English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 26 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 26 Oktober 2021: Naik karena Kekuatiran akan Inflasi

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, didukung oleh meningkatnya kekuatiran mengenai inflasi yang problematik. Makin banyak ekonom dan pengamat pasar yang sudah veteran mengatakan bahwa naiknya inflasi global  lebih daripada sesuatu yang sementara.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $11.50 ke $1,807.70 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.011 ke $24.465 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik sedikit pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Minggu ini adalah minggu berikutnya bagi perusahaan – perusahaan AS untuk melaporkan penghasilan perusahaannya yang umumnya sangat positip dan membantu mendorong naik indeks saham AS lebi tinggi dari kerendahan di awal bulan Oktober.

Baca Juga :

Untuk sekarang ini kelihatannya laporan penghasilan yang luarbiasa bagusnya mengatasi kekuatiran mengenai stagflasi yang berarti naiknya harga-harga ditengah pertumbuhan ekonomi yang stagnan. Media mainstream baru-baru ini menyoroti bottleneck di dalam shipping, khususnya pantai Barat AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,793 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,783 dan kemudian $1,767. “Resistance” terdekat menunggu di $1,815 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,850. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 25 Oktober 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 25 – 29 Oktober 2021: Bisa Mencapai $1,830?

 

Rifan Financindo - Setelah sempat turun tajam dari ketinggian di $1,800 ke $1,774 pada minggu sebelumnya, pada minggu lalu harga emas berhasil naik kembali ke $1,792 oleh karena meningkatnya kekuatiran akan inflasi yang problematik dan melemahnya dollar AS ditambah dengan postur tehnikal grafik yang baik. Namun emas sulit untuk menembus $1,800 kecuali yields obligasi AS terus turun.

Ancaman meningkatnya inflasi tetap menjadi pendukung yang paling ekstensif bagi pasar emas dengan para analis melihat potensi bagi harga emas untuk mencapai resistance yang kritis di sekitar $1,830 dalam jangka pendek.

Pada Jumat pagi minggu lalu, harga emas terdorong naik ke ketinggian selama enam minggu dengan meningkatnya inflasi. Namun emas jatuh secara signifikan $30 hanya dalam hitungan menit setelah kepala Federal Reserve Jerome Powell membuat pernyataan yang mencoba untuk menenangkan ancaman naiknya inflasi. Powell mengulangi outlooknya bahwa the Fed masih dalam jalur untuk mengurangi pembelian obligasi bulanan sebelum berakhirnya tahun ini dan menambahkan bahwa pembelian obligasi bulanan diperkirakan akan berakhir pada pertengahan 2022.

Baca Juga :

Namun, tidak semua analis yakin bahwa Powell dan bank sentral AS akan bisa memecahkan persoalan meningkatnya ekspektasi inflasi. Kenaikan di dalam yields treasury AS kemungkinan memang memberikan indikasi bahwa ekspektasi inflasi akan menjadi semakin tidak terikat dan dengan aktifitas ekonomi mulai melambat, Federal Reserve akan memiliki peralatan yang terbatas sehingga tidak punya kemampuan untuk membawa inflasi dalam kontrol. Resiko dari stagflasi terus meningkat dan ini akan baik bagie mas dan semua komoditi yang lain.

Inflasi saat ini digerakkan oleh disrupsi yang berkelanjutan dari rantai supply global. Krisis supply bisa berlangsung lebih lama daripada yang semula diperkirakan yang berarti inflasi akan tetap tinggi. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Federal Reserve untuk membetulkan rantai supply. Ini bukanlah inflasi yang digerakkan oleh permintaan dari para konsumen.

Walaupun tetap positip secara relatif mengenai aktifitas ekonomi AS, Powell memberikan catatan adanya peningkatan resiko bahwa disrupsi rantai supply bisa berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan, yang akan membuat inflasi tetap tinggi selama tahun 2022.

Inflasi juga merupakan problem global. Minggu lalu data dari Kanada menunjukkan bahwa harga konsumen naik ke level tertinggi dalam 13 tahun pada bulan lalu.

Di Inggris, tekanan inflasi tetap tinggi dan di atas dari target Bank of England selama dua bulan berturut-turut.

Sementara tekanan inflasi terus mendukung harga emas, para analis mencatat bahwa dinamika telah berubah sedikit dengan metal berharga sekarang menghadapi kompetisi baru, terutama dari Bitcoin.

Minggu lalu, harga Bitcoin naik ke rekor terbaru di atas $65,000 per ons. Rally dari matauang digital ini bersamaan dengan peluncuran produk ETF Bitcoin yang baru.

Sementara itu pasar ekuitas juga diperdagangkan dekat dengan rekor ketinggian yang baru, yang juga menjadi kompetisi yang kuat terhadap emas. Namun momentum ini bisa dengan cepat bergerak kembali ke emas apabila emas bisa menembus ke atas $1,835 per ons.

Selain Bitcoin dan pasar saham, dollar AS juga bisa menjadi badai yang memukul emas. Naiknya kembali indeks dollar AS bisa memukul harga emas turun. Indeks dollar AS telah berhasil bertahan di support kritikal 93.50.

Event yang signifikan pada minggu ini bagi emas dan dollar AS adalah pertemuan kebijakan moneter ECB. Jika Presiden ECB Christine Lagarde bersikap dovish kembali dan merendahkan outlook mengenai inflasi, hal ini bisa melemahkan euro terhadap dollar AS, yang pada gilirannya berakibat negatif bagi emas.

Dari AS, event penting minggu ini antara lain adalah GDP AS kuartal ketiga. Di kuartal kedua ekonomi AS berkembang dengan cepat di 6.7% karena ekonomi kembali dibuka, namun setelah itu kembali dilakukan restriksi-restriksi karena naiknya kembali kasus Covid – 19 sehingga ekonomi melambat. Pertanyaannya adalah seberapa melambatnya?

Selain angka GDP, investor juga menantikan laporan “personal consumption and investment” yang kemungkinan akan tetap tinggi.

Sebelum keluarnya data GDP AS, angka Durable Goods Orders untuk bulan September menarik perhatian, karena akan menjadi salah satu data yang diperhitungkan di dalam penghitungan kalkulasi GDP.

Yang perlu dicatat lagi adalah rilis S&P Case Shiller House Price Index yang kemungkinan bisa mencapai 20% YoY. Ketakutan akan menggelembungnya real-estate AS bisa memicu the Fed untuk menaikkan tingkat bunga bahkan ketika pemulihan ekonomi belum selesai. Hal ini bisa mendorong naik dollar AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,783 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,767. “Resistance” terdekat menunggu di $1,801 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,835. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 22 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 22 Oktober 2021: Terkoreksi Normal

 

PT Rifan - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis, karena koreksi normal setelah kenaikan baru-baru ini. Menguatnya index dollar AS juga merupakan elemen pasar yang negatip bagi pasar metal berharga. Jangan heran apabila para pembeli emas di harga murah masuk ke dalam pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $3.00 ke $1,781.90. Sementara Perak Comex bulan Desember turun $0.35 ke $24.14 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pergerakan naik di pasar saham AS kembali muncul dengan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq ditutup dengan mencetak rekor ketinggian di dalam bulan September.

Baca Juga :

Musim laporan penghasilan perusahaan yang mengeluarkan laporan yang bagus-bagus telah menaikkan sentimen terhadap resiko dari para trader dan investor. Untuk saat ini kelihatannya pasar telah mengabaikan kekuatiran akan naiknya inflasi dan prospek melambatnya pemulihan ekonomi global setelah pandemik.

Dollar AS menguat setelah menyentuh kerendahan tiga minggu. Harga minyak mentah turun dan diperdagangkan di sekitar $81.55 per barel setelah sempat menyentuh ketinggian selama 7 tahun dalam perdagangan semalam.

“Support” terdekat menunggu di $1,767 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,750 dan kemudian $1,720. “Resistance” terdekat menunggu di $1,790 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,801 dan kemudian $1,815. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 21 Oktober 2021

Naik ditengah Kekuatiran akan Inflasi

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik dan mendekati ketinggian harian pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Kekuatiran akan naiknya inflasi memicu minat beli terhadap assets metal yang keras. Selain itu, postur tehnikal bagi emas juga telah berbalik bullish baru-baru ini.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $15.60 ke $1,784.20 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.202 ke $24.10 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah bervariasi Ketika perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS telah membuat pemulihan yang mengesankan dari kerendahan pada bulan Oktober dan sekarang dalam posisi untuk menantang rekor ketinggian yang dicetak pada bulan September. Laporan penghasilan perusahaan yang kebanyakan bagus saat ini mengalahkan kekuatiran mengenai inflasi dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga :

Sementara itu harga Bitcoin terdorong naik ke atas $64,000 dan mendekati rekor ketinggian baru setelah ETF dalam hal cryptocurrencies mencetak debutnya pada hari Selasa.

Hal kunci diluar pasar emas pada hari Rabu kemarin adalah menguatnya indeks dollar AS dan melemahnya harga minyak mentah.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,786 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,801 dan kemudian $1,815. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 19 Oktober 2021

Melemah karena Kurangnya Isu Fundamental yang Baru

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Pergerakan naik harga emas goyah lagi dan memerlukan informasi fundamental yang baru untuk bisa lompat memulai rally kembali.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $3.00 ke $1,765.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $f0.154 ke $23.185 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat memulai minggu perdagangan yang baru ditengah naiknya harga energi dan meningkatnya kekuatiran mengenai stagflasi.

Baca Juga :

Harga minyak mentah Nymex sempat menyentuh ketinggian selama 7 tahun di $83.87 per barel semalam. GDP Cina melambat ke 4.9% dalam setahun, lebih rendah daripada yang diperkirakan dan merupakan kecepatan terendah dalam setahun, terpukul oleh kelangkaan energi (power) dan bottlenecks rantai supply. Indeks dollar AS sempat naik dengan yields treasury naik dan saat ini mencapai 1.609%.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,782 dan kemudian $1,801. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 18 Oktober 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 18 – 22 Oktober 2021: Terhalang Resistance di $1,800

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.

Emas berhadapan dengan resistensi yang massif di level $1,800 per ons, yang membuat penurunan harga emas sebanyak $30 pada hari Jumat minggu lalu. Emas kelihatannya tidak siap terhadap suatu rally sampai cukup minat yang mau membawa emas melampaui barrier tehnikal kunci.

Salah satu hal yang membebani harga emas adalah outlook ekonomi yang lebih baik daripada yang diperkirakan setelah data ekonomi penjualan ritel AS muncul dengan kuat.

Pergerakan turun secara tehnikal membuat rally emas pada pertengahan minggu ke $1,801 – yang dipicu oleh munculnya data inflasi yang panas yang menunjukkan tekanan harga meningkat 5.4% secara tahunan di bulan September – terhenti.

Hal lain yang menekan turun harga emas adalah naiknya yields treasury AS, sebagai akibat ekspektasi akan lebih agresifnya Federal Reserve AS dan sentimen “risk-on” di pasar saham AS.

Salah satu rintangan terbesar bagi emas adalah harus bertempur melawan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih agresif dalam hal melakukan “tapering” terhadap pembelian obligasi dan menaikkan tingkat suku bunga.

Emas menghadapi resistensi yang massif. Model dari Federal Reserve’s Fund Rates memberikan indikasi akan kenaikan tingkat suku bunga pada tahun depan di sekitar bulan November. Ada banyak pembicaraan mengenai “tapering”, kenaikan yields AS, minat terhadap resiko di dalam saham kembali muncul. Emas menghadapi banyak resistensi di $1,800, $1,805, $1,815 dan seterusnya. Level support kritikal yang perlu dipertahankan adalah $1,750 yang apabila berhasil ditembus akan bisa turun lebih jauh ke $1,720 dan kemudian $1,685.

Bitcoin menyentuh $60,000 dan mendekati ketinggian sepanjang waktu untuk pertama kalinya di dalam 6 bulan untuk pertama kalinya yang juga menambah tekanan terhadap emas yang harus terus berkompetisi dengan cryptocurrencies yang popular sebagai asset lindung nilai.

Meskipun demikian level emas di bawah $1,800 bisa menjadi kesempatan untuk membeli emas di harga bawah. Ketakutan sedang meningkat, termasuk ketakutan akan inflasi dan isu rantai supply dan banyak orang sedang mencari yang aman. Emas, kripto dan treasuries biasanya adalah asset safe-haven yang dicari.

Di AS, setelah isu batas hutang diperpanjang, Demokrat memiliki waktu untuk bergerak lagi dengan dua undang-undang belanja.

Tidak adanya berita berarti negosiasi terus berlanjut. Setiap kesepakatan akan bisa mendorong naik sentimen, sementara itu setiap tidak ada kesepakatan akan membebani sentimen pasar.

Investor juga akan melihat apakah klaim pengangguran tetap di bawah 300.000. PMI pendahuluan untuk bulan Oktober dari Markit juga menarik perhatian. Di bulan September, manufaktur mencapai 60 poin yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat sementara jasa di sekitar 55, menunjukkan ekspansi yang solid dan moderat.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,797 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Jumat, 15 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 15 Oktober 2021: Naik karena Berbagai Faktor

 

PT Rifan - Harga emas membukukan keuntungan pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis dan menyentuh ketinggian empat minggu dalam perdagangan semalam. Emas terdorong naik oleh karena membaiknya postur grafik jangka pendek, turunnya indeks dollar AS dari ketinggiannya baru-baru ini dan dengan pandangan bahwa inflasi akan menjadi lebih bermasalah pada bulan-bulan yang akan datang.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $5.10 ke $1.798.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.115 ke $23.28 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan naik pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik Ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Data ekonomi yang keluar dari AS adalah laporan Producer Price Index (PPI) untuk bulan September, yang naik 0.6% dibandingkan dengan kenaikan 0.7% di bulan Agustus.

Setelah data dipublikasikan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) Inti AS di bulan September tetap tidak berubah di 4% secara basis tahunan, yields obligasi treasury AS mulai turun. Dengan turunnya yield obligasi AS, dollar AS mengalami aksi jual secara luas. Indeks dollar AS membukukan penurunan terbesar lebih dari 0.5% dalam satu hari lebih dari 5 bulan.

Di Cina PPI bulan Agustus naik 9.5% dan PPI bulan September naik lebih tinggi lagi ke rekor 10.7% secara tahunan.

Angka inflasi dengan berbagai ukuran dari negara-negara dengan ekonomi utama di dunia menunjukkan bahwa naiknya inflasi bukan sekedar sementara seperti yang dikatakan berulang-ulang oleh kepala the Fed Jerome Powell.

Kelihatannya para trader emas pada akhirnya menyadari bahwa tekanan naiknya inflasi adalah faktor yang bullish bagi emas sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah.

“Support” terdekat menunggu di $1,787 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,749. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,823. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800