.088,36 setelah mencapai rekor tinggi sehari sebelumnya.

Langkah-langkah di atas datang setelah laporan Bloomberg News bahwa Trump mengatakan kepada para pembantunya bahwa ia mendukung pengajuan tarif yang diusulkan pada tambahan $ 200 miliar dalam barang-barang China. Namun laporan itu juga menyebutkan bahwa Trump belum memutuskan tentang masalah ini. Gedung Putih menolak mengomentari laporan itu.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi lemah dengan meningkatnya kembali perang dagang AS-China pasca Trump berencana meningkatkan pengenaan tarif pada barang China. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 31 Agustus 2018

Rupiah Sentuh 14.723 per Dolar AS, IHSG Susut 71,61 Poin

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin


Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah menjelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG ini ikuti bursa saham Asia yang tertekan.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (31/8/2018), IHSG melemah 71,61 poin atau 1,19 persen ke posisi 5.947,34. Indeks saham LQ45 merosot 1,62 persen ke posisi 937,19. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 255 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 119 saham diam di tempat. 79 saham menguat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.984,96 dan terendah 5.940,90. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.


Baca juga :

Total frekuensi perdagangan saham 156.031 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,9 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.723.

10 sektor saham tertekan menjelang akhir pekan. Sektor saham aneka industri melemah 2,34 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 1,7 persen dan sektor saham manufaktur melemah 1,58 persen.

Saham-saham yang melonjak antara lain saham AKSI naik 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, saham MOLI melonjak 24,71 persen ke posisi Rp 1.085 per saham, dan saham BAJA mendaki 22,88 persen ke posisi Rp 145 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DART turun 25 persen ke posisi Rp 210 per saham, saham YPAS merosot 16,03 persen ke posisi Rp 550 per saham, dan saham LPLI tergelincir 12,67 persen ke posisi Rp 131 per saham.

Di bursa Asia, indeks saham acuan kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,91 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,08 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,09 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,08 persen, indeks saham Singapura susut 0,18 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,70 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,31 persen.

Dalam riset PT Artha Sekuritas menyebutkan IHSG diprediksi melemah akibat faktor global. Hal ini usai pemerintah Argentina meminta pinjaman kepada IMF sebesar USD 50 miliar yang menimbulkan kecemasan di pasar negara berkembang. Di sisi lain, investor juga memanfaatkan penguatan sepekan terakhir usai aksi ambil untung. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 30 Agustus 2018

Dorong Ekonomi, Kebijakan Pengelolaan SDA Harus Dibenahi

2018, Menko Perekonomian Patok Pertumbuhan Ekonomi Harus 5,4 Persen

PT Rifan Financindo - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyampaikan pandangan terkait Rancangan Undang Undang (RUU) Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019 serta nota keuangan dalam rapat paripurna di DPR, Jakarta, Selasa (28/8). Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian mengatakan, target pertumbuhan ekonomi pemerintahan Jokowi-JK pada kampanye pemilu 2014 sebesar 7 persen belum dapat diwujudkan hingga tahun kelima pemerintahan. Hal ini terlihat pada target pertumbuhan ekonomi di 2019 yang hanya 5,3 persen.


Baca juga :

"Harapan rakyat, agar pertumbuhan ekonomi 7 persen untuk meningkatkan kemakmuran rakyat sampai tahun kelima atau tahun terakhir program pembangunan kabinet kerja atau tahun terakhir Jokowi-JK masih jauh dari janji," ujar Ramson di Ruang Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Ramson merinci, selama pemerintahan Jokowi-JK pertumbuhan ekonomi berjalan lambat. Pada 2015, pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 4,8 persen. Kemudian pada 2016 hanya sebesar 5,0 persen sedangkan pada 2017 hanya tercapai sebesar 5,1 persen.

"Pada outlook pertumbuhan ekonomi 2018 hanya sebesar 5,2 persen, dan di RAPBN 2019 pertumbuhan ekonomi ditargetkan hanya berada pada angka 5,3 persen," ujar Ramson.

Ramson mengatakan, sebenarnya Indonesia memiliki potensi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi termasuk target 5,3 persen di 2019 dengan melihat sejumlah Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Indonesia. Namun hal ini masih menemui sejumlah ketidakpastian karena kebijakan pengelolaan kurang memadai.

"Fraksi Gerindra sangat mengharapkan pemerintah Jokowi-JK dapat merealisasikan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen serta 5,2 persen di 2018. Namun jika melihat kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan mengelola SDA, Gerindra masih tanda tanya apakah 5,3 persen dapat direaliasikan atau tidak," jelasnya. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 29 Agustus 2018

7 Tips Jitu Memilih dan Membeli Saham IPO



Rifanfinancindo - Dilihat dari trennya, investasi di IPO menunjukkan geliat yang baik di tahun 2018. Diakui memang, IPO bisa memberikan peluang profit bagi investor.

Namun, di balik iming-iming menggiurkan ini, tentu saja investor yang bijak tidak boleh gegabah dan asal beli IPO. Pasalnya, tidak semua saham yang ditawarkan terbilang layak beli.

Jika berniat membeli saham IPO, ikuti 7 tips mendasar dari Swara Tunaiku sebagai berikut.

1. Observasi nilai saham IPO
Sebelum memutuskan untuk membeli, para investor wajib melihat kinerja saham melalui grafik historinya. Namun, karena IPO belum memiliki histori harga, Anda bisa mengobservasi dari prospektus dan riset-riset terkait yang tersebar di media massa.



Baca juga :

2. Lihat besaran jumlah saham yang dilepas ke publik
Umumnya, semakin besar jumlah saham yang dilepas--di atas 30 persen, akan semakin baik. Pasalnya, ini berarti makin banyak masyarakat yang bisa memiliki saham, dan secara teori, transaksi saham akan lebih likuid pada pasar sekunder.

3. Porsi alokasi saham
Cek perbandingan alokasi saham yang dialokasikan kepada investor asing dan investor lokal juga untuk investor institusi dan investor ritel. Seharusnya tidak timpang ke satu pihak alias cukup seimbang.

4. Awasi tren pasar
Ditilik dari catatan historis di bursa, beberapa saham IPO dengan fundamental bagus bisa jadi merosot karena di-release saat tren pasar sedang negatif. Kenapa? Karena naik turunnya saham IPO sangat dipengaruhi oleh daya beli trader dan investor saat itu. Makanya, investor harus cermat mengawasi tren pasar.

5. Rekam jejak penjamin emisi
Track record kinerja penjamin emisi calon emiten adalah pegangan investor. Maka, investor wajib tahu. Track record umumnya dinilai dari tingkat kesuksesan dan nilai oversubscribe (yang mengindikasi bahwa saham itu punya banyak peminat). Selain track record penjamin emisi calon emiten, Anda juga sebaiknya mengecek track record penjamin emisi pasca listing. Jadi, jika harga saham emiten naik, berarti strategi sang penjamin emisi memang patut diandalkan.

6. Laporan keuangan
Jangan beli kucing dalam karung. Anda bisa melihat kualitas keuangan suatu perusahaan dari laporan keuangannya. Jangan sampai terkecoh membeli saham IPO dari perusahaan dengan laporan keuangan yang tidak sehat. Cek laporan keuangan setidaknya dari tiga tahun terakhir, lantas bandingkan juga dengan kinerja calon emiten dengan perusahaan lain yang sejenis. Beberapa indikator untuk dicek misalnya price earning ratio (PER), price book value (PBV), serta net asset value (NAV).

7. Profil peminat saham IPO
Simpelnya, semakin banyak peminat indikasi saham semakin baik. Apalagi jika yang berburu adalah investor asing, yang berarti mereka melihat ada potensi besar di saham IPO tersebut.

Membeli saham IPO ibarat ikut serta memiliki perusahaan. Maka, jika ingin untung, harus pilih perusahaan yang sehat supaya masa depannya cerah. Selamat mencoba! Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 28 Agustus 2018

Bursa Asia Berakhir Positif Didukung Pasar Tiongkok



Rifan Financindo - Pasar Saham Asia berakhir positif dalam perdagangan Senin sore (27/08), terbantu kenaikan pasar Tiongkok setelah bank sentral China memandu pengelolaan yuan dalam upaya memperlambat penurunan yuan.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,17 persen pada 28271.27 terdukung kenaikan semua sektor utama, dengan sektor layanan naik 3,21 persen.

Indeks Shanghai naik 1,89 persen ditutup pada 2,780.89 sedangkan indeks Shenzhen mengakhiri hari perdagangan lebih tinggi dengan 2,49 persen pada 1.496,71.


Baca juga :


Yuan Tiongkok diperdagangkan turun terhadap dolar di 6.8163 pukul 3:24 siang. HK / SIN setelah menyentuh tinggi 6,8052 pada hari sebelumnya.

Kenaikan datang karena Bank Rakyat China mengumumkan bahwa itu mengubah metodologi untuk penetapan titik tengah harian yuan dalam upaya untuk menstabilkan pasar mata uang.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,35 persen menjadi ditutup pada 6.268,9 setelah perdagangan di wilayah negatif sebelumnya, karena sektor keuangan yang sangat membebani mengakhiri hari perdagangan naik 0,15 persen.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,88 persen menjadi ditutup pada 22.799,64, dengan hampir semua sektor mengakhiri hari perdagangan di wilayah positif.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,27 persen menjadi ditutup pada 2.299,3.

Wall Street mengakhiri minggu perdagangan terakhir di wilayah positif. Indeks S & P 500 naik 0,6 persen menjadi ditutup pada 2,874.69 sementara indeks Nasdaq naik 0,9 persen menjadi ditutup pada 7.975,98, rekor penutupan tinggi untuk kedua indeks. Indeks Dow Jones naik 133,37 poin menjadi ditutup pada 25.790,35.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi naik dengan meredanya ketegangan perang dagang. Juga dukungan datang dari postifinya bursa Tiongkok pasca kebijakan Bank Sentral Tiongkok menahan penurunan Yuan. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 27 Agustus 2018

Jangan Trading Sebelum Baca Ini!



PT Rifan Financindo - Banyak peluang untuk memperoleh penghasilan tambahan saat ini, salah satunya dengan cara trading. Dengan melakukan trading, potensi Anda mendapatkan penghasilan tambahan bahkan menjadi kaya sangat besar. Namun sebelum terjun menjadi seorang trader, Anda harus memahami tiga prinsip ini :

1.   Sadar Risiko
Dalam berinvestasi, selalu berlaku hukum high risk, high return. Trading tidak selalu menguntungkan, bahkan pertama-tama Anda mungkin akan sering trial error, dan kerugian yang didapat tidak sedikit. Sehingga untuk menjadi trader, Anda harus menyadari sepenuhnya risko apa saja yang bakal dihadapi ketika berinvestasi nanti. 


Baca juga :

2.  Jangan Pernah Menggunakan Dana Primer
Risiko trading amat besar. Bahkan untuk seorang trader kawakan pun sulit menghindari risiko 100%. Karena itu, jangan sekali-kali menggunakan dana primer, seperti biaya untuk kebutuhan rumah tangga, membayar cicilan hutang, pendidikan dan sebagainya. 

Pergunakan dana investasi trading dari idle fund (dana menganggur). Mulailah trading sedikit demi sedikit sembari mempelajari polanya dan belajar dari pengalaman para trader profesional.

3.  Pahami dan Dalami Seluk Beluk Instrumen
Trading memang salah satu cara mudah untuk menghasilkan uang, namun bila Anda ingin menjadi trader, maka Anda harus memahami seluk beluk instrumen yang Anda perjualbelikan. 
Bila Anda ingin mendalami trading forex, maka Anda perlu memahami instrumen forex hingga ke seluk beluknya. Begitu pula dengan indeks, emas, dan lainnya.

Jika Anda sudah merasa cukup paham dengan instrument yang ingin Anda tekuni, Anda bisa memulai trading kapanpun Anda siap. (AD/RFB) PT Rifan Financindo.

Sumber Ilustrasi : Google

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800