English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 21 Desember 2017

Dolar AS Tertekan Angkat Harga Emas



PT Rifan Financindo - Harga emas menguat tipis seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan usai anggota parlemen menyetujui reformasi pajak AS.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 5,4 atau 0,4 persen ke posisi US$ 1.269,60 per ounce. Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun 0,2 persen ke posisi 93.289. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik 2,49 persen.

Baca juga :

Harga emas menguat dari posisi terendahnya pada 12 Desember di kisaran US$ 1.241,70. Kenaikan harga emas ditopang dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan sehingga membuat harga emas lebih murah bagi pelaku pasar memegang mata uang selain dolar AS. Adapun harga emas sudah naik lebih dari 10 persen sepanjang 2017.

"Harga emas lebih tinggi dari 7 persen di level intraday di atas US$ 1.360 yang ditetapkan pada awal September. Mengingat pergerakan itu, masih harus dilihat apakah harga emas telah sentuh level terendah," tulis Analis Forex.com Fawad Razaqzada dalam ulasannya seperti dikutip Marketwatch, Kamis (21/12/2017).

Dewan Perwakilan RAS menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pajak yang didukung partai republik. Usai persetujuan itu akan dikirimkan kepada Presiden AS Donald Trump untuk meminta tandatangannya. Ini menandai kemenangan pertama di bawah pemerintahan Trump.

Ada reformasi pajak berdampak variasi untuk pergerakan harga komoditas logam. Sejumlah analis menilai, sentimen itu dapat meningkatkan risiko inflasi. Emas pun dapat bertindak sebagai lindung nilai. Akan tetapi, jika UU itu mendorong ekonomi dan memaksa bank sentrak AS untuk memperketat kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga.

Di sisi lain, sentimen itu pengaruhi pasar saham yang dapat dorong harga emas ke level terendah dalam lima bulan.

"Beberapa ketidakpastian yang mendukung harga emas kemungkinan hilang tahun depan," ujar Carsten Fritsch, Analis Commerzbank.

"Meskipun sukses, bagaimana pun pemerintahan Trump tak akan jauh lebih tenang. Banyak risiko politik yang masih ada," tambah Fritsch.

Selain itu, pergerakan harga logam lainnya seperti harga perak naik 11,7 sen atau 0,7 persen ke posisi US$ 16,27 per ounce. Harga platinum naik 0,8 persen ke posisi US$ 921,50 per ounce. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 20 Desember 2017

Bursa Asia Rabu Pagi Mixed, Mengikuti Wall Street



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia bergerak mixed pada perdagangan Rabu pagi (20/12), mengikuti kinerja mixed di Wall Street semalam. Kalender data ekonomi yang dijadwalkan untuk wilayah Asia relatif terbatas, dan investor lebih akan mengawasi hasil pemungutan suara Senat atas rancangan pajak AS.


Nikkei 225 naik tipis 0,12 persen karena perbankan dan trading houses naik. Sebagian besar saham teknologi juga beringsut lebih tinggi, dengan Sony memaku 0,27 persen dan Nintendo meluncur 0,8 persen.


Baca juga :

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah. Indeks tersebut turun 0,04 persen karena kenaikan pada nama saham manufaktur mengimbangi kerugian pada saham blue-chip di sektor lain. Samsung Electronics tergelincir 0,78 persen, Hyundai Motor kehilangan 0,65 persen dan Posco naik 0,76 persen, demikian dilansir dari CNBC (20/12).

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,07 persen di awal hari meskipun terjadi kenaikan di sektor sumber daya alam. Perusahaan pertambangan melanjutkan kenaikan mereka, dengan Rio Tinto naik 0,57 persen dan Atlas Iron melonjak 7,5 persen. Sub-indeks telekomunikasi dan utilitas turun masing-masing 0,68 persen dan 0,73 persen.

Di kawasan China, pagi ini turun tipis, baik indeks Hang Seng maupun Shanghai. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 19 Desember 2017

RUU Pajak AS Dorong Bursa Asia Menguat


Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini, mengikuti Wall Street yang mencetak rekor. Seiring prediksi tentang kemungkinan lolosnya RUU pajak oleh parlemen Amerika Serikat (AS).

Sementara dolar merosot karena para pedagang kurang optimis mengenai dampak ekonomi saat  pemberlakuan RUU tersebut.

Melansir laman Reuters, Selasa (19/12/2017), indeks saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen. Sementara saham Australia naik 0,4 persen, KOSPI Korea Selatan menguat 0,6 persen dan Nikkei Jepang meningkat 0,2 persen.

Pasar global ikut terpukul dalam beberapa pekan terakhir, disebabkan munculnya harapan tentang kemampuan Presiden Donald Trump untuk meloloskan kebijakannya.

RUU Pajak akan memotong tingkat pajak perusahaan AS menjadi 21 persen dari 35 persen, dimana investor bertaruh kebijakan ini bisa mendongkrak keuntungan dan juga memicu pembelian kembali saham dan pembayaran dividen yang lebih tinggi.

Baca juga :

"Sementara pasar sudah membebani pemotongan pajak perusahaan sebagian besar, ini memang memberi keuntungan bagi perusahaan AS. Tren kenaikan ekuitas yang lebih luas yang dipimpin pasar AS terlihat berlanjut untuk sementara waktu," kata Masahiro Ichikawa, Ahli Strategi Senior Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo.

Pasar Mata UangDi pasar mata uang, indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya sedikit berubah ke posisi 93,705, melemah 0,25 persen. Pedagang mempertanyakan dampak ekonomi secara keseluruhan dengan adanya kebijakan pajak yang baru.

Dolar juga dibatasi keraguan bahwa reformasi pajak tidak akan memicu pemulangan kembali dana yang cukup besar ke Amerika Serikat seperti yang diharapkan.

"Rencana RUU untuk memotong tarif pajak untuk pemulangan keuntungan luar negeri akan menjadi ukuran permanen, bukan yang sementara. Oleh karena itu, perusahaan tidak akan merasa bergegas untuk mengembalikan dana ke AS, yang berarti lebih sedikit dukungan untuk dolar, "kata Ichikawa di Sumitomo Mitsui Asset Management.

Sementara nilai tukar Euro stabil di posisi US$ 1,1783 setelah naik 0,3 persen hari sebelumnya. Dolar stabil di 112,615 terhadap yen setelah kembali dari posisi 112,840 semalam.

Di komoditas, harga minyak naik tipis, didukung penghentian operasi pipa Laut Utara dan pemogokan pekerja di Nigeria. Harga minyak mentah AS naik 0,2 persen menjadi $ 57,28 per barel. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 18 Desember 2017

Bursa Saham Asia Senin Pagi Umumnya Menguat; Optimisme Rancangan Pajak AS

PT Rifan Financindo - Sebagian besar indeks saham di Asia pada hari Senin pagi ini (18/12) terdongkrak oleh optimisme investor bahwa rancangan pengurangan pajak perusahaan akan lolos di Amerika.

Index Nikkei 225 Jepang naik 1,15 persen pada awal sesi dengan trading house dan perbankan menanjak. Saham-saham blue-chips teknologi dan produsen mobil juga melihat kenaikannya. Toyota naik 2,37 persen, Sony naik 2,22 persen dan SoftBank naik 1,14 persen.

Baca juga :

Index Kospi Korea mengalami sedikit tekanan, diperdagangkan 0,08 persen di bawah garis datar. Produsen baja diperdagangkan lebih rendah, dengan Posco dan Hyundai Steel turun 3,6 persen dan 4,68 persen, masing-masing, meski Samsung Electronics beringsut lebih tinggi sebesar 0,36 persen, demikian dilansir dari CNBC (18/12).

Saham produsen mobil menekan indeks Kospi secara umum, dengan Hyundai Motor turun 0,32 persen. Berita Yonhap melaporkan Jumat lalu bahwa pekerja Hyundai di pabrik Ulsan akan mogok pada hari Senin dan Selasa setelah perusahaan tersebut gagal memenuhi permintaan mereka untuk kenaikan upah.

Di Sydney, S&P/ASX 200 naik 0,64 persen karena saham sumber daya memberi dorongan pada indeks secara keseluruhan. Rio Tinto naik 0,98 persen dan Fortescue Metals naik 1,75 persen. Saham perbankan juga menguat pada hari Senin, dengan ANZ naik 1,91 persen setelah bank mengumumkan akan membeli kembali saham hingga $ 1,5 miliar di pasar.

Terlihat juga kenaikan secara kompak pagi ini pada index saham Hang Seng sebesar 0,32 persen dan Shanghai sebesar 0,11%.  PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 15 Desember 2017

Bursa Asia Bervariasi, Nikkei Tertekan SahamToyota

Pasar saham China

Rifanfinancindo - Bursa Asia dibuka bervariasi pada perdagangan Jumat pekan ini. Sedangkan Wall Street tertekan karena kekhawatiran akan kemajuan pembicaraan mengenai reformasi perpajakan AS.

Mengutip CNBC, Jumat (15/12/2017), indeks Nikkei 225 Jepang berada di bawah tekanan dengan melemah 0,82 persen di awal sesi. Saham-saham yang berorientasi ekspor melemah karena dolar AS melemah terhadap yen Jepang. Saham Toyota turun 1,73 persen dan Sony melemah 0,4 persen.

Baca juga :

Bergeser ke Korea Selatan, Iideks acuan Kospi naik tipis 0,60 persen setelah mengalami tekanan yang cukup dalam pada perdagangan sebelumnya. Saham-saham Blue Chip berkontribusi cukup besar pada kenaikan pada perdagangan hari ini.

Samsung Electronics naik 0,16 persen, SK Hynix naik 0,79 persen dan Hyundai Motor naik 0,66 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 dibuka melemah 0,25 persen. Saham-saham di sektor finansial menjadi pemberat gerak bursa Australia. Sedangkan saham-saham sektor tambang mampu menguat tetapi tak bisa membawa indeks ke zona positif.

Di AS, Wall Street tertekan karena investor melihat tanda-tanda ganjalan dalam rencana reformasi perpajakan. Senator Marco Rubio, R-Fla pada Kamis waktu setempat mengkonfirmasi bahwa dia menentang rencana reformasi perpajakan yang diajukan oleh Partai Republik. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 14 Desember 2017

Bursa Asia Menguat Sambut Hasil Rapat The Fed

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini usai bank sentral Ameirka Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga. Hal ini sudah diperkirakan pelaku pasar.

The Fed menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017 sesuai dengan yang diharapkan. Kenaikan suku bunga the Fed diperkirakan kembali naik sebanyak tiga kali pada 2018.

Baca juga :


Akan tetapi pengetatan kebijakan moneter tersebut dibayangi inflasi rendah. Hal itu juga meredakan harapan kebijakan moneter the Fed yang sangat ketat pada 2018. The Fed tetap mempertimbangkan inflasi untuk menaikkan suku bunga, dan diharapkan inflasi sesuai target.

"Hasil dari pertemuan the Fed menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi yang rendah. Ini kemungkinan hasilkan perbedaan pendapatan. Dari hasil pertemuan the Fed imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun tajam, yang menunjukkan seharusnya pasar tidak perlu melihat kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2018," jelas Junichi Ishikawa, Senior FX Strategis IG Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (14/12/2017).

Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun sedikit berubah menjadi 2,3547 persen. Indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pun sedikit berubah ke level 93,40.

Sentimen the Fed pun pengaruhi pergerakan bursa Asia. Pernyataan the Fed sesuai harapan pasar mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,3 persen. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,55 persen.

Di pasar uang, dolar AS berada di kisaran 112,73 terhadap yen. Euro stabil berada di kisaran US$ 1,1832.

Pelaku pasar pun fokus terhadap euro. Bank sentral Eropa diharapkan tetap pertahankan kebijakan moneter. Pelaku pasar juga menunggu pandangan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengenai ekonomi zona euro. Di pasar komoditas, harga minyak naik 0,35 persen menjadi US$ 56,81 didorong dolar AS yang tertekan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 13 Desember 2017

Pasar Asia Bergerak Mixed, Indeks Nikkei 225 Bergerak Datar, Australia ASX 200 Naik 0,2 Persen


PT Rifan Financindo - Bursa saham A.S. ditutup pada titik tertinggi sepanjang masa setelah data inflasi inflasi A.S. lebih tinggi daripada perkiraan sementara untuk minggu ini, investor menunggu keputusan bank sentral di Eropa dan Amerika untuk petunjuk mengenai jalur kebijakan untuk tahun depan.

Baca juga :

Indeks Australia diperkirakan akan bergerak naik dari pembukaannya. diharapkan dapat meningkatkan minat setelah pertemuan pada hari Rabu, dan diantisipasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mengungkapkan rincian rencana untuk mengurangi pembelian aset pada hari Kamis.

Saham

Pasar Asia dibuka mixed, Indeks S & P 500 berjangka turun tipis pada pukul 8:04 pagi di Tokyo. Indeks ini telah naik 0,2 persen untuk mencapai rekor 2, 664.11 pada penututpan bursa saham AS dini hari tadi.
Futures pada Nikkei 225 Stock Average Jepang diperdagangkan sejalan dengan level pada penutupan bursa saham tunai di Tokyo pada hari Selasa.
Indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong turun 0,1 persen.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,2 persen pada pembukaan.
MSCI Emerging Market Index turun 0,7 persen.

Obligasi

Untuk pergerakan obligasi, imbal hasil pada Treasuries 10 tahun AS naik satu basis poin menjadi 2,40 persen, demikian juga dengan imbal hasil 10 tahun Australia naik dua basis poin menjadi 2,54 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800