English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 09 Maret 2017

Tekanan Harga Minyak Picu Bursa Asia Melemah






PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penurunan bursa Asia ini imbas dari harga minyak yang tertekan.

Pada perdagangan saham Kamis (9/3/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,25 persen. Indeks saham Australia merosot 0,1 persen. Sektor sumber daya turun hampir dua persen.

Harga minyak melemah lima persen ke level terendah pada 2017 didorong pasokan minyak Amerika Serikat (AS) yang melebihi harapan. Padahal negara produsen minyak tergabung dalam OPEC memangkas produksi. Ini ada risiko spekulan keluar dari pasar dalam jangka panjang sehingga menekan harga minyak.

Di Asia, pada awal perdagangan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 11 sen menjadi US$ 50,39. Bursa AS pun kena imbas penurunan harga minyak. Indeks Dow Jones turun 0,33 persen sedangkan indeks saham S&P 500 melemah 0,23 persen. Indeks saham Nasdaq naik 0,06 persen.

Di sisi lain data tenaga kerja di sektor swasta AS juga melonjak 298 ribu pada Februari. Ini mendorong spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Namun, pelaku pasar juga akan menanti rilis data tenaga kerja non pertanian pada Jumat pekan ini.

"Hampir tidak ada data ekonomi yang akan hentikan mereka (the Federal Reserve). Ini the Federal Reserve akan ambil langkah untuk menaikkan suku bunga," ujar Tom Porcelli, Ekonom RBC Capital Markets seperti dikutip dari laman Reuters.

Ada pun indeks dolar AS naik 0,1 persen ke level 102,15. Angka itu dekati level tertinggi sejak 2 Maret di kisaran 102,26. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 08 Maret 2017

Investor Ambil Untung, Bursa Asia Tergelincir


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Investor melakukan aksi ambil untuk sebelum Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga pada pekan depan.
Mengutip Reuters, Rabu (8/3/2017), indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1 persen di awal perdagangan. Pada perdagangan sehari sebelumnya, indeks asia bursa Asia tersebut menguat cukup tajam.

Pelemahan bursa Asia ini mengikuti penurunan Wall Street yang tertekan akibat penurunan saham-saham sektor farmasi dan keuangan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 29,58 poin atau 00,14 persen ke 20.924,76. Indeks S&P 500 kehilangan kekuatan 6,92 poin atau 00,29 persen menuju 2.368,39.

The Fed akan mengadakan pertemuan pada pekan depan atau tepatnya pada 14 dan 15 Maret 2017. Dalam pertemuan tersebut Bank Sentral AS akan memutuskan akan menaikkan suku bunga acuan atau tidak.

Namun beberapa hari sebelumnya, sebagian pejabat Bank Sentral AS telah memberikan sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga tiga kali di tahun ini.

Berdasarkan riset perusahaan keuangan Societe Generale, tidak ada yang bisa membendung kenaikan suku bunga tersebut kecuali angka tenaga kerja yang akan keluar pada 10 Maret nanti sangat buruk. "Kenaikan suku bunga pada 15 Maret sudah sesuai dengan koridor yang ada," tulis riset tersebut.

Dengan adanya rencana tersebut, para pelaku pasar menjalankan aksi ambil untuk pada perdagangan di bursa Asia pagi ini. Memang, dalam perdagangan pekan lalu, bursa Asia terus berada di zona hijau.

Sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan bursa Asia pada hari ini adalah data ekspor-impor China yang diperkirakan akan lebih baik jika dibandingkan dengan rilis sebelumnya. (Gdn/Ndw). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 07 Maret 2017

Indeks Nikkei 7 Maret Dibuka Turun, Saham Keuangan Merosot






Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (06/03) dibuka lemah, saat ini terpantau turun -37,25 poin atau -0,19 persen di 19.341,89. Pelemahan bursa Jepang mengikuti pelemahan bursa Wall Street yang tertekan kekuatiran kenaikan suku bunga AS.


Pasar saham AS merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/03) terpicu rencana kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve dan meningkatnya kekuatiran geopolitik pasca Korea Utara lepaskan rudal ke Jepang. Indeks Dow Jones turun 0,24 persen, menjadi ditutup pada 20,954.34, dengan penurunan tertinggi saham Travelers. Indeks S & P 500 turun 0,33 persen, menjadi berakhir pada 2,375.31, dengan sektor bahan dan keuangan memimpin 10 sektor yang lebih rendah dan sektor energi sebagai satu-satunya yang naik. Indeks Nasdaq turun 0,37 persen, menjadi ditutup pada 5,849.17.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di 86,4 persen pada Senin, menurut alat FedWatch CME Group. Komite kebijakan moneter The Fed akan bertemu antara 14-15 Maret.

Pagi ini saham-saham keuangan Jepang melemah. Saham Mitsubishi UFJ Financial turun -0,34 persen, saham Sumitomo Mitsui Financial Group turun -0,8 persen, saham Mizuho Financial turun -0,47 persen.
Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau flat, tidak berubah pada 19,360, sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah terepngaruh pelemahan Wall Street. Juga perlu dicermati pergerakan Yen yang terlihat lemah tipis, yang jika terus melemah akan menguatkan bursa. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,825-18,388, dan kisaran Resistance 19,846-20,371. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 06 Maret 2017

Bursa Asia Tertekan Imbas Kekhawatiran Kenaikan Bunga The Fed






PT Rifan Financindo - Bursa Asia melemah pada awal pekan ini seiring investor mencermati kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve pada Maret 2017.

Sentimen itu bahkan mengalahkan perhatian investor dari pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melambat pada 2017. Selain itu, risiko juga meningkat seiring tensi geopolitik naik di Asia Timur. Hal itu lantaran Korea Utara telah menembakkan empat rudal. Sentimen ini juga membayangi bursa Asia.

Pada perdagangan awal pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung mendatar. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,5 persen dan indeks saham Australia merosot 0,1 persen.

Pada akhir pekan lalu, pimpinan bank sentral AS Janet Yellen menegaskan, potensi kenaikan suku bunga pada Maret ada tetapi berfluktuasi melihat situasi kondisi ekonomi. Melihat kondisi itu, sebuah survei menunjukkan bahwa 90 persen the Federal Reserve akan menaikkan suku bunga 0,25 persen pada pertemuan bank sentral AS pada 14-15 Maret 2017.

"Kenaikan suku bunga pasti bakal terjadi. Fokus saat ini apa yang akan terjadi selanjutnya. Jika proyeksinya agresif, maka dolar Amerika Serikat akan menguat," ujar Masahiro Ichikawa, Senior Strategist Sumitomo Mitsui Asset Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (6/3/2017).

Di pasar uang, dolar AS melemah 0,2 persen menjadi 113,86 terhadap yen. Sedangkan euro berada di kisaran US$ 1,06. Mata uang Korea Selatan Won melemah 0,4 persen di awal perdagangan. Di pasar komoditas, harga minyak Brent diperdagangkan turun 0,1 persen menjadi US$ 55,83 per barel. PT Rifan Financindo.



Sumber : Liputan 6

Jumat, 03 Maret 2017

Bursa Asia Diperdagangkan Lebih Rendah di Akhir Pekan



Rifanfinancindo - Bursa Asia diperdagangkan lebih rendah di akhir pekan ini menyusul penurunan ekuitas AS meski indeks Dow Jones industrial masih ditutup menyentuh level di atas 21.000.

Melansir laman CNBC, Jumat (3/3/2017), indeks Jepang Nikkei diperdagangkan lebih rendah ke posisi 19.559,95. Ini setelah saham bank berjuang meraup keuntungan, dengan saham Mitsubishi UFJ turun 0,38 persen dan Mizuho diperdagangkan mendatar.

Sementara Yen diperdagangkan pada posisi 114,36 dolar, melemah dari level 111,60 pada awal pekan.

Sementara di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,68 persen. Dan indeks Australia ASX 200 turun 0,97 persen, dengan sebagian besar sektor perdagangan tercatat lebih rendah.

Di pasar mata uang, indeks dolar menguat ke posisi 102,16  naik dari tingkat bawah 101,00 pada awal pekan ini. Ini imbas dari meningkatnya harapan jika Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunganya pada Maret.

Di antara mata uang lainnya, dolar Australia diperdagangkan pada posisi US$ 0,7567, euro di level US$ 1,0506 dan pound diambil US$ 1,2274.

Sebelumnya, Wall Street ditutup melemah pada sesi perdagangan kemarin, setelah menyentuh level tertinggi hari sebelumnya.

Melansir reuters, Wall Street diseret saham keuangan ke zona merah, sehingga sejumlah indeks saham Amerika Serikat mengalami pelemahan.

Dow Jones Industrial Average tuturn 112,58 poin atau 0,53 persen ke level 212.0002,97, kemudian S&P 500 kehilangan 14,04 poin atau 0,59 persen ke lvel 2.381,92, sementara Nasdaq Composite turun 42,81 poin ke level 0,73 persen ke level 5.861,22.

Kemarin, Wall Street mengalami kenaikan dan mencatatkan rekor penguatan setelah Presiden Donald Trump memberikan pidato di kongres Amerika Serikat. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 02 Maret 2017

Pidato Donald Trump Bikin Bursa Asia Naik


Rifan Financindo - Bursa Asia naik pada awal perdagangan hari Kamis ini, menyusul investor diyakini oleh pidato Presiden Donald Trump pada kongres Selasa malam lalu.

Sebelumnya, Wall Street pun naik tajam hingga mencetak rekor merespons pidato yang disampaikan oleh Donald Trump.

Melansir reuters, Kamis (2/3/3017), MSCI indeks Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen terdorong oleh rebound dari bursa Australia.

Sementara indeks Jepang Nikkei naik 1,3 persen dan mencatatkan level tertinggi dalam 14 bulan terakhir.

Sebelumnya, Wall Street juga naik dan mencatatkan rekor kenaikan pada penutupan perdagangan Rabu (2/3/2017). Kenaikan dipicu pidato Presiden AS Donald Trump di kongres pada Selasa malam.

"Banyak orang bilang ini euforia sedikit tidak seperti itu," kata Eddie Perkin, kepala investasi ekuitas di Eaton Vance dilansir dari CNBC.

"Malah lebih terlihat seperti orang malas beli saham. Itu sebabnya saya hati-hati," imbuhnya.

Pidato Trump pada Selasa malam dipuji karena bernada positif, namun tak banyak bicara banyak soal reformasi perpajakan dan deregulasi, dua komponen yang membuat pasar reli.

Dow Jones mencatatkan rekor dengan naik 300 poin dan menyentuh level di atas 21.000 untuk pertama kalinya. Terakhir, Dow Jones menyentuh di atas 20.000 di 25 Januari.

Salah satu saham pendorong penguatan Dow Jones adalah Glodman Sachs.

S&P 500 naik 1,4 persen, dengan saham keuangan naik 2,8 persen dan memimpin penguatan. S&P juga mencatat rekor di atas 2.400 untuk pertama kalinya. Sementara Nasdaq naik 1,4 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 01 Maret 2017

Indeks Hang Seng 28 Februari Bergerak Datar Jelang Pidato Trump


PT Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Selasa (28/02), indeks Hang Seng bergerak datar, saat ini terpantau turun tipis -14,55 poin atau -0,06 persen pada 23910.50. Pergerakan datar indeks Hang Seng terpicu kehati-hatian investor menantikan Pidato Presiden AS Donald Trump.

Trump akan berbicara di sesi gabungan Kongres AS pada Selasa (9 pm ET / 0200 GMT pada tanggal 1 Maret),  di mana investor berharap untuk rincian lebih lanjut tentang rencana pemerintah untuk reformasi pajak dan deregulasi.

Pada perdagangan pagi ini saham-saham yang menguat adalah saham Sino Land Co Ltd yang naik 1,04 persen, saham CK Hutchison Holdings Ltd naik 0,99 persen, saham China Shenhua Energy Co Ltd naik 0,98 persen, saham China Construction Bank Corp naik 0,94 persen, saham CLP Holdings Ltd naik 0,90 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau naik 3,00 poin atau 0,01 persen, pada 23,931.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,928.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng bergerak datar dengan kehati-hatian investor menjelang Pidato Trump. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 23,482-22,992, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 24,438-24,910. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800