English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 22 Mei 2017

Bursa Saham Asia Menguat di Awal Pekan


Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Senin pekan ini, menyusul kenaikan yang hati-hati di Bursa Saham Amerika Serikat alias Wall Street.

Kenaikan bursa saham ini tak terpengaruh pelemahan dolar yang terjadi karena tekanan politik di Washington DC yang meruntuhkan kepercayaan pada kebijakan ekonomi Amerika Serikat.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,42 persen ditopang sejumlah kenaikan saham di Korea dan Jepang, seperti dilansir dari Reuters, Senin (22/5/2017).

Bursa saham AS berakhir naik pada Jumat tapi ditutup lebih rendah dari sesi tertinggi mereka. Hal ini ditopang kekhawatiran tentang kepemimpinan Donald Trump, menyusul dua laporan media yang menyebut ada kemungkinan kerjasama antara Rusia dan kampanye Donald Trump.

"Eskalasi penyelidikan terhadap keterlibatan Rusia dalam pemilihan AS baru-baru ini menyita sumber daya, waktu, dan perhatian dari agenda ekonomi, yang telah mulai menemui beberapa skeptisisme," tutur Marc Chandler, Kepala Strategi Mata Uang di Brown Brothers Harriman.
Dolar jatuh ke level terendahnya dalam 6 bulan terakhir terhadap sekelompok mata uang pada Jumat kemarin. Dolar diperdagangkan 11,40 terhadap Yen Jepang setelah jatuh 2 persen pada pekan kemarin. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 19 Mei 2017

Bursa Asia Bergerak Variatif






PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak variatif setelah bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street mengalami rebound diikuti penguatan dolar. Investor masih berhati-hati di pasar finansial karena krisis pemerintah di Brasil meningkatkan ketakutan akan resiko pasar.

Indeks saham Jepang berubah setelah yen mencatatkan level penguatan mingguan terbesar dalam bulan ini. Sementara bursa saham Australia ASX tergelincir.

S&P 500 kembali dari aksi jual terbesar dalam 8 bulan yang didorong oleh kekacauan di pemerintahan Presiden Donald Trump AS. Mata uang Brazil, saham dan obligasi jatuh di tengah seruan agar pemimpin negara tersebut mengundurkan diri.

Pasar keuangan di Amerika Serikat stabil setelah pemerintah berusaha mengatasi kontroversi seputar Rusia yang mengancam akan menjerat rencana pemotongan pajak dan belanja infrastruktur. Sentimen risiko juga dibantu oleh klaim pengangguran dan data manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan.

Melansir Bloomberg, Jumat (19/5/2017), indeks topix Jepang naik 0,1 persen setelah kemarin turun 1,3 persen. Kemudian indeks Australia turun 0,3 persen dan Indeks Korea Selatan flat.

Dow Jones Industrial Average naik 56,09 poin atau b90,27 persen ke level 20.663,02. Sementara S&P500 menambahkan 8,69 poin atau 0,37 persen.

Sedangkan Nasdaq menguat 43,69 atau 0,763 persen ke level 6.055,13. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 18 Mei 2017

Gejolak Politik Trump Picu Bursa Asia Tertekan






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring kekhawatiran investor global. Selain itu, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap yen. Ketidakpastian dari gedung seiring laporan kalau Presiden AS Donald Trump berusaha menganggu penyelidikan FBI.

Pada perdagangan saham Kamis (18/5/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 1,2 persen. Indeks saham Australia tergelincir 1,1 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,5 persen.

Tekanan bursa Asia ini didorong wall street atau bursa saham Amerika Serikat yang melemah. Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 tergelincir 1,8 persen yang dipicu Trump mempengaruhi penyelidikan federal.

Tuduhan itu tidak hanya menimbulkan keraguan mengenai masa depan kebijakan pro-pertumbuhan yang dijanjikan Trump, namun menaikkan kemungkinan risiko Trump dapat meninggalkan posisi Presiden.

Di pasar uang, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang seiring gejolak di Gedung Putih. Posisi dolar AS berada di 111,120 yen. Euro berada di posisi US$ 1,1174.

"Ada dua implikasi dari perkembangan terakhir di Washington antara lain kemungkinan prosedur kongres mencapai jalan buntu. Kedua potensi Trump dipaksa keluar," ujar Analis Mizuho Securities Masafumi Yamamoto, seperti dikutip dari laman Reuters.

Ia menambahkan, bila dilihat dari dolar AS telah turun tajam, maka pelaku pasar sudah mengabaikan berita negatif tentang Donald Trump. Dolar AS diprediksi dapat menguat ke depan.

Indeks dolar AS turun 0,1 persen ke level 97,49. Mata uang AS tergelincir seiring imbal hasil surat berharga AS turun signifikan dengan ada tuduhan terhadap Trump sehingga menurunkan harapan stimulus ekonomi. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di posiis 2.238.

Di pasar komoditas, harga minyak berada di kisaran US$ 49,02. Pada perdagangan semalam, persediaan minyak AS turun dalam enam minggu berturut-turut. Ini menjadi sinyal positif bagi pasar menjelang pertemuan OPEC pekan depan. Produsen minyak diperkirakan memperpanjang pemangkasan pasokan. Sedangkan harga emas di pasar spot mencapai level US$ 1.263,02 per ounce, tertinggi sejak 1 Mei. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 17 Mei 2017

Kebisingan Politik Bikin Bursa Asia Melemah






Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Kebisingan politik membuat pelaku pasar menahan transaksi.

Mengutip CNBC, Rabu (17/5/2017), indeks Nikkei Jepang turun 0,62 persen pada pukul 08.36 waktu setempat. Penurunan indeks acuan di Jepang ini setelah nilai tukar yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS)menguat.

Sedangkan Kospi Korea Selatan juga turun 0,35 persen. Untuk indeks ASX 200 Australia turun 0,81 persen.

"Investor sangat prihatin dengan kebisingan politik. Hal ini berubah menjadi risiko di bursa Asia." jelas broker senior OANDAS, tephen Innes.

"Spekulasi terus muncul memecah perhatian pelaku pasar terhadap agenda utama Trump yaitu reformasi perpajakan," tambah dia.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dikabarkan membagikan informasi rahasia kepada Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, dalam pertemuan di Gedung Putih pada pekan lalu yang juga dihadiri Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak.

Menurut koran Washington Post, kabar tersebut berasal dari mitra AS yang tak memberikan izin kepada AS untuk membagikan informasi itu dengan Rusia. Namun, seorang pejabat keamanan senior mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar.

Dalam akun twitter, Trump mengatakan bahwa ia memiliki hak untuk berbagai rahasia intelejen dengan Pejabat Rusia. Sampai saat ini, masih terdapat pro kontra mengenai informasi apa yang dibicarakan oleh Trump dan apakah tindakan Trimp tersebut benar atau tidak. (Gdn/Ndw) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 12 Mei 2017

Indeks Nikkei 12 Mei Dibuka Negatif Imbas Pelemahan Wall Street






PT Rifan Financindo - Setelah mencatatkan kenaikan tipis pada penutupan perdangan kemarin, bursa Tokyo Jumat pagi ini (12/05) bergerak merah, sebagian besar bursa di Asia dibuka dengan melemah imbas dari pelemahan bursa Wall Street.

Index Nikkei tergelincir -73,93 poin, atau -0,37 persen, pada 19.887,62. Indeks sempat menyentuh level tertinggi selama 17 bulan di sesi perdagangan awal pekan. Pagi ini bursa dibuka di 19.941,64, sedangkan pasar ditutup pada 19.961,55.

Saham-saham ritel besar A.S melaporkan penurunan penjualan lebih dari yang diperkirakan, dan kondisi politik di Washington terus mengganggu investor. Hal ini membuat beberapa mata uang utama menguat terhadap dolar A.S, termasuk yen yang menguat terhadap dolar A.S. Selain itu harga minyak masih terus memperpanjang kenaikannya.

Saham-saham yang menarik untuk diperdagangkan seperti Sumitomo Mitsui yang naik 0,32 persen, Softbank naik 0,93 persen, Mitsubishi UFJ Financial naik 0,82 persen, Nissan naik 3,02 persen atau saham Takeda yang naik 2,62 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Tokyo akan bergerak lemah dengan pelemahan bursa Wall Street dan jika penguatan Yen terus berlanjut. Indeks diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 19.360-18.825, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 20.380-20.814. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 10 Mei 2017

Ketegangan di Korea Utara Picu Bursa Asia Mendatar



Rifanfinancindo - Bursa Asia cenderung mendatar pada perdagangan Rabu pekan ini. Pergerakan bursa Asia dipengaruhi sentimen Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara mendadak memberhentikan Pimpinan FBI James Comey.

Selain itu, meningkatnya ketegangan akibat program nuklir Korea Utara juga pengaruhi bursa Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung mendatar usai menguat pada perdagangan sebelumnya.

Indeks saham Korea Selatan menguat sekitar 1 persen di awal perdagangan usai pimpinan liberal Korea Selatan Moon Jae-In terpilih sebagai presiden. Indeks saham Jepang Topix mendaki 0,2 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,3 persen.

Namun sejumlah analis memperhatikan soal indikator volatilitas pasar yang mencapai rekor terendah. Pada perdagangan saham kemarin, indikator atau indeks mengukur kecemasan investor atau VIX turun menjadi 9,56, terendah sejak akhir 2006. Akan tetapi, analis menilai pergerakan di pasar keuangan telah meningkat.

"Geopolitik dan perbedaan kebijakan belum hilang," ujar Marc Chanlder, Analis FX Strategy, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (10/5/2017).

Adapun imbal hasil surat berharga Amerika Serikat menguat didorong dolar AS yang menguat. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di level tertinggi 2,41 persen.

Penguatan dolar AS juga berdampak ke yen Jepang di kisaran 114,32. Namun, indeks dolar AS melemah 0,2 persen menjadi 99,43.

Di pasar komoditas, harga minyak Brent menguat 0,5 persen menjadi US$ 48,98 per barel. Harga emas naik tipis ke posisi US$ 1.222,50 per ounce. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 09 Mei 2017

Bursa Asia Melemah, Investor Fokus pada Pilpres Korea Selatan






Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa pekan ini, setelah mengalami lonjakan pada sesi perdagangan sebelumnya. Investor fokus pada peristiwa regional utama yang terjadi hari ini yaitu pemilihan presiden (pilpres) di Korea Selatan.

Mengutip CNBC, Selasa (9/5/2017), Nikkei Jepang diperdagangkan turun 0,02 persen setelah sebelumnya melonjak lebih dari 2 persen. Sedangkan S&P/ASX 200 Australia turun 0,31 persen.

Untuk Kospi Korea Selatan tutup karena adanya pemilihan presiden. Warga Korea Selatan pada hari ini melakukan pemilihan suara untuk mencari pemimpin baru setelah penggulingan Presiden Park Geun-hye karena adanya tuduhan suap.

Kandidat yang banyak mendapat dukungan pada pemiluhan kali ini adalah Moon Jae-in dari Democratic Party of Korea yang beraliran liberal.

Survei terakhir yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan, Moon, kandidat dari Partai Demokrat, unggul sekitar 20 persen dari dua pesaingnya yang berasal dari kubu sentris dan konservatif.

Jika menang maka Moon akan menandai berakhirnya era kepemimpinan konservatif Park dan pendahulunya, Lee Myung-bak. Moon saat itu menjabat sebagai kepala staf bagi Presiden Roh Moo-hyun.

Untuk nilai tukar euro terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan di level tertinggi dalam enam bulan terakhir di US$ 1,1023.

Sementara dolar Australia terus tertekan terhadap dolar AS. Anggaran Australia untuk tahun fiskal mulai 1 Juli akan diumumkan pada pukul 5.30 malam waktu setempat. (Gdn/Ndw) Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800